jhos pria sukses yang di kenal sebagai seorang mafia, mempunya kebiasaan buruk setelah di selingkuhi kekasih hatinya, perubahan demi perubahan terjadi dia berubah menjadi lebih kejam dan dingin, sampai akhirnya dia tanpa sengaja membantu seorang gadis mungil yang akan menjadi penerang hidupnya. seperti apakah kisahnya..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aak ganz, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
15
Keesokan harinya Nisa terlihat murung di kamarnya, dia teringat lagi dengan kasus ibunya yang sampai saat ini belum juga di temukan penyebab kematiannya.
Nisa mengingat terakhir kalinya bertemu dengan ibunya dimana ibunya terakhir kali pamit pergi bekerja pagi harinya di cafe dimana dia bekerja.
waktu itu Nisa masih ingat setelah selesai sarapan ibunya langsung berangkat bekerja sedangkan ia pergi kuliah dan itu adalah semester pertamanya di perkuliahan.
Ibunya tidak pulang dia hari itu Nisa dan ayahnya saat itu sangat khawatir dia dan ayahnya melapor ke polisi, sampai hari ketiganya ibu Nisa belum juga di temukan nah di hari kelimanya baru ibu Nisa di temukan tapi sayangnya sudah dalam ke adaan tidak bernyawa di sebuah danau indah di kota Hua.
Mendengar kabar ibunya, Nisa dan Ferdinan langsung pergi ke lokasi dan mereka berdua menemukan Anjasmara terapung tidak bernyawa di pinggir danau, kebetulan orang yang sedang pergi mencari ikan yang menemukan mayat Anjasmara dan langsung mengabari pihak berwajib.
Sampai saat ini polisi tidak menemukan penyebab kematian ibu Nisa dan karena kasus itu sudah menemukan titik buntu selama hampir satu tahun jadi kasus itu di tutup.
Ferdinan dan Nisa saat itu sangat terpukul karna polisi menutup kasus itu jadi karna mereka tidak punya cukup biaya jadi mereka hanya pasrah dan mengikhlaskan saja semuanya.
"Sayang kamu kenapa?," Suara jhos mengagetkan Nisa yang sedang mengingat dimana waktu itu sangat membuatnya terpukul.
"Aku tidak apa-apa, aku hanya mengingat kematian ibuku yang begitu mengejutkan dan sampai sekarang aku tidak tau penyebabnya," jawab Nisa sambil menundukkan kepalanya.
Jhos menghampiri Nisa lalu memeluk tubuh Nisa, dia ikut merasakan kesedihan Nisa.
"Jadi apa itu juga penyebab kalian menangis kemarin di saat pulang dari bandara?," Tanya jhos akhirnya dia tau sekarang kenapa Nisa dan kedua orang tuanya terlihat bengkak matanya di waktu turun dari mobil.
"Hem...om dan Tante sahabat ibuku dan ayahku," jawab Nisa singkat, sambil masuk ke dalam pelukan jhos.
"Sudah ya kamu jangan terlalu terpikirkan, biar aku yang berusaha menyelesaikan semuanya," ucap jhos sambil menenangkan Nisa
"Kasus itu sudah lama di tutup, jadi tidak perlu lagi di permasalahkan," pinta Nisa sambil memandang ke arah wajah jhos yang tampan itu sambil dia menyampingkan rambut poni jhos yang menutupi mata jhos.
"Kamu tenang saja dengan kemampuan calon suamimu ini semuanya akan terpecahkan, kamu cukup jaga kesehatan dan jangan terlalu lelah itu saja," kata jhos tersenyum sambil membelai wajah Nisa yang terlihat ada bekas air mata di wajahnya.
"Jhos kenapa kamu sangat peduli kepadaku?,bukankah kamu punya tanggung jawab lain kamu kan ada tanggung jawab kepada Anita, nikahilah dia," tiba-tiba Nisa teringat dengan Anita lalu berkata begitu kepada jhos membuat jhos menyipitkan matanya.
"Kamu ngomong apaan sih, aku tidak suka kamu bicara seperti itu, cuma kamu wanita yang bisa aku nikahi selain kamu tidak ada lagi, jadi kamu jangan bicara yang aneh-aneh oke?," Jhos berkata begitu karna dia benar-benar tidak ada niat menikahi wanita kecuali Nisa.
"Kenapa harus aku Jhos?," Tanya Nisa lemah padahal dalam hatinya dia sangat senang mendengar pengakuan jhos itu, tapi gimanapun juga Anita juga wanita yang sangat penting di hidup jhos.
"Karna kamu wanita yang paling spesial dalam hidupku, cuma kamu yang bisa merubah diriku, dan cuma kamu yang bisa membuatku menjadi diriku sendiri seperti dulu, kamu wanita yang patut di cintai," jawab jhos sambil memegang wajah Nisa lalu mencium bibir Nisa.
Mreka berciuman ya cukup lama sampai suara Jasmin ibu jhos memanggil dari luar pintu kamar
"Hai kalian..apa bergulatnya masih belum cukup, belum menikah sudah setiap waktu berduaan di dalam kamar, ayo turun sarapan,"
Nisa langsung melepas ciuman jhos lalu mencubit benda jhos yang ternyata sudah tegang sambil mengumpat kepada jhos.
"Hai sialan jangan merayuku lagi, kamu belum puas juga rasain ini," kata Nisa sambil mencubit benda tegang itu lalu berlari ke arah pintu kamar dan menyapa ibu jhos yang sedang menunggu mereka di balik pintu.
Jhos di buat teriak karna bendanya di cubit oleh Nisa tapi dia tersenyum lucu setelah itu dia juga bingung terhadap dirinya karna tidak puas-puas juga kalo bisa di katakan dia melakukannya dua kali setiap hari.
..sialan..apa aku terlalu naif ya sampai tidak puas-puas juga..gumamnya lalu mengikuti Nisa yang sudah keluar terlebih dahulu dari kamar.
Setelah selesai sarapan jhos berjalan ke arah dapur di mana Nisa sedang membersihkan bekas mereka sarapan.
Sayang aku berangkat bekerja ya," ucap jhos sambil memeluk tubuh Nisa dari belakang lalu mencari bibir Nisa untuk dia cium.
Nisa di buat kesal karna jhos lagi-lagi menggodanya. "Kamu pergi saja sana ngapain harus menyapaku pula,emm..," belum selesai Nisa berbicara mulutnya sudah di sumpal oleh mulut jhos.
"Emm.. jhos lepasin sialan aku lagi mencuci piring," ucap Nisa setelah berhasil melepaskan bibirnya dari bibir jhos.
"Lain kali batang aku yang di cuci ya, dah aku pergi bekerja dulu," kata jhos sambil berlari pergi meninggalkan jejak kecupan di pipi Nisa membuat Nisa tersenyum sendiri di dapur.
Sesampainya di kantornya jhos langsung menelpon anak buahnya togawa untuk menyuruhnya menyelidiki kasus kematian ibu Nisa.
"Togawa aku ada pekerjaan untukmu, tolong selidiki sebuah kasus untukku," ucap jhos di sebuah panggilan.
"Baik bos, katakan kasus apa itu?," Jawab Togawa.
""Carikan aku informasi tentang keluarga wanitaku, dan cari tau penyebab kematian ibunya," kata jhos memberitahu togawa.
"Siap bos, secepatnya akan aku kabari semua permintaan bos," jawab togawa dia tau maksud jhos jadi dia langsung cepat bergerak dengan bawahan yang begitu banyak kasus seperti itu pasti cepat di pecahkan.
"Baiklah secepatnya," kata jhos lalu mematikan panggilan itu.
Setelah selesai berbicara dengan orang di panggilan itu jhos merenung di kantornya.
..sebenarnya apa yang sudah terjadi dengan keluarga Nisa?,kenapa aku tidak kepikiran untuk menyelidikinya dari kemaren-kemaren...?
Dia akan menyelesaikan semuanya dengan kemampuannya yang begitu besar siapa juga jhos adalah ketua mafia yang tidak banyak orang yang mengetahuinya.
ayah Anita saja tidak mengetahui kalo jhos adalah ketua mafia dari mafia musuh bebuyutannya. Yang ayah Anita tau jhos adalah orang biasa yang hanya jadi anggota dari kelompoknya tapi sebenarnya jhos sudah menjadi ketua dari dulu dari kelompok mafia terkuat di kota Hua sampai Amerika, tapi karna jhos sengaja menutupi identitasnya jadi tidak banyak yang tau, yang mengetahui ini hanya togawa dan roman saja. Karna mereka berdua adalah pengikut setia jhos.
siang harinya jhos menerima telepon dari anak buahnya togawa yang ternyata sudah mendapatkan informasi dari bawahannya.
"Bos, saya sudah menemukan informasinya,"
"Katakan," jawab jhos.
"Dari semua penyelidikan semua orang-orang ku ternyata di balik semua ini adalah mantan calon suami ibu Nisa tarotogawa, dia di dukung oleh ayah tiri ibu Nisa patanoko, tarotogawa awalnya tidak mau ibu Nisa di bunuh karna dia ingin membawa lari ibu Nisa dan menikahinya karna dia masih sangat mencintai ibu Nisa nyonya Anjasmara, tapi ayah tiri dari Anjasmara diam-diam mempunyai rencana untuk membunuh Anjasmara karna patanoko tidak mau harta yang sekarang dia miliki di rebut kembali nanti oleh Anjasmara apalagi kalo taorotogawa berhasil menikahi nyonya Anjasmara akan semakin mudah buat Anjasmara merebut harta itu kembali," ucap togawa memberitahu jhos semua informasi yang di dapatkan.
"Kenapa patanoko berfikir kalo nyonya Anjasmara merebut harta nya kembali, dan kenapa harta nyonya Anjasmara bisa di tangan patanoko?," Tanya jhos kembali.
"Patanoko mendapatkan harta keluarga nyonya Anjasmara setelah kematian neneknya Nisa karna sebelum kematiannya itu nenek Nisa memberi nyonya anjasmara sebuah warisan yang sangat banyak, mengingat itu patanoko langsung berfikir untuk membunuh Anjasmara karna dia takut warisan itu akan di ambil oleh nyonya Anjasmara." Togawa lanjut menjelaskan kepada jhos.
"Hem..saya mengerti sekarang, baiklah kamu tetap selidiki keluarga itu dan mulai bergerak untuk mencaritahu kekuatan mereka mungkin mereka sekarang bersatu tapi kalo kamu memberitahu tarotogawa kalo patanoko yang telah membunuh nyonya Anjasmara maka tarotogawa akan memusuhi patanoko, aku yakin tarotogawa tidak mengetahui kalo nyonya Anjasmara di bunuh oleh patanoko." Ucap jhos memberitahu tokogawa semua yang terlintas dalam pikirannya.
"Perkataan bos sangat masuk akal, anda sangat pintar baiklah saya akan selidiki lebih lanjut, kita adu domba kelompok mereka setelah itu kita menyerangnya habis-habisan," jawab togawa mengerti maksud jhos.
"Jangan kasih di antara mereka berdua hidup, kirim mereka langsung kedunia kematian, tapi patanoko kamu siksa terlebih dahulu, kalo masalah tarotogawa nanti aku yang akan selesaikan, kamu khusus patanoko dulu yang kamu selesaikan, ingat siksa dulu baru bunuh buat dia merasakan lebih baik mati dari pada hidup," ungkap jhos dengan suara yang terlihat dingin dan kejam, togawa sangat tau persis jhos sekarang semarah apa jadi dia langsung menuruti perintah jhos.
Setelah mematikan panggilan tidak lama setelah itu Lilis masuk ke dalam ruangan jhos membawa beberapa lembar dokumen.
"Tuan ini dokumen dari perusahaan yang kemarin meminta persetujuan bekerja sama dengan anda," ucap Lilis sekretarisnya, jhos langsung teringat dengan Darwin orang yang telah menolong Anita waktu itu.
"Oke, taruh saja di meja saya," jawab jhos sambil sesekali melirik ke arah buah dada Lilis yang terbuka, karna memang cara berpakaian Lilis sangat seksi.
"Kenapa tuan tidak pernah meminta tubuh saya lagi, saya merindukan tubuh tuan," ucap Lilis tiba-tiba setelah menaruh dokumen itu di meja kerja jhos.
"Maaf aku sudah punya wanita dia tidak kalah seksi darimu buah dadanya juga besar melebihi punyamu, jadi aku setiap harinya bersamanya jadi tidak ada waktu bersamamu," jawab jhos jujur, Lilis yang mendengar jawaban menyakitkan dari jhos hanya menunduk, jujur saja di hatinya sangat sakit tapi dia seperti wanita lain yang melampiaskan amarahnya begitu saja.
"Tidak apa-apa tuan saya mengerti, tapi tuan jangan sungkan untuk memintanya kepada saya karna saya tetap siap melayani tuan," kata Lilis sambil menunduk mengerti.
Jhos melihat jelas buah dada Lilis yang terlihat jelas di waktu Lilis menunduk, dia melihat Lilis yang tidak memakai bra.
"Kenapa kamu tidak memakai bra, dan kenapa kamu mau saya tiduri kapanpun saya mau seperti ucapan kamu tadi?," Tanya jhos, jujur saja gairah jhos saat ini sudah mulai naik, dia sebenarnya juga merindukan tubuh Lilis yang tidak lama ini selalu menghangatkan selangkangannya.
"Kamu cantik Lilis, kamu mudah mencari pria yang lebih baik untukmu, kamu juga sangat baik mempunya buah dada yang besar itu pasti membuat pria nyaman denganmu," tambah jhos, Lilis hanya tersenyum ke arah jhos.
"Saya mungkin tidak akan mencari laki-laki lain, karna saya sudah mencintai seorang pria yang berdiri di depan saya, walaupun dia tidak bisa saya miliki tapi setidaknya saya mencintainya, saya tidak menyesal mencintainya, saya juga tidak menyesal memberinya tubuh saya, hanya dia lah menurut saya laki-laki penolong saya, dan saya selalu ikhlas memberinya tubuh saya, saya tidak memaksanya untuk memilih saya dan tidak keberatan dia bersama orang lain, saya hanya berharap kalo dia sedang tidak punya siapa-siapa dia tetap mengingat saya dan tetap berteman baik dengan saya," jawab Lilis panjang lebar.
Jhos tersentuh dengan semua pengakuan Lilis, gimanapun juga Lilis adalah wanita baik yang selalu menemani dan menghiburnya di saat dia sedih atau pun kesepian.
"Maafkan saya Lilis, saya memang pria yang tidak tau terimakasih, saya menghargai mu, tapi jujur saya tidak bisa bersamamu, tapi saya berjanji akan menjamin kehidupanmu Seumur hidup kamu adalah sahabatku yang terbaik, terimakasih atas semuanya," ucap jhos sambil tersenyum ke arah Lilis.
"Tidak apa-apa tuan saya mengerti, saya cuma berharap tuan bisa tidur dengan saya kapanpun tuan punya waktu luang, kalo bisa 1 kali dalam setahun juga tidak apa-apa, anggap saja tuan mengasihani saya sebagai sahabat tuan, saya merindukan tubuh tuan setiap saat, setiap hari juga saya siap kok tuan," ucap Lilis terus terang, kalo bisa di katakan Lilis seperti pelacur di depan jhos tapi sebenarnya dia bukan begitu buktinya dia tidak pernah dekat dengan pria lain selain jhos walaupun di kantor itu dan di luar banyak yang mengajaknya berkencan bahkan yang pernah melamarnya tapi dia tolak semua karna dia tidak mencintai pria lain selain jhos seorang.
Lilis adalah sebatang kara orang tuanya sudah lama meninggal dulunya karna kecantikan dan kemolekan tubuhnya dia di jadikan model oleh perusahaan terkenal, tapi dia berhenti karna tempat Nye bekerja selalu mengajaknya tidur bahkan pernah hampir memperkosanya, dia selalu di janjikan uang yang sangat banyak jumlahnya asalkan dia mau di tiduri, tapi Lilis menolaknya mentah-mentah.
Sampai suatu hari dia bertemu dengan jhos yang malah dia sendiri yang minta di tiduri oleh jhos dan tidak meminta imbalan apa-apa asal jhos selalu berteman baik dengannya itu saja tidak lebih.
Jhos mempertimbangkan perkataan Lilis dia sungguh tidak enak menolak keinginan Lilis tapi dia juga tidak mau mengkhianati Nisa yang sebentar lagi dia akan nikahi.
"Lilis, boleh aku tau kenapa kamu tidak ingin menikah?," Tanya jhos penasaran karna gadis secantik dan seseksi Lilis kenapa tidak ingin menikah.
"Salah satu alasannya adalah saya juga tidak tertarik kepada siapapun, dan saya juga punya penyakit yaitu penyakit janin yang di mana saya tidak bisa melahirkan seorang anak, bukannya gara-gara itu saja tapi memang benar saya tidak ingin menikah saya sudah nyaman hidup sendiri," lilis berterus terang berkata kepada jhos, jhos sangat sedih mendengar pengakuan Lilis itu, gimana jadinya coba kalo hanya hidup sendiri terus di dunia ini Tanpa keluarga.
"Lilis anggap saja aku keluargamu, apa akhir-akhir ini kamu pernah melakukannya bersama laki-laki lain kecuali sama aku di saat kamu menginginkannya?," Tanya jhos penasaran lagi, karna dia kenal sendiri gimana rasanya di saat gairahnya membara dan pada siapa Lilis melampiaskannya.
"Tidak, aku tidak pernah melakukannya kepada siapapun aku cuma pernah bersama tuan saja, kalo masalah gairah aku bisa menahannya sebisa mungkin, walaupun terkadang aku sangat di Landa gairah dan malah bertemu tuan aku sampai mengeluarkannya sendiri di celana, mungkin itu karna faktor cuaca juga yang membuat aku begitu," jawab Lilis jujur dia sebenarnya sangat malu mengatakan semuanya kepada jhos tapi untuk apa malu bukankah dia juga sering tidur bersama jhos pikirnya.
Jhos menggelengkan kepala karna kejujuran Lilis yang terlalu berlebihan itu saking jujurnya dia juga menceritakan semua itu.