Menikah Dengan Janda

Menikah Dengan Janda

Mira adalah Seorang Janda

Seorang perempuan dengan balutan blush berwarna putih, rambut tergerai lurus melebihi bahu, sedang berjalan menuju rumahnya dengan langkah agak cepat.

Guratan lelah di wajahnya benar-benar kentara saat ini, sesekali Ia memegangi lehernya yang sudah terasa pegal. Saat terdengar suara memanggil Mama dari dalam, terbentuklah lekuk sabit di bibirnya, wajah cantiknya seperti merekah kembali.

Mira bergegas mempercepat langkah untuk segera bertemu dengan sang buah hati yang sudah dirindukanya sedari tadi. Tampak anak kecil dengan mengenakan baju spider man, telinga yang identik agak besar, serta gigi yang mencuat ompong, langsung berlari dan memeluk dirinya. Mira dengan sigap menangkap tubuh mungil nan ringan itu dan mendekap dengan erat lama sekali.

Rafa adalah anak kecil yang sekarang ada dalam gendongan Mira. Rafa adalah sang buah hati satu-satunya, Rafa adalah malaikat kecil yang menjadi pelengkap hidupnya.

“ Tadi Rafa belajar apa di sekolah? ” tanya Mira.

“ Tadi Rafa belajar bahasa inggris, Ma. ”

“ Wah, hebat anak Mama, ”

“ Rafa sudah tau bahasa inggrisnya angka satu sampai sepuluh, loh, Ma. ”

“ Benarkah? Coba Mama ingin dengar, ”

“ One, two, three, four, five, six, seven, eight, nine... ‘’ Rafa menggantungkan kalimatnya, berfikir sejenak. Mira menunggu angka-angka bahasa inggris yang sedang di sebutkan anaknya.

“ Ten! ” seru Rafa cukup keras, setelah ingat.

“ Wah, anak Mama benar-benar hebat. ” Kata Mira setelah itu, sembari mencium pipi mungilnya.

Mira pun menyerahkan Rafa pada Sri, pengasuh anak di rumah itu. Sri yang usianya juga masih muda, adalah anak dari Pamanya dari desa. Mira sudah menganggap Sri sebagai adiknya sendiri dan bahkan keluarga satu-satunya yang Ia miliki sekarang. Karena Mira hanya tinggal bersama Sri dan Rafa.

Lalu, Mira bergegas untuk mandi, air yang mengucur dari shower benar-benar menyegarkan tubuhnya kembali. Setelah selesai, Mira mengganti baju dan siap ke ruang tengah untuk menemui Rafa kembali. Selelah apapun, seletih apapun, jika sudah berada di dekat Rafa semua lelah seakan menghilang.

Saat ini, Rafa sedang menggambar, duduk di sofa di ruang tengah, ditemani oleh Sri yang sedang merapikan pakaian. Sedangkan TV masih menyala menampilkan tayangan-tayangan yang tidak disukai oleh Rafa. Karena tidak ada tayangan kartun ketika malam hari.

“ Sri, kau istirahat saja, biar aku yang menemani Rafa. ” Kata Mira saat baru duduk di samping Rafa.

“ Baik, Mbak Mira, ” jawab Sri, lalu bangkit dari duduknya, menuju dapur.

Mira mengelus puncak kepala Rafa yang terasa lembut itu sembari memandangi apa yang tengah dilakukan oleh sang buah hati. Sembari menggulir pesan, siapa tau ada hal penting yang menyangkut pekerjaanya di kantor.

Saat Rafa sudah menguap berkali-kali, Mira pun mengajaknya untuk tidur. Mira beranjak dari sofa, berjalan menuju dapur dan Ia segera membuatkan segelas susu untuk Rafa. Selang beberapa saat, Mira sudah kembali. Rafa pun segera meneguk segelas susu hingga meneguknya sampai habis. Setelah itu, Mira mengangkat tubuh Rafa dan membawanya ke kamar.

“ Mama, ” panggil Rafa, sembari menegadah kepala memandang wajah Mira.

“ Iya, ada apa sayang? ” jawab Mira, sembari mengelus kepalanya.

“ Rafa boleh minta sesuatu lagi sama, Papa? ”

“ Apa, sayang? ”

“ Rafa mau mobil-mobilan. ”

“ Iya, nanti Mama bilang sama Papa, ya, kalau anak yang sangat menggemaskan ini minta dibelikan mobil-mobilan. ”

“ Asikk! ” balas Rafa setengah memekik, wajah yang tadinya penuh harap itu segera merekah, wajahnya menjadi kegirangan.

“ Sekarang tidur, biar Papa di sana tidak mengkhawatirkanmu. ”

Rafa mengangguk kegirangan, lalu memejamkan mata dengan cepat dan Mira memandangnya dengan pandangan sendu.

Mas Fahmi, anakmu minta dibelikan mobil-mobilan.

 

.......

Di Dapur.

Mira sedang berjalan menuju dapur dan di sana Sri sedang membersihkan dapur.

“ Eh, Mbak Mira, belum tidur? ” tanya Sri saat mengetahui Mira tengah berjalan ke arah dapur.

“ Belum, Sri, ” jawab Mira sembari menuangkan air putih dari dispenser. Lalu duduk di bangku dapur.

“ Mbak Mira kelihatan capek sekali, sebaiknya istirahat saja, ”

“ Aku sudah tidak capek kok, Sri, hanya saja...” Mira menggantungkan kalimatnya, terasa berat untuk melanjutkan kata-katanya.

“ Hanya saja kenapa, Mbak? ”

Kalau sudah seperti ini, Sri langsung paham bahwa majikanya itu butuh teman untuk mendengarkan keluh kesahnya.

Sri pun menghentikan pekerjaanya, meraih bangku dan duduk berhadapan dengan Mira -sudah siap mendengarkan apa yang akan Mira ceritakan.

Mira menghela napas dan berkata. “ Rafa teringat Papanya lagi, tadi berkata denganku kalau minta dibelikan mobil-mobilan, aku tidak tau harus bagimana lagi, Sri. ”

Sri menghela napas, “ Saran saya, sebaiknya Mbak Mira menikah lagi saja, kasihan Rafa kalau seperti itu terus, mungkin untuk saat ini, tidak masalah, tapi Rafa tumbuh semakin besar dan Mbak tidak mau, kan? Kalau Rafa hidup dalam kebohongan! dengan mengatakan kalau Papanya sedang berada di luar negeri. Padahal sebenarnya Papanya sudah meninggal. ”

Sri mendesah berat, semoga saja majikanya itu mau mencoba memikirkan saranya.

Sri adalah alasan kenapa Mira mau mengeluarkan keluh kesahnya, dengan begitu Ia tak menyimpan lara dengan disimpan dalam hati seorang diri.

Tidak ada yang menyangka, bahwa Mira adalah seorang janda. Mira memang masih terlihat seperti gadis belia yang masih berumur belasan tahun. Namun karena keadaan, membuatnya tampak lebih dewasa daripada umurnya. Apalagi semenjak ditinggal oleh suaminya, membuat Ia harus lebih dewasa. Saat ini, umur Mira menginjak 23 tahun, Ia memang menikah pada usia yang sangat muda, yaitu pada saat dirinya beusia 18 tahun.

Dulu, Mira hanyalah gadis yang tinggal di sebuah desa dan tidak sengaja bertemu dengan Fahmi yang sekarang adalah suaminya. Yang sekarang sudah meninggalkanya lebih dulu. Setelah menikah, keduanya memutuskan untuk tinggal di kota karena tentu saja pekerjaan suaminya itu. Sehingga Mira harus meninggalkan Ayah dan Ibunya di Desa.

Hal ini, tidak menjadi masalah bagi kedua orang tua Mira. Karena mereka masih mempunyai seorang anak laki-laki yang sekarang tengah menempuh pendidikan di bangku SMP.

Fahmi, mendiang suaminya meninggal karena kecelakaan tabrak lari. Saat itu, Mira sedang ada di rumah langsung mendapat kabar bahwa suaminya kecelakaan. Belum sampai mendapat pertolongan, nyawa suaminya sudah melayang begitu saja. Tangis menyeruak seketika itu, hingga Mira seperti sudah kehilangan arah hidupnya. Saat itu, Rafa masih bayi. Beruntungnya, Sri sudah bekerja di rumahnya. Sehingga, Sri pula yang membantu mengurus Rafa di saat tengah suasana berkabung.

Datu tahun telah berlalu, keadaan berangsur membaik. Baru selama satu tahun itu, Mira mulai menata hidupnya. Rafa adalah tanggung jawabnya, termasuk Ia harus menggantikan peran seorang Ayah.

Kedua orang tua dari mendiang suaminya sangat menyayangi Rafa. Satu bulan sekali pasti mereka datang ke rumah untuk mengetahui keadaan Mira dan Rafa. Bahkan mereka ingin mengasuh Rafa, namun Mira tak memperbolehkanya. Sebab, Rafa butuh kasih sayang seorang Ibu. Bagimana pun caranya, Ia harus bisa merawat Rafa dengan tangan sendiri. Dengan begitu, Ia tak merasa mengkhianati mendiang suaminya.

Rafa hidup dalam kebohongan? Satu-satunya jalan adalah dengan dirinya menikah lagi.

Apakah aku harus menikah lagi? Seperti apa yang dikatakan oleh Sri? Ayah dan Ibu? Mertuaku? Teman-temanku?

Terpopuler

Comments

Jehan jevan moreno Moreno

Jehan jevan moreno Moreno

sangat menginspirasi, membuat sya juga mau menikah dengan janda,apa lagi tobrut dan kaya raya,dan sya sangat berterima kasih, karena sya kadang jdi sagne sendiri pas baca ini novel, terima kasih banyak

2025-03-17

0

Tonny Manurung

Tonny Manurung

halo. siapahka. namamu

2024-04-15

1

Alriani Hespiapi

Alriani Hespiapi

saya mampir thor

2022-10-03

0

lihat semua
Episodes
1 Mira adalah Seorang Janda
2 Pertemuan Tak Terduga
3 Ilham
4 Kartu Terblokir
5 Pergi Dari Rumah
6 Saling Memikirkan Satu Sama Lain
7 Waktu Belum Mengizinkan
8 Pernyataan Cinta Efendi
9 Bertemu Kembali
10 Bercerita di Taman
11 Bersamamu, Membuatku Lupa!
12 Putus Dengan Natasha
13 Menolak Efendi
14 Kejadian Saat Makan Malam
15 Suasana Hati Yang Sama
16 Jantung Yang Mulai Berdebar
17 Kemarahan Efendi
18 Kejutan Untuk Rafa
19 Di Balik Hujan
20 Mencemaskanmu
21 Mulai Jatuh Cinta
22 Rindu Yang Terobati
23 Kecelakaan Motor
24 Menghindar
25 Akhirnya Menengok Ilham
26 Menikahlah Denganku!
27 Terganggu oleh Natasha
28 Ingin Menikah
29 Belum Percaya
30 Pulang
31 Aku Memang Jahat!
32 Malam Yang Indah
33 Bertemu Dengan Calon Mertua
34 Kejadian di Depan Kantor
35 Masalah Baru
36 Kemarahan Hadi
37 Menyerah
38 Hadi Terkena Stroke
39 Menunda Pernikahan
40 Apakah Hadi Merestui?
41 Akhirnya Menikah Juga
42 Pesta Pernikahan
43 Sedikit Keraguan
44 Malam Pertama Yang Tertunda
45 Pagi Yang Indah
46 Saran
47 Aku Siap Malam Ini
48 Kehidupan Natasha
49 Beraktivitas Kembali
50 Teringat Kembali
51 Menghibur Rafa
52 Tidak Jadi Pulang
53 Ngambek
54 Jadi Tenang
55 Berangkat Bulan Madu
56 Tidak Ada Pilihan Lain
57 Bulan Madu (1)
58 Bulan Madu (2)
59 Bulan Madu (3)
60 Hari Terkahir Bulan Madu
61 Kembali Pada Realitas
62 Mendadak Peduli
63 Dunia Tidak Seburuk Itu
64 Akhir Yang Bahagia
Episodes

Updated 64 Episodes

1
Mira adalah Seorang Janda
2
Pertemuan Tak Terduga
3
Ilham
4
Kartu Terblokir
5
Pergi Dari Rumah
6
Saling Memikirkan Satu Sama Lain
7
Waktu Belum Mengizinkan
8
Pernyataan Cinta Efendi
9
Bertemu Kembali
10
Bercerita di Taman
11
Bersamamu, Membuatku Lupa!
12
Putus Dengan Natasha
13
Menolak Efendi
14
Kejadian Saat Makan Malam
15
Suasana Hati Yang Sama
16
Jantung Yang Mulai Berdebar
17
Kemarahan Efendi
18
Kejutan Untuk Rafa
19
Di Balik Hujan
20
Mencemaskanmu
21
Mulai Jatuh Cinta
22
Rindu Yang Terobati
23
Kecelakaan Motor
24
Menghindar
25
Akhirnya Menengok Ilham
26
Menikahlah Denganku!
27
Terganggu oleh Natasha
28
Ingin Menikah
29
Belum Percaya
30
Pulang
31
Aku Memang Jahat!
32
Malam Yang Indah
33
Bertemu Dengan Calon Mertua
34
Kejadian di Depan Kantor
35
Masalah Baru
36
Kemarahan Hadi
37
Menyerah
38
Hadi Terkena Stroke
39
Menunda Pernikahan
40
Apakah Hadi Merestui?
41
Akhirnya Menikah Juga
42
Pesta Pernikahan
43
Sedikit Keraguan
44
Malam Pertama Yang Tertunda
45
Pagi Yang Indah
46
Saran
47
Aku Siap Malam Ini
48
Kehidupan Natasha
49
Beraktivitas Kembali
50
Teringat Kembali
51
Menghibur Rafa
52
Tidak Jadi Pulang
53
Ngambek
54
Jadi Tenang
55
Berangkat Bulan Madu
56
Tidak Ada Pilihan Lain
57
Bulan Madu (1)
58
Bulan Madu (2)
59
Bulan Madu (3)
60
Hari Terkahir Bulan Madu
61
Kembali Pada Realitas
62
Mendadak Peduli
63
Dunia Tidak Seburuk Itu
64
Akhir Yang Bahagia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!