NovelToon NovelToon
Sweet Scandal

Sweet Scandal

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Cintapertama / Nikahkontrak / Patahhati
Popularitas:394.4k
Nilai: 4.8
Nama Author: Fhatt Trah

Karya orisinil.
Dilarang keras PLAGIAT!
18+

Skandal yang berbuah manis.

"Tidak ada cara lain lagi, kalian harus menikah."

"Apa?" Pekik keduanya berbarengan.

Berawal dari kesalahpahaman hingga berujung pada skandal yang menjungkirbalikkan kehidupannya secara mendadak.

Irene, gadis manis berusia 22 tahun. Yatim piatu, tinggal di sebuah panti asuhan. Pertemuannya dengan Axelle, seorang aktor ternama, membawanya pada sebuah skenario terburuk dalam hidupannya. Demi menutupi skandal yang tanpa disengaja, sebuah sandiwara pernikahan pun dilakukan.

Namun, siapa sangka pernikahan itu justru menguak fakta baru tentang jati dirinya yang sebenarnya. Lalu, siapakah Irene? Mampukah ia bertahan dalam sebuah rumah tangga yang penuh kepalsuan? Akankah pernikahan itu berakhir, atau justru menumbuhkan perasaan yang tak seharusnya ada diantara mereka?

ig@fhatt87

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fhatt Trah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ch. 9

Klik

Terdengar suara kamera yang berhasil mengabadikan momen tersebut.

Dengan posisi lengan Axelle masih melingkari pinggang ramping Irene, tanpa sengaja tatapan keduanya pun saling bertemu. Tanpa sadar, entah sudah berapa detik berlalu, keduanya masing saling menatap.

Menatap paras Axelle begitu dekat, sejenak membuat Irene lupa akan kekesalannya terhadap pria itu. Entah kenapa, sorot mata Axelle yang selalu terlihat tajam itu kini terasa berbeda. Seakan ia bisa merasakan Axelle yang lain dari sorot mata itu. Tapi entahlah, mungkin itu hanya perasaannya saja.

Sementara Axelle sendiri, menatap sepasang mata bola berbulu lentik itu seakan menyihir Axelle tiba-tiba. Entah kenapa ia bisa merasakan kenyamanan kala menatap sorot mata itu. Seolah ia pernah menatap sepasang mata indah itu sebelumnya. Tapi entahlah. Mungkin itu pun hanya perasaannya saja.

"Makanya, jalannya jangan jauh-jauh." Ucap Axelle begitu menyadari keadaan. Sembari membantu Irene berdiri dengan benar.

"Makasih." Balas Irene lirih.

Axelle menyunggingkan senyum manisnya menatap Irene. Keadaan memaksanya untuk bersikap manis terhadap gadis itu.

Irene pun membalas senyuman manis Axelle dengan terpaksa. Mau bagaimana lagi, keadaan yang memaksa. Jika tidak ingin dituntut mengembalikan uang Axelle, maka Irene harus bisa mengimbangi akting Axelle. Yang memang ahli dalam hal berakting.

"Axelle, Irene. Ayo, Bu Olive sedang menunggu kita." Ajak Zaky yang telah lebih dulu melenggang, menuju lift. Diikuti oleh Boni di belakangnya.

Axelle dan Irene pun bergegas menyusul langkah Zaky yang telah berada jauh di depan.

.

Ting

Bunyi pintu lift terbuka. Zaky lebih dulu keluar dari lift dan diikuti oleh Boni, Axelle dan Irene. Bersama-sama mereka menuju ke ruangan pribadi Olivia, pemilik Olive Galery.

Tok Tok Tok

Zaky mengetuk pintu ruangan itu.

"Masuk." Terdengar sahutan dari dalam.

Zaky memutar handle pintu. Lalu mendorong daun pintu itu perlahan.

Tampak seorang Olivia tengah duduk di belakang mejanya. Wanita itu pun bangun dari duduknya begitu melihat tamunya pagi itu.

"Mari, silahkan masuk." Ucap Olivia sembari mengurai senyum ramahnya.

"Maaf, sudah membuat Bu Olive menunggu."

"Tidak apa-apa. Saya justru senang. Satu kehormatan buat saya dipercaya mendesain gaun pengantin untuk calon isteri Axelle. Ini kabar yang sangat mengejutkan loh. Seorang Axelle tiba-tiba akan menikah. Bisa-bisa akan ada patah hati masal nih." Seloroh Olivia.

Zaky terkekeh, "jadi terkesan mendadak ya. Tapi mau bagaimana lagi, mungkin Axelle yang tidak ingin menunda waktu lagi." Imbuh Zaky berseloroh pula.

"Anak muda jaman sekarang memang susah di tebak. Oh ya, tentang gaun pengantinnya ... Karena pernikahannya dua hari lagi, jadi waktunya tidak akan cukup untuk membuat gaun yang baru. Tapi, tenang saja. Saya punya satu gaun yang belum pernah saya publikasikan. Gaun itu sebenarnya gaun yang saya rancang khusus untuk seseorang." Ujar Olivia panjang lebar.

"Oh ya? Siapa?"

Senyum yang terkembang di wajah Olivia pun perlahan memudar. Seakan tersirat kesedihan dibalik raut wajah yang mendadak suram itu.

Gaun yang dirancang Olivia khusus untuk seseorang.

Ya.

Seseorang.

Seseorang yang sangat dirindukannya. Seseorang yang begitu berharga baginya. Namun terenggut darinya bertahun-tahun lalu. Olivia sangat merindukannya. Entah orang itu masih ada, atau justru telah pergi meninggalkannya untuk selamanya.

"Maaf, Bu Olive. Saya tidak bermaksud__" kalimat Zaky terpotong.

"Tidak apa-apa. Sebenarnya, saya merancang gaun itu hanya dengan membayangkannya saja. Saya hanya berharap, bisa bertemu kembali dengannya. Jika itu mungkin." Sela Olivia sembari mengulas senyum hambarnya.

"Oh ya, maaf. Apakah ..." Olivia melayangkan pandangannya pada Irene yang masih berdiri disamping Axelle, "gadis itu calon isterinya Axelle?" Tanyanya kemudian. Senyumnya kembali mengembang begitu melihat Irene.

Irene pun mengulas senyumnya.

"Iya, itu calon isterinya Axelle." Jawab Zaky.

"Mohon maaf sampai lupa. Silahkan duduk dulu."

Satu persatu mengambil duduk di sofa yang tersedia dalam ruangan itu.

Tampak Olivia berjalan menghampiri meja kerjanya. Meraih ponselnya yang tergeletak di meja itu, lalu mulai menghubungi seseorang.

Tak berapa lama setelah panggilannya berakhir, Shelly datang dengan sebuah kotak hitam besar ditangannya. Kotak itu ia letakkan di meja kerja Olivia.

"Ini gaun yang Bu Olive minta." Ucap Shelly.

"Makasih Shell." Kemudian membuka kotak hitam itu.

"Oh ya, Shelly. Tolong kamu temani calon isterinya Axelle ke ruang fitting. Kamu bantu dia memakai gaunnya." Titah Olivia. Yang langsung dipatuhi Shelly.

"Mari, ikut saya." Ajak Shelly. Kemudian mengambil gaun pengantin itu sebelum masuk ke ruang fitting yang tersedia di ruangan pribadi Olivia yang terbilang cukup luas untuk ukuran ruangan pribadi.

Axelle tampak membuang napasnya kasar berkali-kali. Seakan ia tak nyaman dengan situasi ini.

Menikah dadakan dengan wanita yang tidak dicintainya itu terasa bagai mimpi buruk baginya. Entah ia terjebak dalam situasi seperti apa saat ini. Hingga ia harus menjalani hari-harinya dalam mimpi buruk.

Entah kenapa takdir seakan enggan berpihak padanya. Yang diinginkannya adalah hidup bahagia dengan wanita yang dicintainya. Namun wanita yang dicintainya, Clarissa, seakan tak peduli padanya.

Clarissa satu-satunya wanita yang mengisi hatinya selama tiga tahun terakhir ini. Clarissa satu-satunya wanita yang mampu mengusir rasa sepinya selama ini. Namun, rasa sepi itu kembali mendera disaat Clarissa memutuskan pindah ke luar negeri. Demi mengejar mimpinya menjadi seorang super model. Otomatis, Axelle kehilangan sandaran hatinya selama ini. Kehilangan orang yang senantiasa memberikan sentuhan hangatnya.

Mungkin bagi sebagian pria, sangat mudah mencari penggantinya. Apalagi jika seorang pria itu mapan, tampan, dan populer. Wanita mana yang tidak akan tertarik menjalin hubungan. Tetapi bagi Axelle, hal itu justru sulit.

Axelle bukan tipe pria yang mudah membuka hati untuk sembarang wanita. Apalagi untuk cinta. Tidak mudah baginya mencintai seseorang begitu cepat.

Clarissa masih belum tergantikan. Meski kini wanita itu berada jauh di negeri orang.

Di tengah kegundahan hati yang melanda, tiba-tiba terdengar dering ponsel.

Boni yang memegang ponsel Axelle pun buru-buru memberikan ponsel itu ke tangan Axelle. Karena memang dering ponsel itu berasal dari ponselnya.

"Telepon dari Nona Clarissa Bos." Ucap Boni sembari menyodorkan ponsel Axelle.

Dengan gerakan cepat Axelle menyambar ponselnya dari tangan Boni.

"Halo ..." Sapa Axelle saat benda pipih itu menempel di telinganya.

"Hai honey ... How are you? (Hai sayang ... Apa kabar?)" Terdengar suara lembut seorang wanita menyapa dari seberang.

"Fine (Baik)." Sahut Axelle singkat dengan ekspresi datarnya.

"Sorry honey, aku belum bisa ke sana bertemu kamu. Jadwal pemotretan ku terlalu padat. Nanti, kalau aku punya waktu ke sana, aku pasti akan mengabari mu."

Axelle menghembuskan napas berat. Kemudian bangun dari duduknya untuk sedikit menjauh dari Zaky dan Boni yang duduk di sofa itu.

Suara Axelle terdengar lirih mengobrol dengan Clarissa melalui panggilan telepon selulernya. Beberapa kali pun ia tampak memijit keningnya. Sebagai pertanda pikirannya sedang kacau saat ini.

"Mari, silahkan keluar. Tidak usah malu-malu." Kata Shelly begitu keluar dari ruang fitting.

Menuruti perkataan Shelly, Irene pun melangkahkan kakinya perlahan keluar dari ruang fitting. Entah ia harus tersenyum atau justru harus minder, atau bahkan haruskah ia malu saat ini. Saat semua mata tertuju padanya.

Tampilan Irene dalam balutan gaun putih rancangan khusus Olivia yang terkesan simpel namun elegan itu mampu memukau setiap mata yang memandang. Terkecuali Axelle.

Pria itu masih berdiri membelakangi sambil menerima panggilan telepon antar negara.

"Wow ... Tidak disangka, ternyata kamu cantik juga. Eike sampe pangling loh." Puji Boni begitu saat melihat tampilan Irene yang benar-benar terlihat cantik dengan gaun pengantin itu.

Bukan hanya Boni, bahkan Zaky sampai tak bisa berkata-kata. Irene terlihat berbeda. Ditambah lagi, wajahnya yang semula polos, kini terlihat merona dengan sapuan make up tipis. Namun justru semakin menambah kecantikannya. Zaky pun jadi terpana dibuatnya.

Di seberang, ada Olivia, yang merancang gaun itu eksklusif, dikhususkan untuk seseorang yang berarti dalam hidupnya.

"Nadine ..." Tanpa sadar, lirih, nama itu terucap dari bibirnya yang mulai bergetar.

Tak disangka, gaun itu terlihat cocok dikenakan Irene. Dalam bayangannya saat merancang gaun itu, seseorang yang hidup dalam kenangannya akan terlihat cantik bak bidadari saat mengenakan gaun itu. Dan Irene, sungguh tampak seperti yang ia bayangkan selama ini.

Tanpa sadar, langkah kakinya membawanya lebih dekat pada Irene. Tangannya bahkan sampai gemetaran saat perlahan mulai terangkat, ingin menyentuh paras cantik Irene.

"Gaunnya sangat cocok dikenakan Nona ini. Dia sangat cantik." Kata Shelly. Hingga tangan Olivia yang terulur pun terhenti.

"Bu Olive ..." Panggil Shelly.

Namun Olivia justru terpaku menatap Irene. Melihat Irene dalam tampilan seperti itu, membuat Olive merasa seakan melihat bayangan dirinya saat muda dulu.

"Bu Olive ..." Panggil Shelly pelan. Sebab wanita itu masih saja diam sambil terus menatap Irene.

Sementara Irene yang dipandangi seperti itu, jadi salah tingkah.

"Bu Olive ..." Panggil Shelly sekali lagi.

"Oh, maaf." Olive terkaget mendengar panggilan Shelly. "Kamu bilang apa tadi Shell?" Tanyanya kemudian.

"Gaunnya terlihat sangat cocok dikenakan Nona ini. Apa Bu Olive ingin menambahkan sesuatu atau mungkin ada yang ingin dirubah sedikit dari gaun ini?"

"Tidak. Ini sudah rancangan final. Tidak ada yang perlu diubah." Sembari mengulum senyum tipisnya.

"Oh ya, Zaky ... Gimana menurut kamu? Atau mungkin ingin menggunakan gaun yang lain?" Tanya Olivia sembari mengalihkan pandangan pada Zaky yang masih tampak tertegun melihat pemandangan indah yang tersaji di depan matanya.

Indah memang. Karena gadis yang berdiri di seberang sana bagaikan bidadari yang turun dari kayangan.

"Pak Zaky ..." Panggil Olivia.

"Pak Zaky. Dipanggil Bu Olive." Seruan Boni pun akhirnya menyadarkan Zaky.

"Ma_maaf. Bu Olive tadi bilang apa?" Zaky bahkan sampai tergagap, saking terpesonanya dengan penampilan Irene.

"Mau pakai gaun yang ini, atau mungkin ingin mencoba gaun yang lain?"

"Sebentar, Bu." Kemudian mengalihkan pandangannya pada Axelle yang masih berdiri membelakangi.

"Axelle, gimana menurut kamu?" Zaky malah melempar pertanyaan pada Axelle yang tampak tak peduli. Bahkan panggilannya belum juga berakhir.

"Axelle." Panggil Zaky dengan nada sedikit kencang.

Dan Axelle pun tersentak kaget. Lalu menoleh Zaky.

"Ada apa?" Axelle sedikit kesal.

"Kamu lihat dulu gaunnya. Cocok atau tidak? Atau kamu mau gaun yang lain."

"Kenapa urusan gaun malah bertanya padaku? Boni tuh ahlinya. Tanya Boni saja." Axelle memang bisa aja deh. Tau aja kalau Boni makhluk setengah jadi.

"Axelle. Lihat dulu sebentar. Apa kamu mau reputasimu hancur?" Zaky malah menakut-nakuti Axelle.

Akhirnya, meski kesal, Axelle pun membalikkan badannya. Lalu mengalihkan pandangannya pada Irene yang masih berdiri dengan gaun indah itu.

Detik itu juga, Axelle terpaku. Tampilan Irene yang bak seorang bidadari itu membuat Axelle terpana. Bahkan sampai tak bisa berkata-kata.

"Honey (Sayang) ..." Terdengar suara lembut Clarissa memanggil dari sambungan telepon seluler.

Axelle belum menutup panggilannya. Dan suara lembut itu masih saja memanggilnya.

"Honey ... Kamu masih di sana kan? Kamu dengar aku kan?"

Namun Axelle seakan telah tertutup indera pendengarannya. Ia masih terpaku sambil terus menatap Irene. Tanpa sadar, tatapannya tak mampu teralihkan. Bahkan oleh suara lembut Clarissa yang masih memanggilnya.

"Honey ... Kamu sedang apa di sana?"

**TBC

THANKYOU SO MUCH GUYS BUAT JEJAK YANG KALIAN TINGGALKAN☺️☺️**

1
Tamima
terpesona akhirnya 🤭🤭🤭
Sugi Arso
lanjut
Sugi Arso
kasian
Arenna Dorenna
kenapa sy x like lbh awaal seperti selalu sbb sy mo melihat keseluruhan jln ceritnya baru la akn komen...cerita yg bagus..d dasari permulaan yg cantik...bahkan setiap bab sy enjoy menghayati setiap watak yg d suguhkan...welldone author...anda hebat...
🌺Fhatt Trah🌺: ☺️☺️ Terima kasih kk udah mampir di cerita receh author abal² ini🙏
total 1 replies
Youleannaa
bagus ceritanya,, 😘
Muniroh Mumun
extra part mana thorrrr .....iren blm hamil lg loh ....masak Olivia yg hamil lagi 😂😂😂😂😂
🌺Fhatt Trah🌺: 🤭🤭🤭🤭🤣ampun ngkk aku
total 1 replies
Muniroh Mumun
Zaky ...yg gentle dong jd org .......g kasihan sama iren .....nasib anaknya ada di tanganmu loh .....
Muniroh Mumun
iren anakny Olivia .....Axelle anakny Ranti ......wooww ......amazing
Ria An
dilarang keras plagiat
seperti novel bagus ajah wkwkkwwk
We💜💙
wah.. kereen ni ceritanya. gak bertele-tele. sat set sat set terungkap semua. drama misteri romantis action gak lebay kayak sinetron. syukaak 💜
🌺Fhatt Trah🌺: terimakasih sudah mampir
total 1 replies
Fafaaa
👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻
lovely
lah kurang 🔥🔥🥵
lovely
gimna mau bosan s exel ma s Risa 3 taun sudah tau luar dlm namanya laki² tau yg masih segelan pasti akan berpaling 😜🥵
lovely
dih s axel main sosor aja g dimana² 🥴
lovely
OMG main sosor aja s exell ky bebek 😜
lovely
gak apa² lah toh dah halal 🥴
lovely
bagus ceritanya cm terlalu banyak narasinya jadi ngos²an bacanya 🥴
lovely
good job Irene cewek yang jual mahal SM cowok sombong macam exel
ainatul hasanah
iyalah... tunjukkan saja buku nikah mereka berdua, gigit jari entar Clarissa.
sportif sajalah bang Zaky... entar ada pasangan terbaik untukmu, bukan Irene.karena Irene milik bang Aldo.
ainatul hasanah
tuh kan beneran.... jadi yang disembunyikan Zaky itu buku nikah Irene sama Axell .
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!