Aluna yang tidak mau membuat ayah nya malu dan kecewa karena sang kakak menolak menikah dengan pria yang sudah di pilihkan nya, harus rela menjadikan dirinya jodoh pengganti. Sang kakak menolak perjodohan karena lelaki pilihan ayah nya ternyata hanya lelaki biasa yang hanya bekerja sebagai karyawan paprik.
Dengan berbesar hati aluna menerima dirinya untuk menggantikan kakak nya dalam perjodohan yang sudah di atur oleh ayah nya .
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dhewy R, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Mala dan adit
💞💞💞💞💞💞💞💞💞
.
.
.
⚘️⚘️⚘️⚘️⚘️⚘️⚘️⚘️⚘️
" Pa apa perjodohan mala dan candra tidak bisa di batalkan ? Kasihan mala pa jika harus hidup dengan suami yang bekerja sebagai buruh, mala itu calon sarjana pa. Sia - sia dong kita kuliahin dia " Ucap mama meri mencoba bicara kepada suami nya agar suami nya membatalkan rencana perjodohan itu.
Pak andi yang baru saja merebahkan tubuh nya di atas kasur kini sudah kembali duduk dan menghadap ke arah sang istri yang wajah nya terlihat gusar.
" Ma , papa yakin candra itu pria yang baik dan bisa membahagiakan mala. Selepas mala menikah kalau dia mau bekerja juga tidak masalah tapi selagi candra mengizinkan. " Ucap pak andi.
" Tapi mala itu masih kuliah pa ? Untuk apa dia kuliah kalau belum juga bisa merasakan kerja sudah harus menikah. Iya kalau menikah nanti suaminya mengizinkan nya kerja , kalau tidak ? Sia - sia kita biayain kuliah mala. Jadi biar mala kerja dulu pa baru menikahb" Ucap meri mencoba mencuci fikiran suami nya. Bagaimana pun dia tidak rela jika mala harus menikah dengan orang miskin seperti candra.
Kalau candra orang kaya tidak akan jadi masalah, mau besok pun meri tidak akan melarang nya. Pak Andi nampak terdiam, dia memikirkan apa yang di katakan istrinya tadi.
* Yang di katakan mama benar juga sih, aku sudah menghabiskan banyak uang untuk biaya kuliah mala tapi kenapa aku buru-buru menikah kan nya. Seharus nya biar mala bekerja dan punya pengalaman kerja dulu, tapi nanti aku bicarakan dengan akbar dan candra terlebih dahulu. * Gumam pak andi dalam hati nya.
" Nanti papa bicara sama candra ma, supaya dia mengizinkan mala untuk berkarier sesuai dengan ijazah sarjana nya. Pasti candra dan orang tua nya bangga punya menantu seorang sarjana, apalagi kalau mala punya karier yang bagus " Ucap pak andi mencoba menyakinkan istri nya jika candra pilihan terbaik.
Meri tidak menanggapi ucapan suami nya, dia lebih memilih diam dan mencoba memejamkan mata nya. Saat ini mungkin memang tidak tepat bicara soal perjodohan mala, karena situasi nya memang sudah malam. Suami nya akan tetap dengan keputusan nya dan tidak bisa di ganggu gugat lagi.
Di kamar nya mala saat ini sedang bertelepon dengan adit sang pacar. Padahal malam sudah semakin larut tetapi mala dan adit seperti tidak mengenal rasa kantuk. Padahal besok pagi mereka masih harus berangkat ke kuliah.
[ Sayang kapan kamu megenalkan ku kepada keluarga mu ?] Tanya mala dengan manja.
[ Tunggu orang tua ku tidak sibuk ya sayang ] Jawab adit beralasan.
[ Sudah dua tahun kita pacaran tapi kamu belum pernah mengenalkan ku kepada orang tua mu. Bahkan kamu aku kenalkan dengan orang tua ku juga tidak mau ]
[ Sabar ya mala sayang, kalau sudah waktu nya nanti pasti akan aku kenalkan. Oh iya sayang besok selesai kuliah ikut aku yok, kita jalan ke suatu tempat yang indah dan hanya ada kita berdua tanpa ada yang menganggu kita. Biar kita bisa romantis - romantisan tanpa di ganggu orang ]
[ Benar ya sayang ] Ucap mala dengan senang.
[ Iya sayang ku, sekarang kita istirahat dulu dan sampai ketemu besok sayang. ]
[ I love you adit ku sayang ]
[ Love you to mala sayang ]
Mala memeluk ponsel nya erat - erat dan dia sedang membayangkan besok akan jalan berdua dengan adit. Dan bisa romantis - romantisan tanpa ada yang menganggu.
" Sudah tidak sabar menunggu hari esok " Ucap mala bahagia.
**********
Aluna kembali di sibukkan dengan pekerjaan nya di kantor, hari ini aluna sedang mengerjakan laporan keuangan yang akan dia serahkan kepada pak hadi. Sampai sekarang Aluna masih menjadi orang kepercayaan pak hadi, bahkan pak hadi sendiri yang menarik aluna ke bagian keuangan di kantor.
" Aluna laporan nya sudah selesai ?" Tanya mbak sari.
" Sedikit lagi mbak,mungkin tiga puluh menit lagi selesai. Mbak sari kalau mau istirahat tidak apa - apa duluan saja " Ucap aluna pandangan tetap fokus ke layar komputer nya.
" Ya sudah mbak ke kantin duluan ya Lun, kamu jangan lupa makan siang atau mau mbak pesan kan biar di antar kesini ?" Seru mbak sari.
" Boleh mbak. Pesankan gado - gado sama es teh saja ya mbak. Pakai lontong dan pedas tambah gorengan nya 2 saja ya mbak " Ucap Aluna sopan dengan senyum ramah.
Kantin di paprik memang ada dua bagian, satu terletak dekat paprik produksi. Dan satu terletak dekat bagian kantor. Namun saat istirahat makan siang terkadang aluna lebih memilih ke kantik dekat paprik , karena ada sahabat nya tika juga makan siang di kantin itu.
" Ok " Jawab mbak sari singkat.
" Ehh... tunggu mbak. Ini uang nya , makanan ku tidak perlu di antar biar sekalian mbak saja nanti yang bawa, tapi gak perlu buru - buru kok mbak. Mbak makan saja dulu, kasihan pelayan kantin kalau harus nganter kesini. " Ucap aluna .
" Ya sudah kalau gitu tidak masalah " Seru mbak sari dengan senyum sumringah.
Aluna kembali melanjutkan pekerjaan nya karena laporan itu sebelum jam pulang harus sudah selesai.
Sementara itu di tempat lain saat ini mala dan radit ada di sebuah hotel melati. Mala tidak tahu apa yang akan di lakukan oleh adit sampai membawa nya ke dalam hotel.
" Sayang ngapain sih kita harus sewa hotel segala buang - buang uang. Lebih baik uang nya buat aku beli mek up " Ucap mala dengan polos nya.
" Mala sayang, hemmm.... kamu mau tidak membuktikan sebesar apa cinta mu kepada ku. " Seru adit memeluk mala dari belakang.
" Kamu mau bukti apalagi sayang ? Aku sangat mencintaimu sayang " Seru mala senyum nya mengemembang.
Adit pun membisikkan sesuatu ke telinga mala, namun seketika mala terdiam. Dia tahu apa yang barusan di bisikan oleh adit, adit ingin pembuktian cinta dari mala. Dan tubuh mala yang di minta oleh adit.
" Bagaimana sayang ?" Tanya adit .
" Hemmm... sayang tapi apa tidak ada pilihan yang lain. Aku takut sayang, bagaimana kalau aku hamil " Ucap mala takut.
" Kamu jangan takut sayang aku akan memakai pengaman ini, aku sudah menyiapkan semua nya untuk kencan kita siang ini . Kamu mau kan ? Kamu jangan takut, aku akan mempertanggung jawabkan semua nya. Setelah kita selesai wisuda aku janji akan menikahi mu" Ucap adit mulut manis nya mulai merayu mala.
" Tapi kamu janji kan tidak akan meninggalkan aku ? Nanti setelah kamu mendapat apa yang kamu mau, kamu mencampakkan ku begitu saja" Ucap mala takut.
" Tidak akan sayang, aku akan selalu bersama mu. Selama nya kamu dan aku akan bersama. " Seru adit merayu mala.
Mala pun termakan rayuan adit , sehingga terjadilah apa yang memang di harapkan oleh adit. Siang itu mala menyerahkan apa yang sudah dia jaga selama ini kepada adit. Seorang pacar yang belum tentu berjodoh nya tetapi sudah berhasil meniduri mala. Mala dan adit melakukan berulang kali, tidak ada rasa menyesal sedikit pun dalam wajah mala.
" Terimakasih sayang " Ucap adit sambil memeluk tubuh mala yang hanya tertutup selimut tebal.
" Sama - sama sayang " Jawab mala tersenyum bahagia.
Mala dan adit pun turun dari ranjang untuk membersihkan tubuh. Selesai mandi mereka berdua langsung pergi dari hotel.
*********
LIKE, KOMENTAR, VOTE, FAVORITE, BERIKAN HADIAH NYA SERTA BERIKAN RATE BINTANG 5 NYA YA KAK 🙏❤️❤️
TERIMAKASIH 🙏❤️❤️