Di dunia fantasi timur yang misterius, seorang dewa racun yang kuat dan ditakuti bernama "Wu Tian" telah dikalahkan oleh sekutu para dewa dan rohnya tercerai-berai ke dalam siklus reinkarnasi. Namun, jiwa Wu Tian tidak pernah benar-benar hilang, dan dia menunggu kesempatan untuk bereinkarnasi kembali.
Suatu hari, seorang pemuda bernama "Ling Feng" meninggal dalam sebuah kecelakaan tragis. Jiwa Wu Tian melihat kesempatan ini dan mengambil alih tubuh Ling Feng, menghidupkannya kembali dengan kekuatan dan pengetahuan yang luar biasa.
Wu Tian mulai mengendalikan tubuh Ling Feng, mempelajari kehidupan dan kenangan yang dimiliki oleh Ling Feng sebelumnya. Namun, Wu Tian juga menemukan bahwa ada beberapa kenangan dan emosi yang masih tersisa dari Ling Feng, membuat dia merasa ada sesuatu yang tidak biasa.
Dengan kekuatan dan pengetahuan yang luar biasa, Wu Tian memulai perjalanan untuk mencari jawaban tentang masa lalu dan alasan ia di bunuh
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Coretan Timur, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Isu Penyerangan
Wu Tian mengendarai kuda yang diambilnya dengan cepat, merasakan angin yang berhembus kencang di wajahnya. Setelah 10 menit berkuda, dia akhirnya melihat bangunan-bangunan Kota Daun Merah, kota tempat tinggalnya, di kejauhan.
Wu Tian memperlambat laju kudanya dan memasuki kota dengan hati-hati, mengamati sekitar untuk memastikan tidak ada bahaya yang mengintai.
Setelah beberapa saat berkuda di dalam kota, Wu Tian memutuskan untuk berhenti di pasar yang ramai. Dia mengikat kuda di tiang dan berjalan masuk ke dalam pasar, mengamati berbagai barang yang dijual di sana.
Wu Tian membeli beberapa makanan dan minuman untuk mengembalikan energinya setelah perjalanan panjang.
Sambil menikmati makanan, Wu Tian mengamati orang-orang di sekitarnya, mencari informasi tentang Organisasi Istana Bulan atau kekuatan lain yang mungkin mengancamnya.
Dia juga memperhatikan beberapa orang yang terlihat mencurigakan, yang mungkin bisa memberikan petunjuk tentang apa yang sedang terjadi di kota ini.
Tiba-tiba, Wu Tian mendengar beberapa percakapan yang menarik tentang serangan yang akan terjadi di kota ini.
Wu Tian memperhatikannya dengan seksama, mencoba memahami apa yang sedang terjadi dan bagaimana dia bisa memanfaatkannya untuk keuntungannya.
Wu Tian mendekati beberapa orang yang sedang berbicara tentang serangan yang akan terjadi di kota ini. Dia berusaha untuk tidak menarik perhatian, sambil mendengarkan percakapan mereka dengan seksama.
"Apa yang kalian maksudkan dengan serangan?" Wu Tian bertanya kepada salah satu dari mereka, seorang pedagang yang tampak ramah.
"Ah, kamu tidak tahu?," jawab pedagang itu dengan nada terkejut.
"Ada rumor bahwa Organisasi Istana Bulan akan menyerang Kota Daun Merah dalam beberapa hari ke depan. Banyak orang yang sudah mempersiapkan diri untuk menghadapi kemungkinan terburuk."
Wu Tian merasa penasaran dan khawatir. "Apa yang membuat kalian berpikir bahwa Organisasi Istana Bulan akan menyerang kota ini?" dia bertanya lagi.
Pedagang itu menundukkan kepala nya.
"Ada beberapa orang yang melihat pasukan Istana Bulan berkumpul di perbatasan kota. Kami tidak tahu apa yang mereka rencanakan, tapi kami tidak ingin mengambil risiko."
Wu Tian mengangguk, merasa bahwa informasi ini sangat penting. Dia berterima kasih kepada pedagang itu dan memutuskan untuk mencari informasi lebih lanjut tentang serangan yang akan terjadi.
Dengan pengetahuan baru ini, Wu Tian merasa bahwa dia harus siap untuk menghadapi apa pun yang akan terjadi di Kota Daun Merah.
"Apakah mereka berhasil menaklukkan Kura-kura Xuan Wu" Batin Wu Tian
Tidak ada yang tahu seberapa besar sebenarnya kekuatan Organisasi Istana Bulan, Wu Tian sendiri memperkirakan jika isu tersebut adalah kebenaran maka ia harus bersiap jika terjadi sesuatu.
Wu Tian yang masih penasaran tentang serangan yang akan terjadi di Kota Daun Merah, dan mencoba untuk mencari tau dari orang lain.
Dia mendekati beberapa orang yang sedang berbicara tentang hal itu dan mencoba untuk bergabung dalam percakapan.
"Maaf, apa yang sedang terjadi di kota ini?" Wu Tian bertanya kepada salah satu orang yang sedang berbicara.
"Serangan dari kelompok gelap," jawab orang itu dengan suara pelan. "Mereka berencana untuk menyerang kota malam ini."
Wu Tian memperhatikannya dengan seksama. "Kelompok gelap? Apa yang mereka inginkan?"
"Belum jelas," jawab orang lain. "Tapi kita sudah mendengar desas-desus tentang mereka selama beberapa hari ini. Kita harus berhati-hati."
Wu Tian mengangguk. "Saya akan berhati-hati. Terima kasih atas informasinya."
Wu Tian melanjutkan percakapan dengan beberapa orang lain, mencoba untuk memahami lebih lanjut tentang serangan yang akan terjadi.
Dia juga memperhatikan beberapa orang yang terlihat mencurigakan, yang mungkin bisa memberikan petunjuk tentang apa yang sedang terjadi di kota ini.
Setelah beberapa saat, Wu Tian berfikiran kelompok gelap yang di maksud adalah Organisasi Istana Bulan, dikarenakan kejadian pembunuhan Gao Hang Organisasi Istana Bulan di anggap sebagai aliran sesat.
Beberapa orang yang di ajak Wu Tian berbicara tidak berani menyebut langsung nama organisasi Istana Bulan, namun orang-orang sudah paham kelompok apa yang di maksud.
Tidak ada kelompok sekte ataupun organisasi yang pernah membuat keributan di Kota Daun Merah, kecuali Organisasi Istana Bulan.
Bahkan ketika pembuhuan Gao Hang, pendekar hebat di kota Daun Merah hanya menyaksikan dari jauh, tidak ada yang tahu sampai sekarang seberapa hebat sebenarnya Organisasi Istana Bulan.
******
Kemudian Wu Tian meninggalkan pasar dan berlari cepat menuju ke rumahnya yang terletak di daerah kumuh Kota Daun Merah.
Setelah beberapa menit berlari, dia akhirnya tiba di depan rumahnya yang sederhana dan membuka pintu dengan cepat.
Di dalam rumah, Wu Tian disambut oleh adiknya, Wu Qing qing, yang sedang membaca buku di ruang tamu yang kecil dan sederhana. Wu Qing qing melihat Wu Tian dan langsung berdiri, senyum di wajahnya.
"Akhirnya kamu pulang!" Wu Qing qing berkata, sambil memeluk Wu Tian. "Aku khawatir tentang kamu. Kamu pergi di saat hari masih subuh, dan baru kembali sekarang."
Wu Tian tersenyum dan membalas pelukan adiknya. "Aku baik-baik saja, Qing-er, Aku hanya pergi ke pasar untuk membeli beberapa barang dan mendengar beberapa berita."
Wu Qing qing hanya mengangguk mengiakan walaupun ia juga sempat berfikir kenapa kakaknya hanya ke pasar dari waktu subuh sampai sore baru kembali.
Wu Qing qing melepaskan pelukan dan melihat Wu Tian dengan penasaran.
"Berita apa yang kamu dengar kak?" Tanya Wu Qing qing dengan polosnya
Wu Tian ragu-ragu sejenak sebelum memutuskan untuk memberitahu adiknya tentang serangan yang akan terjadi di kota.
"Ada rumor tentang serangan dari kelompok gelap yang akan terjadi di kota malam ini." dia berkata dengan suara pelan.
Wu Qing qing terlihat khawatir. "Apa yang akan kita lakukan?" dia bertanya.
Wu Tian memikirkan sejenak sebelum menjawab. "Aku tidak tahu, tapi aku akan mencari informasi lebih lanjut dan mempersiapkan diri untuk menghadapi kemungkinan terburuk."
******
Wu Tian memasuki Kamarnya yang sederhana di rumahnya di daerah kumuh Kota Daun Merah. Dia mengambil rumput darah yang dia dapatkan sebelumnya dan beberapa bahan lain yang dia beli di pasar, seperti ginseng dan kayu manis.
Selain itu, dia juga menggunakan beberapa bahan yang dia dapatkan di hutan, seperti akar tanaman langka dan bunga yang memiliki khasiat khusus.
Dengan tangan yang terampil, Wu Tian memotong dan mengolah bahan-bahan tersebut menjadi obat yang kuat. Dia mencampurkan rumput darah dengan ginseng dan kayu manis.
Lalu dengan menambahkan akar tanaman langka dan bunga yang memiliki khasiat khusus. Wu Tian kemudian menghaluskan campuran tersebut menjadi bubuk halus.
Wu Tian memasukkan bubuk halus tersebut ke dalam sebuah kapsul yang terbuat dari kulit kayu, lalu menutupnya rapat-rapat. Dia menyimpan kapsul tersebut di dalam sebuah kotak kecil dan menunggu saat yang tepat untuk mengonsumsinya.
Setelah beberapa saat, Wu Tian memutuskan untuk mengonsumsi kapsul tersebut. Dia memasukkannya ke dalam mulutnya dan menelannya dengan air hangat.
Wu Tian merasakan kapsul tersebut perlahan-lahan larut di dalam tubuhnya, melepaskan khasiatnya yang kuat.
Wu Tian kemudian melakukan meditasi untuk membantu tubuhnya menyerap khasiat kapsul tersebut. Dia duduk bersila, menutup mata, dan memfokuskan pikirannya pada pernapasan.
Setelah beberapa jam meditasi, Wu Tian merasakan perubahan dalam tubuhnya. Esensi darahnya mulai meningkat, membuat dia merasa lebih kuat dan lebih bertenaga.
Dengan tubuh yang lebih kuat dan esensi darah yang meningkat, Wu Tian merasa lebih siap untuk menghadapi apa pun yang akan terjadi di Kota Daun Merah.
Dia memutuskan untuk berlatih dan mempersiapkan diri lebih lanjut, menunggu saat yang tepat untuk menghadapi kelompok gelap.