NovelToon NovelToon
Cinta Diujung Penantian

Cinta Diujung Penantian

Status: tamat
Genre:Romantis / Cewek Gendut / Tamat
Popularitas:633.9k
Nilai: 5
Nama Author: Dia Mardiana

Deg, Alea tertegun ketika melihat dokter baru diapotek tempatnya bekerja. Yang diperkenalkan anak bosnya. Wajahnya mengingatkan akan cinta pertamanya diwaktu SMA yang pergi tanpa kabar selama delapan tahun.

Wajah yang sama tapi nama yang berbeda. Apa Alea sudah salah mengenal orang. Dia sangat yakin kalau dokter didepannya adalah
orang yang dulu teman sakaligus orang yang dia cintai. Tidak ada beda sedikitpun dari wajahnya.

Namanya dokter Haikal Fernanda. Dokter spesialis penyakit dalam yang baru datang dari kota. Dia hanya menatap dingin ke semua karyawan ketika memperkenalkan diri. Tanpa melihat sedikitpun ke arah Alea.

Mengapa dia tidak mengenali Alea?
Apa lamanya waktu berpisah membuatnya melupakan Alea?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dia Mardiana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part#10

Alea sampai diapotik. Wajahnya masih terlihat lelah. Namun dia harus semangat mengingat ayahnya memerlukan obat rutin dan semua kebutuhan mereka bergantung padanya.

''Pagi semua'' sapa Alea kepada semua karyawan apotek yang sedang menunggu apotek dibuka. Ternyata kunci apotek dibawa oleh Tristan tadi malam. Biasannya Dewi yang bawa kunci karna Tristan jarang berada disana sampai apotek tutup.

''Kenapa apotek belum buka?'' tanya Alea heran apalagi sudah jam delapan lewat.

''Kunci dibawa Tristan. Tadi dia bilang kalau kunci sudah dititip sama Tasya dan dia sedang dijalan kesini. Tapi sampai sekarang belum juga sampai'' jawab Dewi.

''Trus gimana dokter ganteng keluar kak?'' tanya Dini. Dia asisten apoteker yang baru.

''Didalam apotek ada kunci cadangan. Dia bisa membuka pintu dari dalam'' jawab Dewi.

Saat mereka masih mengobrol. Terdengar pintu apotek terbuka. Nampak Haikal keluar dengan pakaian sudah rapi untuk pergi kerumah sakit. Tidak ada senyum yang menghiasi bibirnya hanya wajah dingin dan angkuh saja yang terlihat. Semua karyawan cewek menatap kagum kepadanya. Hanya Alea yang langsung masuk kedalam apotek tanpa memperdulikan Haikal.

''Hei kamu'' panggil Haikal. Alea memberhentikan langkahnya.

''Ada apa dok?'' tanyanya dingin juga.

''Gak jadi'' jawab Haikal cuek sambil berjalan kearah mobilnya.

''Apa-apaan sih dia'' gumam Alea mengrenyitkan keninganya.

''Aduh mak oi, Dokternya ganteng sekali. Seperti melihat oppa-oppa korea. Jarang-jarang loh kita melihat orang seganteng itu didaerah kita'' ucap Dini kagum sambil memegang kedua pipinya.

''Iya, tapi galaknya juga minta ampun. Lagi pula kita tidak boleh menyukainya. Kalau kamu tidak mau jadi musuh kak Tasya'' jawab Santi.

''Biarpun galak kalau dia mau sama aku, ya gak apa-apa. Itung-itung memperbaiki keturunan'' jawab Dini pede.

''Haha, mimpi jangan ketinggian. Mana mungkin seorang dokter mau dengan karyawan seperti kita. Dia pasti mencari calon istri yang setara dengannya. Seperti kak Tasya. Kamu itu kebanyakan nonton drama korea. Hingga halunya tingkat dewa'' ledek Santi. Semua orang tertawa. Dini hanya tersenyum malu.

Semua karyawan cewek membicarakan tentang Haikal. Alea langsung saja naik kelantai dua. Walaupun hatinya juga mengagumi Haikal yang dipikirannya adalah Hainal. Tapi Alea tidak mau memperlihatkannya. Apalagi setelah menunggu dalam waktu yang lama dan bertemu kembali. Tapi semuanya sangat jauh berbeda dari apa yang diingat Alea.

''Bagaimana masalah kemaren kak?'' tanya Novi disaat mereka sedang membersihkan ruangan.

''Ya Allah kakak lupa jemput paket ke loket Travel. Ntar kakak ceritain. Kakak pergi dulu ya'' jawab Alea mengambil tas dan kunci motornya terus berlari menuruni tangga.

Alea segera melajukan motornya kearah loket travel untuk mengambil paket obat yang dikirim kemaren.

Haikal baru saja keluar dari tempat sarapan ketika melihat motor Alea lewat.

''Kemana lagi dia? Tiap pagi selalu saja pergi keluar'' gumam Haikal. Lalu dia masuk kedalam mobil untuk pergi kerumah sakit.

Tidak beberapa lama Alea kembali keapotek.

''Kamu dari mana Lea?'' tanya Dewi saat melihat Alea masuk apotek.

''Dari loket travel kak. Menjemput obat yang aku pesan kemaren'' jawab Alea.

''Obat dokter Haikal?'' tanya Dewi.

''Iya, ini obatnya'' jawab Alea tersenyum.

''Ya Allah Lea, bagaimana kamu bisa memesan obat tersebut. Padahal kemaren hari sudah sore. Kakak pikir pasti perusahaan sudah tutup dan kamu tidak akan bisa memesan obat'' ucap Dewi kagum sekaligus senang.

''Ya ini buktinya bisa kak.. Aku sudah berjanji obat yang diresepkan dokter Haikal ada hari ini. Daripada nanti dia marah lagi. Bagaimanapun caranya aku harus bisa menyediakan obat ini'' jawab Alea.

''Hanya kamu yang bisa melakukannya. Kamu memang yang terbaik'' puji Dewi.

Alea hanya tersenyum. Dia kemudian pamit naik kelantai dua. Sampai di lantai dua Alea langsung mengecek apa saja obat yang akan dipesannya sama sales.

Jam sudah menunjukan pukul sepuluh namun Tristan belum juga datang. Alea beberapa kali menelponnya. Karna giro untuk pembayaran faktur pembelian sama Tristan. Ternyata Tristan sedang dirumah sakit mengantar mamanya periksa. Dia menyuruh Alea menjemput Giro kerumah sakit. Mau tidak mau Alea terpaksa menjemputnya.

Alea sampai dirumah sakit. Setelah mengatakan dimana Tristan berada Alea pergi ketempatnya. Alea sudah sering kerumah sakit selain mengantar obat. Dia juga sering mengantar ayahnya pergi kontrol rutin bulanan sehingga sudah hafal sebagian besar lokasi rumah sakit.

''Alea'' panggi seseorang.

''Dokter Nanda'' sapa Alea tersenyum.

''Kamu sedang apa dirumah sakit?'' tanya Nanda. Dia dokter muda spesialis bedah. Wajahnya tidak kalah dari Haikal. Hanya saja dia lebih rendah dari Haikal. Alea kenal dengannya karna sering bertemu dirumah sakit.

''Mau bertemu bang Tristan. Dia sedang membawa buk Mirna chek up'' jawab Alea.

''Oo, ya udah. Sampai jumpa lagi. Kapan-kapan kita bisa makan malam bersama?'' goda Nanda.

Alea hanya tersenyum. Dia pamit untuk pergi ketempat Tristan. Waktunya tidak banyak karna sales sebentar lagi akan datang.

Saat Alea mengobrol dengan Dokter Nanda. Haikal yang sedang keluar dari ruangannya tidak sengaja melihat mereka.

''Dia ada dimana-mana. Apa dia suka pergi keluar dijam kerja'' gumam Haikal.

''Awas kalau obat yang kemaren kosong hari ini kosong juga'' gumamnya lagi sedikit geram.

Alea bertemu dengan Tristan di depan ruang dokter spesialis mata. Setelah menyerahkan giro Alea langsung kembali ke apotek. Ketika akan keluar rumah sakit. Alea melihat mata para perawat melihat kagum kepada Haikal yang sedang berjalan dilorong rumah sakit.

''Emang susah kalau tampang kelewat ganteng. Dimana-mana mata cewek melihatnya. Tapi dia hanya memasang wajah dingin tanpa tersenyum sedikitpun sama para perawat itu. Apa segitu mahalnya harga senyuman seorang dokter'' ucap Alea masih berjalan menuju parkir motor.

''Tapi bang Hainal yang aku kenal sangat ramah dan mudah senyum sama semua orang. Aduh kenapa aku masih baper juga. Dia sendiri tidak peduli'' umpat Alea diatas motor sambil memukul kepalanya. Orang dijalan yang melihat menatap Alea heran.

''Gara si dokter songong aku jadi malu. Mana terus kepikiran'' gumam Alea melajukan motornya dengan cepat.

Sampai diapotek Alea sudah ditunggu beberapa orang sales. Mereka sangat senang melihat Alea datang. Alea menyuruh satu persatu sales keruangannya untuk mengambil orderan dan giro pembayaran faktur yang akan jatuh tempo.

Tak terasa sudah jam setengah lima sore. Alea dan yang lain bersiap-siap untuk pulang. Hari ini sungguh melelahkan.

Haikal mulai meresepkan obat yang kemaren kosong. Dia ingin melihat alasan apalagi yang akan dikatakan Alea kalau obat itu masih kosong. Karna Haikal yakin obat tersebut tidak akan mungkin datang hari ini. Mengingat pengiriman dari kota hanya berangkat satu kali sehari. Dia penasaran bagaimana reaksi Alea ketika dia marah lagi.

Tapi setelah beberapa resep tidak ada satupun karyawan apotek yang datang keruangnya. Haikal jadi heran dan bertanya-tanya kenapa tidak ada yang datang untuk meminta persetujuannya menganti obat yang diresepkan. Dia masih menunggu ketika seseorang masuk kedalam ruangannya. Wajah Haikal berubah cerah.

1
Sri Darmayanti
dih .... teman kok
Sri Darmayanti
nyesek
Sari Puji
bagus banget jalan ceritanya
Septina Zlf
Tahun 2025 q masih baca, sudah q baca berulang kali ketika baca cerita ini serasa q ikut melihat didalamnya terharunya sampai sini🥺
Ika Rosmawati
Luar biasa
Indah Rinawati
bagus
altanum
seneng banget sama cerita gadis kuat yang hepi ending.
Mamay Maimunah
ceritanya seru... perjuangan seorang wanita sederhana dengan berbagai cobaan hidup yang ia dan juga keluarganya alami.. 👍🏻
vi
aq baca marathon hari ini... aq suka.... karyamu bagus
Wardani Lestari
Luar biasa
lily
nyesek nya sampai sini sih,,,, tpi mau tidak mau Haikal harus ngasih tau paling tidak alea bisa berkunjung k makam hainal stlah menata hatinya
lily
uang bisa mengubah mood dalam sekejap wkekwk
lily
siapa itu HF
lily
dri sini sift doktr Haikal jadi ambigu
lily
amazing gak tuh gercep banget order in bsok dteng ,,, sat set sat set sifat alea in bagus gak panikan ,coba kalo aku 😫😫amsyong
lily
dmna pun knpa mesti ada spesies yg kaya Tristan di tmpt kerja
lily
pusing banget sih ini ,, brang harus ada besok aplgi ditmbh besok pagi etdah hiks menangis aku
lily
la ini , harusnya apotkernya tnya ke doktrnya biasanya pake obat apa aja biar cepet diorderkan sblum doktrnya praktek tpi ya bngung jga sih gak mungkin hari ini pesan bsok barangnya sudah tiba2 Dateng sedngkn tuhh dokter Haikal prakteknya kan cpet haduh pusing
lily
alea Mash setngh sadar krna sanking capenya
lily
ini yg dimaksud pemesanan obat dri apotek k pbf atau mana Thor? karna setauku kalo psen obat dri apotek k pbf itu apoteker yg mesen
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!