--- **“Luna adalah anak angkat dari sebuah keluarga dermawan yang cukup terkenal di London. Meskipun hidup bersama keluarga kaya, Luna tetap harus bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidup dan biaya sekolahnya sendiri. Ia memiliki kakak perempuan angkat bernama Bella, seorang artis internasional yang sedang menjalin hubungan dengan seorang pebisnis ternama. Suatu hari, tanpa diduga, Luna justru dijadikan *istri sementara* bagi kekasih Bella. Akankah Luna menemukan kebahagiaannya di tengah situasi yang rumit itu?”**
--- Cerita ini Murni karya Author tanpa Plagiat🌻 cerita ini hanya rekayasa tidak mengandung unsur kisah nyata🌻
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon flower, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 9 Kekesalan Bella
"bisakah kamu mengatakan hal yang jujur padaku." ucap Luna menatap suaminya dengan takut. "apa itu?" Bryan menatap wajah mungil Luna yang terlihat sangat cantik dimatanya "Apakah anda akan benar benar menceraikan saya ketika kakak saya sudah selesai dengan karirnya?"
Bryan menghela nafas berat, dia menarik Luna masuk kedalam pelukannya "kau percaya?" Luna menggelengkan kepalanya "Hanya kau yang akan menjadi satu satunya istri saya Luna"
"lalu bagaimana dengan kak Bella?"
"ya biarkan saja"
"lalu kenapa ada foto kak Bella diatas meja itu" tanya Luna lagi membuat Bryan menatap kearah foto diatas meja. °Shit, aku lupa menyuruh Jhon untuk membuang semua tentang Bella yang ada diruanganku° geram Bryan dalam hati, pantas saja dia melihat wajah istrinya berubah murung.
"Maaf, aku lupa membuangnya Luna, tapi aku akan membuangnya" Bryan berdiri dari duduk nya dan mendekati meja untuk membuang foto Bella kedalam tempat sampah.
Luna sebenarnya hanya bertanya namun dia tidak sampai berpikir bahwa Bryan benar benar akan melupakan Bella, entah apa yang akan terjadi padanya kedepannya yang jelas, Luna yakin dia tidak aman dari cengkraman kakak angkatnya. pintu ruangan diketuk seseorang dari luar, Bryan berjalan untuk membuka pintu dan ternyata itu makanan yang Bryan pesan.
"ayo kita makan"
Bryan menaruh bungkusan makanan itu di atas meja, dan menata nya satu persatu. "apakah kamu pernah mencoba Tom Yum Goong..?"
"apa itu"
"itu sup udang makanan dari Thailand, aku membelinya karena aku yakin kau akan menyukainya " Bryan memberikan mangkuk berisi sup itu kepada Luna. gadis itu menyantap makanan tersebut dan menikmatinya. "setelah ini Mark akan mengantar mu pulang, aku pulang sangat larut jadi tidak usah menunggu aku Mia Cara" Luna hanya mengangguk dan memakan makanannya tanpa menatap pria tersebut, Bryan terkekeh melihat Luna seperti anak kecil yang menghabiskan makanannya.
apakah kamu tidak pernah mencoba makanan dari luar negeri?" Luna menggeleng"saya terbiasa makan Roti saat siang hari dan malam baru bisa makan nasi" jelas Luna jujur apa adanya.
"jadi kamu hanya makan 2 kali sehari? pantas saja tubuhmu kurus, kau harus banyak makan Luna, mulai sekarang aku yang akan mengatur pola makan mu" Luna tidak begitu menghiraukan dan tetap fokus pada makanan nya.
.
.
.
.
"pasti sekarang anak itu enak enakan jadi menantu orang kaya" sinis Rayna tidak bisa membayangkan betapa enaknya hidup Luna saat ini. "itu tidak mungkin mommy, aku kenal Bryan orangnya seperti apa, dia tipe pria yang tidak menyukai wanita, mungkin Luna saat ini akan menjadi pembantu Bryan saja sama seperti di rumah kita mom"
"kau benar Bella, nanti kalau sudah selesai karir mu, kita harus menendang Luna dari sana dan memperlakukan nya seperti sampah yang tidak berharga" Bella tersenyum jahat mendengar perkataan ibunya, dia kemudian melihat jam di tangannya. "aku harus segera pergi mom, jadwalku padat hari ini"
"baiklah kau berhati hati ya sayang, jangan mengecewakan kami lagi" sejujurnya Rayna masih kesal dengan kebodohan putrinya kemarin yang bisa bisanya melewatkan kesempatan untuk menjadi istri Bryan, orang yang berpengaruh di negaranya.
***
"kau urus semuanya, aku harus pergi ke sesuatu tempat" ucap Bella ketika memasuki mobil. "mau kemana nyonya" tanya sang sopir menatapnya dari kaca spion. "kita ke kantor Bryan group sekarang "
mobil mewah itu menembus jalanan kota menuju kantor Bryan, Manajer Jasmine menatap nya dengan bingung. "mau ngapain kesana"
"mau berpamitan dulu sama kekasihku" Bella membuka bungkus permen dan memasukkannya kedalam mulut. Jasmine menatap Bella dengan aneh "kau tidak lihat ini sudah jam berapa?"
"aku tahu, tapi berpamitan dengan dia itu yang utama bagiku, apalagi setelah aku mengecewakannya kemarin malam"
"aduh Bella, kamu itu terlalu bodoh ya, Bryan kurang apa sih Dimata kamu, kaya iya, tampan iya, paket lengkap iya, bisa bisanya kamu menolak lamaran dia"
"bukannya aku mau menolak Jasmine, tapi aku masih ingin melanjutkan karir ku dengan tanganku sendiri"
"aduh Bella, kamu itu bodoh banget justru dengan kamu menikah dengan Bryan karir mu semakin berkembang pesat" perkataan Jasmine mmebuat Bella berpikir 2 kali. "kau benar juga" Jasmine menggeleng kan kepalanya melihat kebodohan Bella temannya itu.
.
.
.
"hati hati dijalan Mia Cara" Bryan mengusap rambut panjang Luna dan tersenyum menikmati wajah cantik Luna, berbeda dengan Luna yang menatap Bryan dengan tatapan tak biasa. "Mark, jangan sampai dia terluka aku percaya padamu" Mark mengangguk, sejujurnya Bryan masih ingin Luna menemaninya tapi pekerjaan dia sangat banyak dan harus segera diselesaikan agar dia bisa pergi berlibur dengan Luna nanti.
"Caro aku pulang dulu" Bryan mengangguk dan melepaskan Luna, kemudian gadis itu berjalan mengikuti Mark. diam diam Bryan tertawa kecil menatap Luna yang sudah pergi menjauh bersama Mark. "dia kecil sekali" kemudian dia kembali memasuki ruangannya.
"Tuan Exo mengadakan acara Fashion Creation Day: From Sketch to Runway dihari ulang tahunnya tuan, dan dia mengundang anda agar berkenan hadir dalam pesta acara tersebut." Jelas asisten Jhon pada bosnya, Bryan menatap bingung "itu acara apa?"
"itu acara membuat sketsa desain gaun, lalu dipamerkan dalam mini runway.
Isi acara Workshop menggambar fashion (basic illustration) Tantangannya mendesain 1 gaun “within 60 minutes” Pameran hasil sketsa, Mini runway untuk presentasi desain"
seketika Bryan teringat kepada Luna "itu acara yang sangat cocok untuk Luna, Kapan acara itu diselenggarakan?"
"3 hari lagi tuan"
"baiklah, terima undangan itu dan bawakan beberapa hadiah untuk tuan Exo"
"aku yakin Luna akan sangat menyukai ini"
tiba tiba pintu ruangan terbuka mengejutkan asisten Jhon dan juga Bryan. "kenapa kamu kesini?" Bryan menatap tajam seorang wanita cantik dihadapannya yang berdiri tanpa tahu malu. "Bryan, mengapa kamu berbicara seperti itu padaku!" Bella tidak menyangka Bryan akan berubah secepat ini.
"Bella, hubungan kita sudah selesai sejak kemarin malam, sekarang tinggalkan ruangan ku, aku sedang sibuk sekarang "
"Bryan! kau tega mengusir aku" ucap Bella tidak percaya Bryan akan memperlakukannya seperti ini. namun Bryan tidak memperdulikan Bella sama sekali, mungkin masih ada rasa cinta dihatinya namun Bryan bukanlah tipe seseorang yang sulit melupakan seseorang yang dia cinta. dia bisa saja melupakan Bella dalam satu Minggu. semenjak penolakan Bella dan rencana menikahi Luna itu semua salah Bella dan dia mau tidak mau harus menerima konsekuensi ini.
"Bryan, aku mengaku aku salah kalau begitu ayo kita menikah aku minta maaf"
"kau benar benar sudah tidak waras"
"ya! aku memang sudah tidak waras karena kamu Bryan"
"sampai kapanpun aku tidak akan pernah menikahi mu"
"jadi kamu sekarang sudah memilih Luna! aku tidak menyangka kamu secepat itu menyukai wanita itu"
"ini tidak ada hubungannya dengan Luna, kau sendiri yang menginginkan aku untuk menikahi Luna, maka sekarang terima konsekuensi dari rencana mu ini, aku tidak akan pernah menceraikan Luna karena dia satu satunya istriku"
Bella yang mendengarnya tentu saja cemburu berat, dia benar benar tidak mempercayai perkataan Bryan. "aku yakin kamu tidak akan bisa mencintai wanita lain selain aku! kamu sudah pernah mengatakan itu kepadaku!"
"Jhon, panggil keamanan untuk mengusir wanita itu dari sini"
"baik tuan"
tak lama beberapa pria berjas hitam datang dan menarik Bella dengan paksa "Bryan! kau akan menyesali ini!!" teriak Bella. sementara Bryan menghela nafas kesal dan memijat keningnya yang sakit, dia duduk dikursi nya dan kembali melanjutkan pekerjaan nya. "Jhon, bangun sistem keamanan disekitar Panthouse, aku tidak ingin wanita itu menyakiti istriku"
"baik tuan"