NovelToon NovelToon
Jejak Dosa Di Ujung Restu

Jejak Dosa Di Ujung Restu

Status: sedang berlangsung
Genre:One Night Stand / Percintaan Konglomerat / Dijodohkan Orang Tua / Hamil di luar nikah / Dark Romance / Romansa
Popularitas:10.5k
Nilai: 5
Nama Author: Sylvia Rosyta

Bagi Aditya, Reina bukan sekadar kekasihnya tapi ia adalah rumahnya.
Namun dunia tak mengizinkan mereka bersama.
Tekanan keluarga, perjodohan yang sudah ditentukan, dan kehormatan keluarga besar membuat Aditya terjebak di antara tanggung jawab dan juga cinta.

Dalam keputusasaan, Aditya mengambil keputusan yang mengubah segalanya. Ia nekat menodai Reina berkali kali demi bisa membuatnya hamil serta mendapatkan restu dari orang tuanya.

Cinta yang seharusnya suci, kini ternodai oleh ketakutan dan ambisi. Mampukah Aditya dan Reina mengatasi masalah yang menghalang cinta mereka berdua?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sylvia Rosyta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 8

Langit siang di Surabaya terasa berat siang itu. Awan kelabu menggantung rendah, seolah turut menekan dada Aditya yang kini berdiri terpaku di depan rumah sederhana tempat Reina tinggal. Wajahnya terlihat pucat, sementara tatapan matanya terlihat kosong. Beberapa helai rambutnya jatuh ke dahi, basah oleh keringat dingin yang sejak tadi tak berhenti menetes.

Ia menatap ponselnya cukup lama sebelum akhirnya ia menekan satu nomor telepon di layar ponselnya.

“Dika, tolong kau secepatnya datang ke rumah Reina sekarang,” ucap Aditya dengan nada datar. “Aku tunggu di depan.”

Suara di seberang terdengar kaget,

“Sekarang, Tuan? Tapi ada urusan apa, kalau saya boleh tahu?”

“Berhentilah bertanya dan cepat saja kau datang kemari,” jawab Aditya singkat, lalu menutup panggilan teleponnya.

Ia menatap ke dalam rumah itu sekali lagi. Di balik salah satu pintu kamar itu, ada seseorang yang kini membencinya, seseorang yang dulu ia cintai dengan tulus. Hatinya berdenyut perih setiap kali mengingat tatapan mata Reina, tatapan kecewa yang menelanjangi semua dosanya kepada gadis itu.

Tak lama kemudian, sebuah mobil berwarna hitam berhenti di depan rumah. Dika, asisten pribadinya, turun dengan tergesa-gesa. Lelaki itu tampak terengah, masih mengenakan setelan rapi khas kantor. Tatapannya langsung tertuju pada wajah Aditya yang tampak jauh lebih suram dari biasanya.

“Tuan, ada apa sebenarnya tuan memanggilku kemari?” tanya Dika hati-hati dan membuat Aditya diam sejenak sebelum akhirnya berkata pelan,

“Aku telah memutuskan sesuatu untuk bisa membuat Reina terus bersamaku, Dika.”

Dika menatap Aditya dengan bingung. Ia sama sekali tidak mengerti dengan maksud perkataan majikannya itu.

“Memutuskan sesuatu?”

“Reina,” ucap Aditya lirih. “Dia sedang di dalam kamarnya. Aku tidak bisa membiarkannya pergi.” ucap Aditya dan membuat alis Dika berkerut.

“Maksud Tuan… tidak membiarkan pergi bagaimana?”

Aditya kembali mengalihkan pandangannya ke dalam rumah sembari mengusap wajahnya yang letih.

"Dika, aku sudah mengambil hal yang paling berharga dari Reina. Aku sudah membuat Reina menjadi milikku seutuhnya."

“Tuan Aditya,” suara Dika meninggi sedikit, nadanya terdengar sangat khawatir, “ini terdengar seperti...”

“Aku tahu apa yang kau pikirkan, Dika.” potong Aditya cepat. “Tapi aku tidak akan menyakitinya. Aku hanya ingin membuatnya mengandung darah dagingku.”

Dika menatap majikannya itu cukup lama. Ada sesuatu yang aneh dalam nada suara Aditya, campuran antara rasa putus asa, penyesalan, dan keinginan untuk mengendalikan sesuatu yang berada di luar kendalinya.

“Kenapa Tuan melakukan ini?” tanya Dika pelan. “Apa yang sebenarnya terjadi sampai membuat Tuan harus memutuskan hal senekat ini?”

Aditya menarik napas dalam, suaranya nyaris bergetar saat menjawab pertanyaan Dika.

“Karena aku takut kehilangan dia, Dika. Orang tuaku menentang hubungan kami. Mereka ingin aku menikahi orang lain, wanita pilihan mereka. Aku tak sanggup melakukan hal itu, aku tidak bisa membayangkan hidup tanpa Reina.”

Dika terdiam dan menundukkan kepalanya. Ia memahami ketakutan Aditya tapi tidak bisa membenarkan apa yang sudah dilakukan oleh bosnya itu kepada kekasihnya sendiri.

“Tuan…” katanya hati-hati, “kalau Tuan benar-benar mencintai Nona Reina, seharusnya Tuan tidak melakukan hal ini padanya apapun masalah yang sedang terjadi dalam hubungan tuan dengan nona Reina. Dengan melakukan ini, tuan sama saja sudah menghancurkan kehidupan nona Reina.”

Kata-kata itu menusuk dada Aditya seperti belati. Ia memejamkan mata, menahan perih yang menyesak di dadanya.

“Cinta ini sudah membuatku gila, Dika. Aku tahu aku salah, tapi aku tidak tahu bagaimana caranya keluar dari perjodohan yang sudah diatur oleh kedua orang tuaku.”

Suasana terasa hening untuk sesaat. Hanya suara kendaraan lalu-lalang di jalan besar yang terdengar samar dari kejauhan. Dika akhirnya mendekat dan berusaha untuk membuat Aditya mengerti kalau apa yang ia lakukan terhadap Reina itu salah.

“Tuan Aditya, Nona Reina bukan seseorang yang bisa Tuan perlakukan dengan seperti ini. Ia adalah gadis yang kuat dan akan menerima takdir yang sudah ditetapkan tuhan kepadanya. Kalau memang Tuan tulus mencintainya, tolong bebaskan dia. Izinkan nona Reina memutuskan sendiri apakah ia masih ingin bertahan atau tidak, setelah mengetahui perjodohan tuan.”

Aditya menatap Dika dengan tajam, namun sorot matanya tetap terlihat kosong.

“Aku tidak bisa melakukannya, Dika.” ujarnya pelan. “Aku sudah kehilangan banyak hal karena keluargaku. Dan aku tidak mau kehilangan dia juga.”

Dika menghela napas panjang. Ia tahu tidak ada gunanya berdebat lebih jauh dengan Aditya yang sedang dikuasai rasa putus asa dan juga takut kehilangan Reina. Ia hanya bisa mencoba menenangkan situasi untuk sementara waktu.

“Baiklah, Tuan. Jika memang itu yang sudah tuan Aditya putuskan, saya tidak akan berbicara lagi. Lalu apa yang bisa saya lakukan untuk tuan, saat ini?" Tanya Dika akhirnya.

Aditya hanya diam. Ia kemudian mengeluarkan dompet dari saku jasnya dan menyerahkan sebuah kartu kredit pada Dika.

“Gunakan ini untuk membelikan makanan dan kebutuhan Reina. Pastikan dia tidak kekurangan apa pun, selama aku tidak berada di rumah ini.” ucap Aditya dan membuat Dika menerima kartu kredit itu dengan sedikit ragu.

“Baik, Tuan. Tapi saya harap Tuan benar-benar memikirkan kembali keputusan Tuan. Nona Reina tidak seharusnya mendapatkan perlakuan seperti ini.”

"Keputusanku sudah matang, Dika” jawab Aditya pelan. “Sekarang yang bisa kulakukan hanyalah membuat Reina hamil meskipun dia membenciku.”

Tatapan Aditya kemudian jatuh pada jendela kamar Reina yang berada di sisi rumah. Tirai di balik jendela itu tampak diam tak bergerak, tapi entah mengapa Aditya merasa seolah ada sepasang mata yang mengawasinya dengan dingin dan penuh luka. Membuat perasaan Aditya mencelos.

Beberapa detik kemudian, Aditya berbalik menatap Dika lagi.

“Bagaimana keadaan di kantor?” tanya Aditya yang membuat Dika tertegun.

“Kantor, Tuan?”

“Ya,” jawab Aditya dengan nada datar. “Aku tahu aku melewatkan rapat penting kemarin. Dan semua itu gara gara ayah yang tega mengirim preman preman itu untuk memberi pelajaran kepada Reina karena dia sudah menjalin hubungan denganku." Ucap Aditya yang membuat Dika menunduk.

“Keadaan kantor masih aman terkendali, tuan. Saya sudah menyampaikan permohonan maaf kepada klien bisnis kita sekaligus menunda rapat itu untuk dilakukan di kemudian hari. Tuan, ini semakin rumit. Kalau Tuan terus melawan kedua orang tua tuan sendiri, maka semuanya bisa hancur.”

“Biarkan semuanya hancur, Dika. Aku tidak peduli!” potong Aditya dengan nada dingin. “Demi cintaku pada Reina, aku siap mengorbankan segalanya. Reina adalah segalanya bagiku, jika tidak ada dia, mungkin aku sudah lama mati karena keegoisan orang tuaku sendiri.”

Dika tak bisa berkata apa-apa. Ia hanya bisa memandang Aditya dengan tatapan iba, berharap bosnya itu segera tersadar dari amarah dan juga dosa yang memenjarakannya sendiri.

1
Putri_a_s
Aditya udah tahu sifat ayahnya seperti apa, makanya dia ambil keputusan ini.
Putri_a_s
ini baru keputusan yang tepat, kl gak gini nanti ditipu lagi sama pak Arman.
Putri_a_s
serius ini, gak ada rasa bersalahnya nih pak Arman sama anak sendiri?
/Speechless//Speechless//Speechless//Speechless/
Putri_a_s
dicintai secara ugal-ugalan sama Aditya, Reina ini.
Putri_a_s
/Brokenheart//Brokenheart//Brokenheart//Brokenheart/
Putri_a_s
sedihnya /Sob/
Putri_a_s
gini amat ya cobaannya, kamu harus bijak Reina. Aditya juga dalam posisi yang sulit demi bisa bersama kamu.
Putri_a_s
kasihan Aditya, dia pasti bingung banget
Putri_a_s
iya Aditya, menikah dengan dua orang sekaligus itu harus adil. dan kamu tidak bisa menikah dengan Alisha karena hati kamu cuma buat Reina
Putri_a_s
Aditya berada dalam dua jalan yang mengharuskannya memilih
Putri_a_s
dan apalah arti kata cinta jika kalian berdua tidak bisa bersama /Frown/
Putri_a_s
aish, kok ada seorang ayah yang tega menyuruh anaknya poligami?!
Putri_a_s
maksudnya nikah sama dua perempuan sekaligus gitu?!
Putri_a_s
dulu lihat apa sih buk? kok bisa menikah sama laki laki egois kayak pak Arman?!
Suhadi Mulyo
bagus Aditya, lanjutkan keputusanmu💪
Suhadi Mulyo
bagus Aditya, lebih baik gitu daripada entar ditipu lagi sama ayahmu yang raja tega itu.
Suhadi Mulyo
nyeseknya sampai sini/Scowl//Sob/
Suhadi Mulyo
jadi Aditya pasti sakit, jadi Reina, lebih sakit lagi karena harus membagi Aditya dengan orang lain /Scowl/
Suhadi Mulyo
kasihan banget Aditya, dia nggak pernah bahagia
Suhadi Mulyo
setiap banget Aditya ini orangnya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!