Menikahi Tuan Muda Idiot
Di sebuah rumah yang terbilang mewah bahkan mirip dengan sebuah istana, sepasang suami istri bersama 2 putri mereka sedang berbincang dan menyusun rencana siasat setalah mengetahui keluarga konglomerat Winata sedang mencari menantu untuk putra tunggal mereka yang keterbelakangan mental.
“Pokoknya aku tidak mau mah,pah,” ucap Mita putri sulung keluarga adijaya.
“Aku juga gak mau mah,pah," Sahut Rahma putri kedua keluarga itu yang juga ikut menolak.
“Mita, Rahma setidaknya kalian bantu kami untuk mempertahankan perusahaan yang sudah berada diambang kehancuran,”Pinta Adijaya bahkan terkesan memohon.
“Selama ini kalian hidup dalam kemewahan atas kerja keras mamah dan papah, harusnya kalian balas semua itu sayang,”Sambung Monic.
“Maksud mamah selama ini mamah sama papah gak ikhlas kasih kita semuanya sampai minta balas Budi?,”Tanya mita si Sulung yang memiliki sifat sombong dan angkuh.
“Itu semua memang hak seorang anak mah, mendapatkan kasih sayang dan kenyamanan dari orangtuanya. Mamah sama papah orang tua macam apa sampai meminta balas Budi pada anaknya”Cibir Rahma yang bersifat suka melawan tak kalah jauh dari kakaknya.
“Lalu bagiamana kita akan menyelamatkan perusahaan jika kalian tidak mau menikah”Ucap adijaya frustasi.
“Papah suruh aja Karina, dia pasti akan menerimanya”Balas mita menyarankan di iringi seringai di wajahnya.
Adijaya dan Monic saling melirik, benar yang dikatakan oleh mita. Lagipula karin bukanlah anak kandung mereka tapi mereka menemukannya di tempat sampah dekat rumah mereka yang dulu.
“Pah aku rasa yang dikatakan mita itu benar, lagipula karin kan bukan anak kandung kita”Ucap Monic memprovokasi.
“Kamu benar mah”Saut adijaya tersenyum licik.
“Tapi jangan memberitahu padanya jika tuan muda itu keterbelakangan mental mah, karena aku yakin dia juga pasti menolak jika tahu”Ujar Rahma.
“Iya, kita jangan memberitahunya. Baiklah kita tunggu sampai karin pulang dari kampus”Ucap adijaya.
Mita dan rahma saling melempar senyuman iblis karena berhasil keluar dari perjodohan yang dimana sang pria adalah orang idiot. Sementara mereka mengorbankan gadis tak bersalah untuk masuk perangkap siasat demi perusahaan mereka.
“Assalamualaikum”Salam gadis cantik dengan rambut sebahu baru saja pulang dari kampus.
“Waalaikumsalam”Jawab keempatnya.
“Karin sayang kemarilah, papah mau bicara”Ucap adijaya menjentikkan jarinya meminta karin mendekat.
“Ada apa pah? Apa semua baik baik saja?”Tanya Karin melihat raut wajah papah dan mamahnya begitupun dengan kedua saudarinya.
“Perusahaan papah dalam ambang kebangkrutan nak”Jawab Adijaya menangis di buat buat.
“Apa?tapi kenapa pah?”Tanya Karin terkejut.
“Papah juga gak tahu, sepertinya ada kecurangan orang dalam”Jawab adijaya berpura-pura.
“Lalu kita harus apa pah?”Tanya Karin prihatin pada sang papah.
“Kamu mau bantu mamah dan papah?”Tanya Monic penuh harap.
“Apapun itu jika aku bisa pasti aku bantu”Jawab karin. Sungguh gadis itu benar-benar baik.
“Ada pengusaha yang mau membantu perusahaan papah tapi dengan syarat salah satu putri papah harus menikah dengan anaknya”Jawab Adijaya membuat tangan karin menjauh kan tangannya.
“Karin kamu sudah mengatakan akan membantu kami bukan, jadi mamah mohon jangan berubah pikiran” Ucap Monic kembali menarik tangan sang anak.
“Ayolah karin, apa kau tega melihat mamah dan papah menderita”Ujar mita juga menangis di buat-buat.
“Setidaknya lakukan sebagai balas Budi karena mamah dan papah sudah membesarkanmu”Sambung Rahma melakukan hal yang sama dengan mita.
“Tapi aku anak mereka, wajar jika mereka membesarkan ku”Balas karin. “Mah, pah jika itu persyaratannya maaf Karin gak bisa”Lanjutnya menolak karena ia belum siap untuk menikah.
“Karin papah mohon, apa kamu tega melihat perusahaan kita hancur dan kita bisa jadi gembel” Ucap adijaya memohon.
“Maaf pah” Balas karin menundukkan kepalanya.
“Karin jika kamu menolak itu bukan berarti kami akan membatalkan perjodohan ini, kami akan memaksa kamu sampai kamu tidak mampu untuk menolak” Ucap monic tegas.
“Mamah aku mohon” Pinta Karin sambil menangis.
“Bersiaplah, besok kita menemui keluarga itu” Tegas Adijaya kemudian pergi bersama Monic ke kamar nya begitupun dengan mita dan rahma.
“Hikss hiks kenapa aku merasa bahwa aku bukanlah anak keluarga ini?” Monolognya sambil menangis.
Karin sedang membuat skripsi laporan dari dosennya, dengan kacamata yang bertengger di hidungnya ia fokus di depan laptop yang memancarkan cahaya redup itu.
“Karin, kamu dipanggil papah dan mamah” Ucap Mita dari luar kamar.
“Iya kak”Jawab karin dari dalam kamarnya.
Karin melepas kacamatanya kemudian pergi ke lantai bawah dimana mamah dan papah nya menunggu, sebelum menemui mereka Karin menyempatkan diri untuk menghela nafas agar siap mendengar apa yang mamah dan papah nya akan katakan.
“Selamat malam mah, pah” Sapa Karin dengan senyuman.
“Karin ini bawa, mamah sudah membelikan kamu gaun yang harus kamu pakai besok” Ucap monic memberikan paper bag pada karin.
“Mah, pah apa tidak ada jalan keluar selain ini? Aku masih ingin kuliah dan mengejar pendidikan ku” Ucap karin memelas.
“Tidak ada, percuma jika kau kuliah kami tidak akan ada biaya untuk membayar uang kuliah mu yang sangat mahal itu” Saut monic ketus seraya melirik Karin tajam.
“Tidak ada gunanya kamu terus meminta Karin karena pada akhirnya kami akan tetap menjodohkan kamu dengan tuan muda Winata” Ucap adijaya seraya menyeruput teh hangat buatan pelayan mereka.
“Tapi kenapa aku pah? Kenapa bukan kak mita atau kak Rahma” Tanya karin heran.
“Kamu mau membantah papah Karin?!!! Jika papah bilang kamu maka kamu yang harus menikah bukan mita ataupun Rahma. Apa kamu mengerti?” Bentak adijaya membuat tubuh mika terasa panas dingin.
“Sekarang masuk ke dalam kamarmu dan ingat besok kau tidak boleh kuliah karena papah akan mengantar kamu ke rumah keluarga Winata pukul 10 pagi” Ujar Monic.
“Engga mah. Aku gak mau, besok aku ada ujian mana mungkin aku gak sekolah”Tolak karin menggeleng.
“CUKUP KARIN!!! Sejak tadi kau terus saja membantah, ikut papah sekarang” Emosi adijaya menyeret Karin ke dalam kamarnya kemudian menguncinya tidak peduli seperti apa Karin menangis di dalam sana.
“Mah, pah aku mohon jangan kunci aku!!” Teriak karin sambil terus menggedor pintu kamarnya.
“Hiks...hiks ya Allah.... kenapa jadi seperti ini” Tangis Karin sambil memeluk lututnya.
Keesokan harinya karin terbangun karena sesuatu telah mengenai wajahnya, Karin membuka mata dan melihat kedua kakanya sedang membangunkan nya dengan air.
“Kak, apa yang kalian lakukan?” Tanya karin memposisikan tubuhnya duduk.
“Membangunkan mu, apalagi” Jawab mita.
“Jangan jadi gadis pemalas, pergi dan bersiaplah karena papah sudah menunggumu untuk pergi ke rumah keluarga Winata." suruh Rahma sinis.
“Kak apa kalian tidak bisa membantuku untuk bebas dari rencana perjodohan ini? Aku mohon kak aku masih ingin kuliah” Pinta Karin menyatukan kedua tangannya.
“Tidak akan ada orang yang mau masuk ke dalam sumur penderitaan karin” Balas mita ambigu seraya tersenyum licik begitupun dengan Rahma.
“Tunggu, apa maksud kalian disini?” Tanya karin.
“Ckk Karin Karin, kau adalah mahasiswa semester akhir tapi selalu saja ketinggalan berita terkini karena hanya terus mementingkan tugasmu yang tidak berguna itu” Ledek Rahma tertawa puas diikuti Mita.
Ya karena Karin adalah tipikal gadis yang kurang bergaul, ia memanfaatkan ponsel dan laptopnya hanya untuk tugas, berita viral bagaimanapun ia tidak akan mengetahuinya, bukan tidak ada sosmed hanya saja karin memilih mengabaikan notif yang menurutnya tidak penting.
JANGAN LUPA LIKE, KOMEN DAN VOTE YA BIAR AKU MAKIN SEMANGAT BUAT UP 😊😊
BERSAMBUNG.......
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 95 Episodes
Comments
dita18
baru mampir thoorrr
2023-07-04
1
Berdo'a saja
beberapa kali cuma dilihat judulnya penasaran akhirnya dibaca juga
2023-04-04
0
Irma Tjondroharto
aku tertarik dengan judulnya.. semoga seterusnya seru terus...
2023-02-23
0