NovelToon NovelToon
Cinta Laki-laki Penghibur

Cinta Laki-laki Penghibur

Status: sedang berlangsung
Genre:Berondong / Dikelilingi wanita cantik / Selingkuh / Cinta Terlarang / Beda Usia / PSK
Popularitas:3.4k
Nilai: 5
Nama Author: Ibnu Hanifan

Galih adalah seorang lelaki Penghibur yang menjadi simpanan para Tante-tante kaya. Dia tidak pernah percaya Cinta hingga akhir dia bertemu Lauren yang perlahan mulai membangkitkan gairah cinta dalam hatinya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ibnu Hanifan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAAB 5

Langit kampus sore itu mulai menguning, tanda waktu pulang kuliah telah tiba. Galih berjalan keluar dari gedung fakultas, matanya masih sayu karena kurang tidur. Ia ingin segera pulang dan tidur panjang. Namun langkahnya langsung terhenti ketika melihat sesuatu—atau lebih tepatnya, seseorang.

Seorang wanita dewasa bersandar anggun di mobil mewah berwarna hitam mengilap. Sosok itu tak lain adalah Jesika, mengenakan dress putih pas badan, dengan lipstik merah menyala dan kacamata hitam yang menyembunyikan sebagian wajah cantiknya.

Mahasiswa lain mulai memperhatikan wanita itu. Beberapa bahkan bersiul, sebagian lagi nekat mendekat, mencoba menggoda.

“Tante! Mau saya bantu cariin tempat duduk?” celetuk salah satu mahasiswa.

Jesika hanya tersenyum tipis, menggoda balik dengan tatapan matanya yang tajam.

Namun begitu matanya menangkap sosok Galih, senyum Jesika semakin melebar. Ia segera berjalan mendekat, dengan langkah penuh percaya diri.

Galih menegang.

“Sial…” gumamnya pelan. Ia buru-buru menunduk dan mencoba berbalik arah, tapi sudah terlambat.

“Heeei, Galih…” panggil Jesika manja sambil memeluk lengan Galih.

Galih langsung panik.

“Tante—eh, Jesika! Ngapain kamu ke sini?” bisiknya dengan nada tegas.

Jesika tersenyum menggoda.

“Jelas buat ketemu kamu dong. Masa kamu lupa tadi malem kita ngapain?”

Galih menatap sekeliling, merasa semua mata tertuju padanya.

“Kamu tau dari mana aku kuliah di sini?”

Jesika memainkan ujung rambutnya.

“Please… cari tahu tentang kamu itu gampang. Aku cuma butuh satu panggilan.”

Galih menghela napas, menahan amarah.

“Jesika, jangan gini. Ini kampus. Banyak orang…”

Jesika menyeringai.

“Makanya ikut aku sekarang. Atau kamu mau semua orang tahu siapa kamu sebenarnya?”

Ancaman itu membuat Galih tak berkutik. Ia akhirnya menuruti dan berjalan bersama Jesika menuju mobil.

Saat itulah, Lauren muncul dari sisi taman kampus. Ia baru saja selesai dari ruang perpustakaan dan hendak keluar kampus… hingga matanya menangkap pemandangan yang tak terduga.

Galih.

Bersama seorang wanita dewasa yang jelas-jelas bukan ibunya, namun penuh kemesraan menggandeng tangannya, bahkan bersandar manja.

Lauren berhenti. Matanya menyipit. Ia tidak mengatakan apa pun, hanya menatap—penuh rasa jijik dan kecewa.

Tatapan itu menusuk Galih seperti pisau. Ia ingin melepaskan diri, ingin menjelaskan, tapi tubuhnya tak mampu bergerak. Ia hanya bisa menunduk saat melewati Lauren.

Jesika, yang menyadari situasi, malah menyeringai penuh kemenangan.

“Mmm, ada yang cemburu?” gumamnya kecil.

Lauren akhirnya membuang muka, lalu melangkah pergi tanpa sepatah kata pun.

Galih naik ke mobil Jesika dengan dada sesak.

“Sial… ini makin kacau.” batinnya.

Dan ia tahu, setelah ini, menyembunyikan semua kebohongan itu akan semakin mustahil.

-----

Lampu-lampu kota mulai menyala ketika mobil mewah yang dikendarai Galih melaju membelah jalanan. Sore mulai berubah menjadi senja, dan jalanan ibukota tampak lebih hidup dari biasanya. Di balik kemudi, Galih terlihat fokus, kedua tangannya menggenggam setir erat. Namun suasana tenang di dalam mobil itu mendadak berubah.

Tanpa peringatan, Jesika yang duduk di kursi penumpang sebelah, beringsut dan berpindah ke pangkuan Galih. Tubuh rampingnya menekan dada Galih, aroma parfumnya yang menyengat langsung memenuhi ruang sempit kabin mobil.

“Tante! Eh, Jesika… kamu ngapain? Aku lagi nyetir!” seru Galih panik, mencoba mengatur napas sambil tetap mengendalikan kendaraan.

Jesika tidak menggubris. Ia menatap Galih dengan sorot mata tajam dan senyuman yang nyaris membius.

“Aku serius, Galih. Aku mau kamu jadi milikku. Bukan cuma untuk satu malam. Tapi milik aku sepenuhnya.”

Galih menggeleng pelan.

“Itu nggak mungkin. Aku nggak akan pernah jadi milik siapa pun.”

Jesika mendekatkan wajahnya, nyaris menyentuh hidung Galih.

“Aku bisa kasih kamu apa pun. Mobil, rumah, uang berkali lipat dari apa yang kamu dapat sekarang. Kamu nggak perlu capek-capek lagi. Aku bisa jadi tempatmu pulang.”

Galih mengerem perlahan dan menepi ke pinggir jalan.

Ia menatap lurus ke depan, menahan diri dari emosi yang mulai menggelegak. Lalu dengan tenang ia berkata:

“Dengar, hubungan kita hanya sebatas… pelanggan. Nggak lebih dari itu.”

Jesika mencibir pelan.

"Kamu ngomong seperti itu setelah satu malam indah yang kita lewati?"

“Justru karena itu aku minta…jangan lewati batas. Jangan lakukan ini lagi.”

Galih membuka pintu dan keluar dari mobil, menghela napas panjang seolah butuh udara segar untuk menetralkan pikirannya.

“Tolong hargai privasi saya, Jesika. Saya tahu kamu bisa membeli saya. Tapi bukan kehidupan saya.”

Tanpa menunggu jawaban, Galih menutup pintu dan berjalan meninggalkan mobil.

Di dalam mobil, Jesika menatap punggung Galih yang menjauh dengan sorot mata menyala. Tangannya mengepal di atas pahanya, dan bibirnya bergetar menahan emosi.

“Kamu akan jadi milikku, Galih… cepat atau lambat,” bisiknya pelan.

Bagi Jesika, penolakan hanya berarti tantangan. Dan satu hal yang selalu ia nikmati yaitu kemenangan. Apa yang dia mau harus dia dapatkan.

1
Mawar Agung
saya suka ceritanya semangat ya Thor💪😊
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!