NovelToon NovelToon
VLINDERS

VLINDERS

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Era Kolonial / Balas Dendam / Nikah Kontrak
Popularitas:12.5k
Nilai: 5
Nama Author: Reny Rizky Aryati, SE.

Maria bereinkarnasi kembali setelah kematiannya yang tragis oleh tunangannya yang mengkhianati dirinya, dia dieksekusi di kamp konsentrasi milik Belanda.

Tragisnya tunangannya bekerjasama dengan sepupunya yang membuatnya mati sengsara.

Mampukah Maria membalaskan dendamnya ataukah dia sama tragisnya mati seperti sebelumnya...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reny Rizky Aryati, SE., isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 9 REXTON SELALU MENGGANGGUKU SEKARANG

Maria melangkah pelan sembari melamun ketika dia memasuki ruangan kamar tidurnya yang berada di lantai atas.

Groot Huis memiliki bangunan tinggi dengan lantai bertingkat serta halaman yang luas, pekarangan groot huis juga dilengkapi gazebo serta menara, seperti kediaman-kediaman meneer lainnya, groot huis juga ditanami oleh berbagai bunga anggrek.

Maria menoleh ke arah cermin panjang antik di dekat arah masuk kamarnya, dia berdiri mematut lama disana.

Pantulan dirinya pada kaca cermin benar-benar kacau, berantakan bahkan gaunnya sampai berubah lusuh.

"Dia membuatku hancur...", gumamnya pelan.

Maria mengusap bekas tanda merah pada pangkal lehernya yang tertutup oleh collar renda warna merah.

"Bersamanya bukan malah membantuku namun semakin membuatku kacau", bisiknya.

Masih teringat perlakuan Rexton pada dirinya, sulit sekali melupakannya meski hal itu sungguh memalukan.

"Bermaksud membalas dendam pada iblis malah aku jatuh ke dalam perangkap landak sesat", ucapnya.

Maria menghela nafas panjangnya lalu menatap lurus pada jendela berlapis di ruangan kamar tidurnya.

"Tapi sudah terlambat dan tidak ada kata mundur lagi karena aku harus terus maju dan memperjuangkan harga diriku", kata Maria.

Maria menengok kembali ke arah botol kristal yang diperolehnya dari pelaut lukisan, berpikir serius apa makna di balik kejadian tadi.

"Aneh, untuk apa kejadian aneh seperti itu terjadi, tidak membantu sama sekali, payah", ucapnya.

Maria membuang botol kristal ke arah sofa panjang yang tersedia di ruangan kamarnya.

Tiba-tiba botol kristal itu terlempar kembali ke arah Maria hingga dia menjerit kaget.

"Aaakhhh... !" Maria menghindar cepat saat botol kristal mengejarnya.

Maria merunduk cepat dari kejaran botol kristal, dia berusaha menjauhkan dirinya namun botol itu seperti memburunya.

"YYaaawww... !!!" teriaknya.

Maria berlari cepat lalu bersembunyi di balik ranjang tidurnya, dia awasinya botol kristal yang terus mengejarnya.

Rupanya botol kristal itu mampu mendeteksi dirinya dan benda aneh itu menemukannya.

"Wuuuuzzzhhhh !!!" botol kristal melesat ke arah dirinya dan hampir mengenai tubuh Maria, lagi-lagi dia berteriak keras, diarahkannya kedua telapak tangannya lurus.

Seketika botol kristal itu berhenti mengejar dirinya.

Maria masih menundukkan pandangannya, belum menyadari kalau botol kristal aneh itu berhenti memburunya.

Merasakan tidak ada gerakan dari botol kristal, pelan-pelan Maria mengalihkan pandangannya ke arah samping.

"Botol aneh itu berhenti bergerak...", ucapnya terkejut. "Kenapa botol itu tidak lagi mengejarku ?"

Maria mendekat ke arah botol aneh yang melayang-layang di udara itu seraya mengamatinya.

"Apa yang terjadi ???" tanyanya.

Maria menyentuh ujung botol kristal yang melayang di udara.

Sekejap saja muncul sebuah kantung dari kain dari dalam botol aneh yang berpendar-pendar penuh kilauan cahaya terang.

Maria mengambil kantung tersebut.

Namun tubuh Maria terpental keras dari posisinya berdiri hingga dia terjatuh ke ranjang tidurnya.

"Bruk !" tubuh Maria terbaring di ranjang dengan memegang kantung.

"Hari yang sial !" umpatnya kesal lalu mendongak ke atas. "Hufh, sungguh melelahkan..."

Maria menghela nafasnya, terdiam merenung sembari berpikir serius.

"Banyak kejadian aneh yang membuatku frustasi hari ini dan aku lelah sekali harus memikirkan semua itu", ucapnya.

Maria masih menatap langit-langit ruangan kamarnya dan berkata lagi.

"Apa benda ini berguna ?" tanyanya.

Maria mengangkat tangannya yang menggenggam kantung kain namun salah satu tangannya juga memegang botol kristal yang tadi mengejarnya.

"Cukup ! Sudah cukup ! Aku tidak mau lagi berurusan dengan benda-benda aneh ini !" pekiknya lalu melemparkan dua benda aneh itu ke sampingnya.

Maria memejamkan mata, menarik nafas dalam-dalam.

"Masa bodoh dengan semua ini, dan aku akan beristirahat untuk menenangkan diriku", ucapnya. "Demi Tuhan..., aku sangat letih hari ini !"

Maria menarik kain selimutnya seraya melepaskan gaunnya dan saat ini dia hanya mengenakan lingerie.

"Aku tak peduli", ucapnya lalu berbaring dalam selimut.

Maria mencoba memejamkan kedua kelopak matanya namun gagal, dia justru terbangun sadar dengan mata terbuka lebar.

"Aku tidak bisa tidur...", ucapnya di balik selimutnya.

Terdengar suara pintu kamarnya diketuk dari luar, Maria semakin kesal selain dia tidak bisa kunjung tidur, masih ada gangguan lainnya datang padahal dia sangat lelah.

"Tok... ! Tok... ! Tok... !" pintu kamarnya diketuk kembali dari arah luar dan Maria semakin terganggu.

"Siapa yang datang ???" tanyanya tanpa beranjak bangun.

Maria tidak memperdulikan ketukan dari arah pintu kamarnya, dia masih bersembunyi di balik selimut yang menutupi tubuhnya.

"Apa peduliku", ucapnya semakin merapatkan kain selimutnya.

Tidak terdengar lagi suara ketukan itu lagi, dan hanya keheningan yang ada disertai hembusan angin sepoi-sepoi dari arah tirai jendela kamar.

Suasana kamar yang berubah senyap seketika membuat ruangan itu terasa dingin dan sepi sekali.

Tak ada suara maupun tanda apapun tiba-tiba saja kain selimut milik Maria tersibak.

"Maria...", suara seseorang bicara saat selimut yang menutupi tubuhnya ditarik cepat.

"Apa yang kau lakukan ?" teriak Maria tersentak kaget dan berpaling cepat.

"Aku mengetuk pintu kamarmu, tapi kau tidak membukakannya untukku sehingga aku terpaksa merusaknya", kata Rexton datar.

"Kau gila, ya", kata Maria berusaha menutupi dirinya yang hanya mengenakan lingerie saja.

"Aku kemari hanya ingin memberitahukan padamu tentang sesuatu hal penting yang sempat terlupakan", kata Rexton.

"Apa itu, cepatlah kau beritahu padaku", sahut Maria gelagapan ketika sorot mata Rexton menatap tajam ke arah dadanya yang terbuka.

"Besok kita akan menemui pengacara di kota karena kita harus memberitahukan soal status kita yang menjalani pernikahan kontrak", kata Rexton.

"A-apa itu perlu, kupikir hanya soal nikah kontrak saja, tidak perlu dilaporkan ke pengacara kan", kata Maria.

"Ada hal-hal penting yang perlu aku urus dengan pengacara, bukannya kau ingin membuka perkebunan sendiri", kata Rexton.

"Yah, kau benar..., tapi apa perlu pakai pengacara soal itu, tidakkan", kata Maria.

"Sangat perlu, legalitas kepemilikan lahan mesti dilaporkan secara tertulis dan aku perlu pengacara untuk menjadi saksi nikah kontrak kita", kata Rexton.

"Lantas ? Apa hubungannya dengan status nikah kontrak kita, bukankah itu sebatas perjanjian sementara, tidak resmi ?" tanya Maria.

"Jangan berisik, dan jangan cuma bicara saja, besok bersiaplah untuk pergi menemui pengacara, jangan lupa ! Dan itu saja maksud kedatanganku kemari", kata Rexton.

"Kan besok kau bisa memberitahukan hal itu padaku, tidak harus mengganggu istirahat siangku", ucap Maria yang kerepotan membetulkan letak bantal di depan tubuhnya.

"Sreet !" Rexton menarik bantal dari arah depan Maria lalu membuangnya asal. "Untuk apa kau tutupi dirimu karena kau terlihat semakin cantik dengan gaun itu, maria", ucapnya.

"Karena tidak sopan saja jika hanya mengenakan lingerie di hadapan seorang laki-laki, itu saja alasannya", sahut Maria seraya menyilangkan kedua lengannya ke depan dadanya yang menyembul dari balik kain tipis lingerienya.

Rexton tersenyum ambigu, mendengus pelan lalu merapatkan geraham.

"Kau masih saja menganggapku orang lain dan bukan pasanganmu, aku ini suamimu sekarang ini, tidakkah kau pahami itu", ucap Rexton agak kesal.

"Dalam nikah kontrak ?" sahut Maria.

"Nikah kontrak atau tidak, tetaplah kita pasangan suami-istri sekarang ini, tinggal melegalkan hubungan kita ke kantor urusan agama maka status kita menjadi sah nantinya", kata Rexton.

"Kau menjebakku ???" tanya Maria tertegun.

"Tidak, aku tidak pernah menjebakmu, tapi kau sendiri yang menyetujuinya bahkan aku berkata dengan tulusnya bahwa kau akan rela mengandung anak untukku", sahut Rexton dengan emosi datar.

"A-apa aku pernah bilang seperti itu padamu ???" tanya Maria semakin panik seraya melirik ke arah Rexton.

"Kau lupa, ya, baru beberapa menit yang lalu, kau bilang itu padaku dan sekarang kau berubah pikun", sahut Rexton.

"Mungkin...", ucap Maria.

"Jika kau ingin menggodaku dengan lingerie itu maka aku bersedia menanggapi godaan darimu, Maria", kata Rexton.

"Pergilah, aku mau tidur", sahut Maria kesal lalu membaringkan tubuhnya kembali seraya memejamkan kedua matanya cepat.

"Apa kau ingin aku menemanimu tidur ?" tanya Rexton menawarkan dirinya.

"Lupakan saja ! Dan jangan ganggu waktu istirahat siangku, Rexton !" sahut Maria.

"Ya, Tuhan...", keluh Rexton sembari membuang muka dan menghela nafas panjang lalu berkata pada Maria. "Kau benar-benar seorang istri durhaka", sambungnya mengeluh.

1
Tobatos Corp
rival terbaik
Dewi Anggya
enak donk bisa mnghilang setidaknya pas dlm keadaan mendesak atau Maria ingin menyelidiki sesuatu
Dewi Anggya
Maria bisa mnghilang karena cahaya itu...
Dewi Anggya
semoga kamu selamat Kliwon dn surooo 🤭 agak beraaaat tugasmuuu
Reny Rizky Aryati, SE.: terimakasih 👍👍👍👍👍
total 2 replies
Bianca Nadia
gua cinta ma lu thor
Bianca Nadia
keren sih👍
Bianca Nadia
gak tanggung tanggung nih saingannya perwira tinggi militer pulak dibanding empedu jobless kek prinsen gak sebanding
Bianca Nadia
kek dejavu gitu
Bianca Nadia
oh critanya nih tentang reinkarnasi
Kintamani Wee
💪
Reny Rizky Aryati, SE.: 💪💪💪💪💪💪
total 2 replies
Kintamani Wee
kek gimana ini
Dewi Anggya
Hiyaaaaaaat.....benturkan kepalanya prinsen Kedinding,ke meja,kelantai ,kemanapuuuun gk masalah Rexton 🤣✌🏻
Reny Rizky Aryati, SE.: 🤣😂🤣😂🤣😂🤣😂
total 2 replies
Dewi Anggya
prinsen ini arogan sekaliiiii....
Reny Rizky Aryati, SE.: 👍👍👍👍👍👍👍mantap sekali....👍👍👍👍👍👍👍
total 2 replies
Dewi Anggya
thoor maaf klo saya komen terus yaa🙏🏻
Reny Rizky Aryati, SE.: terimakasih 👍👍👍👍👍👍🎂
total 2 replies
Dewi Anggya
tuhhh dengerin Rexton bahwa apa yg di bilang Maria itu benar ...bkn halusinasi 🤭
Reny Rizky Aryati, SE.: 👍👍👍👍👍👍👍👍👍
total 2 replies
Kintamani Wee
wajar sih kalo dibilang durhaka kelewatan
Kintamani Wee
lah disentuh kamunya yang kabur mulu maria, gimana juga ketegasanmu sebagai bini
Kintamani Wee
lah rexton terjadi lah reaksi kimia rexton
Kintamani Wee
guys
Kintamani Wee
sedari main kejar kejaran mulu nih mereka kapan wik wik wiknya 😄
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!