NovelToon NovelToon
Menikah Dengan Janda

Menikah Dengan Janda

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat
Popularitas:1.1M
Nilai: 4.8
Nama Author: Muhammad Nasokha(Ahong)

Mira menjadi seorang Janda semenjak ditinggal suaminya. Ia harus mengurus sang buah hati seorang diri yang masih berusia 4 tahun dan Mira mengatakan pada Rafa kalau Papanya sedang bekerja di luar negeri, sehingga Rafa harus hidup dalam sebuah kebohongan. Padahal Papanya telah tiada.

Cantik dan masih Muda, Mira mendapat saran dari banyak pihak, untuk segera menikah lagi.

Ketika Mira sudah mulai membuka hati untuk pria lain, Ia harus dihadapkan pada pilihan sulit. Gio dan Darell datang secara bersamaan.

Akankah Mira mau membuka hati salah satu dari mereka?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Muhammad Nasokha(Ahong), isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bercerita di Taman

Mira dan Wanda sedang berjalan ke arah warungnya Pak Ahmad, tiba-tiba langkah Mira terhenti saat pandanganya menangkap sosok Ilham sedang duduk di bangku.

Mira tak menyangka akan bertemu dengan Ilham kembali. Tak menyangka, kalau secepat itu akan bisa melihatnya lagi.

Dengan ragu Mira tetap melangkah di belakang Wanda.

“ Pak Ahmad, saya mau bertanya, apakah tempat fotokopi di jalan Provinsi itu sudah buka? ” tanya Wanda pada Pak Ahmad.

Mesin fotocopi di kantor sedang bermasalah! Sedangkan saat ini mereka harus segera memfotokopi berkas. Mau tak mau, mereka harus mencari tempat fotokopi di luar.

“ Kurang tau saya, Mbak, ” jawab Pak Ahmad.

Pak Ahmad lalu malah bertanya pada Ilham dan Ilham bangkit dari bangku.

“ Saya tidak tau, apa mau dicek kesana saja? ” kata Ilham sambil berjalan mendekat ke arah mereka berdua.

“ Tidak usah, Ilham, biar aku dan Wanda saja yang pergi ke sana. ” Jawab Mira sambil tersenyum kaku.

Wanda seperti menolak permintaan Mira, Ia tampak berbisik ke telinga Mira dan berhasil membuat mata Mira membulat dengan sempurna.

“ Ilham, tolong, ya, antarkan Mira! soalnya aku sedang sibuk dengan pekerjaanku, ” ucap Wanda sambil melambai pada Mira dan Ilham. Wanda segera meninggalkan mereka berdua.

Mira memegangi keningnya, benar-benar tidak tahan dengan kelakuan sahabat itu yang menurutnya sudah kelewatan. Mira ingin mengejar Wanda, namun itu tidak mungkin. Ia tidak enak pada Ilham yang bersedia mau mengantarnya.

Sambil berjalan masuk ke dalam kantor, Wanda senyum-senyum sendiri -merasa berhasil dengan rencananya berharap Mira dan Ilham bisa lebih dekat dan berharap mereka berdua bisa saling mengenal satu sama lain. Wanda tidak mau melihat Mira sahabatnya itu bersedih lagi.

“ Tidak usah Ilham, nanti biar aku dan Wanda saja yang pergi, aku takut malah merepotkanmu. ” Kata Mira, mencoba membujuk Ilham agar mengurungkan niatnya.

“ Tidak apa-apa, aku malah senang bisa merepotkanmu. ”

Jawaban Ilham berhasil membuat Mira mendelik ke arahnya.

“ Benar? Aku tidak menganggu waktumu? Kau tidak kuliah? ‘’ tanya Mira dengan pertanyaan memberondong.

“ Sama sekali tidak menganggu, kok, tenang saja, aku sedang tak ada kelas, ”

Dengan terpaksa, akhirnya Mira mau bersama Ilham untuk mengecek tempat fotokopi di luar.

Ini adalah keduanya kalinya Mira bisa berada di atas boncengan motor Ilham. Tidak seperti waktu itu, kali ini rasanya benar-benar canggung. Padahal, waktu itu Ia rasakan biasa saja. Bahkan, Ia sampai marah-marah kepadanya. Bagimana tidak marah, waktu itu Ilham membawa motor dengan kencang sekali. Membuat jantung mau lepas saja.

Berbeda dengan sekarang, Ilham membawa motor dengan pelan.

Ilham terus mengamati Mira dari balik spion dengan senyum tertahan.

Di atas boncengan, Mira lebih asik dengan pikiranya sendiri. Walaupun sebenarnya Ia ingin bertemu dengan Ilham, ingin melihat Ilham lagi. Namun sekarang, Ia malah berada di atas boncengan lagi bersama Ilham. Benar-benar tak terbayangkan sebelumnya.

Ilham juga memikirkan hal yang sama. Tidak tau kenapa, Ia ingin bertemu dengan Mira kembali. Ada dorongan yang kuat, untuk pergi ke warung Pak Ahmad agar bisa melihat Mira lagi.

Tak terasa, mereka telah sampai di tempat fotokopi dan tempat itu buka. Mira segera turun dari motor sambil melepas helm dan menaruhnya di spion motor Ilham. Ia berjalan menuju ke sana untuk memfotokopi berkas, sedangkan Ilham menunggunya di luar sambil menggulir ponselnya.

Setelah selesai, keduanya naik ke atas motor. Ilham segera melajukan motornya untuk kembali ke kantor.

Akan tetapi, Mira merasa kalau jalan yang sedang mereka lewati bukan jalan menuju kantornya. Dengan ragu, akhirnya Mira memberanikan diri untuk bertanya pada Ilham.

“ Sepertinya jalan ini bukan jalan menuju kantor B- media? ” Seru Mira agak keras sambil menepuk bahu Ilham.

“ Memang bukan! ” sahut Ilham agak keras pula.

Mira tak bisa menyembunyikan keterkejutanya.

Apakah aku sedang diculik? Ah! tidak-tidak, Ilham tidak mungkin akan menculiku, bagimana aku bisa berfikiran sejauh itu.

“ Hei, kita mau kemana? ” kata Mira setelah ada jeda.

“ Kau tak perlu tau, kita akan kemana! ” balas Ilham dengan senyum.

“ Ilham, apa yang sedang kau lakukan! ” pekik Mira lagi, berusaha untuk segera tau keduanya akan pergi kemana.

“ Tenang saja, aku tidak akan menculik anda, ”

“ Aku harus kembali ke kantor Ilham, aku harus menyerahkan berkas ini! ”

“ Tidak lama kok, hanya sebentar! ”

Sebenarnya Ilham mau mengajaku kemana sih?

Pertanyaan Mira akhirnya terjawab ketika motor berhenti di sebuah alun-alun kota. Di depan sana taman terhampar hijau yang indah. Bunga-bunga berjejer, tempat duduk, di sana ada beberapa Ibu-Ibu yang sedang menikmati camilan, sedangkan anak-anak bermain kejar-kejaran.

Di sudut lain, para pedagang menjajakan daganganya, ada pula pedagang kaki lima yang sedang lalu lalang. Pohon-pohon berjejer tumbuh dengan rindang, membuat tempat itu menjadi semakin hijau dan sejuk saja.

Tempat ini begitu nyaman, sungguh sangat nyaman, udara menerpa menyejukan wajah dan ketentraman hati. Beda seperti di jantung kota, yang sungguh panas dan kacau sekali.

Mira tak bisa menyembunyikan rasa senangnya, sudah lama sekali sepertinya Ia tak mengunjungi tempat seperti ini. Tempat ini seperti menyambutnya untuk segera di nikmati. Mira terus berdecak mengagumi tempat tersebut.

Ilham memandang Mira dengan senyum tertahan, Ia terus memandang Mira yang sedang bahagia itu. Tiba-tiba hatinya berdesir, jantungnya berdegub. Lagi-lagi Ilham berusaha menepis semua itu. Tidak seharusnya hal itu datang dan menguasai dirinya.

“ Kau sepertinya senang sekali? ” tanya Ilham memulai obrolan.

“ Iya, aku sungguh senang sekali, sudah lama aku tidak mengunjungi tempat seperti ini, kau tau, kan? Di kantor sangat tidak nyaman kalau siang-siang dan sekarang aku bisa menikmati suasana seperti ini. ”

“ Jika aku merasa sedang kacau, aku akan pergi kesini, berharap semua masalah juga akan hilang! ”

“ Berarti kau sedang mempunyai masalah? ” tanya Mira menoleh ke arah Ilham.

Ilham balas menoleh ke arah Mira.

“ Apa kau mau mendengar ceritaku? ” jawabnya setelah ada jeda.

“ Tentu saja Ilham, aku mau mendengar ceritamu, cerita saja. ”

“ Dengan kau bercerita, itu artinya kau sudah mengeluarkan sebagian beban dalam pikiranmu. ” Tambah Mira.

Ilham mangguk-mangguk mendengarkan Mira, lalu Ilham mengajaknya menuju ke sebuah bangku taman untuk duduk di sana, sambil menikmati keindahan taman yang terhampar hijau. Mira setuju.

“ Aku sedang mempunyai masalah dengan Papa, Papa memaksaku untuk mengikuti perintahnya, Papa juga memasukanku untuk masuk dalam jurusan yang tidak aku sukai, itu bukan bidangku. Hingga rasanya, aku sudah tak kuat menjalaninya, sehingga aku memilih pergi dari rumah, aku ingin kebebasan. ”

“ Jadi... kau pergi dari rumah? Lalu kau tinggal di rumah siapa?”

“ Di rumah Angga, di kontrakan temanku, yang waktu itu makan bersamaku. ”

1
Jehan jevan moreno Moreno
sangat menginspirasi, membuat sya juga mau menikah dengan janda,apa lagi tobrut dan kaya raya,dan sya sangat berterima kasih, karena sya kadang jdi sagne sendiri pas baca ini novel, terima kasih banyak
Supenndi
izinkan saya mampir
Tonny Manurung
halo. siapahka. namamu
Zendixs 123
cisss.,.!!
Zendixs 123
widih....makin penasaran sama Ilham...
love❣️
kurang seru sih baca nya
ÝØÝØ
bgus
Dedew
baru Nemu novel ini,karna penasaran sama judulnya,,sengaja baca novel yg Uda tamat,karna bacanya bisa marathon langsung😂
Alriani Hespiapi
saya mampir thor
Arsalan Adya Kenzie
kirain jomblo 🤭
Nurma Yanti
lanjut
Umi Solikhah
nggak asik ah bab 1 sampai bab ini tdk ada romantisnya sama sekali ,garing
Nur Qolifah
wah keren
.
izin mampir
Ern_sasori
yahhhh tak kira
Fazat Tamara Afinnas
sscA
Aisyah
aaa..ilham cemburu..
Aisyah
so sweet..
Rosela Maharani
Bagus bangettt
Aisyah
Ceritanya seru..☺️
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!