Windi yang seharusnya menikah dengan Refa justru malah menikah dengan Wisnu kakak tertua Refa.
Windi yang kala itu sedang hancur karena melihat Refa yang sedang bersama dengan seorang wanita dari masa lalu nya membuat Windi mengakhiri pertunangan nya.
Keputusan yang diambil Windi membuat dirinya menjadi frustasi hingga, Berakhir di club malam untuk melampiasakan kerisauan hatinya. Namun dirinya tidak sengaja bertemu dengan Wisnu.
Pertemuan dan kesalah pahaman yang tidak di sengaja terjadi membuat keduanya terjebak dalam sebuah ikatan Suci yang abadi.
Takdir yang terjadi pada mereka membuat keduanya saling membutuhkan satu sama lain. Kebohongan dan kebenaran yang tersimpan rapat kembali terbuka.
Apakah Mereka Mampu menghadapi ini bersama? dan Akan kah ada cinta di antara mereka berdua?
Yukk Ikuti Kisahnyaa~~~
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon uwpw, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
permintaan maaf
Windi yang biasanya sudah bangun pagi-pagi sekali kini rasanya ia malas untuk beranjak dari kasurnya. Kejadian semalam kembali muncul di ingat windi saat Refa yang menjamah tubuhnya. Kejadian semalam seakan-akan terekam jelas di memorinya.
“Apa yang harus ku lakukan? apa aku akan memaafkannya dan melanjutkan pertunangan dengannya atau aku berhenti saja dan membatalkan pertunangan serta pernikahan dengannya.” batin windi yang sangat bimbang apa yang haru ia lakukan saat ini.
Di sisi lain Refa mesih termenung dan menunggu telfon mau pun pesan dari windi. Namun sayangnya dari semalam windi tidak menjawab telfon dan pesan chat nya.
Argh! Bisa gila aku jika windi mengabaikan ku. Ujar Refa
Apa aku datang ke apartemennya saja. Batin Refa
Iya aku harus datang ke apartemennya dan meminta maaf kepadanya. Lanjut Refa.
Refa pun bergegas bersiap untuk mendatangi apartemennya windi.
“Refa kamu mau kemana pagi-pagi begini?” Tanya fitri
Refa tidak menjawab pertanyaan fitri dan langsung melangkah keluar dan menuju mobilnya.
“Ash! Anak itu mau kemana pagi-pagi begini." Ujar kesal fitri
Wisnu yang baru turun melihat mamanya yang pagi-pagi sudah kesal langsung memberikan sebuah pelukan dan kecupan di pucuk kepala mamanya.
“Mama kenapa Pagi-pagi sudah kesal?” Tanya wisnu
“Gimana mama tidak kesal. Itu adik mu Refa pagi-pagi sudah pergi dengan tergesa - gesa begitu. Mama bertanya dia mau pergi kemana tapi dia nya malah nyelenong gitu aja." Ujar kesal fitri
Wisnu memperhatikan raut wajah mama nya yang kesal membuatnya ingin tertawa namun sebisa mungkin ia tahan tawanya agar mamanya tidak bertambah kesal
“Ma Refa pergi begitu saja dan tergesa - gesa pasti ada yang ingin segara ia temui ma.” ujar wisnu
“Iya tapi kan seenggaknya nyapa mama gitu ini malah pergi begitu saja.” Ujar fitri
Wisnu yang melihat mamanya kesel membuat nya menjadi gemas dan terkekeh."Mama ku ternyata kalau lagi kesal makin cantik saja." ujar Wisnu dengan nada menggoda
“Kamu ini bisa saja." wajah Fitri berubah menjadi tersenyum kembali ketika mendengar perkataan anak sulungnya.
Wisnu melihat jam di tangannya sudah menunjukkan bahwa ia harus segera pergi kekantor ia mengajak mamanya untuk segara sarapan pagi. "Sudah yu ma kita sarapan dulu." ajak wisnu
“Yu." wisnu dan fitri pergi menuju ke ruang makan untuk sarapan.
***
Selama di perjalanan menuju apartment windi Refa mesih terus berusaha untuk menghubungi windi. Namun windi tidak mengangkatnya dan mengabaikan telfonnya.
Sial! Umpat kesal Refa.
Diperjalanan menuju ke apartment windi Refa tidak sengaja melihat seseorang yang ia kenal. Ketika ia hendak ingin memanggilnya namun bunyi klakson mobil belakang sudah berbunyi. Refa mengurungkan niat nya untuk memanggil orang itu dan kembali melaju kan mobilnya menuju ke apartment windi.
Setalah menempuh perjalanan setengah jam Refa perjalanan mobil Refa tiba di parkiran apartment windi. Ia pun bergegas melangkah kan kaki nya menuju ke unit apartment milik windi.
perasaan cemas dan gugup melanda Refa. ia takut windi akan membatalkan pernikahannya karena kecerobohannya semalam.
Refa mengumpulkan keyakinan dirinya. Refa menekan bel apartment windi . Berulang kali Refa menekan bel windi namun tidak ada Jawaban dari dalam.
Hal itu sungguh membuat Refa khawatir dan cemas. Saat Refa ingin kembali menekan Bell apartment pintu terbuka dan Windi sudah berada di depan pintu apartemen
“Sayang.“ ujar lirih Refa
***
Windi yang saat itu tertidur kembali setalah selesai mandi menjadi sangat terusik tatkala suara bel apartment yang terus berbunyi dan mengganggu waktu tidurnya.
“Aish! Siapa si mengganggu saja.” Gerutu windi
Windi mengambil penutup piyama nya lalu berjalan ke arah pintu. ia langsung membuka kan pintu tanpa melihat terlebih dahulu siapa yang datang dari lubang kecil pintu apartemennya
“Iya sia- " Perkata windi terhenti tatkala ia melihat kedatang Refa yang begitu lusuh dan berantakan. Windi berusaha menutup pintu apartemennya lagi namun gagal karena di tahan oleh tangan Refa.
“Win please dengerin penjelasan aku dulu." Ujar Refa memohon
Windi mesih berusaha menutup kembali pintunya. Namun lagi-lagi di halangi oleh tangan Refa.
“Please win aku mohon." Refa berusaha menahan air matanya yang ingin jatuh dari tempat nya.
Windi diam sejenak dan memikirkan kembali permohonan Refa."Baiklah." Windi membuka kan kembali pintu apartemennya dan mempersilahkan Refa masuk kedalam apartemen nya
“Duduk lah dan tunggu sebentar." Windi kembali kekamar nya untuk mengganti pakaian yang lebih nyaman dan tertutup
Reffa mengagukkan kepalanya. Ia merasa sangat senang sekali karena windi mau menerima ia penjelasan nya dan mengijinkan nya masuk.
Tak lama kemudian windi keluar dengan pakai an yang sangat tertutup dan rapat. Ia hanya berjaga-jaga agar kejadian semalam tidak terjadi lagi.
Windi duduk sedikit berjauhan dari jarak Refa Refa. “ Apa yang ingin kamu biacara kan?” Tanya Windi dengan to the point dan ketus
Refa yang melihat sikap ketus dan cueknya Windi hanya bisa menghela nafasnya. ia memberanikan diri untuk menatap ke arah Windi.“Aku ingin minta maaf atas kejadian semalam." Ujar reffa
Windi hanya diam saja dan masih tetap memalingkan wajahnya tanpa menjawab ucapan reffa
Reffa berusaha meraih tangan windi. Namun sayang nya windi langsung menyingkirkan tangannya.
Reffa yang melihat perubahan sikap Windi membuat nya semakin Sedih dan panik.
Hening
Hening
Hening
kedua nya terdiam dan membisu hingga Refa berlutut di hadapan windi dan berulang kali mengucapkan maaf kepada Windi bahkan air mata yang tadi ia tahan. langsung keluar begitu saja tanpa aba-aba
“Sayang aku tau aku salah. Aku terlalu mengikuti hawa nafsu ku. Tolong maafkan aku jangan tinggalkan aku." Ujar sesal Refa dengan menitihkan air matanya.
Windi sebenernya tidak tega melihat Refa seperti itu. namun ia sudah terlanjur kecewa dengan Refa. dengan sekuat tenaga dan keteguhan hati windi mengakat wajah Refa lalu menghapus air matanya
“Berdiri lah fa jangan seperti ini.” Ujar windi
Refa tidak berdiri dan mesih tetap pada posisinya.
“Fa berdiri lah jika kamu tidak berdiri aku akan membenci mu.” Ancam windi
Refa menatap ke arah Windi. mata Windi yang seakan-akan serius dengan perkataan nya membuat Refa berdiri dari hadapan Windi
Setalah Refa berdiri. Windi menarik nafasnya dalam-dalam
“Aku sudah memaafkan mu tapi tolong beri aku waktu untuk menenangkan pikiran ku.” Ujar windi
“Tapi sayang aku tidak bisa terus begini jika kau mengabaikan ku." Ujar Refa
“Refa mengertilah keadaan ku saat ini .” Ujar windi
Refa terdiam sejenak dan memikirkan apa yang di katakan Windi barusan.
Setelah memikirkan nya dengan baik - baik Refa menganggukkan kepalanya setuju dan langsung memeluk windi dengan sangat erat.Windi hanya diam saja dan tidak membalas peluk kan Refa.
“Sayang terima kasih kamu sudah memaafkan ku. aku janji tidak akan terulang untuk ke dua kali nya sayang. aku janji. " Refa semakin mengeratkan pelukannya nya.
Windi Yang di peluk Refa membuat nya sesak dan tidak bisa bernafas
“Refa lepaskan kau membuatku sesak." Ujar windi
Refa yang mendengar kan perkataan Windi langsung melapaskan peluk kan nya. “Maaf kan ku aku terlalu senang sayang.” ujar Refa
Windi hanya tersenyum tipis. “Pulang lah kamu terlihat sangat lelah sekali." Ujar windi
“Tapi aku mesih ingin disini." Ujar Refa
“Tidak fa kamu pulang la aku sudah memaafkan mu." Ujar windi
“Baiklah aku akan pulang asalkan ketika aku menelfon dan mengirimkan pesan chat kepada mu tolong di angkat dan di balas jangan mengabaikan ku itu membuatku sangat tersiksa." Ujar Refa
Windi tersenyum tipis dan mengagukkan kepala nya sebagai tanda setuju.
Setelah itu Refa pergi dari apartement windi dan kembali ke rumah dengan perasaan yang sangat bahagia dan senang
JANGAN LUPA UNTUK DUKUNGAN LIKE DAN KOMENT NYA ☺️
Oh aku lupa,Apa Wisnu sengaja bikin Windi salah paham? Kan Wisnu menyukai Windi dari pertama dia melihat Windi..ckckc Licik juga cara Wisnu..