Aira Maulida Bahira, gadis dua puluh satu tahun yang terlihat kalem dan memiliki wajah yang bisa di katakan kurang menarik apalagi cantik. kulit wajahnya sawo matang, ada tahi lalat kecil di pipi kanannya membuat penampilan wajahnya semakin tidak menarik di mata lelaki terlebih lelaki seperti Yusuf Ibrahim seorang CEO kaya raya yang terpaksa harus menikahi gadis yang menurutnya buruk rupa seperti Aira.
Yusuf merahasiakan status pernikahannya dengan Aira karena ia malu memiliki istri yang tidak cantik.
Di tengah masalah pelik rumah tangganya, seseorang dari masalalu muncul di hadapan Aira.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nur danovar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Eps. 9 Tinggal Berdua
Yusuf dan Aira sedang berdiskusi dengan papa Ibrahim soal kepindahan mereka. meski awalnya berat tapi akhirnya papa memberikan izin untuk Yusuf dan Aira tinggal berdua menempati rumah baru yang telah di beli Yusuf.
"Ayo Aira tata dan kemasi barang-barang kita" kata Yusuf yang disambut anggukan oleh Aira.
Keduanya pergi ke kamar mereka menata baju kedalam koper masing-masing. selama di dalam kamar tidak ada yang bicara. Yusuf terdiam dan bersikap begitu dingin pada Aira. ia membangun benteng yang begitu tinggi untuk hubungan mereka.
Seandainya aku bisa pulang ke rumah Abi...
Yusuf membuka pintu kamar sembari menarik koper miliknya. ia menatap Aira sorot matanya memerintahkan Aira agar bergegas.
Aira menarik kopernya menuruni anak tangga. setelah berpamitan pada papa dan mama Yusuf serta Aira pergi ke rumah baru. seperti biasa saat perjalananan baik Yusuf maupun Aira hanya diam seribu bahasa. Yusuf malah terlihat menelpon seseorang sembari mengemudi. ia menanyakan apakah orang yang di teleponnya itu sudah makan atau belum. persis seperti anak remaja yang kasmaran pada lawan jenis.
Aira tidak heran ia sudah bisa menebak siapa yang di telepon oleh suaminya. sudah pasti Diandra.
Yusuf mengakhiri obrolan di telepon ketika mobilnya tiba di halaman sebuah rumah.
"Turun" kata Yusuf pada Aira.
Aira turun dari mobil lalu menarik koper yang di keluarkan Yusuf dari bagasi. ia mengedarkan pandangannya ke sekeliling rumah.
"Dengar disini tidak ada pembantu jadi semua kerjakan sendiri termasuk beres-beres" kata Yusuf Sambil jalan membuka pintu.
Rumah itu memang tidak seluas rumah keluarga Yusuf tapi kalau hanya di tempati berdua rumah itu sudah tergolong sangat luas dan bagus. berada di kawasan perumahan elit jadi suasana juga terasa sedikit sepi. Aira cemas jika ada perampok atau pencuri. secara Yusuf mungkin akan jarang di rumah. ia pasti sibuk di luar sana. dengan kekasihnya. tujuan Yusuf pisah rumah dari orang tuanya memang agar dia lebih leluasa menjalin hubungan dengan Diandra.
"Nanti akan ada satpam yang menjaga pintu gerbang" kata Yusuf lagi, agaknya ia tahu kecemasan Aira.
Aira terlihat lega ia memandangi dapur sembari mendengarkan Yusuf bicara. dapurnya terlihat bersih dan modern.
"Peralatan dapur sudah lengkap jadi kau tidak perlu menghamburkan uang ku untuk belanja yang tidak perlu"
Aira mengangguk,
"Kamar ada di lantai dua kamar kita berseberangan, tidak ada yang boleh mengganggu privasi satu sama lain.
"Dan ingat satu lagi! jangan mengadu apapun pada papa!"
setelah selesai bicara Yusuf menarik koper menuju kamarnya di lantai dua. Aira mengikuti langkah Yusuf. ia memasuki kamarnya sendiri. Aira menatap ranjang yang sudah di pasang seprai dengan rapi. senyum terkembang di bibir Aira, itu artinya ia tidak perlu lagi tidur di lantai.
Aira membuka koper dan menata baju-bajunya ke dalam lemari pakaian.
Di kamar itu ada jendela yang di pasangi teralis. Aira membuka jendela udara panas memasuki ruangan di iringi angin kemarau yang bertiup menyentuh kulit wajah Aira. ia memejamkan matanya jika ini mimpi buruk ia ingin segera terbangun dari tidurnya. air mata Aira menetes, kali ini ia bebas menangis sepuasnya di kamarnya sendiri tanpa harus merasa takut atau tidak enak. Aira melampiaskan sedihnya dengan menangis sesenggukan di bawah jendela kamarnya.
Abi, Aira ingin pulang......
jangan kalah ma Malika ,,itu wanita hitam legam kaye kedele item makanya di panggil Malika ehh CEO jatuh cintrong