Kalian tahu bagaimana rasanya ketika kita dijadikan korban hanya untuk sebuah tujuan licik??
Itulah yang dirasakan oleh Karina, gadis baik dan cantik yang dijadikan tumbal untuk menikahi pria idiot namun kaya raya. Tak satupun saudari karina yang mau menikah dengan tuan muda itu sampai keputusan sang ayah dimana Karina si bungsu yang harus menikahinya demi mencegah kebangkrutan perusahaan mereka. Namun siapa sangka sebuah kebenaran terbongkar sehingga membuat kehidupan karina dan keluarga liciknya berubah.
Penasaran dengan kisah nya???
Jangan lupa like, komen dan vote ya 😊
Follow Instagram aku @Alfianaaa05_
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alfiana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kenyataan pahit
Karin dan jay berdampingan di pelaminan, keduanya mendapat ucapan selamat dari pada tamu dan kerabat dekat. Sekarang giliran orang tua karin yang memberi ucapan selamat pada keduanya.
"Jay,karin selamat ya semoga pernikahan kalian bahagia" Ucap adijaya.
"Semoga selalu di beri kesabaran ya buat kamu karin" Ucap monic seperti sebuah sindiran.
"Terima kasih, aku dan suamiku pasti bahagia dan soal sabar tentu saja kami harus sabar menghadapi sifat satu sama lain" Balas karin dengan tenang.
"Adikku dan adik ipar, selamat ya atas pernikahan kalian, semoga pernikahannya langgeng sampai maut memisahkan" Ucap rahma dengan nada angkuhnya.
"Selamat menempuh penderitaan sayang" Bisik mita kemudian pergi dari hadapan kedua mempelai.
Kini giliran rose dan abra yang mengucapkan selamat pada anak dan menantunya, dengan sayang rose memeluk karin kemudian menatapnya lembut.
"Selamat ya sayang, semoga pernikahan kalian bahagia, kalian senantiasa bersama dalam suka maupun duka" Ucap rose menggenggam tangan karin.
"Jay sekarang karin akan terus bersama kamu, sayangi dan cintai dia ya, buat dia selalu bahagia, jangan sampai ada yang menyakitinya oke" Ucap Abra pada putranya.
"Karin akan tinggal denganku? tidur denganku dan membacakan dongeng setiap malam?" Tanya Jay dengan antuasias.
"Tentu saja" Jawab abra mengangguk sambil mengacak-acak rambut jayden.
"Yeayyy karin akan bersama denganku" Sorak jay gembira kemudian memeluk karin dengan bahagia.
Karin membalas pelukan jay, mengelus punggung pria itu dengan sayang.
"Kamu bahagia?" Tanya karin lembut.
"Tentu saja, sekarang aku tidak akan sendirian lagi" Jawabnya dengan nada senang.
"Maaf aku terlambat" Tiba tiba seseorang naik pelaminan dan bicara pada rose dan abra.
"Ckkk akad nya sudah selesai" Desis abra ketus.
"Oh ayolah om, setidaknya aku tidak ketinggalan resepsinya" Balas pria itu yang sepertinya seumuran dengan Jay.
Karin menajamkan pendengarannya, ia seperti mengenali suara pria yang tengah bicara oleh mertuanya dan ya ketika pria itu menoleh karin sontak membuka matanya.
"Pak Bayu??" Ucap karin melihat dosen yang membuat ia harus berperang dengan ketikan.
"Kau, kenapa kau ada disini?" Tanya bayu tak kalah terkejut.
Plakkk
"Dasar anak bodoh, kau tidak lihat dia menggunakan gaun pengantin. Tentu saja dia sedang menikah dengan Jay" Cibir rose setelah memukul lengan bayu.
"A-apa? m-menikah?" Kejut Bayu seraya menatap karin masih dengan ekspresi terkejut.
"Mommy dia siapa kalian?" Tanya karin menunjuk Bayu.
"Dia anak adik mommy, orang tuanya tinggal di Belanda dan dia kesini untuk mengejar cita-cita nya menjadi dosen" Jawan rose memberitahu.
"Dan dia adalah dosenku mom" Ucap karin.
"Wahh benarkah??" Kejut Abra. " Hei mulai sekarang jangan beri dia tugas yang berat karena bagaimanapun dia adalah kakak iparmu" Lanjut abra pada ponakannya yang konyol.
"Mana bisa, aku tetap akan memberinya tugas berat" Balas bayu acuh.
"Kalo begitu kembalilah ke Belanda, kau menjadi dosen saja disana" Ucap abra yang bagi bayu adalah sebuah ancaman.
"Hehe, aku hanya bercanda om" Cengir Bayu kemudian menjabat tangan karin tanpa permisi.
"Selamat ya, ku kira kau masih sendiri sehingga aku santai saja tapi ternyata kau sekarang adalah istri dari sepupuku, ku doakan pernikahan kalian bahagia selalu" Ucap Bayu ambigu di kalimat pertamanya.
"Iya terima kasih" Balas karin mengangguk. Ia sempat berpikir maksud dari perkataan Bayu barusan.
"Jay selamat ya sekarang kau tidak akan sendiri lagi, akan ada istri yang mengurus dan bermain denganmu" Ucap Bayu pada kakak sepupunya.
"Terima kasih, dimana mainan yang kau janjikan untukku?" Tanya Jay menagih sesuatu yang sudah di janjikan oleh bayu.
"Ahh aku lupa membawanya, malam ini aku akan mengirimnya oke" Ujar bayu.
"Ckk selalu saja berbohong" Cibir jayden melirik sinis pada Bayu.
"Aku janji malam ini akan mengiriminya" Ucap bayu mendapat helaan nafas dari jay.
"Ya sudah baiklah, lagipula sekarang ada karin yang akan selalu menemaniku bermain" Balas jayden sewot kemudian menjatuhkan kepalanya di bahu karin.
Para tamu mulai menyantap hidangan lezat yang sudah disediakan, di sudut tempat duduk terlihat seorang pria yang tengah memandang sendu pada kedua mempelai yang sedang asik tertawa bersama.
"Kau berbeda dengan gadis lainnya, ku kira aku bisa mendapatkan mu tapi pada kenyataannya semua itu hanyalah sebuah cita cita yang tak bisa ku gapai, pada kenyataannya kini kau adalah kakak iparku" Gumam bayu menatap dimana karin sedang tertawa bersama dengan Jay, tawa dan senyuman manis yang membuat bayi terpana sejak pertama melihatnya.
Flashback on
Dengan kemeja coksu dan celana hitam, pria itu berjalan dengan gagahnya membuat beberapa mahasiswi yang melihatnya terpana bahkan dengan berani melontarkan gombalan untuk sang pria yang dikenal sebagai dosen killer.
Dengan acuh pria itu mengabaikan beberapa rayuan dari pada mahasiswi yang seumuran dengannya, sambil berjalan ia melihat beberapa buku yang ia bawa sampai tak sadar jika seorang gadis sedang berlari dan menabraknya tiba tiba.
Brughhh
Keduanya jatuh dengan posisi duduk, buku yang di bawa pria itu berserakan kemana mana, ia menatap lurus dimana sang gadis sedang menunduk sambil menggosok bokongnya yang terasa sakit.
"Apa kau tidak punya mata hah?" Teriak pria itu yang tak lain adalah Bayu.
"Hei, pelan kan suaramu itu disini kau yang salah kenapa jadi kau yang marah ha" Balas gadis yang tidak lain adalah Karin.
"Berani sekali kau,apa kau tidak tahu siapa ak...," Ucapan bayu terpotong karena Karin.
"Aku tidak perduli siapa kau" Potong karin kemudian segara berlari begitu saja tanpa membantunya.
Dan sejak hari itu entah mengapa bayu merasa ada yang berbeda dari Karin, ia bahkan sering memperhatikan karin ketika sedang mengajar sampai akhirnya ia menyimpulkan perasaan nya bahwa ia jatuh hati pada karin.
Flashback off
Bayu menghela nafas, dia pertama kalinya jatuh cinta pada seseorang namun langsung mendapatkan balasan seperti ini, apakah ini yang dinamakan karma? di Belanda ia menolak semua gadis dengan alasan ia sudah menikah dan sepertinya inilah balasannya.
"Permisi" Suara itu membuat bayu menoleh mendapati seorang gadis dengan gaun biru di yang berdiri di sebelahnya.
"Ya?" Balas bayu singkat.
"Bolehkah?" Tanya gadis itu menunjuk kursi kosong di depan bayu tanda apakah ia boleh duduk disana.
"Duduk saja aku tidak membuat surat kepemilikan kursi itu" Jawab bayu malas.
"Kau adalah sepupu adik iparku kan?" Tanya gadis itu yang tak lain adalah mita.
"Jadi kau kakak nya karin?" Tanya bayu.
"Iya, perkenalkan namaku mita" Jawabnya kemudian mengulurkan tangan untuk berkenalan.
"Bayu" Balas bayu tanpa membalas uluran tangan mita. "kenapa kau dan Karin berbeda?" Tanya bayu melirik sedikit pada mita.
"Berbeda maksudnya?" Tanya Mita malu ia mengira bayu akan menggodanya dengan kata kata fuckboy.
"Berbeda dia cantik dan kau mmm... maafkan aku" Jawab Bayu tidak memperjelas kalimatnya namun dipahami oleh mita.
Mita tersenyum namun didalam hatinya tak henti ia mengumpat kasar soal karin, karena hampir setiap pria yang ia temui akan berkata demikian jika melihat karin.
"Aku permisi" Mita pergi begitu saja, ia juga kesal pada pria itu karena bisa bisanya ia memuji karin padahal ia sudah cukup cantik. Menurutnya.
"Sial, kau karin enyahlah dengan suami idiot mu itu" Umpat mita bersungut-sungut sambil berjalan mendekati orang tuanya.
BERSAMBUNG......