NovelToon NovelToon
Who Am I?

Who Am I?

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Sistem
Popularitas:731
Nilai: 5
Nama Author: @Sanaill

Seorang mahasiswa cupu yang hidupnya terkurung oleh penyakit langka, menghembuskan napas terakhirnya di ranjang rumah sakit. Tanpa dia duga, kematian hanyalah awal dari petualangan yang tak terbayangkan. Dia terbangun kembali di sebuah dunia fantasi yang penuh sihir dan makhluk-makhluk aneh, namun dalam wujud seorang anak laki-laki berusia lima tahun bernama Ahlana. Ironisnya, dia terlahir sebagai budak.

Di tengah keputusasaan itu, sebuah Sistem misterius muncul dalam benaknya. Sistem ini bukan hanya memberinya kesempatan untuk bertahan hidup, melainkan juga kekuatan luar biasa: kemampuan untuk meng-copy ras makhluk lain beserta semua kekuatan dan kemampuan unik mereka. Namun, ada satu syarat yang mengubah segalanya: setiap kali Ahlana mengaktifkan kemampuan copy ras, kepribadiannya akan berubah drastis, menyesuaikan dengan sifat alami ras yang dia tiru.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon @Sanaill, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 10: Harpy Pemburu dan Kejutan di Angkasa

Elias menatapku dengan ekspresi setengah curiga, setengah pasrah. Aku hanya menyeringai lebar, seringai yang mengindikasikan bahwa ideku pasti akan menimbulkan kekacauan, dan aku sangat menikmatinya. Anak-anak di belakang kami, setelah mendengar derap kuda prajurit tadi, kini menatapku dengan mata penuh harap. Mereka tahu, ketika Ahlana punya ide "efisien," itu berarti akan ada pertunjukan.

"Baiklah, Ahlana," Elias menghela napas, "apa pun yang kau rencanakan, lakukanlah dengan hati-hati. Kita tidak ingin menarik terlalu banyak perhatian."

"Tentu saja!" kataku, penuh keyakinan palsu. "Hanya sedikit... gangguan."

Aku meminta Elias dan anak-anak untuk tetap bersembunyi di balik semak-semak lebat. Kemudian, aku melangkah maju ke sebuah area yang sedikit lebih terbuka, mencari posisi yang bagus untuk transformasiku. Aku mendongak, mencoba membayangkan Harpy itu terbang di atas sana.

[Ras Terdeteksi: 'Harpy Pemburu' - Level 15 (Status: Terbang di Atas, Waspada). Apakah Anda ingin meng-copy ras ini? (Ya/Tidak)]

"Ya!" bisikku, tak sabar.

Seketika, sensasi yang benar-benar asing menyelimuti tubuhku. Ini bukan lagi sekadar perubahan otot atau tulang, melainkan sesuatu yang terasa lebih... ringan. Tulang-tulangku terasa berongga, dan otot-otot di punggungku menegang secara aneh. Pakaian jubah Elias yang kebesaran langsung tercabik-cabik, jatuh ke tanah sebagai sisa-sisa kain.

Rasa gatal yang luar biasa muncul di seluruh punggungku, kemudian sensasi tajam saat dua massa besar pecah keluar. Aku tahu itu adalah sayap. Sayap berbulu yang besar dan kuat, terasa asing namun entah bagaimana begitu alami. Kulitku berubah menjadi bersisik di beberapa bagian, terutama di kaki yang kini memanjang dan memiliki cakar kuat. Tanganku berubah menjadi cakar yang lebih kecil namun tajam. Di wajahku, hidungku sedikit memanjang dan melengkung, dan mataku terasa menjadi lebih fokus, lebih tajam.

Dan kemudian, yang tak terhindarkan, aku merasakan perubahan di bagian... vital. Tubuhku melengkung, menjadi lebih ramping, dan dadaku terasa membesar. Suara yang keluar dari tenggorokanku adalah pekikan tajam, sebuah insting alamiah Harpy.

Aku, Ahlana, kini adalah seorang Harpy Pemburu—dan aku benar-benar perempuan!

Aku mengepakkan sayapku secara refleks. Angin kencang menerpa wajahku, dan aku merasa tubuhku terangkat dari tanah. Ini menakjubkan! Aku terbang! Sensasi melayang di udara, melihat hutan dari atas, benar-benar membebaskan.

[Efek Ras 'Harpy Pemburu' Aktif Penuh. Durasi Tersisa: 29 Menit.]

[Kecenderungan Kepribadian: Agresif, Teritorial, Suka Mencuri, Vokal, Cenderung Menggoda.]

Oke, 'suka mencuri' dan 'menggoda'? Ini akan menarik. Aku melihat ke bawah, ke arah jalur yang dilalui para prajurit tadi. Mereka sudah cukup jauh, tapi mataku yang tajam bisa melihat mereka.

Sebuah ide melintas di benakku, ide yang sangat Harpy dan sangat Ahlana. Aku menjerit nyaring, pekikan Harpy yang memekakkan telinga, bergema di seluruh hutan. Prajurit-prajurit itu pasti mendengarnya.

Kemudian, aku mengepakkan sayapku, terbang menukik ke arah mereka dengan kecepatan luar biasa. Aku mendengar teriakan terkejut dari bawah. Para prajurit mengangkat kepala mereka, busur dan pedang mereka terhunus, siap bertarung.

"Hanya seorang Harpy!" teriak salah satu prajurit, mencoba menenangkan diri. "Dia hanya akan menukik dan mencakar!"

Aku tertawa. Tawa melengking seorang Harpy, penuh ejekan. "Oh, benarkah?" seruku, suaraku kini adalah suara wanita yang tajam dan serak. "Kalian pikir aku hanya akan mencakar? Aku akan mencakar, dan mencubit, dan mungkin... mencuri sesuatu yang berharga!"

Aku menukik lagi, kali ini jauh lebih dekat. Para prajurit itu terkejut dengan kemampuan bicaraku. Aku melesat di antara mereka, kecepatan dan kelincahanku di udara luar biasa. Dengan cakar kakiku, aku mencengkeram helm seorang prajurit dan langsung membawanya terbang tinggi.

"Hei! Kembali kemari, dasar monster!" teriak prajurit itu, panik tanpa helmnya.

Aku terbang semakin tinggi, lalu, dengan seringai Harpy, aku menjatuhkan helm itu ke kepala prajurit lain di bawah. KLONK! Prajurit itu langsung terhuyung, kepalanya pening.

"Ups!" pekikku, pura-pura menyesal. "Maaf, aku rasa tanganku terpeleset!"

Para prajurit itu mulai menembakkan panah ke arahku, tapi aku terlalu cepat. Aku meliuk-liuk di udara, menghindari setiap panah dengan mudah. Ini adalah permainan yang menyenangkan.

"Kalian tidak akan pernah menangkapku!" aku berseru, menukik lagi. Kali ini, aku mencengkeram kantung koin salah satu prajurit dengan cakar tanganku, lalu terbang menjauh. "Oh, lihat apa yang kutemukan! Kilauan yang indah! Ini milikku sekarang!"

Prajurit itu meraung marah. "Kembalikan itu, dasar Harpy sialan!"

"Tidak mau!" pekikku. Dorongan untuk mencuri barang berkilau begitu kuat, ini pasti bagian dari insting Harpy.

Aku terus menjahili mereka, menukik dan terbang di sekitar mereka, sesekali mencakar lengan atau bahu mereka, namun tidak sampai melukai parah. Aku hanya ingin membuat mereka frustrasi dan kelelahan. Salah satu prajurit mencoba melempar tombaknya, tapi aku berhasil menghindar dengan mudah.

"Kalian lambat sekali!" ejekku. "Apa kalian yakin ini adalah cara kalian menangkap budak? Jika begini terus, kalian akan kehilangan semua barang berharga kalian!"

[Efek Ras 'Harpy Pemburu' Berkurang. Durasi Tersisa: 5 Menit.]

[Kecenderungan Kepribadian: Agresif, Teritorial, Suka Mencuri, Vokal, Cenderung Menggoda.]

Waktunya habis. Aku harus segera kembali. Dengan pekikan terakhir yang memekakkan telinga, aku terbang tinggi, lalu berputar dan menghilang di balik kanopi hutan yang lebat. Aku bisa mendengar raungan frustrasi dan sumpah serapah dari para prajurit di bawah. Misi berhasil. Mereka pasti akan berpikir dua kali sebelum mengejar kami lagi.

Aku terbang kembali ke tempat Elias dan anak-anak bersembunyi. Saat aku mendarat, tubuhku terasa gatal lagi.

[Efek Ras 'Harpy Pemburu' Berakhir. Cooldown: 5 Jam]

[Atribut Fisik Kembali ke Normal. Kecenderungan Kepribadian Kembali ke Normal.]

Dan dalam sekejap, sayapku menghilang, buluku rontok, cakarku mengecil, dan tubuhku menyusut. Aku kembali menjadi Ahlana si bocah. Dan tentu saja, telanjang bulat lagi. Aku segera bersembunyi di balik semak-semak, merasa sangat konyol.

"Sialan! Kenapa ini selalu terjadi padaku?!" gerutuku, suaraku kembali cempreng.

Elias dan anak-anak keluar dari persembunyian mereka, menatapku dengan campuran terkejut dan geli. Mereka pasti melihat pertunjukanku di udara. Wajah Elias tampak tegang, tapi ada senyum tipis di bibirnya.

"Ahlana," kata Elias, berusaha menahan tawa. "Aku tidak menyangka kau akan... menjadi seekor Harpy. Dan melakukan hal-hal seperti itu."

"Aku juga tidak!" kataku, merasa malu. "Itu instingnya! Dan sekarang aku telanjang lagi!"

Lyra dan anak-anak lainnya tertawa terbahak-bahak. Tawa lepas yang benar-benar menghilangkan ketegangan mereka. Mereka melihatku, seorang anak laki-laki yang berubah menjadi Harpy perempuan yang menjahili para prajurit, dan kembali telanjang.

Kael melemparkan kembali jubah Elias padaku. "Cepat pakai, Ahlana!"

Aku merengut, tapi segera memakainya. Ini adalah identitas yang benar-benar aneh. Hari ini aku adalah beruang raksasa, lalu Elf bijaksana, dan sekarang Harpy pemburu. Aku harus berhati-hati dengan ras apa yang akan ku-copy selanjutnya. Atau tidak, karena itu akan terlalu membosankan. Petualangan gila ini masih panjang.

To be continue.......

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!