Sumpah Pemuda, adalah nama sekolah buangan dan terkenal buruk norma dan etikanya. Sekolah yang tidak perlu mengeluarkan sepeserpun biaya untuk masuk ke dalam sekolah tersebut.
Sementara itu, seorang anak yang bernama Arka Bimantara yang terlahir dari keluarga yang terbuang harus bisa beradaptasi di lingkungan keras di sekolah itu di karenakan buruknya latar belakang keuangan keluarganya.
Namun di balik sekolah dan kisah kota tersebut, ada sebuah fakta busuk dari pemerintah dan para konglomerat negara.
Kisah ini bukan hanya sekedar cerita anak berandal saja.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yo Grae, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Terjerat hutang (4)
Tak banyak yang di bicarakan selain apa yang terjadi sebelumnya, Arka mengajak dua anak kembar ini untuk ke toko. Para karyawan pun bersimpati kepada sepasang anak kembar ini dan memberikan mereka beberapa minuman dan makanan . Ada yang memberi mereka berdua Snack juga.
"Emang gak boleh kah ke sekolah Sumpah Pemuda mu?" tanya Sherry .
"Hah? Gak bisa lah, masuk ke sana bukan hal mudah. Kamu juga perlu ijazah SD " jawab Andrew mewakili.
"Bisa kok, tapi agak susah "
Semua mata tertuju pada sumber suara yang ada di belakang mereka, dan di sana terdapat dua orang yang sedang berdiri yaitu Ruhus dan Mario .
"Mar? Kamu ngapain ke sini?" tanya Arka.
"Hmm.. Mau jemput kamu main futsal" jawab Mario.
.Semua mata wanita di situ tertuju pada Mario. Tak munafik bahwa Mario adalah cowok tampan yang bersih dan memiliki tubuh atletis, belum lagi wajahnya yang dinamis dan dengan dagu yang bagus. Bahkan bagian pelipis pun terbentuk dengan rapi. Bahkan pelanggan pun ada yang berhenti berjalan untuk sekedar memperhatikan ketampanan Mario.
"Kenapa emangnya? Ada masalah ?" tanya Mario.
"Eh nggak kok sini mas sini... sini cerita aku ada Snack" tiba tiba Layla , teman Sherry yang merupakan karyawan toko datang menggandeng lengan Mario.
Layla berperawakan tinggi semampai dengan rambut panjang yang di ikat ekor kuda. Wajahnya lumayan manis dan memiliki gigi rapi sempurna. Hidungnya pun mancung dan kulitnya mulus.
Mario tertatih tatih mengikuti arahan Layla masuk kedalam mini market untuk memilih jajan.
"Maksudnya Mario apa Ruhus ?" tanya Arka .
"Hmm .. Aku agak kurang ngerti sih, tapi tadi di jalan dia ada ngomong kalau ada banyak orang di Sumpah Pemuda yang masuk tanpa ijazah dan butuh perlindungan hukum aja. Dan jalurnya itu memang ada. " Jawab Ruhus
"Contohnya ?" tanya Andrew semakin penasaran dengan sekolah bobrok ini.
"Gak jauh jauh, Firman itu contohnya . Ia tak punya ijazah SD karna putus sekolah sejak kelas empat SD. Tapi dia bisa masuk sekolah itu jalur itu ." Ruhus duduk di tepian lantai .
"Trus jalur itu apa?" tanya Arka . Sejatinya Arka sangat penasaran, pantas saja siswa siswi di sana sangat banyak . Kendati demikian mereka yang banyak itu sangat lambat untuk lulus di tingkatan mereka karna hambatan kekuatan itu.
"Ada caranya dan Mario tau" Ruhus menunjuk Mario .
Mereka semua melihat ke arah Mario yang sedang sibuk di jejali makanan dan minuman oleh Layla .
"Anak itu, di tolak cowok pom bensin malah naksir sama anak sekolahan " Sherry mengurut pelan jidadnya.
Andrew dan Arka hanya bisa geleng geleng kepala.
"Apa kalian mau sekolah ? Dari pada kalian tinggal di pinggir jalan dan gak bisa pulang lebih baik kalian di sekolah itu. " Kata Arka.
"Apa di situ bisa menghasilkan uang?" tanya si kembar cowok .
Arka mengernyit, dan ia berfikir bahwa pucuk masalahnya adalah uang .
"Orang tua kalian mencari kalian kah kalau kalian gak setorin uang?" Tanya Arka.
Kembar cewek mengangguk "Iya, tapi gak langsung nyari. Biasanya tunggu kami gak pulang seminggu atau lebih. Dan kami harus menyetor uang seadanya untuk mereka kalau gak papah bakalan pukul kami"
Mendengar penjelasan itu Andrew menjadi geram. Ia baru tau kalau di dunia ini ada yang lebih busuk ketimbang preman . Dan itu nyata ada di depan matanya.
"Bisnis, semua anak sekolah Sumpah Pemuda hampir semua mempunyai bisnis " Mario datang dengan membawa snack dan minuman segunung.
"Habis berapa uang mu ?" tanya Sherry.
"Hahaha gak seberapa asal untuk mas ganteng " Tanpa malu Layla memeluk lengan kanan Mario.
"Kamu punya pacar mas ?" tanya si Sherry .
Mario bingung dan bertanya "Pacar? Yang di kuku?"
Sontak semua tertawa .
"Lain dek, kekasih maksudnya " jawab Andrew.
"Hmm... Kalau yang begitu aku gak punya cuman yang mencintai aku sudah meninggal, itu ibuku"
Dari yang awalnya tadi tertawa spontan mereka semua merenung. Sungguh gelap kalimat itu.
"Utututuuu kaciannya, kalau gitu sama mbak aja ya mas ganteng " Layla menepuk nepuk pelan ubun ubun Mario.
"Maksudnya jadi anak angkat?" Mario mengernyit.
Yang tadinya suasananya merenung, kini kembali pecah tawa mereka akibat pertanyaan Mario .
Mario memang bukan anak yang menjalin hubungan seperti itu, dia punya banyak rekan wanita dan kenalan wanita hanya saja Mario tak tau apa yang di inginkan mereka. Karna yang di otak Mario hanyalah menjadi kuat , membangun rekan rekan kuat, dan menjalani bisnis yang kuat.
"Kembali ke pembahasan awal. Kamu tau caranya itu bagaimana mar?" tanya Arka .
Mario membuka bungkus Snack dan mulai mengunyah "Hmm .. Harus ada penjamin . Atau wali untuk masuk ke dalam. " Mario meneguk minuman bersoda.
"Penjamin atau wali?" koreksi Arka.
"Ya, misal kamu ingin masuk. Berarti kamu perlu wali atau penjamin . Dan itu adalah kakak kelas atau orang orang yang ada di peringkat atas" Mario kembali meneguk minumannya sebelum akhirnya melanjutkan kembali penjelasannya.
"Jadi kamu harus mencari, orang kuat yang ada di lantai dua atau di rooftop sekolah. Orang yang ada di rooftop sekolah itu adalah puncak kekuatan Sumpah Pemuda, yaitu orang orang yang bakalan lulus atau mengikuti ujian akhir kelulusan. Nah untuk yang di tingkat lantai dua itu adalah orang orang yang kuat setara mafia. Mereka yang memiliki power dan fraksi yang bisa menghasilkan uang melebihi kelas bawah. Kamu harus bisa mencari wali dari sana dan meminta mereka menjamin dua anak ini, dan Yap kamu harus membuktikan kekuatan mu kepada mereka. Karna pihak penjamin itu harus bisa menjamin bahwa anak ini masuk karna ada manfaatnya."
"Jadi singkatnya, kita harus mengalahkan orang orang atas?" tanya Arka .
"Itu pemahaman simple, tapi untuk lebih amannya kamu bisa aja meminta jaminan ke mereka dan mereka lah yang menentukan rules nya. Kamu tau kan, sekolah kita mempunyai rules dan konsekuensi " Kata Mario sambil kembali mengunyah Snack nya .
Arka berfikir sejenak.
Rules dan konsekuensi, dua hal ini adalah hal yang paling penting di junjung tinggi oleh petinggi sekolah . Setelah ia melihat Jefry yang berkekuatan seperti monster itu ada di tingkatan kedua, sedangkan Firman yang memiliki kecepatan tak masuk akal itu hanya berada di posisi bawah, ia tak bisa membayangkannya sama sekali bagaimana orang orang yang berada di posisi rooftop sekolah.
Dan ia harus berhadapan lagi dengan orang orang itu.
"Baiklah kalau begitu ayok kita taklukan mereka, siapa yang paling bisa di ajak bicara ?" tanya Arka .
"Kau kayaknya udah punya gambarannya." Mario agak gelisah dengan Layla yang terus terusan bergelayut di lengan dan bahunya sambil menyuapi makanan ringan .
"Jefry ya.." Hanya satu nama itu yang terpikir oleh Arka .
...****************...
