"Kamu mau ngapain den?"Tubuh Novi bergetar hebat melihat Jonatan Lim anak yang dulu pernah diasuhnya berada diatas tubuhnya."Aku mau makan kamu mbak!!"****
Novi Kumala ayu wanita yang sering disebut perawan tua di kampungnya terpaksa menikah dengan berondong muda yang ternyata adalah anak yang dulu pernah dia asuh saat bekerja dirumah tuan William Lim.
Novi bahkan baru sadar kalau yang dia nikahi adalah tuan muda Jonatan lim setelah mereka sah menjadi suami istri.Mereka menikah karena desakan dari warga yang mengira Novi dan Nathan akan melakukan hal yang iya-iya.
bagaimana kehidupan Novi setelah menikah?akankah Novi bahagia hidup bersama lelaki berondong yang bahkan dia dulu yang menemani tumbuh kembang lelaki itu.
kepoin ceritanya 🥰
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ibah Ibah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
9
Aku kembali tidur di kamarku dan menguncinya aku tak mau diganggu siapapun saat ini.Pening sekali kepala ini memikirkan apa yang terjadi semalam.Andai saja aku tahu Seno akan mencampurkan sesuatu kedalam minumanku,Aku tak akan pernah datang.
Andai saja aku tak meminta Nathan menginap disini,mungkin juga ini tak akan pernah terjadi.
Bodohnya aku menyerahkan apa yang selama ini aku jaga begitu saja pada orang asing yang baru saja tiga hari aku kenal.Walau aku seperti tak asing dengan wajahnya,tapi ini benar-benar gila.
Aku terus menangis hingga mataku terlelap,entah berapa lama aku tertidur.
Aku terbangun mendengar ketukan pintu dan suara Rena yang terus memanggil namaku.
"Ngapain sih Rena kesini?bikin tambah bad mood aja,Enggak tahu apa kalau aku sedang galau?"
Aku menggerutu sendiri mendengar panggilan Rena padaku,dia terus memanggil namaku, seperti Depp kolektor yang ingin menagih uang.
"Nyonya Nathan bangun!"teriak Rena dari luar.
maksudnya apa coba?tuh ponakan satu beneran pengen gue tuker aja.bisa-bisanya dia memanggilku begitu.
Aku tuh lagi galau,lagi sedih,sakit hati,kecewa,lagi kesakitan,lagi marah. Bisa-bisanya dia gedor-gedor pintu tanpa jeda.
"nyonya Nathan yang cantik,pintar menabung,dan tak pelit,keluar dong?di tunggu pengeran Berondong kamu di bawah"ucap Rena lagi,Aku kesal sekali mendengar ledekan itu.Tidak tahu apa kalau aku sedang tidak ingin bertemu siapa-siapa.
Aku semakin kesal pada Rena,awas aja ya kalau minta uang jajan,mau sujud jungkir balik juga nggak akan aku kasih,lihat aja nanti.
Dengan perasaan kesal aku membuka pintu,bisa jebol pintuku jika aku tidak membukanya.Begitu pintu terbuka mataku melotot sempurna menatap Rena yang sudah cantik.Tapi aku diam saja sambil menatapnya.
"Bisa GR dia kalau aku bilang dia cantik"
batinku dalam hati.Sebenarnya aku bukan tercengang melihat Rena,tapi lebih terkejut melihat apa yang dia bawa.
Rena langsung masuk begitu saja melewati ku yang masih terbengong melihat apa yang dia bawa.
"Ngapain bawa baju pengantin?lu mau nikah?"tanyaku.
Aku berjalan mengikuti Rena masuk ke kamarku.Dia tiba-tiba dia berhenti.
"Bruk"
Aku terpental kebelakang karena Rena tiba-tiba berhenti.
"ih kenapa gak bilang kalau mau berhenti!"
"Nih"Rena memberikan baju itu padaku.Aku langsung mengembalikan baju itu ke Rena.
"Pakai saja sendiri"tolak ku tak mau menerima apalagi memakai baju yang di bawa Rena.Siapa juga yang mau nikah.
"Yang mau nikah itu mbak Novi bukan Rena,nih pakai!cepat ya nggak pakai lama"
Rena berlari kearah pintu begitu saja,dia terlihat mengambil kunci kamarku
"woy apa yang mau Rena lakukan!"aku berlari kearah pintu namun sial,usahaku gagal Rena lebih gesit,dia sudah mengunci pintu dari luar. sudah kayak belut aja dia.
"Mbak Novi cepetan ganti"teriak Rena dari luar.Aku diam saja tak menyahut,ku pandangi Baju pengantin kebaya putih dan bawahan batik di depanku.
"Apa aku harus menikah? Sekarang?dengan Nathan?Apa yang ibu ucapkan tadi pagi sungguhan?
Astaga!mimpi apa aku semalam.Aku harap ini hanya mimpi.
"Aku nggak mau ganti,Mbak nggak mau nikah Ren"teriakku.
Bodoh amatlah,sampai besok pun aku tak akan memakai baju ini.
"Kalau Mbak nggak mau pakai,Rena seret. mbak Novi dengan pakaian yang sekarang mbak pakai"ancam Rena
"Ihhh ngeselin banget,apa mereka tak tahu kalau aku sedang tak baik-baik saja?"
Aku mengetuk pintu yang dikunci Rena dari luar.Aku tak ingin ganti baju,juga tak ingin nikah dengan lelaki bau kencur itu.
Bukan aku tak suka,tapi ini terlalu kilat bagiku,terlalu tak masuk akal.
Aku juga wanita normal seperti wanita lain,ingin jatuh cinta,dilamar baru menikah secara normal,tidak dadakan seperti ini.
Apalagi calon pengantin ku masih muda.
Aku tidak mau menikah.
itu tak akan pernah terjadi
Rena membuka pintu,terlihat keponakan ku ini menghembuskan nafas kasar begitu melihatku.
"Ayo turun!"Ajak ku pada Rena.
Bodoh amatlah sama penampilan,aku bahkan tak mencuci muka ku.
***
"Mbak ganti baju dulu"Protes Rena padaku,aku tak memperdulikan dia dan tetap berjalan kearah ruang tamu.
Rena menghadang ku dia merentangkan kedua tangannya di depanku.
"Minggir nggak!" bentak ku pada Rena, seumur-umur baru kali ini aku membentak Rena,hatiku sudah diliputi kekesalan.
Kenapa semua orang tak mengerti kalau aku ini tidak ingin menikah.
Apa mereka tak tahu kalau mempertahankan pernikahan sangat sulit?
Apalagi aku harus menikahi anak bau kencur seperti Nathan,walaupun aku mengaguminya,hatiku bahagia jika menatapnya,dia memang bisa memalingkan duniaku tapi setelah apa yang dia lakukan padaku,Aku jadi ragu.
"Mbak Rena diluar juga ada Seno dan ibunya,jika mbak seperti Bu Dewi pasti menertawakan mbak"
Aku tidak perduli,aku tidak ingin menikah dengan orang yang sudah merenggut sesuatu yang sangat berharga yang selama ini ku jaga tanpa rasa berdosa.
tapi aku juga tak mau melihat Seno menang,aku yakin apa yang terjadi padaku semua karena Seno.Pasti ini semua rencana dia yang gagal.
Rena menarik lenganku kembali masuk dalam kamar.Dia mulai membuka kancing piyama ku.Aku langsung menepis tangannya
"Mau apa kamu Ren?"tanyaku sambil memegang erat kancing bajuku.
"Rena mau gantiin baju mbak Novi,heran deh umur udah hampir kepala tiga disuruh ganti baju aja susahnya kayak bayi tiga tahun"kesal Rena padaku.
Emang aku tidak mau ganti,ini baju pengantin woy,aku akan dinikahkan paksa,sapa yang mau coba?"
Beneran mau aku tuker tambah nih bocah,ngeselin banget.
"kalau kamu mau,kamu aja yang pakai itu baju,jangan maksa orang"
Rena kembali membuka paksa kancing baju yang aku pakai
"Kamu!"
"Nurut dok mbak?tinggal ganti aja apa susahnya sih"
"Bukan masalah ganti bajunya tapi ganti status juga,ini tentang masa depan mbak Rena"Aku terus menepis tangan Rena yang ingin membuka bajuku.
"Terus mau mbak masa depan yang gimana?mau dijebak Seno lagi?trus nikah sama dia gitu?"
Aku terdiam,benar kata Rena.Jika aku tak menikah dengan Nathan,Seno pasti akan menjebak aku lagi seperti semalam.
Aku kembali menepis tangan Rena yang ingin membuka bajuku.
"Mbak bisa sendiri"ucapku mengambil baju pengantin yang diberi Rena.Aku langsung masuk ke kamar mandi.
Aku tak tahu keputusan ku benar atau salah,Aku hanya tak ingin Seno kembali berulah padaku,Aku tak mau ibu sampai kepikiran.
Lebih baik begini,jika memang pada akhirnya aku dan Nathan tak bisa bertahan dengan hubungan ini,aku sudah siap menjadi janda.
"Ya Tuhan,belum juga nikah,aku sudah galau takut jadi janda"
***
POV Nathan
" drrt"
suara ponsel berbunyi dari sakuku,aku kembali menghembuskan nafas Kasar melihat siapa yang menelfon.
papa William terus meneror ku dengan telfon yang tak mau berhenti.
"Angkat saja Nathan"pinta Arka padaku.
Aku manyun dan enggan mengangkat telfon dari papa pasti ujung-ujungnya minta gue balik.
"papa pasti minta gue balik ke jakarta,gue nggak mau kuliah ke Oxford,gue mau di sini,misi Gue untuk bawa Mavi bersama gue belum selesai,setelah enam tahun gue nyari dia,gue nggak akan lepasin Mavi lagi Arka,padahal semua cara udah gue lakuin,tapi Mavi masih diem aja dan nolak gue"
Ucapku frustasi,mavi adalah sebutan ku pada Novi saat aku berusia lima belas tahun,Aku di asuk Mavi sejak usia sembilan tahun,Papa sering meninggalkan aku sendiri,jadi dia meminta seseorang yang khusus menjagaku,bisa memasak untukku.Dan orang itu adalah Mavi.
Aku senang mavi selalu tersenyum malu-malu melihatku,namun dia selalu menolak saat aku ajak menikah,aku akan membawanya bersamaku ke Jakarta lagi,itu adalah tujuanku kesini,aku akan membawanya kembali pulang kerumah kami.
"Dia nggak bakalan mau lah Nathan,Mbak Novi mana tahu kalau kamu anak yang dulu pernah dia asuh,Mbak Novi juga ngira kamu orang asing,mana mungkin mau dia menikah dengan orang yang baru dia kenal satu Minggu"ucap Raka padaku membuat aku semakin frustasi saja.
"Kasih solusi dong,jangan bikin tambah pusing"
"jebak aja mavi kamu dari pada om William murka kamu nggak pulang-pulang"jawab Arka yang juga sudah sangat ingin kembali ke habitatnya.
"Menjebak?"
Aku terus memikirkan jebakan apa yang bisa membuat mavi mau menikahi ku.
"Maksud kamu jebak Gimana Arka?"tanyaku pada Arka.
"Tidur sama Mbak Novi"ucap Arka tanpa dosa.
Aku langsung memukul kepalanya pelan.
"Ngasih saran yang bener dong,bisa tambah benci Mavi sama aku kalau aku ambil kesucian dia"protes ku pada Arka.
memang nggak pernah bener dia,Isi otaknya cuma wanita sek si saja.makanya dia usul begitu.Usulan yang benar-benar gila.
"Maksud gue itu pura-pura,bukan beneran,bisa dilibas gue sama om William jika tahu gue ngajarin Lo buat menodai wanita"
Jelas Raka,mungkin dia kesal setelah kepalanya aku geplak tadi.Habisnya dia ngeselin banget saat memberi saran.
"Pura-pura gimana maksudnya?"
"Kasih dia obat tidur,trus bawa dia kesini,buka aja semua bajunya,kalian pura-pura tidur seranjang,bereskan?Pasti mavi ngira kamu udah menodai dia.Terus bilang aja kamu akan tanggung jawab,atau gue nyari warga buat grebeg kalian disini,biar bisa langsung nikah kalian,gimana?"
"Tapi Mavi pasti marah sama gue,lagian kalau gue ngasih tu obat tidur dia pasti tahu"
"suruh aja orang lain,kita buat skenario,kamu tadi lihat kan waktu Mavi kerja bakti?dia didekati mantannya,minta aja dia buat bantu kamu,pasti mau"
"nggak gue nggak mau berurusan sama dia,lihat dia deket mavi aja gue nggak suka,nggak gue nggak setuju,cari aja orang lain"protes ku lagi.menurutku dari tadi saran Arka nggak ada yang bener.
"kalau dia pingsan didepan mantan dia,pasti dia ngira yang merencanakan ini semua mantannya,bukan kamu,Mbak Novi pasti ngira ini rencana mantannya,bukan kamu,jadi kamu aman"
Aku manggut-manggut,benar juga kata Arka,jika Seno yang memberi mavi obat tidur pasti mavi ngira dia yang akan jebak mavi.
"Kamu bisa jadi pahlawan bukan musuh bagi mavi"lanjut Arka.
"Tapi apa mau dia ngasih obat tidur ke mavi?"
"Entar gue coba"
"Tapi ka?gue jahat banget kalau ngelakuin semua ini"
Aku tak pernah melakukan hal seekstrim ini,ya walaupun aku tak akan menyentuh mavi,tapi disini aku harus melibatkan orang lain.
maafkan aku ya Allah,ini semua demi cinta ku ke Mavi.