NovelToon NovelToon
Perjuangan Cinta Sang Ceo

Perjuangan Cinta Sang Ceo

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat
Popularitas:1.2M
Nilai: 5
Nama Author: Susi Nya Sigit

Jatuh cinta tidak mengenal pada siapa bersemi, termasuk pada office girl nya sendiri. Namun, takdir begitu rumit menyatukan mereka berdua.

Amalia yang notabenenya bukan kalangan berada, membuat Ayahnya Angga sulit memberi restu untuk mereka. Di tambah lagi, dendam kusumat dari masa lalu orang tua mereka. Menjadi mempersulit, untuk mereka bisa bersama.

Seiring berjalannya waktu, Angga bisa menghapuskan dendam antara orangtuanya dan orang tua Amalia. Sehingga merubah keputusan orang tua mereka untuk merestui hubungan mereka berdua. Tapi masalah lain datang, saat Angel membawa berita mengejutkan untuk semua.

Saling cinta tapi tak bisa bersatu, itu menyakinkan untuk keduanya. Takdir mempertemukan kembali mereka berdua lewat anak-anak mereka.

Akankah Amalia dan Angga bisa bersatu kembali?
Temukan jawabannya di novel "Perjuangan cinta sang CEO"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Susi Nya Sigit, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Malam yang indah

Supir pribadi Angga membawa mereka ke sebuah restoran seafood. Restoran yang gak jauh dari hotel tempat pesta pernikahan Dona. Mang Darma menghentikan mobilnya di depan restoran itu. Amalia dan Angga turun, sedangkan Mang Darma memilih menunggu di mobil. Angga menggandeng tangan Amalia, layaknya sepasang kekasih. Amalia hanya diam, dan mengikuti kemanapun Angga membawanya. Angga memilih bangku yang tepat untuk mereka duduki.

Mereka duduk tepat di samping meja kasir, di sana bisa melihat pemandangan jalan raya dengan jelas. Selang beberapa saat, waiters datang membawa buku menu. Di berikan nya dua buku menu itu, pada Amalia dan Angga.

Mereka mulai membuka nya, dan melihat daftar menu yang di tawarkan restoran tersebut.

"Silahkan Mbak, Mas, mau pesen apa?" tanyanya pada Am dan Angga.

"Saya jus strawberry aja ya, saya udah kenyang jadi gak pesan makanan," jawab Angga pada waiters tersebut.

"Kamu boleh pesan makanan apa aja yang kamu mau!" seru Angga menatap Am.

Am masih bingung dengan menu yang akan mereka pilih, di matanya semua makanan yang ada di restoran itu enak. Apalagi bosnya sudah menawarkan untuk memilih makanan yang dia mau, membuat Am bingung harus memilih yang mana.

"Saya mau pesan nasi putih, udang asam manis, kepiting saus pedas, terus cumi bumbu kuning." Amalia menyebutkan pesanannya pada waiters restoran. Angga yang mendengar makanan yang dipesan Am, hanya bisa menelan Slavina nya.

"Eh iya, satu lagi, nasinya yang banyak ya," tambah Am seraya tersenyum lepas.

"Kamu gak salah, makan sebanyak itu?" tanya Angga tak percaya.

"Emangnya kenapa Pak, Bapak gak bisa mbayar nya, ya!" Celetuk Am.

"Sembarangan aja kalau ngomong, restoran ini pun bisa saya beli," ujar Angga sombong.

"Dasar sombong, terus kenapa Bapak keberatan kalau saya pesan makanan sebanyak itu," celetuk Am lagi, mendapat tatapan tajam dari Angga.

"Biasa aja sih pak, lihatnya gak usah sinis gitu. Iya saya tahu Bapak itu orang kaya, tapi bapak juga harus ingat. Di luaran sana masih banyak orang yang membutuhkan uluran tangan kita. Ada baiknya, sedikit rezeki kita sisakan untuk mereka." Kata-kata Am membuat Angga terdiam dengan pikirannya.

Selama ini, Angga memang tidak bisa mengartikan cara bersyukur. Yang dia tahu, dia bekerja mendapat keuntungan. Angga tidak pernah mensedekahkan hartanya pada orang yang membutuhkan.

"Saya memesan makanan sebanyak itu, bukan cuma untuk saya sendiri. Tapi untuk anak-anak yang sering menunggu saya pulang, untuk sekedar mendapatkan sebungkus roti dari saya." Angga semakin di buat kagum dengan Am.

Disela obrolan mereka, waiters membawa pesanan mereka. Am benar-benar gak menyangka, kalau dia bisa makan sepuas ini. Selama ini, dia harus berhemat agar bisa mengirim uang untuk Ibunya. Am memakan kepiting asam pedas nya, dia sangat suka dengan makanan itu. Makanan yang tersisa, tapi belum di sentuh Am, itu dia bungkus untuk anak-anak jalanan yang sering menunggu makanan dari Am. Angga hanya mengamati Am makan. Dengan cara mengaduk-aduk minumannya, dia bisa mencuri pandang, wanita yang ada di hadapannya sekarang.

Am sudah menyelesaikan makanan nya, dua meminta waiters untuk membungkus makanan yang belum dia sentuh.

"Tolong bungkusan lima lagi, tapi nasi nya dipisahkan," perintah Angga pada waiters.

"Untuk apa Pak?" tanya Am bingung.

"Untuk anak jalanan"

"Bapak serius!"

"Iya, nanti kita bagikan pada mereka ya!"

"Terimakasih Pak."

Usai membayar semua makanan nya, Angga dan Am kembali ke mobilnya. Hari sudah semakin larut, udara dingin melimuti ibukota.

Mang Darma melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang. Beruntung jalanan tidak macet, jadi sedikit lebih cepat dari biasanya.

Amalia tampak kedinginan, karena AC mobil di hidupkan oleh Angga. Gaun dengan lengan pendek, sesekali membuat Am menyatukan tangannya. Angga yang melihat Am, semakin tak nyaman. Angga membuka jasnya, ingin menutup lengan Am.

"Eh, Bapak mau ngapain, kok buka-buka jad segala." Am sudah ketakutan sendiri, dia takut kalau bosnya akan melecehkannya lagi.

Angga tidak memperdulikan ucapan Am, di kenakan jas nya di lengan Am. Am terkejut, dia menjauhkan tubuhnya dari Angga yang sudah mulai mendekat.

"Awas ya Pak, kalau Bapak macam-macam lagi dengan saya. Saya.." belum selesai Am bicara, Angga sudah selesai menyampirkan jasnya di pundak Am.

"Gak usah geer dulu, siapa juga yang mau macam-macam sama kamu," ujar Angga menaikkan alisnya.

"Ya kirain Bapak mau cari-cari kesempatan pada saya." Am tidak menyangka, kalau Angga begitu peduli padanya.

Mereka sampai di kost-kostan Am, di sana memang masih banyak rumah-rumah yang gak layak huni. Kebanyakan orang yang tinggal di sana adalah orang jalanan. Am memilih mencari kost-kostan di sana, karena harganya yang murah. Angga mengantarkan Am masuk ke kost-kostan nya. Dan benar saja, yang dikatakan Am. Banyak anak jalanan yang menghampiri Am. Mereka sudah terbiasa seperti itu. Karena Am, selalu memberikan mereka roti.

Angga begitu terenyuh saat mereka berdesakkan mengambil sekotak nasi yang Am bawa. Am memberikannya satu persatu pada anak-anak itu. Dirasakannya sudah kebagian semua, masih ada sisa satu kotak lagi. Artinya itu jatah Am, untuk sarapan besok.

"Seneng ya, melihat mereka mendapatkan makanan dari kita. Mereka masih sangat kecil, jika harus bersusah-payah mencari makanan sendiri." Angga mengamati anak-anak itu yang tersenyum bahagia karena bisa makan enak malam ini.

"Iya Pak, Mereka kadang tidak makan satu hari. Orang tua mereka entah kemana?" Am memperhatikan Angga. Dia bahagia, karena hari ini dia bisa membuka pintu hati Angga untuk berbagi pada sesama.

"Terimakasih ya Am, kamu sudah menemani saya malam ini." Angga menoleh ke arah Am.

"Iya Pak, senang saya bisa membantu Bapak. Oh iya, baju, sepatu, dan tasnya besok saya akan kembalikan." ucap Am polos.

"Itu semua untuk kamu!" seru Angga santai.

"Beneran Pak, tapi ini semua kan barang mahal. Saya gak enak menerima ini semua dari Bapak."

"Anggap saja sebagai hadiah buat kamu, karena sudah menemani saya malam ini."

"Terimakasih Pak."

Angga hanya mengangguk, menanggapi ucapan Am. Am akan beranjak untuk masuk ke kost-kostan nya. Namun, Angga memanggil ny.

"Am" Am kemudian berhenti dan menoleh ke arah Angga.

"Iya Pak, apa ada yang ketinggalan."

"Am, kamu cantik malam ini." Seketika wajah Am merah merona, karena mendapat pujian dari Angga. Am kemudian beranjak, dia tidak ingin Angga melihat wajahnya sekarang.

"Am tunggu!" seru Angga, mendekati Am yang sudah berhenti dari larinya.

"Ada daun, di rambut kamu." Ucap Angga mengambil daun yang ada di rambut Am.

To be continued...

Salam kenal buat para readers disini.

Semoga kalian suka ya dengan jalan ceritanya.

Kisah Angga dan Am ini sangat rumit, dan sangat menguras emosi. Jadi harap bersabar ya, jika pas bagian yang menjengkelkan 🤭

Terimakasih yang sudah mendukung karya saya, lewat vote, like nya...

1
Firgi Septia
kecewa penonton ternyata Amalia kurang beruntung dapat Angga ternyata cassanova kirain perjaka ting-ting/Frown//Frown/
Siti Sopiah
Thor tangannya dh menggeletar karena lapar sebab tu nulisnya sering nyasar
Dewi Soraya
yah lemah.q kr bs bela dri jd g tkut m sp2
fifid dwi ariani
trus sukses
Endang Werdiningsih
official girl,,,,
office girl....
arti'a beda kan???
Solehan Abdy
top 👍👍👍
Solehan Abdy
mantap juragan 👍👍👍
Solehan Abdy
lanjut juragan 👍👍👍
Solehan Abdy
jangan tarik ulur thour TDK seru justeru hanya memperbanyak bab ujung2nya SDH bisa ketebak .... maaf Cuma saran saja
Solehan Abdy
lanjutkan thour 👍👍👍
Solehan Abdy
lanjutkan thour 👍👍👍👍👍
Nur Kamelia
kk belenggu hasrat nya mn kk
Nur Kamelia: bukan di noveltoon ya kk
Nur Kamelia: maksud nya kk
total 3 replies
Anasih 11
beneran yaaa stay di sini
cuuuzzzzz oteweh 🏃‍♀️🏃‍♀️
Susi Haryani: iy kak
total 1 replies
Mardiyah Hendriawati
angga katanya orang kaya dan pintar tapi kok lemot ya
Wafa Herni
sedih banget nysek 😭😭
Wafa Herni
di mna² ortu pngin ank bhgia
ini ank menderita ortu trsenyum
semngat thor
Hastia Tia
lanjutkan
Mfftah Afni
ternyata lelaki anak papa gak ounya mental 😀
Lia Yulia
terimakasih Thor...ttp semangat dan jg kesehatan q tunggu up selanjutnya...cuuzz ke kamar sebelah udh ad yg baru nich dr author💃
Lusye marce wibowo
halo thorrr,,salam jg buat othorr
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!