Dokter Cinta

Marvel dibuat kelabakan dengan kepergian Diandra..karena tanpa dokter cantik itu..pasti dia tak ada semangat untuk melanjutkan pengobatannya..meski tinggal latihan jalan doang..karena terlalu nyaman dilayani..membuat dia g mau meninggalkan zona nyaman itu..

tapi dengan adanya Diandra yang selalu membuat emosinya naik turun dengan perkataannya yang sadis dan tajam..membuat dia selalu semangat untuk sembuh..biar bisa melawan omongan tuh wanita penggoda..

"Diandra..balik.."teriak Marvel..

"g akan..jangan harap aku mau balik..aku g kekurangan uang hingga memaksakan diri bekerja pada orang resek seperti anda.."kata Diandra santai tanpa berhenti dari jalannya..bahkan dia tak berbalik sama sekali..

"ku bilang balik..atau.."

"atau apa??anda bisa apa??baru juga bisa jalan..kalau aku berlari emang anda bisa kejar??" ejek Diandra..dengan provokasi dari Diandra membuat Marvel berdiri lagi dan langsung mengejar Diandra yang sudah keluar dari kamar itu...dan, lagi-lagi Diandra bisa membuat Marvel melakukan apa yang dia inginkan..yaitu berlari mengejarnya..dengan begitu..membuktikan kalau syaraf ototnya sudah benar-benar membaik..tinggal membiasakan diri untuk sering digunakan jalan..

"nona Diandra..anda memang sangat liar biasa.."batin satria..

"aaah...calon mantu yang cerdas.."batin mama Marvel

"hehe.. bisa-bisa nya Marvel dikerjain habis-habisan oleh seorang wanita..dr.duandra memang cerdik.."batin papa Marvel..

"heemmhh..kalau udah gini,tak ada lagi yang perlu dilakukan..tuan muda udah sembuh total.."batin dokternya Marvel

sedangkan Marvel masih mengejar Diandra yang makin mempercepat jalannya..

"hey..wanita penggoda..berhenti.."teriak Marvel,dan itu membuat Diandra berhenti..

"apa anda bilang??wanita penggoda??enak saja ngatain orang.."balas Diandra..

"aku g ngatain..itulah kenyataannya..buktinya kamu sering menggodaku.."

"CK..lalu??apa anda tergoda??"

"za g laah...aku g mungkin terjebak permainanmu.."

"za udah..kalau gitu biarkan aku pergi dari sini..lagian,anda itu udah sembuh total,sekarang saja udah bisa berlari..buat apa pakai dr.pendamping lagi??mending sekarang cari calon pendamping hidup saja...biar g jadi bujang lapuk yang g laku-laku.."ejek Diandra

"apa??bujang lapuk??kalau aku mau,ada banyak wanita yang mau sama aku yaa..."

"ya udah..buktikan dong,jangan cuma omong kosong.."

"huuh..aku masih g minat cari istri.."

"haah??jangan bilang,tuh senjata belum berfungsi dengan baik..perlu bantuan untuk terapi si junior tuan??"goda Diandra dengan tatapan mata genit

sedangkan orang-orang yang baru mendekat kearah mereka jadi terkekeh geli mendengar godaan Diandra pada Marvel..

"omong kosong..besok datang kesini..buat terima gajimu.."

"transfer aja laah..biasanya juga transfer,kenapa repot-repot siih.."tolak Diandra..

"eemmhh..itu,..sekalian sarapan bersama dengan keluargaku..sebagai ucapan terima kasih.."kata Marvel canggung..

"bilang kek dari tadi..g perlu pakek emosi kan...."pergi meninggalkan Marvel

"eeh..kamu mau kemana??"

"pulanglah..emang mau ngapain lagi disini..aku juga masih ada urusan tuan.."

"bukannya kamu udah janji mau ajak aku melihat duniamu saat aku udah sembuh??"Marvel mengingatkan Diandra akan janjinya saat itu..

"iya..tapi jangan sekarang..lain kali aja.."

"kenapa??"dengan tatapan curiga..

"jangan menatapku seperti itu..hari ini aku hanya ingin sendirian saja..g lebih.."

"kok gitu??"

"huuh..sejak kapan anda jadi banyak tanya tuan??apa anda sadar kalau anda sudah kepo dengan urusan pribadiku??"

"bukan gitu..g biasanya kamu sendirian..pasti ada teman kamu yang nemenin..apa kalian sedang marahan??"

"g..ada satu hari dimana aku pasti sendiri..dan kebetulan hari inilah waktunya.."

"biarkan aku ikut,aku memaksa dan tak ada penolakan..aku janji g akan mengganggu acara mu.."paksa Marvel,yang penasaran dengan acara Diandra hari ini..

"terserah deh..tapi jangan salahkan aku kalau anda kelelahan nanti"

"Ok,sepakat.."jawab Marvel mantap...setelah berpamitan dengan papa dan mamanya..Marvel dan Diandra langsung pergi ketempat tujuan yang diinginkan Diandra,dengan menggunakan mobil Marvel dengan Diandra yang menyetir....hanya berdua saja...

sunyi..itulah keadaan yang terjadi didalam mobil,Diandra yang biasanya cerewet dan suka menggoda..saat ini benar-benar diam tak mengeluarkan satu katapun dari mulutnya..

mereka sibuk dengan pikirannya masing-masing..tak ada yang ingin memulai pembicaraan lebih dulu.. akhirnya Marvel menyalakan lagu untuk menghilangkan kesunyian dimobil itu..

ternyata yang diputar malah lagu-lagu romantis tentang cinta..itu membuat Marvel makin canggung..sedangkan Diandra seakan tak mendengar lagu yang diputar..dia fokus menyetir..tapi tersirat kesedihan diwajah yang putih,mulus seperti porselin itu...

"sebenarnya ada apa dengannya..kenapa dia jadi aneh gini??biasanya dia tak pernah sediam ini..."batin Marvel sambil memperhatikan Diandra..

perjalanan mereka cukup jauh..hingga memakan waktu cukup lama,,saat sampai langit telah gelap...Diandra sempat berhenti direstoran untuk membeli makan untuk mereka tadi saat dijalan..jadi tak akan kelaparan saat mereka sampai di tempat tujuan..

"kita sampai.."kata Diandra santai dan turun dari mobilnya..Marvel mengikutinya dan memandang tempat itu..

"eeh..tempat apa ini..??"batin Marvel yang memperhatikan tempat tersebut..sebuah jalan menanjak..dengan dibagikan sisinya terdapat jurang yang cukup curam..karena gelap,hingga orang tak bisa memprediksi kedalamannya..

sedangkan Diandra sudah duduk dicap mobil bagian depan,,dengan menatap kedepan..dan Marvel mengikutinya duduk disampingnya..

"apa ada kenangan disini??"tanya Marvel..

"yaa..mamaku kecelakaan disini,jadi tiap bulan ditanggal yang sama aku selalu kesini.."sahut Diandra

"sorry.."kata Marvel penuh penyesalan karena telah membuka luka lama..

"g masalah,kejadian itu udah sangat lama..aku udah terbiasa sekarang.."

"apa kamu butuh teman untuk mendengarkan ceritaku??aku bisa mendengarkan ceritamu.."tambah Marvel..dan Diandra menatapnya untuk sesaat..karena selama ini hanya Nia yang jadi temannya..

"kenapa menatapku seperti itu..??"

"aneh saja..tuan muda seperti mu bisa peduli sama orang lain.."jawab Diandra santai lalu merebahkan tubuhnya menatap langit yang penuh bintang...

"aku berbaik hati padamu,,meski aku bukan pendengar yang baik..tapi aku cukup mampu memberi solusi terbaik..."ikut rebahan..

"g ada yang perlu diceritakan..dan g perlu solusi.."sahut Diandra santai..

"terserah...kenapa tiap bulan kamu selalu kesini??"

"iseng.."

"hanya itu??tak ada alasan lain??"

"g..kenapa kamu cerewet sekali..."

"aku hanya ingin mengajakmu bicara..jangan mendiami ku...rasanya aneh saat kamu tak bersuara seperti biasa.."

"sejak kapan kamu banyak bicara??"

"sejak dekat dengan mu..karena sering mendengar bicaramu yang seperti burung beo..jadinya aku ketularan.."

"huuh..untung aku lagi g ingin bertengkar..jadi ku maafkan"

"hehe..kenapa kamu berubah??"

"maksudnya??"

"aku selalu menyelidiki semua tentang orang-orang yang berada didekatku,termasuk kamu..bukan apa-apa..aku hanya takut ada penghianat.."

"g masalah..berubah gimana maksudmu??"

"yang aku dengar,dulu kamu tak seliar ini..bahkan cenderung ke gadis manja yang manis,polos dan lugu..."

"hehe..kenapa??semua bisa berubah kan??termasuk karakter seseorang..lagian aku udah dewasa..kalau tetap seperti itu..yang ada malah aneh.."

"kau benar..apa kamu tak ingin menyelidiki kasus kecelakaan mamamu??"

"dulu pernah..tapi karena aku masih terlalu kecil,tak bisa berbuat apa-apa,dan sekarang udah g ada kesempatan lagi..kasusnya sudah ditutup..dan dinyatakan murni kecelakaan.."

"apa kamu percaya??"

"tidak..tapi aku harus bisa menerimanya.."

"apa kamu tau..kalau papamu tak pernah menikahi wanita yang ada di rumahmu itu??"

"aku tak peduli.."

"apa kamu membenci papamu??"

"tidak.."

"lalu kenapa kamu pergi dari rumah??"

"aku diusir.."

"kenapa kamu tak bertahan??"

"aku tak suka cari masalah.."

"sampai kapan kita disini??"

"sampai pagi..kalau kamu mau pulang.. telepon saja asistenmu..biar dia menjemputmu.."

"apa kamu tak takut ada yang berniat jahat padamu??"

"ada yang menjagaku..buat apa takut.."

"siapa??"

"papa selalu mengawasi ku.. bodyguard nya akan berada di sekitarku.."

"jadi..selama ini papamu tau dengan semua tindakan liarmu itu??"

"tau..apapun yang ku lakukan dia selalu tau.."

"dan dia tak melakukan apapun..??"tanya Marvel heran..

"hehe..kenapa??aneh kan??tapi begitulah papaku menunjukkan rasa sayangnya padaku..dan begitulah caranya melindungiku.."

"aneh..apa dia juga tau kalau kamu kerja sampingan sebagai ******??"

"hahaha..."tiba-tiba tawa Diandra pecah mendengar ucapan Marvel..dia baru ingat kalau sudah membohongi pria disampingnya itu..dan dia sangat percaya...

"kenapa..??"

"g ada apa-apa..cukup sesi tanya jawabnya..aku hanya ingin tidur sejenak.."

"masuklah ke mobil..disini pasti dingin"

"aku udah biasa mengalahkan yang dingin-dingin..buktinya aku bisa membuat pria dingin seperti mu jadi sedikit hangat..."kata Diandra santai..

"sepertinya kamu udah kembali seperti semula.."

"hehe..masuklah,aku g mau kamu sakit karena terkena udara malam terlalu lama.."

"aku ingin menemanimu.."

"terserah..." lalu keduanya diam..tak ada lagi pembicaraan..dan saat Marvel melihat ke arah Diandra..dia sudah memejamkan matanya dan tertidur dengan pulas..

"saat dia tertidur seperti ini terlihat sangat cantik,lembut dan damai..tapi kenapa saat bangun sangat bar-bar dan menyebalkan..."batin Marvel sambil tersenyum menatap wajah Diandra tang tertidur...

tak terasa waktu berlalu begitu saja..Marvel masih setia menatap wajah Diandra yang tidur disampingnya...

"seandainya kamu bukan j*l*Ng..aku pasti udah tertarik padamu..tapi meski kamu seorang j*l*Ng,,kenapa tubuhku merespon sentuhanku..bahkan myshopobiaku tak berfungsi untuknya..kamu sangat unik..membuatku semakin tertarik pada mu..aku tak tau rasa apa ini..yang pasti,aku selalu nyaman saat bersamamu.."batin Marvel..