Dimas Seorang pekerja supir truk yang gak sengaja menabrak pekerja kantoran, tapi anehnya pandanganya gelap dan dia muncul didunia lain.
Sistem dewa naga terkuat menemani perjalananya menuju puncak kekuatan, dengan berbagai misinya Dimas mendapatkan berbagai harta yang sangat kuat.
Bagaimana perjalanan Dimas, Ikuti kisah keseruanya.
Gas... gua bakal up tiap hari sesuai mood, mungkin 2 chapter sampai 5 chapter perhari, kalau lagi mood bisa lebih.
Maaf jika ada kesalahan pada cerita, karena author hanya manusia, bukan nabi Boy.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rumah pena, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 19 - Reruntuhan Kuno
Suasana di depan portal reruntuhan kuno masih sunyi.
Setelah beberapa kali menyaksikan orang-orang mati tersambar petir merah, tidak ada yang berani gegabah untuk mencoba masuk lagi.
Namun, tiba-tiba…
Suara langkah santai terdengar di tengah kerumunan.
Semua mata tertuju pada seorang pria berjubah hitam dengan senyum meremehkan di wajahnya.
Di tangannya, ia menggenggam sebuah pagoda kecil.
Aura misterius mengelilinginya, dan langkahnya yang ringan seakan menunjukkan bahwa ia tidak terpengaruh sedikit pun oleh tekanan yang memenuhi tempat itu.
“Siapa dia?”
“Pria itu… kenapa dia terlihat begitu santai?”
Bisikan-bisikan mulai terdengar di antara para petualang.
Tanpa menghiraukan tatapan penuh kebingungan dan rasa ingin tahu dari orang-orang di sekitarnya, pria itu terus melangkah maju.
WUSHHH!!
Saat jaraknya hanya beberapa langkah dari portal, ia melambaikan tangannya.
Pagoda kecil yang ia genggam tiba-tiba bersinar terang!
Cahaya emas menyelimuti tubuhnya, membentuk penghalang yang kuat.
Kemudian…
BOOM!!
Petir merah yang ganas kembali menyambar!
Namun, berbeda dengan sebelumnya…
Petir itu tidak menyentuh tubuh pria tersebut.
Sebaliknya, cahaya dari pagoda kecilnya menyerap semua serangan itu!
Dengan tenang, pria itu melangkah masuk ke dalam portal reruntuhan kuno.
Begitu tubuhnya menghilang di balik portal, pagoda kecil itu juga lenyap bersamanya.
Diam.
Tidak ada suara.
Semua orang hanya bisa menatap dengan penuh iri dan keinginan.
Jika mereka memiliki artefak pelindung seperti pria tadi, mereka juga bisa masuk dengan mudah tanpa harus memikirkan cara untuk menembus formasi.
Namun…
Mereka tidak tahu bahwa reruntuhan kuno kali ini bukanlah tempat biasa.
Tempat itu dipenuhi oleh makhluk-makhluk kuat yang bersemayam di dalamnya.
Tidak peduli seberapa hebat artefak pelindung yang dimiliki seseorang, itu tidak akan menjamin keselamatan mereka di dalam sana.
Reruntuhan ini akan menjadi kuburan bagi banyak orang.
Di tempatnya berdiri, Dimas tetap diam.
Pikirannya buntu.
Apakah ia harus masuk sekarang?
Jika hanya dirinya sendiri, ia bisa saja langsung masuk tanpa perlu memikirkan risiko petir merah itu.
Dengan tubuh naganya yang sudah mencapai level 2 dan ditambah dengan armor naga yang ia miliki, ia yakin petir merah itu tidak akan bisa menyakitinya.
Namun…
Bagaimana dengan yang lain?
Ia menoleh ke arah Ling Yuan, Dong San, dan Alexa.
“Apakah kalian bisa masuk?” Dimas bertanya dengan nada tenang.
Ling Yuan dan yang lainnya saling berpandangan.
Dong San akhirnya menggeleng. “Aku tidak tahu… tapi aku ragu kita bisa selamat jika masuk seperti itu.”
Alexa juga menunduk. “Aku… aku tidak yakin.”
Mereka tahu bahwa mereka tidak memiliki pertahanan sekuat Dimas.
Jika mereka mencoba masuk tanpa menemukan cara untuk menghancurkan formasi terlebih dahulu, kemungkinan besar mereka akan mati seperti orang-orang sebelumnya.
Melihat itu, Dimas hanya mendesah pelan.
“Aku bisa masuk, tapi kalian tidak…”
Ini menjadi masalah.
Meninggalkan mereka di sini? Itu bukanlah pilihan yang baik.
Karena itu, untuk pertama kalinya…
Dimas akhirnya memutuskan untuk bertanya pada sistemnya.
‘Sistem, bagaimana cara menembus formasi ini?’
Sistem yang selama ini selalu diam tiba-tiba memberikan jawaban.
[Gunakan teknik pedang Yin-Yang dengan pedang pembunuh dewa. Tebas formasi itu tepat di tengah dengan serangan lurus. Dengan begitu, formasi akan hancur sepenuhnya.]
Dimas mengerutkan kening.
Ia mengingat bahwa teknik pedang Yin-Yang ini adalah teknik yang ia dapatkan dari buku teknik berpedang yang diberikan oleh sistem.
Ia belum pernah menggunakannya sebelumnya, tapi sekarang tampaknya saatnya mencoba.
Tanpa ragu lagi, Dimas melangkah maju.
Semua orang yang ada di sana segera memperhatikan gerakannya.
Tatapan mereka terisi rasa penasaran.
Dimas mencabut pedang pembunuh dewanya.
“Apa yang dia lakukan?”
Ling Yuan, Dong San, dan Alexa menatapnya dengan bingung.
Namun, sebelum ada yang bisa bertanya, auranya tiba-tiba berubah.
WUUUUSSSSHHH!!
Angin berhembus kencang.
Gelombang energi Yin dan Yang berputar di sekitar tubuhnya.
Tekanan yang sangat kuat menyebar ke seluruh area.
Banyak orang di sana yang langsung mundur.
Bahkan mereka yang memiliki kekuatan tinggi bisa merasakan betapa berbahayanya aura yang dipancarkan Dimas.
Dimas mengangkat pedangnya ke udara.
Mata pedangnya bersinar terang.
Kemudian…
“Hancurlah.”
SWOOSH!!
Dimas mengayunkan pedangnya dengan cepat!
BOOM!!
Riak energi yang sangat besar mengalir seperti gelombang pasang.
Serangan itu meluncur lurus ke depan, menebas langsung ke inti formasi.
ZRAAAAKKK!!
Formasi yang sebelumnya begitu kuat…
Meledak dengan suara menggelegar!
BOOOOOMMMM!!!
Tanah berguncang hebat.
Dampaknya begitu besar hingga meninggalkan cekungan besar seperti sebuah danau.
Ketika asap akibat ledakan itu menghilang, formasi yang menghalangi portal… telah lenyap sepenuhnya.
Semua orang yang ada di sana terdiam.
Ling Yuan, Dong San, dan Alexa… tidak bisa berkata-kata.
“Dimas… benar-benar menghancurkan formasi itu…” bisik Alexa dengan suara pelan.
Dong San menelan ludah. “Kekuatan macam apa itu…”
Mereka sudah tahu bahwa Dimas tidaklah biasa.
Namun, melihatnya menghancurkan formasi sekuat itu hanya dengan satu serangan…
Itu bukan lagi sesuatu yang bisa dilakukan oleh manusia biasa.
Dimas membalikkan tubuhnya dan tersenyum ke arah kelompoknya.
“Yuk, masuk.”
Setelah beberapa saat terdiam, mereka akhirnya mengangguk dan melangkah masuk ke dalam portal.
Melihat itu, orang-orang yang masih tersisa di sana juga segera berlari mengikuti mereka.
Mereka tidak ingin membuang waktu lagi.
Begitu mereka memasuki reruntuhan kuno, bau busuk langsung menusuk hidung mereka.
Aroma darah dan bangkai menyebar ke seluruh tempat.
Ling Yuan dan Alexa langsung menutup hidung mereka.
Di depan mereka, pemandangan yang mengerikan tersaji.
Mayat-mayat berserakan di mana-mana.
Tulang belulang berbagai makhluk menumpuk di sepanjang jalan.
Beberapa dari mereka memiliki bentuk seperti manusia, tapi ada juga yang memiliki tanduk, cakar, atau sayap.
Dong San berhenti di tempatnya.
Ia memandang sekeliling dengan mata melebar.
“Apa… apa ini?”
Alexa menggigit bibirnya.
“Mereka semua… sudah mati sejak lama.”
Ling Yuan, yang sebelumnya tenang, sekarang benar-benar membeku di tempat.
“Apa benar ini adalah reruntuhan kuno…?”
Namun, bagi Dimas, tempat ini terasa sangat berbeda.
Ia mengerutkan alisnya.
Di novel-novel yang ia baca dulu, reruntuhan kuno biasanya dipenuhi dengan harta dan peluang besar.
Namun…
Tempat ini lebih terasa seperti neraka.
Kemudian, ia menyadari sesuatu yang aneh…
Qi di tempat ini tidak bisa digunakan!
Ling Yuan dan yang lainnya merasa kehilangan energi mereka.
Namun…
Dimas masih bisa menggunakan Qi-nya dengan normal.
‘Qi Naga Sejati… tidak terpengaruh…’
Itu berarti…
Ia adalah satu-satunya yang masih bisa bertarung dengan kekuatan penuh di tempat ini.
Dan itu hanya berarti satu hal…
Bahaya yang jauh lebih besar akan segera datang.
.........
JANGAN LUPA LIKENYA GAES, SELAMAT MEMBACA. KALO LIKE SUDAH MENCAPAI 100 LIKE, AUTHOR AKAN UP 10 CHAPTER.
BERSAMBUNGG..