Aleya adalah seorang wanita muda yang hidup dalam dunia glamor dan penuh rahasia. Ia secara tak terduga terjerat dalam hubungan rumit dengan seorang presdir perusahaan ternama, yang menjadikannya gadis simpanan. Meski awalnya Aleya menganggap hubungan ini sebagai jalan pintas untuk memperbaiki hidupnya, lambat laun ia menyadari bahwa cinta dan kekuasaan membawa konsekuensi yang tak pernah ia bayangkan. Di tengah konflik batin, ambisi bisnis, serta tekanan sosial, Aleya berjuang menemukan jati dirinya dan menentukan pilihan antara hati dan harga diri. Akankah Aleya mundur dari kenyataan yang ia ketahui? Atau ia akan tetap melanjutkan hidupnya sebagai Gadis simpanan?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dian Aprilia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Apartemen Arga
“Nona baik sekali. Semoga usahamu selalu lancar, Nona!”
Aleya pun tersenyum. “Lanjutlah pekerjaan kalian. Aku masih ada urusan,” ucap Aleya.
”Baik Nona,” ucap Lavina dan Clara bersamaan.
Aleya kemudian kebelakang untuk mengambil tas dan jaketnya. Ia kemudian mengikat rambutnya keatas dan keluar. Tapi saat keluar, ia terkejut saat melihat wajah Pria yang sangat familiar dimatanya.
“Arga,” gumam Aleya.
Gadis itu kemudian berlari kecil kearah Arga yang berdiri didepan pintu dengan mengulas senyuman manisnya. Pria itu langsung membuka lebar kedua tangannya dan menyambut Aleya dengan pelukan hangatnya itu. Aleya pun langsung masuk kedalam Pria itu dan mengendus aroma tubuhnya yang begitu menenangkan baginya.
“Clara, lihatlah Nona!” bisik Lavina.
Clara pun langsung histeris saat melihat Bos nya itu begitu mesra dengan Pria. “Nona ini masih saja malu untuk mengatakan bahwa mereka sudah berkencan!”
“Kau sudah selesai bekerja?” tanya Aleya yang masih berada didalam pelukan Arga.
“Ya sudah. Makanya aku langsung menemuimu,” ucap Arga.
“Ini baru jam 1 siang. Kenapa cepat sekali?” tanya Aleya.
”Hm. Apa kau tidak rindu padaku?”
“Ish kau ini. Oh ya, sarapan yang aku bawakan tadi pagi, apakah sudah habis?”
Arga kemudian melepas pelukannya. Ia kemudian membungkuk dan mensejajarkan wajahnya dengan wajah Aleya. “Tentu kuhabiskan. Mana mungkin tidak?”
Pria itu kemudian mengecup bibir Aleya dengan sangat tiba-tiba hingga membuat Aleya membelalakkan matanya karena terkejut. “A-arga,” gumam Aleya sembari memegang bibirnya.
Arga pun terkekeh.
“Ish kau ini!” kesal Aleya
Arga kemudian merangkul Aleya dan membawanya berjalan menuju mobil yang terparkir tak jauh dari toko Aleya. Pria itu kemudian membukakan pintu untuknya.
“Terimakasih,” ucap Aleya.
Pria itu kemudian ikut masuk kedalam mobil dan membantu Aleya untuk memasang sabuk pengaman. Aleya pun langsung menahan nafasnya saat wajah Arga begitu dekat dengan wajahnya. Ia bisa merasakan deru nafas Arga yang hangat menghembus lembut pipinya.
Arga yang tersadar pun tak mau kehilangan momen. Pria itu langsung mencium bibir Aleya. Aleya pun ikut memejamkan matanya dan membalas ciuman Arga. Aleya juga langsung meremas pelan bahu Arga.
Beberapa menit berselang. Tautan mereka terlepas dan mereka saling menatap satu sama lain dengan tatapan yang membangkitkan gairah mereka. Tanpa basa-basi, Arga langsung melajukan mobilnya kearah Apartemen miliknya yang tak jauh dari sana.
“Kita mau kemana?” tanya Aleya dengan wajah lugunya.
Arga tak menggubris. Pria itu tetap fokus untuk melajukan mobilnya dengan kecepatan yang cukup tinggi. Sesampainya di Apartemen itu, Arga langsung menarik tangan Aleya dan membawa Aleya naik lift dan menekan tombol 40, tepat dimana kamar nya berada.
“Ini Apartemen milikmu?” tanya Aleya saat mereka mulai memasuki Apartemen mewah itu.
Arga mengangguk. Pria itu tiba-tiba langsung mengangkat tubuh Aleya dan menciumnya dengan ganas. Pria itu juga langsung membawa Aleya naik keatas dan membantingnya diranjang.
“Ahh! Kenapa kau kasar sekali?” lirih Aleya.
Pria itu kemudian membalikkan tubuh Aleya dan menarik tangan Aleya kebelakang. “Karena kau sangat menggoda. Aku tidak tahan setiap kali bertemu denganmu,” bisik Arga sembari mulai menanggalkan kancing Aleya satu persatu.
Pria itu kemudian melonggarkan dasinya. Ia juga kembali mendorong tubuh Aleya dan menindihnya. Ia kemudian mengunci kedua tangan Aleya keatas kepala dan mengikatnya dengan dasi yang ia pegang.
”A-arga mau kau apakan aku?”
“Menurutlah,” bisik Arga.
Permainan mereka pun semakin panas. Kini, Aleya merasakan sensasi baru yang dibuat oleh Arga. Walau sedikit sakit, tapi ia tetap terbuai dan menikmati permainan ganas Pria yang berada diatasnya itu.
“Eunghh! K-kenapa kau brutal sekali?” lenguh Aleya yang tak berhenti melampiaskan rasa nikmatnya.
Arga tak menggubris. Ia terus menatap mata Aleya yang teduh itu. Pria itu juga mencekik leher Aleya dan terus melakukan aksi nakalnya hingga membuat gadis dibawah kukungannya itu menjerit nikmat.
\~\~\~
“Kenapa hari ini kau brutal sekali Arga? Badanku rasanya mau patah,” ucap Aleya yang masih berada di dalam pelukan Pria itu.
Arga pun terkekeh dan mengecup pucuk kepala Aleya. “Apa kau ingin tinggal disini?” tanya Arga.
“Kenapa tiba-tiba sekali?”
“Tidak. Apartemen ini kan tidak terlalu jauh dari tokomu. Jadi lebih dekat jika kau lelah dan ingin pulang untuk istirahat. Dapurnya juga lebih luas. Kau bisa memasak apapun sesuka hatimu,” ucap Arga.
Aleya kemudian menatap wajah Pria itu dengan senyuman manisnya. “Akan aku pikirkan lagi,” ucap Aleya.
“Kalau aku mau, apa kau juga akan menemaniku disini hm?” tanya Aleya.
“Apa kau mau?”
“Eh? Tentu saja!”
Mereka pun tertawa bersama. “Aku akan menemanimu. Setiap hari. Kalau sudah saatnya, aku juga akan menikahimu,” ucap Arga kemudian kembali mengecup pucuk kepala Aleya.
Aleya yang mendengar itu pun langsung salah tingkah. Wajahnya memerah. Ia kemudian kembali menenggelamkan wajahnya kedalam pelukan Arga.
“Semoga kau bisa menepati perkataanmu,” batin Aleya
