NovelToon NovelToon
Air Mata Pernikahan

Air Mata Pernikahan

Status: tamat
Genre:Tamat / Poligami
Popularitas:200.5k
Nilai: 4.9
Nama Author: momian

inilah kisah cinta perjalanan rumah tanggaku. yang awalnya begitu sangat indah dan sempurna di mataku kini berubah menjadi malapetaka. kehadiran mertuaku yang mendambakan sosok seorang cucu membuatku harus menerima cacian dan makian tiap harinya.

Hingga pada saat titik di mana mertuaku terus mendesak suamiku harus menikah lagi demi mendapatkan seorang keturunan. Hancur sudah hati yang selama ini aku jaga, hancur sudah rumah tangga yang di bangun kokoh dengan cinta karena kehadiran seorang wanita yang akan menjadi istri dari suamiku.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon momian, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 10

Beberapa hari berlalu, semenjak kejadian itu Maharani dan Agam jarang sekali saling sapa padalah mereka satu atap. Maharani bagikan udara yang ada tapi tak terlihat adanya. Tapi meski begitu, Maharani tetap menguatkan dirinya bertahan dengan apa yang sudah menjadi keputusannya.

Drama malam ini kembali terjadi, kala Arini meminta tolong pada Maharani untuk membuatkan susu hangat. Namun Arini menolak karena tidak ingin hal yang terjadi kembali terjadi. Maharani tidak ingin jika susu yang kelak ia sajikan akan di katakan mengandung racun. Namun Arini yang begitu pandai berakting langsung menangis hingga membuat Ramayani sang ibu mertua keluar dari kamar.

"Apa ini? Apa yang terjadi? Kenapa kau menangis sayang?" Tanya Ramayani kenapa menantu ke sayangannya. Dan seperti biasa Arini langsung membuat drama hingga membuat Ramayani geram dan langsung menanpar pipi Maharani.

"Berani sekali kau menolak permintaan Arini?"

"Ibu." Sentak Agam yang kebetulan baru pulang dan melihat ibunya menampar pipi Maharani. "Apa yang ibu lakukan? Kenapa ibu menampar Maharani?" Tanya Agam sambil berjalan mendekati Maharani dan mendekap tubuh Maharani ke dalam pelukannya.

"Agam. Dia tega membuat Arini menangis."

"Mas.." Lirih Arini dengan mata yang masih mengeluarkan air mata.

"Katakan apa yang terjadi?" Tanya Agam sambil melihat Arini dan Ramayani secara bergantian.

"Aku ingin susu hangat buatan Maharani. Maksud ku, bayi kita ingin susu hangat." Kata Arini dengan menundukkan kepalanya.

Agam melepas pelukannya, lalu memegang kedua pundak Arini. "Masuklah ke dalam kamar, biar aku yang buat susu untuk bayi kita." Kata Agam dan Arini menurut. "Sayang, kau jugu masuklah. Dan ibu. Aku harap ini yang terakhir kalinya aku melihat ibu menampar Maharani."

"Tapi Agam.."Sentak Ramayani yang tidak terima dengan apa yang Agam katakan.

"Bagaimana pun Maharani masih istri sah ku bu. Dan aku tidak mau ibu kasar padanya, apa lagi sampai melukai fisiknya."

Dengan perasaan kesal Ramayani masuk ke dalam kamar. Berbeda dengan Maharani, dia bisa sedit tersenyum bahagia, karena setidaknya hari ini Agam tidak menyalahkan dirinya sama sekali. Padahal sebelumnya selalu saja dirinya yang salah tentang apa pun yang terjadi.

Beberapa saat kemudian. Perlahan pintu kamar Maharani terbuka. Maharani yang sama sekali belum tertidur dapat mendengar suara pintu.

"Apa kau sudah tidur?" Tanya Agam yang baru saja naik ke atas tempat tidur dan membaringkan dirinya tepat di samping Maharani. "Maaf sayang, karena aku terlalu sibuk dan akhir-akhir ini jarang bersama mu." Kata Agam sambil menatap lagit-langit kamar.

"Kau sibuk dengan istri barumu mas. Jadi kau lupa dengan aku. Kau tahu betapa sunyinya aku di kamar ini mas? Setiap malam aku meringkuk menangis merasa sepi seorang diri." Ucap Maharani namun hanya dalam hati saja.

"Sayang." Ucap Agam sambil memeluk tubuh Maharani.

Dan hubungan suami istri pun terjadi di malam ini. Maharani yang begitu merindukan sosok suami yang ia cintai kini meluapkan semuanya di malam ini dan begitupun juga dengan Agam yang sangat begitu merindukan belaian dari Maharani.

Saar keduanya telah melakukan hubungan suami istri, Agam langsung memeluk tubuh Maharani.

"Mas, apa kau besok punya waktu? Apa kau bisa mengantarku ke mall?"

"Untuk apa? Mau beli apa? Biar aku yang belikan. Karena besok aku akan mengantar Arini untuk kontrol ke dokter kandungan."

"Aku ingin pergi membelikan ibu kado, lusa ibuku ulang tahun. Dan rencana aku ingin pulang. Kau ingin ikut dengan ku?"

"Maaf sayang tapi aku tidak bisa. Sampaikan saja salamku kepada ibu, dan juga...." Ucapan Agam menggantung kala pintu kamar sudah di ketuk berulang kali.

"Mas.. Mas Agam." Teriak Arini dari luar sana.

•••••

Di mall. Maharani berjalan seorang diri melihat-lihat barang apa yang akan menjadi kado ulang tahun untuk ibunya. Dan kaki Maharani berhenti melangkah kala melihat toko perhiasan. Maharani langsung masuk ke dalam dan melihat-lihat.

Bastian yang memang juga sedang berada di mall tanpa sengaja melihat Maharani dari kejahuan. Bastian langsung memutuskan untuk menghampiri Maharani.

"Aku rasa yang ini sangat cocok untukmu." Kata Bastian sambil menunjuk kaca yang berisikan kalung.

"Kau" Ucap Maharani setelah melihat Bastian berada di sampingnya.

"Sepertinya kita berjodoh." Ucap Bastian yang belum tahu tentang siapa Maharani sebenarnya. Karena dulu saat mereka makan bersama keduanya hanya saling diam dan Bastin merasa tidak enak untuk bertanya yang lebih lanjut. Tapi kali ini berbeda, Bastian ingin tahu siapa sebenarnya Maharani.

"Kau ingin mencarani apa? Biar aku bantu."

"Lusa ibuku ulang tahun, dan aku bingung karena semua terlihat cantik di mataku." Jawab Maharani sambil terus menatal etalase kaca. Sesekali Maharani menarik rambutnya dan di selipkan di belakang telinga, dan juga sesekali tersenyum tipis. Senyum yang sangat sulit untuk di lihat. Namun beruntungnya Bastian yang bisa melihat senyum itu.

"Cantik" gumam Bastian menatap takjub pada kecantikan yang di miliki oleh Maharani.

"Benarkah?" Tanya Maharani.

"Ya, kau cantik." Jawab Bastian, membuat Maharani menoleh ke arah Bastian. "Hm, yah itu sangat cantik." Ralat Bastian, lalu Bastian melirik kalung yang saat ini di pengang oleh Maharani. "Kalung yang sangat cantik." Lanjut Bastian, tapi Maharani melepaskan kalung tersebut. "Kenapa di lepas? Apa kau tidak suka?"

"Suka. Tapi aku rasa aku tidak bisa memiliki barang semewah itu." Jawab Maharani. "Tolong di bungkus dengan rapi dan cantik. Ini untuk kado ulang tahu ibuku." Ucal Maharani kepada salah satu penjaga toko.

"Maharani. Apa boleh aku mengajakmu makan siang?" Tanya Bastian dan Maharani tersenyum sambil menganggukkan kepalanya. Dalam hati Bastian bersorak gembira karena wanita yang telah berhasil mencuri hatinya dengan saat pertama kali bertemu mau menerima ajakan nya untuk makan siang bersama. Dan bagi Bastian ini adalah awal mula yang begitu indah untuknya.

Namun, awal yang indah menurut Bastian, pada kenyataan sangat berbeda dengan apa yang baru saja ia dengan dari bibir Maharani. Sontak, jantung Bastian seperti berhenti berdetak kala Maharani mengatakan jika dirinya sudah memiliki suami.

"Kenapa hanya diam saja, ayo lanjutkan makanmu." Kata Maharani membuat Bastian tersadar.

Sungguh, cinta pertama yang berlabu ternyata jatuh pada hati yang sudah memiliki pemilik. Sungguh Bastian benar-benar tidak baik-baik saja saat ini. Kenapa saat dirinya jatuh cinta, tapi kenapa justru cinta kepada istri orang.

"Lalu dimana suamimu? Kenapa tidak ikut menemani mu memilih kado untuk ibumu?"

Maharani hanya tersenyum menanggapi pertanyaan Bastian.

•••••

Bastian pulang dengan wajah yang lesuh membuat ibunya menatap penuh dengan tanya.

"Ada apa? Apa yang terjadi hari ini Nak?" Tanpa menjawab, Bastian langsung membaringkan tubuhnya di kursi dengan paha ibunya yang menjadi sandara. "Apa kau punya masalah?" Bastian masih tetap diam, dengan mata yang terpejam. Sukma mengusap pucuk kepala Bastian dengan lembut. Pria yang sudah berumur 28 tahun ini yang di kenal sebagai pria yang sangat gemar dan giat bekerja, dan tidak terbuka pada orang lain, nyatanya memiliki sifat yang begitu manja dengan ibu kandungnya. "Apa cintamu di tolak oleh wanita? Katakan siapa dia?" Tanya Sukma menebak apa yang terjadi kepada Bastian.

"Ibu, aku jatuh cinta bu."

"Benarkah? Siapa dia? Bolehkan ibu berkenalan dengannya? Atau ajak dia main ke rumah kita." Dengan senang hati Sukma menerima wanita yang telah di pilih oleh Bastian. Dan juga Sukma begitu sangat bahagia karena baru pertama kali sang anak mengatakan jika sedang jatuh cinta.

"Tapi dia sudah menjadi istri orang, bu."

1
Misaza Sumiati
bukannya Agam pernah bertemu dengan Bastian , perusahaannya ada kerjasama
Angel Princes: t nn n
n
. m
mm n n
n

n


m


? m m m
bmmm
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm????????????????????????????????????????????????????..
total 1 replies
Misaza Sumiati
aneh Maharani kok bisa yah bertahan
Misaza Sumiati
Maharani itu bodoh
Rita Tanti
Luar biasa
Beauty JK
😍
dwie
lelaki yg di kirim autho😁😁
Henrita Henrita
wanita bodoh iya
kalea rizuky
novel baguss moga like makin banyak
kalea rizuky
novel sebagus ini knp sepi like
choky_chiko_r
mksh kak..keren critanya.dan ga panjang eps.nya..mksh kak..tetep berkarya😊👍👍💪💪
altanum
ide ceritanya bagus thor,cuma pengemasan waktu yang agak membingungkan.mungkin bisa dijadikan acuan di karya² selanjutnya.tetep semangat berkarya thor...
Khalisa IncesNya Mia
koq malah q yg jadi emosi ya
Mila Barcelona
authornya kurang fokus...minum Aqua dulu thorrrr...biar lebih teliti
Nenk Jelita
lah bukan ny rekan bisnis gmn sih tiba tiba GK kenal gt
aduh...
Vivin Yulistian Pradesti
lanjut lg ka cerita ny
Ayuni Tri Purnomo
Luar biasa
Ayuni Tri Purnomo
ada lagi mertua modelan kyk gini Thor...
R.A: ada kak. banyak di dunia nyata😅😅
total 1 replies
SRI WAHYUNI
mka y Rani jd cwe jng oon
Hera
👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻
Zika Bintang
lain kali kalau buat cerita seorang wanita yang lagi hamil haram hukumnya untuk di talak dan nikah i thour
tolong perbaiki lagi dan cari info lagi jangan asal nulis GK tau hukum bisa juga ntar orang pada meniru saat hamil di nikahi

kecuali author GK usah pakai ijab Kabul
mungkin beda tanggapan ku
Zika Bintang: o iya kak
maaf aku aliran madhab Syafi'i
jadi beda pengertian
R.A: Jadi kesimpulannya, jika seorang laki-laki menikahi wanita yang sedang mengandung anak dari orang lain, hukumnya haram (menurut Imam Malik dan Imam Ahmad). Adapun bila wanita yang hamil itu dinikahi oleh laki-laki yang menghamilinya di luar nikah, maka hukumnya boleh.

Dikutip dari Jurnal Hukum Perdata Islam, menurut pendapat Imam Syafi'i, perkawinan akibat hamil di luar nikah adalah sah hukumnya. Perkawinan boleh dilangsungkan ketika seorang wanita dalam keadaan hamil. Baik perkawinan itu dilakukan dengan laki-laki yang menghamilinya atau dengan laki-laki yang bukan menghamilinya.


Di baca lebih baik dulu yah kak..
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!