Menjadi Kaya

semua orang yang ada di ruang rapat tercengang, mereka masih mencerna ucapan Martin.

Angsena menatap Sindi dengan heran, sejak kapan Sindi berhubungan lagi dengan Brian, dia tidak menyangka jika keponakannya akan membuat langkah yang mengejutkan untuk mereka.

Siapa yang tidak tahu Axel Capital di seluruh pulau Jawa, perusahaan yang hampir mencakup segala bidang industri.

belum lagi desas - desus dengan Mega proyek yang akan mereka buat di Kalimantan. bukankah itu membuktikan bahwa Axel Capital benat - benar Raksasa industri dalam negri !.

Renaldi berdehem, membangunkan semua orang yang ada di dalam ruangan rapat " ehem..!!, jadi apakah anakku masih tidak layak untuk memegang kursi CEO di Barata grup ?!"

semua orang saling bertatapan, mereka mengangguk bersama, kemudian salah satu petinggi Barata grup berkata dengan tersenyum " Tuan Renaldi .. anak anda layak menjadi CEO Barata grup, malah sangat layak menurut aku !, iya kan semuanya !?"

semua orang mengangguk setuju, Angsena juga tidak bisa berkata - kata, dia juga menyetujuinya karena dia tahu jika Sindi memegang posisi CEO ,otomatis Axel Capital akan membantunya, apa lagi Martin menjajikan hal tersebut.

Martin kemudian memanggil asistennya untuk mengeluarkan berkas kontrak kerja sama dengan Barata grup untuk di tanda tangani mereka.

setelah semuanya selesai.

Martin berdiri dan berpamitan dengan Sindi " Nona Sindi.. semua urusan sudah selesai !,saya mohon undur diri ."

Sindi mengangguk dengan sopan " terimakasih Tuan Martin ."

Martin pun meninggalkan Ruan rapat Barata grup ,dia kembali ke Axel Capital untuk mempersiapkan semua yang di butuhkan Barata grup.

beberapa hari kemudian di ruangan Herman sasongko .

Asisten Herman berkeringat dingin melaporkan kejadian beberapa hari ini " Tu..Tuan Herman ini gawat !"

Herman masih duduk santai saat mendengar asistennya melapor " ada apa Rudi ?, duduklah..!"

Rudi duduk dengan gelisah, dia kemudian berkata " Tu..an Herman Barata Grup bekerja sama dengan Axel Capital !"

Herman yang tadi masih santai , dia terlonjak kaget " apa..!, bagaimana bisa ?!"

" Tu..an Herman aku juga tidak tahu, mengapa tiba - tiba Axel Capital bekerja sama dengan Barata grup ." Rudi menjelaskan dengan gemetar.

pasalnya dia tahu jika bosnya akan marah saat mendengar berita itu, semua pebisnis tahu jika mereka bekerja sama dengan raksasa industri seperti Axel Capital siapa yang berani mengusiknya.

jika mereka berani mengganggu Barata grup otomatis Axel Capital juga akan turun tangan.

Herman mungkin sangat jengkel dengan Barata grup, tetapi dia adalah seorang pebisnis yang lebih mengutamakan logika dari pada mementingkan egonya, dia tahu jika terus mengganggu Barata grup, bukan tidak mungkin Axel Capital akan menargetkan Sasongko grup.

Herman menggertakan giginya ,dia kemudian menghela napas " huf.. entah apa yang sudah di lakukan Barata grup, mereka sangat beruntung bisa menjalin hubungan dengan Axel Capital !, Rudi .. kamu cari tahu apa yang sebenarnya terjadi !"

" baik Tuan !!" Rudi menjawab dengan mantap .

" pergilah ..!" Herman mengusirnya dari ruangan itu.

Rudi meninggalkan Ruangan Herman dengan keringat dingin masih mengucur deras di dahinya.

setelah menutup pintu dari luar ,Rudi menghela napas kasar " huh.. untunglah bos tidak mengamuk !".

di dalam Ruangan, Herman masih bertanya - tanya bagaimana caranya Barata grup bekerja sama dengan Axel Capital, sebenarnya dia heran . karena mau bagaimanapun Sasongko grup lebih besar dari Barata grup.

Tetapi saat Herman mengajukan proposal kerja sama dengan Axel Capital mereka selalu menolaknya , dengan alasan mereka tidak lolos kualifikasi, tetapi bagaimana Barata grup bisa mendapatkannya , sementara Sasongko grup saja tidak lolos kualifiķasi.

beberapa jam kemudian , asisten herman tergesa - gesa memberi tahu bosnya, dia sudah mendapatkan semua informasi tentang Hubungan Barata Grup dan Axel Capital.

karena sebelumnya mereka sengaja mempekerjakan orang di Barata grup untuk mengawasi pergerakan mereka, di dunia bisnis ini merupakan hal yang wajar, untuk mencegah datangnya krisis di kemudian hari.

dan hal itu terjadi sekarang untuk Sasingko grup, Orang yang mereka pekerjakan di Barata grup mendapatkan semua informasi itu dengan detail.

di dalam Ruangan Herman Sasongko, asistennya memberikan laporan " Tuan Herman, ternyata di balik ini semua berhubungan dengan keluarga Barata yang memutuskan pertunangan mereka !"

" apa maksud kamu ?!" Herman beryanya dengan serius .

" Tuan Herman .. Nona Sindi akan menjadi istri kedua Pemilik Axel Capital !" Rudi kembali melanjutkan penjelasannya.

Herman menggebrak Meja, dia terlonjak kaget " apa.. !!, pantas saja Renaldi berani menyinggungku !"

" Tuan Herman.. lebih baik kita lupakan masalah itu, jika kita terus mempermasalahkan masalah itu , saya takut Tuan Martin akan ikut campur dan menekan kita !, orang kepercayaan kita yang bekerja di Barata grup, bilang pada saya ,jika Tuan Martin begitu menghormatinya !" Rudi mencoba menenangkan bosnya .

Herman mengepalkan tinjunya " Brengsek.. kenapa masalahnya jadi seperti ini !, kamu keluarlah...!"

Herman kemudian menyuruh asistennya keluar, Rudi pun buru - buru keluar, dia tidak mau jadi bahan pelampiasan kemarah bosnya.

beberapa hari berlalu Mega Proyek Axel Corporation mulai di bangun. Proyek yang bernilai hingga ratusan milyar rupiah itu membuat heboh seluruh Indonesia.

saat berita Mega proyek diumumkan ke akun sosial Media Axel Capital, semua kalangan bisnis yang mengikuti perkembangan Axel Capital heboh.

Twitter.

-@TaipanKecil " astaga... perusahaan ini benar - benar sesuatu !"

-@pebisnisMagang " perusahaan yang akan mengguncang dunia !"

-@putriRaja " andai aku mengenal pemiliknya ,aku Rela jadi istrinya yang nomor berapapun !"

-@DewaBisnis " yang di atasku ,jangan mimpi di siang bolong !"

semua sosial media Twitter ,facebook dan yang lainnya di buat heboh, apa lagi saat berita tersebut masuk di platform chanel TV swasta dan memperlihatkan Video Mega proyek tersebut sedang di bangun.

semua golongan orang yang mengetahui berita tersebut jadi gila membicarakan itu semua, pasalnya jika mega proyek Axel Corporation selesai.

bukan tidak mungkin mereka akan membuka Ribuan lowongan pekerjaan untuk berbagai kalangan masyarakat. itulah mengapa saat berita itu di rilis banyak masyarakat berharap kelak bisa bekerja di situ.

Di ruangan Martin.

Brian bertanya " apakah proyek di kalimantan ada masalah Martin ?"

" kamu tenang saja Brian, semuanya bisa di handle tim kita, apa lagi saat mereka tahu jika kita juga akan membuat sebuah lahan penghijaun ,para masyarakat di sekitar mendukung hal tersebut !" Martin menjawab dengan bangga.

" baguslah... aku hanya ingin orang - orang kecil juga bisa bekerja di situ, dan prioritaskan pribumi di situ saat kamu merekrut karyawan !" Brian memerintahkan Martin dengan tegas.

Martin terkekeh ringan " kamu ini memang tidak pernah berubah Brian ."

Brian dan Martin tertawa bersama, mimpi yang mereka buat dulu tidak di sangka akan jadi sebsesar ini.

Brian juga sekarang punya ambisi baru untuk mensejahterakan kalangan Rakyat menengah ke bawah agar mendapat gaji yang mencukupi, jadi dia menyuruh Martin untuk menggaji karyawan dua kali lipat dari UMR pada umumnya.