NovelToon NovelToon
Sugar Baby Sang Cassanova

Sugar Baby Sang Cassanova

Status: tamat
Genre:Tamat / Duda / One Night Stand / Beda Usia
Popularitas:7.7M
Nilai: 4.8
Nama Author: Desy Puspita

Spin Off Tawanan Cinta Pria Dewasa.

Dua kali gagal dalam pernikahan, Justin Anderson menganggap semua wanita itu sama. Sebatas mainan dan hanya merepotkan, bahkan tidak ada wanita yang membuat dia betah.

Hingga, takdir justru mempertemukannya dengan seorang gadis cantik yang terjebak keadaan. Agny Tabina, gadis belia yang dipaksa terjun ke dunia malam akibat keserakahan pamannya.

"500 juta ... tawaran terakhir, berikan gadis itu padaku." - Justin Anderson.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Desy Puspita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 10 - Izinkan Dia Istirahat

Hanya karena mulut asal Keny, pria itu lebih banyak diam dan setengah hari bekerja Justin tidak menerima candaan Keny sama sekali. Bahkan, ketika pulang dia melewati Keny begitu saja kala pria itu minta tumpangan. Meski dia paham jelas akan mendapat cacian dan dianggap kikir, sama sekali Justin tidak peduli.

PSK, wanita penghibur, pemuas naffsu atau apapun itu rasanya tidak pantas Keny ucapkan. Padahal sama sekali tidak ada unsur hinaan, entah kenapa Justin seakan merasa terganggu. Kali ini dia benar-benar pulang ke apartementnya, tidak menyimpang ke tempat lain seperti kemarin.

Terbiasa sendiri membuat Justin merasa baik-baik saja walau harus menyiapkan segalanya tanpa bantuan. Dia juga tidak terbiasa dengan kehadiran pembantu rumah tangga hingga benar-benar memilih menjalani kehidupan sendirian, menurutnya lebih tenang dan tidak terlalu rumit.

Dia menghempaskan tubuhnya sejenak di atas tempat tidur, pria itu menatap langit-langit kamar dengan pikiran yang mendadak melayang begitu jauh. Ingin berlama-lama, namun dia sadar jika air yang dia didihkan mungkin sudah matang.

Dengan tubuhnya yang terasa lemas, Justin mulai berjalan ke dapur dan melakukan kesibukannya sebagai laki-laki mandiri. Kepalanya yang terasa sedikit sakit tampaknya akan lebih baik dengan segelas teh hangat sore ini.

"Aaargh ... apa mungkin masuk angin ya?"

Justin bermonolog seraya mengaduk teh hangatnya tersebut. Menambahkan sedikit gula untuk menghasilkan cita rasa manis di sana, Justin akan menikmati sore hari seperti orang-orang waras lainnya.

Hiruk pikuk ibu kota masih tergambar jelas dari tempat Justin berpijak. Pria itu menatap kosong ke bawah sana, sedikit bingung lantaran pengendara motor di sana tidak ada yang sendirian seperti dia.

"Ah iya, aku lupa satu hal ... awas saja mulut banci itu, belum tahu dia siapa aku?"

Di tengah ketenangannya, Justin melupakan fakta bahwa dia harus memberikan pelajaran pada Edward yang telah membuka rahasianya di hadapan Keyvan. Padahal sudah berjanji untuk diam dan menjaga privasi, faktanya belum 24 jam rahasia Justin sudah terbongkar.

Tatapan elangnya begitu tajam dan di sana tersulut dendam yang tidak dapat dia jelaskan. Pria Itu menunggu dengan sabar Edward menerima panggilan teleponnya, sudah dia siapkan jutaan kata mutiara untuk dia lontarkan pada pria bermulut perempuan seperti Edward.

Hal_

"Hai, badjingan!! Kau mau aku tembak mati atau bagaimana?" tanya Justin menggebu-gebu padahal Edward belum selesai menyapnya.

Santai, Bro ... kenapa rupanya? Tidak puas dengan primadonaku atau kenapa?

Tanpa rasa bersalah sama sekali Edward bertanya hal semacam itu dan jelas saja membuat Justin muak sekali, pria itu terkekeh padahal sama sekali tidak ada yang lucu menurut Justin. Sepertinya sejak awal menerima panggilan Justin, pria itu sudah tahu. Hanya saja, dia pura-pura bodoh seakan tidak tahu segalanya.

"Bukan masalah itu ... apa saja yang katakan pada Evan? Kau lupa perjanjian kita? Privasi, Edward!!"

Ah, soal itu ... maaf sekali Justin, kau tahu sendiri selain takut mati, aku juga takut Evan.

Sudah Justin duga pria itu buka suara lantaran takut pada Keyvan. Akan tetapi tetap saja hal itu tidak dapat diterima, dia ingin marah dan tidak semudah itu Edward lepas dari amukannya.

"Memang dasar gila, tetap saja salah ... tugasmu hanya tutup mulut apa susahnya?" gerutu Justin benar-benar tidak bisa terima dengan apa yang Edward lakukan terhadapnya.

Maaf sekali, Just ... 500 juta bisa aku cari lagi, tapi kalau sampai usahaku Evan ratakan dengan tanah, ya lebih baik mengalah.

Ancaman Keyvan memang tidak pernah gagal. Pria itu lebih memilih bersitegang dengan Justin dari pada harus berurusan dengan Keyvan. Tidak hanya itu, sepertinya meminta maaf pada Justin lebih mudah dibandingkan membuat Keyvan berubah pikiran jika benar-benar berniat menggusur club malam miliknya.

"Ck, menyebalkan ... padahal sama saja, kau pikir aku tidak bisa melakukan hal yang sama," gumam Justin pelan dan mengusap wajahnya kasar, tampaknya memang lebih baik dia mengalah dan tidak memperpanjang masalah ini.

Maafkan aku, Justin.

"Lupakan, aku ingin tanya satu hal," ucap Justin sebelum dia mengakhiri sambungan teleponnya bersama pria itu.

Tentu saja? Kau ingin tanya apa memangnya?

"Gadis itu, apa kau minta bekerja malam ini?" tanya Justin kemudian tanpa sedikitpun rasa ragu, dia mengutarakan kegelisahannya dan ingin mengetahui hal tersebut secara pasti.

Agny maksudmu?

"Hm, dia."

Tergantung, ada yang sanggup bayar atau tidak ... tapi biasanya tidak ada yang sanggup.

Justin menarik sudut bibirnya tipis, dia bernapas lega hingga seakan lupa jika dirinya tengah emosi dengan pria itu. Justin menyeruput teh hangatnya sekali lagi, ketenangan berkali lipat dia dapatkan kini.

"Izinkan dia istirahat, Edward ... jangan berikan dia pada laki-laki sembarangan, apalagi sampai kau berikan pada tua bangka itu," ungkap Justin terang-terangan dan dia melarang Edward seakan pria itu adalah bawahannya.

"Hah? Kenapa memangnya? Kau tidak berhak lag_"

"Lusa aku datang lagi, kau jangan coba-coba memberikannya pada pria lain," ujar Justin tiba-tiba, tanpa pikir panjang dan dia sama sekali tidak berpikir jika sudah mengkhianati hatinya sendiri yang mengatakan tidak akan datang untuk satu wanita lebih dari sekali.

Aku bisnis, Justin ... paham sendirilah.

"Aku transfer sekarang juga, katakan saja berapa nominalnya agar kau membiarkan Agny isrirahat sebelum aku datang," ucap Justin kemudian.

.

.

.

- To Be Continue -

1
yuhuuu
Luar biasa
Rapa Rasha
dah tamat makasih kakak
Rapa Rasha
apa Arga suka via
Rapa Rasha
bian siapa ya
Rapa Rasha
😂😂😂😂😂
Rapa Rasha
cuaku Agaku
Rapa Rasha
kompak slalu ya mereka
Rapa Rasha
gk bisa bayangin deh hebohnya di dlm mobil
Rapa Rasha
gimana keny
Rapa Rasha
tahan emosi justin
Rapa Rasha
Justin takut di tinggal agny
Rapa Rasha
zayyan tersindir ya
Rapa Rasha
itu Justin ya cemburu pasti
Rapa Rasha
duh bumil ngidam nya
Rapa Rasha
awal seneng la belakangan agny sedih sabar ya
Rapa Rasha
parah emang mereka tpi kocak seneng deh lihat persahabatan nya
Rapa Rasha
ngidamnya agny gk bisa di prediksi oleh BMKG
Rapa Rasha
Justin buka puasa
Rapa Rasha
banyak iklan kakak
Rapa Rasha
ada aja kmu just
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!