KARISMA
“Bu aku kan sudah bilang sama ibu,jangan jualan lagi biar aku saja yang kerja.Ibu istirahat saja”
“Iya sayang,ibu tau.Tapi dari pada ibu hanya berdiam saja,lagi pula belum ada panggilan dari beberapa lamaran yang sudah sering kamu masukan sejak kamu lulus SMA.
Kalau ibu hanya berdiam saja di kamar,ibu takut nanti kamu malah kecapekan,karena kamu harus ke pasar,harus membuat adonan gorengan,menjualnya,kamu lakukan semuanya sendiri,nanti kamu malah sakit.Biarkan saja nak,ibu sudah biasa mengerjakan semuanya.Lagi pula dari zaman kamu masih sekolah,kamu selalu membantu ibu.”
“Tapi aku nggak mau,ibu masuk rumah sakit lagi kaya waktu itu.
Lagi pula kan jualannya juga di depan rumah.Aku bisa kok sendiri.”
“Kamu do’akan saja ya.Semoga ibu selalu sehat.”
“Pasti Bu.Aku selalu berdoa semua yang terbaik untuk ibu.”
Karisma dan ibunya berpelukan.
“Dia memang gadis yang sangat baik,sopan dan cantik.Aku beruntung di berikan kesempatan menjadi ibunya.”gumam Bu Laksmi dalam hatinya.
“Ya sudah ibu mau melanjutkan membuat adonan gorengan nya dulu ya.Kamu beres-beres di depan”
“Iya Bu.”
Bu Laksmi melanjutkan membuat adonan gorengan di dapur.Sedangkan Karisma membereskan lapak jualannya di depan rumahnya.
Semenjak ayah Karisma meninggal,ibunya mengambil alih tugas ayahnya untuk mencari nafkah.Hanya bedanya saat ayahnya masih ada,ayahnya berjualan gorengan keliling.Sedangkan ibunya melanjutkan jualan di depan rumahnya dibantu oleh Karisma,itupun dengan modal seadanya.
Bu Laksmi juga sempat sakit parah saat ayahnya Karisma meninggal.Butuh waktu cukup lama untuk Bu Laksmi bisa bangkit dari keterpurukannya.
Hari demi hari berjalan seperti biasanya.Sampai suatu hari Karisma pulang dari pasar sendirian.
Karisma berjalan di trotoar membawa belanjaan yang merupakan bahan-bahan untuk membuat gorengan.
“Karisma?”.Seorang wanita cantik turun dari sebuah mobil berwarna merah.
“Kamu?Apa kamu. . .” Karisma nampak begitu kaget melihat dan mendengar suara tersebut.
Kata-kata Karisma terpotong oleh wanita yang berdiri di depannya itu.
“Iya Kar,aku Mila”
“Kamu Mila teman SMPku yang dulu kan?”
“Iya Kar.Kamu dari mana?Pasti berat ya belanjaannya?.Kenapa nggak naik ojeg atau angkot aja sih Kar”
“Rumah aku kan sudah dekat Mil,sayang uangnya kalau di pakai buat ongkos ojek atau angkot.
Ya ampun aku pangling banget lihat kamu tau Mil.”
“Beda banget kan sama aku yang dulu cupu kan?hehe”
“Iya Mil.Oh iya nomor handphone kamu udah ganti ya?.Aku hubungi tidak pernah aktif semenjak kita lulus SMP dulu”
“Iya Kar,nanti biar aku kasih lagi nomorku yang baru ke kamu ya.”
“Ya udah nanti kamu main aja kerumah aku ya Mil,aku selalu ada di rumah dan rumah aku juga masih yang dulu kalau kamu mau main ke rumah.Oh ya aku duluan soalnya aku buru-buru mau bantu ibu bikin gorengan”
“Ya udah biar aku antar ya Kar.Lagian tujuan aku juga searah sama rumah kamu.Kalau memang rumahmu masih yang dulu waktu zaman kita masih sekolah.”
“Nggak usah.Aku nggak enak ngerepotin kamu”
“Loh,aku nggak merasa direpotkan, lagian aku juga yang menawarkan diri.Kamu kaya sama siapa aja,ini juga masih agak jauh loh ke rumahmu”
“Ya sudah kalau begitu.Btw makasih ya Mil”
“Iya sama-sama.Sini aku bantu.”
Karisma dan Mila naik mobilnya Mila.
“Mil,kamu nyetir sendiri ini?”
“Iya dong Kar”
“Hebat ya sekarang kamu”
“Sebenernya aku nggak disini sih,aku cuman lagi pulang aja Kar.Aku kerja di kota x”
“Wah?kamu sama siapa disana?”
“Aku sendiri.Awalnya aku kost,tapi sekarang udah punya rumah kecil-kecilan lah”
“Wah hebat kamu.Tapi Ibu kamu gimana Mil?”
“Ibu aku,sudah meninggal dua tahun yang lalu Kar.Dan alasan aku pulang ke sini itu,karena ada yang mau membeli rumah ibu aku.Aku juga sudah jarang pulang,pulang cuma buat ke makam ibu aja.Itupun nggak lama”
“Maaf ya Mil aku nggak tau.Mungkin kalau aku tau,aku sama ibu pasti datang ke rumahmu"
“Iya nggak apa-apa kok Kar.”
Karisma dan Mila terdiam sejenak.
“Eh Kar,rumah kamu belok kanan apa kiri ya?aku lupa ini.Maklum udah lama nggak pernah main lagi ke rumah kamu”
“Belok kanan Mil.”
Beberapa menit berselang,mereka sampai di pekarangan rumah Karisma.
“Makasih ya Mil udah nganterin aku.Masuk dulu yuk,Ibu pasti senang banget ketemu sama kamu”
“Sama-sama Kar.Lain kali aja ya Kar,aku buru-buru.Aku mau jemput yang mau beli rumah ibu soalnya,katanya dia pengen di jemput bilangnya mobilnya lagi di bengkel.Sampaikan aja salam aku sama ibu kamu ya.”
“Hmm ya sudah kalau begitu.Sayang sekali ya Mil.
Nanti kalau kamu nggak sibuk kamu main ya kesini.Oh iya nanti aku juga akan sampaikan salam kamu sama ibuku.Padahal ini masih pagi loh Mil untuk urusan beli membeli rumah hehe”
“Iya.Nanti pasti aku main ke rumah kamu.Aku kangen sama gorengan kamu Kar hehe.
Aku kan harus nyari alamat mereka Kar,janjiannya memang jam delapan sih,tapi takutnya nanti mereka nunggu lama.Belum lagi,aku juga harus muter-muter dulu nyari alamatnya.”
“ya sudah.Nanti aku kasih gratis deh gorengan nya ,hehe.Sekali lagi makasih ya.”
“Santai aja Kar.”
Karisma turun dari mobil.Lalu menutup kembali pintu mobil Mila.Mila membuka kaca mobilnya melambaikan tangannya.
“Aku pamit ya Kar.” Ucap Mila sambil membunyikan klakson.
“Iya Mil.Hati-hati”
“Oke.Bye”
“Bye”
Mobil Mila melaju meninggalkan pekarangan rumah Karisma.Karisma pun masuk kedalam rumahnya saat mobil Mila sudah tidak terlihat lagi dari pandangan matanya.
“Kamu di antar siapa nak?.Kamu jangan mau ya di antar-antar sama orang sembarangan apalagi jika sama laki-laki,ibu tidak suka.”Ucap ibu yang sedari tadi mengintip dari balik jendela dapur rumahnya.
“Ibu. . ibu.Aku baru saja sampai,ibu sudah mengagetkan saja.”Karisma menyimpan semua belanjaannya di atas meja makan yang ada di dapurnya.
“Kamu itu anak gadis.Kamu cantik Karisma.Ibu tidak mau kalau kamu kenalan dengan orang sembarangan.Mau itu laki-laki ataupun perempuan”
“Ibu,aku ini sudah besar.Aku tau kok tentang hal itu Bu.Tadi yang nganterin aku itu temanku.Ibu pasti nggak akan nyangka siapa.Dan lagi pun dia perempuan kok”
“Memangnya siapa?.Ibu tidak terlalu jelas melihatnya.Karena kan memang jendela mobilnya tidak mengarah kesini jadi tidak terlihat siapa yang ada dalam mobil itu”
“Aku di anter Mila Bu.Dia sekarang hebat sudah punya rumah di kota x, dia juga nyetir mobil sendiri Bu.”
“Mila?Mila teman SMP kamu yang dulu itu?”
“Iya Bu.Mila yang sering main sama aku dan belajar bareng disini”
“Wah hebat sekali ya dia.Tapi memang pantas ya nak,dulu saja waktu SMP dia memang pintar.”
“Iya Bu.Dia suka ngajarin aku mata pelajaran yang aku nggak bisa,dulu dia sering di bully karena dia tidak punya ayah,sering di katain si culun,si cupu,si miskin apa lah pokoknya.Tapi dia nggak pernah down.Malah sekarang dia sudah sukses"
“Iya.Syukurlah kalau begitu”
“Sekarang Mila bener-bener berubah total Bu.Mila yang dulu itu bukan Mila yang sekarang”
“Eh berarti dia tinggal di kota dong nak?Ibunya Mila ikut ke kota juga?”
“Ibunya Mila sudah meninggal Bu.Kalau nggak salah,tadi Mila bilang dua tahun yang lalu”
“Ibu tidak tau nak,kalau ibu tau mungkin kita melayat kesana ya”
“Iya Bu.Tapi dia memaklumi kok.Kita kan sudah lama tidak ada kontak dengan dia”
“Kenapa kamu nggak ajak Mila masuk ke rumah dulu”
“Tadi Mila buru-buru Bu.”
Karisma menceritakan semuanya kepada ibunya.
Hari itu Karisma dan Bu Laksmi membuat adonan sambil mengobrol tentang Mila,dan tak terasa semuanya sudah siap untuk di jual.
Hari itu dagangan Karisma dan ibunya ludes terjual.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 136 Episodes
Comments