NovelToon NovelToon
Pernikahan Yang Ketiga

Pernikahan Yang Ketiga

Status: sedang berlangsung
Genre:Duda / CEO / Janda / Cerai / Identitas Tersembunyi / Cinta Lansia
Popularitas:11.9k
Nilai: 5
Nama Author: CovieVy

Setelah sepuluh tahun menjanda setelah pernikahan kedua, Ratna dihadapkan oleh perilaku tak terduga dari anak tiri yang ia rawat. Setelah menikah dengan Dirli, Amora mengusir Ratna dari rumah peninggalan ayahnya (suami Ratna).

Suatu hari, ia bertemu dengan seorang pria tua memakai jaket ojek online. Pria bernama Robin itu melihat ketulusan Ratna yang menolong orang yang tak dikenal. Dengan lantang ia mengajak Ratna menikah.

Dalam pernikahan ketiga ini, ia baru sadar, banyak hal yang dirahasiakan oleh suami barunya, yang mengaku sebagai tukang ojek ini.

Rahasia apakah yang disembunyikan Robin? Apakah dalam Pernikahan yang Ketiga dalam usia lanjut ini, rumah tangga mereka akan bahagia tanpa ada konflik?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon CovieVy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

10. Senja Menjadi Saksi

"Ah, aku tak menyangka bisa menikah sampai tiga kali. Padahal sebelumnya, aku hanya berpikir akan menikmati masa tua dengan tenang, melihat cucuku tumbuh sehat dan keluarga anak-anakku bahagia," ucapnya di bangku penumpang.

Robin tak menanggapi pernyataan calon istrinya. Wajahnya tak henti mengembangkan senyuman karena lamaran yang sudah diterima oleh janda, pujaan hati yang mengisi dalam waktu singkat.

Motor mereka diikuti oleh driver muda yang tadi nongkrong di warungnya. Jadi, para jaket hijau, kuning, orange bagai pengawal yang mengantar pengantin ke pelabuhan cinta. Walau sedikit membuat kemacetan, tetapi suasana yang dirasa lebih syahdu dibanding iringan pengantin mewah lainnya.

Beberapa waktu kemudian mereka sampai di KUA. Tampak suasana sudah sepi di sana.

"Pak, mana pegawai KUA lainnya? Apa penghulunya masih ada?" tanya Robin terheran dengan suasana sepi di kantor ini.

"Wah, udah sore ini, Pak. Sebagian besar pegawai termasuk penghulu sudah pulang, Pak. Ada yang bisa saya bantu?"

"Kami berdua ingin menikah sekarang juga, Pak. Apa masih bisa membantu untuk menghalalkan kami?" ucap Robin tanpa ragu sama sekali.

Lalu pria itu melihat jam di tangannya. "Wah, Pak. Pekerjaan kami sudah selesai. Kalau mau menikah, datang lagi besok pagi," ucapnya ingin melangkahkan kaki untuk pergi.

Namun, Robin menangkap pergelangan tangan pegawai KUA dan mencengkramnya.

'Seorang Robin Hadinata tak menerima penolakan! Tak ada yang bisa lari dariku sebelum mendapatkan apa yang aku mau!' batinnya menatap pegawai itu dingin.

"Kami butuh pengulu sekarang juga! Kalau kalian mengabaikan keinginan dan harapan kami untuk segera menjadi halal, apa Bapak bersedia menanggung dosa yang akan terjadi? Sungguh tak layak kelakuan kalian yang bekerja untuk rakyat ini!" ucapnya tegas tanpa ada rasa takut terpancar dari sorot matanya.

Pegawai KUA itu terpaku. Matanya bertemu dengan sorot Robin yang tajam dan serius. Ia memperhatikan seragam tukang ojek daring yang masih terpasang tanpa rasa malu. Namun, auranya pemimpinnya seakan meledak-ledak terpancar dari tatapan pria berjaket hijau ini.

Seketika suasana jadi hening. Bahkan para pengantar berseragam ojol yang tadi bersenda gurau pun jadi diam menanti jawaban.

Setelah menarik napas panjang, pegawai itu mengangguk kecil. "Baiklah, Pak. Saya akan segera menelepon penghulu. Tapi saya tak janji, beliau masih mau datang atau tidak."

Robin melepas pergelangan tangan si pegawai, lalu mengangguk dengan sopan. "Terima kasih. Kami akan menunggu. Sebentar lagi senja akan datang, kami ingin itu menjadi saksi penyatuan cinta kami berdua."

Tak sampai lima belas menit, seorang lelaki paruh baya datang tergesa. Wajahnya penuh tanya, tapi terlihat jelas ia seorang yang tulus dalam menyatukan cinta dua insan. Di belakangnya, dua saksi dari KUA sudah menyusul.

Dan di halaman kecil yang hanya diterangi lampu temaram, Robin dan Ratna pun menikah.

Tanpa pelaminan, tanpa makeup, tanpa pakaian resmi. Hanya ada dua hati yang sudah letih menyendiri kini bersedia menyambut hari tua bersama. Di balik celemek warung kopi dan jaket hijau ojek online.

Ratna menatap Robin lama, bibirnya bergetar saat mendengar kata “sah” dilantangkan. Tangannya menggenggam kuat jari-jari Robin, berharap ini lah pernikahannya yang terakhir.

"Karena waktu sudah terlalu larut, Bapak Ibu bisa mengurus surat-suratnya esok pagi. Agar pernikahan kalian juga sah di mata negara," ucap penghulu baik hati tadi.

"Terima kasih, Pak. Masalah persuratan itu gampang. Yang penting, kami sudah bisa bersama malam ini juga," ucap Robin melirik istrinya penuh makna hingga disambut sorakan kembali para pasukan ojol lainnya.

Tak lama kemudian setelah jabatan tangan dan ucapan selamat menempuh hidup baru, semua saksi pun bubar, dan para ojol kembali menyalakan motor, Robin dan Ratna naik motor buntut milik Robin kembali.

"Terima kasih anak-anakku semua. Doakan Ayah dan Ibu basecamp kalian masih bisa menghasilkan adik bayi ya?" ucap Robin melambaikan tangan.

Mendengar pernyataan suami barunya ini membuat rona wajah Ratna merah padam lalu mencubit pinggang Robin, hingga membuat pria beruban itu menggeliat. "Kita ini udah tua!"

“Aku hanya bercanda. Aku sadar diri kok." Setelah itu Robin menarik kedua tangan Ratna yang duduk di bangku belakang, lalu menautkan di pinggangnya.

"Peluk dong," ucapnya mulai menyalakan motor dengan senyum lebar dan kendaraan pun melaju.

Ratna tersenyum tipis memeluk Robin dari belakang dan menyandarkan pipinya ke bahu sang suami. "Ah, sudah lama rasanya tak memiliki tempat bersandar seperti ini."

Tak lama, warna langit yang merah berubah menjadi gelap. Robin membawa Ratna ke sebuah rumah kecil yang sangat sederhana.

"Ini rumah siapa?" tanya Ratna memasang wajah heran.

"Ini rumah kita berdua mulai hari ini. Apa kamu keberatan?" Robin menggenggam tangan Ratna menariknya turun dari bangku penumpang.

Ratna mengangguk. "Di mana pun itu, asal bersama suamiku tak masalah. Selama ini aku hanya menyewa rumah kecil sendirian. Jika tinggal di sini berdua di masa tua kita, mungkin akan lebih baik."

Robin membuka pintu rumah itu perlahan. Namun, isi di dalam rumah itu membuat mata Ratna terbelalak.

Melihat reaksi Ratna, membuat Robin menepuk keningnya. "Ck! Wirya?"

1
Aku Rajin Membaca
nyesel nggak tu?
Aku Rajin Membaca
hmmm, ini kenapa sampai ngotot banget ketemu robin?
Aku Rajin Membaca
oooh, jadi begini ceritanya
Syahril Maiza
takutnya balas dendam malah jd CLBK, jangan lemah ya pak
Syahril Maiza
apa nggak kembung perutnya? 🤣
Syahril Maiza
sambil sarapan, baca cerita dulu
arielskys
udah habis aja, up lagi dong thor
arielskys
takut kan lo
arielskys
apa suami istri ini sengaja dibodoh2 author? 😄
arielskys
seru sekali, Robin mengerjai Amora habis2ann🤣
arielskys
emangnya enak?
arielskys
terpaksa memanggil mama 😗
arielskys
pria ini sudah malang melintang hidup dalam kekerasan dunia, wajar saja dia seolah bisa membaca pikiran lawan bicara
arielskys
masih diungkit ternyata
arielskys
wahahaha, ngakak..emangnya enak
arielskys
jika terus sakiti istrinya, tentu kau akan terus jadi bulan-bulanannya
arielskys
ternyata aku ketinggalan banyak, semangat update ya thor
arielskys
mau ke mana itu pak?
arielskys
pngen lihat Robin nonjok orang
Safira Aurora
pokoknyaa seru banget rhooorr
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!