Terlihat seorang wanita yang harus menerima takdir barunya bertransmigrasi ke tubuh wanita yang tidak dia kenali.
Naura adalah nama barunya yang dimana dia harus menerima statusnya menjadi istri yang tidak dianggap oleh suaminya sendiri dan lebih sialnya dia harus menjalani peran itu.
Dibalik itu semuanya dia diam-diam melakukan sesuatu pada lawannya yang membuat dirinya harus mati dan masuk ketubuh wanita ini.
Sedangkan suaminya begitu tak peduli dengan dengan dirinya, apakah suaminya itu bisa berubah menerima kehadiran dan tanpa dia ketahui dia bukan jati istrinya melainkan orang lain.
Apakah dendamnya akan terbalaskan dari orang-orang yang sengaja ingin melenyapkan dirinya dan pada akhirnya dia mendapatkan kebahagiaan diakhir hidupnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ArsyaNendra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Memata-matai Marco
"Sepertinya Nona menyadarinya." batin Tom yang mulai mengerti arah pembicaraan dia dengan Nonanya.
"Jawab pertanyaanku." Naura langsung mengintrogasi Tom.
Tom hanya bisa menghela nafas setelah mendengar pertanyaan Nonanya."Baiklah nona, Saya mengakui jika saya memerintahkan seseorang untuk mengawasi Anda .Semuanya itu pun karena informasi dari mereka." Tom pun menjelaskan secara detail apa yang menjadi alasan ia melakukannya.
Setelah mendengarkan alasan itu Naura pun hanya membalas dengan anggukan."Tak kusangka, Mereka ada di sana." jawab Naura yang mulai mengerti kenapa Tom mencari dirinya.
"Maka dari itu saya datang ke sini menemui Anda dan sungguh tak terduga jika saya masih bisa menemui anda nona, walaupun keadaan saat ini kurang membaik."jawab Tom yang sontak saja membuat Naura mengernyit dahinya.
"Maksud kamu apa?"tanya Naura pada Tom.
"Ini mengenai perusahaan, beberapa hari yang lalu Tuan Marco sempat mengajukan diri menjadi CEO di perusahaan Anda. tapi beberapa dari pengurus perusahaan masih belum menyepakatinya, ini pun karena ada beberapa redaksi belum mempercayai Tuan Marco. apalagi status Tuan Marco hanyalah anak angkat dari tuan Carlos ,itulah alasan kenapa situasi di perusahaan sedang tidak baik-baik saja."mendengar alasan itu Naura pun semakin emosi.
"Dasar brengsek, ternyata di belakangku dia sudah mempersiapkan rencana itu."
"Lalu apa yang harus saya Lakukan nona."Seketika Naura menatap tajam ke arah tom.
"Kamu awasi terus pria itu,setelah itu kamu selidiki apakah Marco mempunyai hubungan dengan seseorang atas rencana itu."Naura semakin marah.
"Baik Nona saya mengerti."jawab Tom yang mengerti tugas apa yang harus dia lakukan.
"Oh iya ada satu lagi pekerjaan yang harus kamu lakukan."ucap Naura yang langsung menerangkan.
Tom hanya terdiam setelah mendengar permintaan dari Nonanya."Apa yakin saya harus melakukan itu?"tanya Tom yang terlihat kebingungan dengan permintaan nonanya.
"Aku tidak butuh penolakan, cepat cari informasi itu."Tom pun membalas dengan menganggukkan kepala.
"Baik Nona akan saya laksanakan." jawab Tom yang akhirnya bersedia melakukan perintah dari Nonanya.
"Bagus." jawab singkat Naura,yang diam-diam memerintahkan asisten pribadinya untuk melakukan sesuatu pekerjaan.
"Besok kamu kirim beberapa barang milikku yang ada di markas serta beberapa senjata. kirimkan langsung ke alamat rumah." perintah Naura .
"Baik Nona akan saya kirimkan." jawab Tom dengan nada tegas.
Setelah pertemuan mereka akhirnya Naura pergi dari tempat itu, Naura sangat beruntung akhirnya dia bisa bertemu dengan asisten pribadinya.
di tempat lain
Alex baru saja keluar dari ruang rapat, seperti biasa pekerjaan dia semakin menumpuk hingga akhirnya asisten pribadinya pun ikut membantu pekerjaan Alex.
"Maaf tuan, ini dokumen yang harus anda tandatangani." Alex pun langsung mengerjakannya.
"Bagaimana hasil rapat kemarin, apa semuanya sudah selesai?"tanya Alex yang masih bertanya perihal dokumen kemarin.
"Semuanya sudah tuan, nanti akan saya antarkan dokumen yang Anda inginkan."Alex pun membalas dengan menganggukkan kepala.
Setelah asistennya keluar dari ruang kerjanya, Alex duduk santai di ruang kerja. tiba-tiba saja pikirannya tertuju pada Naura, rasa curiga mulai menghantui pikirannya.
"Kenapa dia begitu nampak berubah, seperti orang lain."ucap lirik Alex yang masih dihantui rasa penasaran dari dalam diri Naura.
Naura yang selama ini yang dia kenal manja bahkan selalu mengganggu hari-hari Alex. tapi semua berubah seketika, dia menunjukkan sisi dingin bahkan dia lebih berani membangkang kepada dirinya.
Hal yang paling gila dia bisa melakukan hal yang menurut orang lain mustahil untuk seorang wanita lakukan. Dari itulah Alex mencurigai apa yang sebenarnya yang terjadi pada dalam diri Naura, iya Bun mengakui kebodohannya Kenapa tidak sedari awal dia mencari tahu tentang siapa Naura sebenarnya.
sore hari
Naura sudah berada di ruang tengah sembari dia duduk santai bermain handphone miliknya. Dia sengaja mencari informasi tentang dunia bisnis serta informasi-informasi tentang perusahaannya.
"Aku harus dapat informasi itu, jika aku terlambat aku yakin pasti Marco akan melakukan sesuatu."Naura pun semakin berhati-hati dan dia pun mulai menyusul rencana agar mampu masuk dalam jebakannya.
Naura pun segera mengirim pesan pada Tom, tak ingin mengulur waktu lagi untuk permasalahan ini. Tom pun menerima pesan dari nonanya, iya pun memerintahkan beberapa anak buahnya untuk mengawasi Marco.
Terdengar suara langkah kaki tepat di belakang Naura yang sebutan saja membuat Naura menoleh ke belakang.
"Dia lagi "batin Naura yang melihat kehadiran Alex yang saat itu baru saja pulang dari tempat kerja.
Alex pun menatap wajah Naura yang nampak menatap tajam kehadirannya."Dia benar-benar berubah."batin Alex yang melihat perubahan besar dalam diri Naura, Alex pun tahu sifat Naura sebelumnya bahkan dia mengakuinya jika Naura itu gadis manja dan tiba-tiba dia berubah lebih dingin.
"Berhenti menatapku." ucap Nadira dengan nada dingin.
Alex pun hanya terdiam tak menjawab perkataan dari Naura, dirinya hanya lebih fokus menatap wajah Naura.
Alex pun pergi tanpa mengucapkan sesuatu apapun, hingga Naura pun membalas dengan senyuman sinis.
"Jangan terlalu berharap padaku, yang kau hadapi saat ini bukanlah Naura yang kau kenal melainkan Aku adalah Angel bukan Naura."batin Naura yang menahan rasa kesal.
Naura pun kembali ke kamarnya dan langsung mengunci kamarnya. Naura pun mengambil sesuatu di balik lagi meja riasnya. Naura mengambil sebuah kotak yang berisi senjata yang dia simpan di dalam kamarnya.
Naura pun mengecek senjata itu sembari ia memeriksa beberapa senjata yang ada di dalam kotak itu.
"Setelah semua terbongkar akan aku pastikan dia akan menerima pelajaran dariku dan senjata inilah yang akan membuatmu tersadar. lihat saja Marco, aku tak akan segan-segan membunuhmu dengan tanganku sendiri."gumam Naura yang tak sabar ingin bertemu dengan Marco.
Posisi Alex berada di ruang kerjanya, Dia segera mengecek beberapa pesan email dari asistennya.
"Aku harus bersiap-siap sekarang " ucap Alex yang di mana di hari itu dia harus pergi ke kota b, untuk menyelesaikan pekerjaannya.
Alex segera keluar dari ruang kerjanya langsung menuju kamarnya, di dalam kamar Alex segera mengambil beberapa pakaian untuk dia masukkan ke dalam koper dan juga beberapa dokumen penting yang dia bawa dari ruang kerjanya.
Alex sebenarnya mencari keberadaan Naura, tapi Naura tidak ada di tempat itu. Alex pun segera mengirim pesan pada asistennya untuk segera bersiap dan segera berangkat ke bandara hari itu juga.
posisi Naura berada di taman dekat kolam renang, nampak dia sibuk membaca sesuatu pesan dari asisten pribadinya. Naura pun terlihat tersenyum sinis setelah mendapatkan pesan dari asisten pribadinya.
