NovelToon NovelToon
WANITA ITU IBU ANAKKU

WANITA ITU IBU ANAKKU

Status: tamat
Genre:Tamat / Patahhati / Romansa-Tata susila / Percintaan Konglomerat
Popularitas:9.8M
Nilai: 4.8
Nama Author: Moena Elsa

Mutia Arini seorang ibu dengan satu putra tampan dan juga pengusaha bakery wanita tersukses. Kue premium buatannya telah membuat dirinya menjadi seorang pebisnis handal. Banyak cabang telah dibukanya di berbagai kota besar. Pelanggannya adalah golongan menengah ke atas. Di balik kesuksesannya ternyata ada sebuah rahasia besar yang disimpannya. Karena kejadian satu malam yang pernah dilaluinya, mengubah semua arah kehidupan yang dicitakan oleh seorang Mutia.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Moena Elsa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 10

Pasca beberapa Minggu Janetra mengucapkan rasa cintanya, belum ada jawaban dari Sebastian sampai sekarang. Tanpa lelah Janetra menunjukkan keseriusannya. Hingga ada hal yang menyebabkan Sebastian akhirnya mulai membuka hati untuk Janetra.

Saat itu Sebastian melihat Janetra menolong seorang nenek tua menyeberang jalan saat lalu lintas sedang ramai-ramainya. "Baik juga tuh anak" pikir Sebastian. Mulai saat itu Sebastian mulai membuka hati untuk Janetra.

Mereka berdua resmi jadian saat momen kelulusan. Kebetulan atau memang disengaja, mereka berdua juga akhirnya kuliah di kampus yang sama. Tapi dengan jurusan yang berbeda. Sebastian mengambil kuliah hukum, sementara Janetra di fakultas ekonomi. Jangan tanya Dewa di mana, dia pastinya tetap mengikuti keberadaan Sebastian. Dewa mengambil jurusan manajemen bisnis. Bahkan Dewa juga lah yang menjadi saksi kedekatan Sebastian dan Janetra.

Catherine sang kakak, awalnya kurang begitu menyukai Janetra. Tapi karena sang adik sudah mulai bucin akut lama kelamaan akhirnya menyetujui hubungan itu walau terpaksa. Catherine tidak begitu menyukai pakaian-pakaian seksi dan terbuka yang dikenakan oleh Janetra. Meski dia sendiri bukan wanita solehah, tapi Catherine masih punya rasa malu untuk mengenakan pakaian terbuka.

Catherine selalu menghindar saat Sebastian mengajak double date dengannya. Catherine dengan Reno, Sebastian dengan Janetra. Catherine mana rela Reno melihat Janetra...he...he..

Bahkan tanpa sepengetahuan kedua orang tuanya, hubungan Sebastian dan Janetra mulai sedikit kebablasan. Siapa yang tak mau selalu disuguhi daging segar tiap hari. Janetra yang tinggal sendirian di apartemen semakin meluaskan kesempatan sepasang muda mudi itu.

Mereka baru di semester empat perkuliahan. Sebastian mengantarkan Janetra ke apartemennya. Saat duduk di ruang tamu apartemen, tiba-tiba Janetra duduk di pangkuan Sebastian. Dengan dada sengaja dibusungkan, pas sekali di muka Sebastian. Sebastian hanya bisa meneguk ludahnya sendiri. Baju dengan belahan dada yang rendah semakin memperlihatkan buah segar itu. Bahkan buah ceri kemerahan telah menyembul sebelah.

"Apa yang kau lakukan Janet? Jangan gila kamu" ucap Sebastian. "Ayolah sayang, jangan munafik. Pasti kamu juga menginginkannya kan?" goda Janetra dengan suara manjanya. Janetra beranjak, tapi belum sempat melangkah dia pura-pura terjatuh. Dan sengaja menyenggol titik pusat Sebastian. Sebastian pun mulai bereaksi. "Jangan salahkan aku, kalau aku makan kamu" ucap Sebastian.

Janetra mulai memasang aksinya, bahkan Sebastian seakan dibutakan oleh rasa cintanya. Dia tidak memperhatikan begitu lihainya Janetra merayunya. Bahkan sekarang baju Janetra hanya tinggal separuh, dan menampakkan sepasang bukit yang indah di sana. Sebastian merengkuh kedua nya bergantian, dan banyak jejak yang ditinggalkan oleh Sebastian saat mendakinya. Janetra bahkan begitu menikmatinya.

Saat sudah sama-sama di puncak, Sebastian menghentikan sepihak. "Aku rasa cukup Janet, di mana kamar mandinya?" Sebastian melangkah ke kamar mandi untuk menuntaskan yang belum selesai. Sementara Janetra menggerutu karena hasrat tidak terselesaikan.

Sebastian pamit pulang saat telah selesai dari kamar mandi. "Kali ini aku mengalah Tian" ucap Janetra lirih. Sebastian hanya menggeleng-gelengkan kepala saat mengingat kejadian tadi di apartemen sang kekasih. "Bisa gila aku" ucapnya. Baru kali ini Sebastian disuguhi hidangan daging segar yang rasanya sungguh nikmat. Sebastian yang sebelumnya selalu berhati-hati mengenal seorang cewek. Mulai saat ini tidak berlaku untuk Sebastian lagi.

Hal itu berulang lagi sepekan kemudian. "Tian, apa kamu nggak kangen denganku, mampir ya ke apartemen?" pinta Janetra manja. "Baiklah, mau dibawain apa?" tanya Sebastian. "Bawain sarung aja, biar aman" goda Janetra. "Hah? Sarung...?" tanya Sebastian. "Iya, sarung yang dijual di minimarket itu loh, dekat meja kasir" jelas Janetra. "Gila kamu, ogaaahhh" jawab Sebastian. Mereka tertawa bersamaan.

Sebastian membawakan buah kesukaan Janetra. Setau Sebastian, Janetra sangat menjaga bodi tubuhnya. Janetra tidak suka terlalu banyak ngemil, dan juga kalau diajak makan di luar rempongnya minta ampun. Janetra yang suka belanja barang branded, dan sangat suka hang out baru diketahui Sebastian saat telah menjadi sepasang kekasih. Tapi Sebastian tidak keberatan akan hal itu. Mungkin mata Sebastian telah tertutup oleh rasa cintanya ke Janetra.

Sampailah Sebastian di apartemen sang kekasih. Karena sudah tau kode aksesnya, Sebastian langsung masuk setelah menekan tombol di pintu apartemen itu. Setelah menaruh buah yang dibawanya di kulkas, sebuah pandangan indah dilihatnya saat membalikkan badan. "Kamu sengaja menggodaku ya" celetuk Sebastian. "Nggak kok, kirain kamu belum datang. Aku kesini mau ambil minum" sahut Janetra. Janetra yang sedang membuka pintu kulkas, pelukan Sebastian dirasakannya. Sebastian mulai dengan aksinya, dengan tangan meremas bagian dada depan itu.

Aksi berlanjut sampai mereka sama-sama polos. Tapi Sebastian tidak mau gegabah, "Kita akhiri sayang, aku tidak mau lebih sebelum kita menikah. Aku akan manjaganya" ujar Sebastian dengan muka memerah. "Menjaga apa? Ini namanya kepalang tanggung" timpal Janetra. "He...he...maafkan aku" tukas Sebastian. "Kalau gitu, sebagai gantinya antar aku belanja" Janetra mulai merajuk.

Janetra merangkul mesra Sebastian di sebuah pusat perbelanjaan. "Sayang, padahal di apartemen tadi aku mau bilang loh. Aku dapat tawaran iklan, dan minggu depan juga ada pagelaran busana" ujar Janetra. "Terus?" sahut Sebastian. "Ya kamu dampingi dong" ucap Janetra tanpa melepas gandengan tangannya. "Aku usahakan, tapi aku nggak bisa janji" lanjut Sebastian. Janetra semenjak SMA memang telah menjadi seorang model, bahkan sekarang menjadi model yang banyak dicari. (Nggak papa ya, ceritanya sedikit sama dengan yang lain...he..he...)

"Sayang, kapan aku diajak ke rumahmu?" tanya Janetra tiba-tiba saat sedang memilih sebuah tas branded limited edition. "Sabar dong, akan tiba saatnya kamu kenal dengan papa mamaku" jawab Sebastian sedikit berteka teki. Sebastian mengira kalau Janetra tidak tahu asal usulnya. Karena Sebastian menutup rapat siapa orang tua nya. Tapi dengan membelikan sang kekasih beberapa barang branded, tidak salah juga kalau Janetra mengira kalau kekasihnya itu seorang sultan. Janetra hanya pura-pura. Siapa yang tak kenal Sebastian Putra, penerus Blue Sky group.

Bahkan Janetra mulai berani merayu Sebastian untuk membantu perusahaan papanya, tuan Supranoto yang mulai goyah. Mana mau Janetra hidup susah. Makanya sebelum jatuh Janetra Janetra memepet Sebastian. "Kenapa aku yang harus bantu?" tanya Sebastian. "Nggak harus kamu sayang, kamu kan bisa minta tolong papamu?" jawab Janetra. Entah pelet apa yang dipake Janetra, Sebastian hanya nurut saja apa yang diminta Janetra.

Saat sedang makan malam dengan keluarga, Sebastian pun meyampaikan ke papa nya untuk membantu perusahaan tuan Supranoto. Catherine menatap jengah sang adik. Belum jadi istrinya saja sudah berani sekali dia, batin Catherine. Tuan Baskoro yang sudah menyelidiki hubungan Sebastian dan juga Janetra. Tidak ada salahnya membantu perusahaan itu. Selama menguntungkan blue sky kenapa tidak, itu yang selalu dipikirkan tuan Baskoro. "Akan papa lihat dulu profil perusahaannya" jawab papa Baskoro. Mama Cathleen hanya terdiam tanpa menanggapi. "Pah, pikirin lagi dong. Jangan hanya asal bantu aja" sewot Catherine. "Papa yang bantu kenapa kakak yang sewot" tandas Sebastian. "Biar aja, uang-uang papa" lanjut Catherine.

to be continued

1
Sukesih Sukesih
Luar biasa
Debby Simangunsong
Siapa ayah biologis langit thorr??
Tirrr
Lumayan
moenaelsa: makasih bintang nya
total 1 replies
solehatin binti rail
😄😄😄😄😄dewa dewa....kasian deh lu
solehatin binti rail
😂😂😂😂semangat buat adik nya langit Tian
Tania Luvia
top thor
Tania Luvia
Luar biasa, ditunggu karya selanjutnya thor.
Juju
udah berkali"baca tetap suka/Drool/
moenaelsa: makasih kakak 💝🥰
total 1 replies
Rhenii RA
Fresh
Meli Susyanti S
Luar biasa
Hope
orang kaya tu tidak mengenal kata diskon ya.....🥴 lha ini apa beneran kaya apa cm ngomong doang 🙄
Shakri Aziz
Luar biasa
Alfiyah Hasna
kok LM bgt terungkap nya
Aries suratman Suratman
kalo aku alergi makanan yang terlalu banyak bikin sedih teringat masa kecil susah tidur karena kelaparan
jadi akhirnya ngga jadi Makan /Smile//Smile/
Lusi Seksi
Luar biasa
Rini Tobing-Hutasoit
bagus Mutia jngn mau di jajah sama janet ya. semangat Author karyamu bagus
asya yussi
Luar biasa
shafira
mau jebak Mutia biar frans d Jantra bisa bikin nama baik keluarga Baskoro d sebastian malu puny istr mutia
shafira
jgn2 Mutia keponakan ibu martha
shafira
jgn2 satu ibu lain BPK SM janeta
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!