NovelToon NovelToon
Tuan, Dia Istriku

Tuan, Dia Istriku

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / CEO
Popularitas:2.1k
Nilai: 5
Nama Author: Rahma Banilla

Novel ini sakuel dari novel "Cinta yang pernah tersakiti."

Tuan, Dia Istriku.

Novel ini menceritakan kehidupan baru Jay dan Luna di Jakarta, namun kedatangannya di Ibu Kota membuka kisah tentang sosok Bu Liana yang merupakan Ibu dari Luna.

Kecelakaan yang menimpa Liana bersama dengan suami dan anaknya, membuatnya lupa ingatan. Dan berakhir bertemu dengan Usman, Ayah dari Luna. Usman pun mempersunting Liana meski dia sudah memiliki seorang istri dan akhirnya melahirkan Luna sebelum akhirnya meninggal akibat pendarahan.

Juga akan mengungkap identitas Indah yang sesungguhnya saat Rendi membawanya menghadiri pesta yang di adakan oleh Jay.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rahma Banilla, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kemarahan Nathan

"Tuan, kenapa kamar anda berantakan sekali?" Tanya Marvin heran saat kamar Tuan nya begitu berantakan.

"Kamu lihat ini." Nathan menyibak selimut yang menutupi noda darah di sprei.

Mata Marvin langsung melotot, "Tuan, ini... ini darah siapa?" Tanyanya.

Nathan menggelengkan kepalanya, "Aku tidak tau, aku tidak ingat apa yang terjadi semalam, tapi aku merasa telah merenggut kesucian seorang perempuan." Jawab Nathan.

Marvin semakin di buat syok dengan pernyataan Tuan nya, "Ja..jadi maksud Tuan, ini darah..."

"Iya, tapi aku tidak tau siapa perempuan itu." Sela Nathan yang tau Marvin akan berkata apa.

"Perempuan... Jangan jangan..." Marvin yang mengingat suster Via pun gegas berlari keluar kamar.

"Vin.. Marvin." Nathan segera mengejar Marvin yang ternyata berlari menuju kamar Via.

Brakkk

Marvin dengan kasar membuka pintu kamar Via, di pandangnya kamar yang telah kosong itu, "Sus... Suster Via." Teriak Marvin.

"Suster." Marvin membuka kamar mandi, namun kamar mandi itu pun kosong.

"Vin, ada apa? Kenapa kamu mencari Suster Via?" Tanya Nathan heran saat melihat Nathan mencari perawat pribadi kakek nya.

Mata Marvin menangkap Jas milik Nathan yang Via letakkan di atas tempat tidur, bersama dengan baju nya yang semalam di robek oleh Nathan.

Marvin meraih Jas Nathan, "Tuan... Ini milik Tuan kan?" Tanya Marvin memastikan.

Nathan meraih Jas di tangan Marvin lalu memeriksanya, "Iya, ini milik ku, kenapa ada disini?" Tanyanya Heran.

Namun mata Nathan terbelalak saat Marvin meraih baju milik Via, dimana baju itu robek di bagian atasnya, dan Nathan melihat sedikit noda darah disana.

"Marvin? Apa maksud dari semua ini?" Tanya Nathan seraya meraih baju milik Via.

"Astaga, apa mungkin perempuan yang sudah di nodai Tuan itu suster Via, Ohh ya ampun, bagaimana ini." Batin Marvin.

"Marvin." Teriak Nathan yang langsung menyadarkan Marvin dari lamunannya.

Marvin meneguk ludahnya sendiri saat mendadak tenggorokannya terasa kering, "Tuan... Suster Via... Dia... semalam... Aku... Aku..." Suara Marvin seakan tercekat, sehingga dia kesulitan berbicara.

Plakkk

Nathan yang tak sabar menunggu kata yang akan keluar dari mulut Marvin pun merasa kesal, hingga dia menampar pipi Marvin, "Ngomong yang jelas." Bentaknya.

Marvin memegangi pipinya yang terasa kebas, lalu menarik napasnya, mencoba menetralkan denyut jantung nya yang berdetak cepat setelah mendapat tamparan dari Nathan, "Tuan, semalam saya meminta suster Via untuk merawat Tuan yang tak sadarkan diri." Ucap nya.

"Apa? Ja..jadi maksud kamu, perempuan yang aku nodai itu... Suster Via." Kaget Nathan.

***

"Sayang, jangan lupa ya nanti siang datang ke kantor Aryas." Ucap Jay saat Luna memakaikan dasi di lehernya.

"Iya Mas." Jawab Luna, "Tapi emang mau apa sih Mas? Kok tiba-tiba minta aku datang kesana?" Tanyanya.

"Sudah jangan banyak tanya, pokoknya kamu datang saja. Jangan membantah, Okey?" Ucap Jay seraya menoel hidung Luna.

"Iya suamiku sayang." Sahut Luna membalas Jay dengan mencubit hidungnya.

Jay tersenyum, lalu merengkuh tubuh sang istri seraya mencium keningnya, "Udah siang, Mas harus segera berangkat ke kantor." Ucap Jay melerai pelukannya.

"Iya Mas." Sahut Luna lalu mengantar Jay sampai di teras rumahnya.

"Kamu hati-hati ya Mas." Ucap Luna tersenyum seraya mencium tangan sang suami.

"Iya sayang, Kamu juga hati-hati di rumah, dan jangan lupa nanti siang temui Mas di kantor." Ucap Jay mencium kening Luna lalu gegas masuk ke dalam mobil yang sudah di buka pintunya oleh Gani.

Luna mengangguk lalu melambaikan tangannya saat mobil yang membawa Jay mulai melaju.

Luna menatap mobil yang mulai meninggalkan halaman rumah itu hingga menghilang dari pandangannya.

Luna berbalik hendak masuk lagi ke dalam rumah, namun langkahnya terhenti dan Luna segera berpegangan pada kursi yang ada di teras rumah saat tiba-tiba dia merasa sekelilingnya berputar.

"Kenapa ini? Kenapa kepala Luna rasanya pusing sekali." Gumam Luna seraya satu tangannya memegangi kepalanya.

"Nyonya,,, Nyonya kenapa?" Tanya Kiara yang segera melempar lap yang sedang ia gunakan untuk mengelap kaca jendela, lalu menghampiri Luna dan langsung memegangi Nyonya nya.

"Luna.. Luna tidak apa apa Mbak, hanya pusing saja." Jawab Luna saat rasa pusing itu sedikit mulai mereda.

"Tapi Nyonya terlihat pucat." Ucap Kiara panik.

"Luna tidak apa apa Mbak." Ucap Luna, "Mbak, tolong bantu Luna ke kamar ya?" Pinta nya.

"Baik Nyonya." Sahut Kiara gegas memapah tubuh Luna dan membawanya ke kamar.

"Hati-hati Nyonya." Ucap Kiara saat kaki Luna mulai menaiki tangga.

"Iya Mbak." Sahut Luna, satu tangannya memegangi pegangan besi yang ada di samping tangga.

"Terimakasih Mbak." Ucap Luna setelah sampai di kamar dan duduk di sisi ranjang.

"Sama-sama Nyonya." Sahut Kiara.

"Kalau begitu saya pamit ya, Nyonya. Kalau butuh apa apa, Nyonya bisa panggil saya." Ucap Kiara lalu segera keluar dari kamar majikannya itu setelah mendapat anggukan dari Luna.

Luna segera merebahkan tubuh nya, hingga Luna kembali terlelap.

***

"Kapan Rendi akan datang Mas?" Tanya Aryas yang kini tengah berada di ruang meeting.

Mereka baru saja selesai meeting internal bersama para karyawan, semua karyawan sudah bubar, dan hanya menyisakan Aryas dan Jay di ruangan itu.

"Kemungkinan Lusa Yas." Jawab Jay yang masih fokus dengan berkas yang ada di hadapannya.

"Hmmmmm, Apa setelah perusahaan Mas selesai di bangun, Mas akan mengundurkan diri dari perusahaan ini?" Tanya Aryas, seketika menghentikan aktifitas Jay.

Jay mendongak menatap wajah Aryas, "Mas belum memikirkan itu Yas, tapi kemungkinan begitu, karena Rendi tidak mungkin bisa menghandel dua perusahaan sekaligus." jawabnya.

"Aku rasa memang seharusnya begitu, perusahaan Mas juga membutuhkan Mas." Ucap Aryas.

"Ya, kamu benar Yas, tapi Mas belum siap untuk meninggalkan pekerjaan Mas disini. Rasanya berat Yas, Mas bisa seperti ini karena perusahaan ini, jadi Mas tidak mungkin meninggalkan perusahaan ini begitu saja." Ujar Jay.

Aryas menganggukan kepalanya, "Tapi aku pribadi lebih senang kalau Mas bisa mengembangan perusahaan Mas sendiri. Masalah perusahaan ini, InshaAllah aku dan Papah bisa menghandelnya." Timpal Aryas.

"Kamu benar Yas, nanti Mas akan coba pikirkan lagi." Sahut Jay, "Oh ya, siang nanti jadi kan makan siang bersama? Mas sudah suruh Luna datang kesini." Tanyanya.

"Jadi dong Mas, Rahma juga akan datang kesini." Jawab Aryas.

"Syukurlah, Syifa ikut kan?" Tanya Jay.

"InshaAllah ikut Mas, tapi kita lihat saja nanti, soalnya kalau siang Syifa kadang tidur." Jawab Aryas, Jay pun menganggukan kepalanya.

***

"Bodoh kau Vin, kenapa kamu meninggalkan aku dengan perawat itu." Bentak Nathan.

"Maafkan saya Tuan, saya tidak tau kalau Tuan dalam pengaruh obat itu, Saya pikir, wanita itu hanya memberikan Tuan obat tidur." Sahut Marvin.

"Itu bukan alasan, Vin." Ucap Nathan seraya menatap Marvin dengan tajam.

"Aku ngga mau tau, kamu harus cari dia, dan bawa kehadapanku hari ini juga. Kalau ngga, siap-siap saja kau kehilangan pekerjaan, dan aku akan menghancurkan hidupmu, Marvin Alexander." Ancam Nathan penuh penekanan.

"Ba...baik Tuan." Sahut Marvin yang hanya bisa pasrah dan menyetujui keinginan Tuannya.

Marvin pun beranjak dari kamar Via untuk segera mencari keberadaan Via.

"Aakkhhhhh."

Prang!!

Prang!!

Prang!!

Teriak Nathan yang begitu menggelegar di kamar yang sempat di tempati oleh Via, seraya menyapu semua yang ada di meja rias, hingga semua peralatan make up milik Via yang Via tinggalkan berhamburan ke lantai.

"Sial... Kenapa jadi seperti ini..." Nathan menatap dirinya di cermin seraya menopang tangannya di meja rias.

"Awas kau Clarissa, bersiaplah menerima kehancuranmu."

"Akkhhhhh."

Prang!!!

Teriak Nathan yang kali ini memecahkan kaca di meja rias itu, hingga darah segar menetes dari buku-buku tangan Nathan.

1
tiara
betul Marvin Nathan harus tanggung jawab sana kalau ga mau ya udah sama kamu aja
tiara
waduh bagaimana sih Jay nyuruh Luna ke kantor ga ngasih tau staf dikantor kasian kan Luna malah diusir
tiara
sepertinya Jay junior segera hadiirnih, ayo Nathan kamu harus bertanggung jawab pads suster via
tiara
hayo Marvin cari Via sampai ketemu, kasihan dia sekarang jadi menderita karena kamu ga teliti kalau Nathan itu terpengaruh obat perangsang.dan Via jadi korbanmu
tiara
waduuh Nathan harus tanggung jawab tuh sama via
tiara
Ayo Marvin selamatkan Nathan dari kejahatan Clarisa
tiara
semoga caĺon istri Nathan gadis yang baik, apa mungkin tidak disukai Nathan jadi terus mengejar Luns
tiara
Indah seoertinya kakanya Nathan,kalau Luna apa adik Nathan.apa kebetulan saja sama-sama alergi strowbery
tiara
mulai terungkap identitas Luna apakah Nathan tetap masih terus mengejar Luna
tiara
sabar bang Rendy Nathan hanya menolong indah karena kakinya luka, sepertinya Nathan bertemu kakaknya ya
tiara
sepertinya kakak Nathan itu Indah ya,tapi mengapa wajah Luna mirip ibunya Nathan
tiara
oh alergi thoh kirain kenapa, mungkinkah Luna ada hubungan keluarga dengan Nathan
tiara
sepertinya Nathan melakukan rencana jahat untuk memisahkan Jan dengan Luna nih.semoga saja mereka dapat bersama walaupun penuh rintangan dan ujian yang menghampiri mereka
Nur Nazeerah:: tiara😗
total 1 replies
tiara
wah Nathan mulai melancarkan aksinya nih untuk mendapatkan Luna.
tiara
cari yang lain aja Nathan janganlah sama Luna
tiara
siapa tuh yang mulai bermain dengan Jay,siap-siap.akan dihancurkan. Jay dilawan pasti kalian kalah
tiara
Musuhmu seseorang menginginkan istrimu Jay jadi jagalah istrimu sekuat tenaga biar ga ada yang mengbilnya dari mu
tiara
jangan dipecat lun manfaatin aja sesuai keahlianya kasian kalau dipecat
Anindya Nur Rahma
Jangan jangan Luna saudara Nathan, yang hilang, jadi penasaran deh. Lanjut Thor
tiara
apakah ada hubungan kaka adik atau kebetulan saja mirip saja wajah Luna dengan Nathan.masih rahasia sepertinya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!