NovelToon NovelToon
DENDAM KESUMAT

DENDAM KESUMAT

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Misteri / Balas Dendam / Iblis / Identitas Tersembunyi / Dendam Kesumat
Popularitas:195.4k
Nilai: 5
Nama Author: Cublik

“Aku mohon! Tolong lepaskan!”
Seorang wanita muda tengah berbadan dua, memohon kepada para preman yang sedang menyiksa serta melecehkannya.

Dia begitu menyesal melewati jalanan sepi demi mengabari kehamilannya kepada sang suami.

Setelah puas menikmati hingga korban pingsan dengan kondisi mengenaskan, para pria biadab itu pergi meninggalkannya.

Beberapa jam kemudian, betapa terkejutnya mereka ketika kembali ke lokasi dan ingin melanjutkan lagi menikmati tubuh si korban, wanita itu hilang bak ditelan bumi.

Kemana perginya dia?
Benarkah ada yang menolong, lalu siapa sosoknya?
Sebenarnya siapa dan apa motif para preman tersebut...?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Cublik, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Dendam : 29

Sebelumnya.

Ssstt sstt

Langkah kaki Lastri terhenti, indera pendengarannya yang sensitif, menangkap bunyi mendesis. Wanita berkaos oblong dan celana kulot itu tersenyum culas, bibirnya naik keatas.

Dua langkah dari tempatnya berdiri, ada seekor Ular weling yang sering juga disebut Ular belang, sedang menelan kepala Kodok.

“Ayo ikut aku, nanti ku beri makan anak Curut.” Lastri membungkuk mengambil ranting, mematahkan ujung kayu agar membentuk huruf Y, tanpa ragu menekan kepala Ular yang memiliki racun mematikan diatas Kobra.

Ular Weling melakukan perlawanan, tapi dikarenakan separuh badan Kodok masuk ke dalam mulutnya, Ular itu tak bisa menyerang secara agresif, tidak juga mampu menancapkan taring dan mengeluarkan racunnya.

Tas kain dari bahan karung tepung yang biasa menampung bekal Lastri, kini berubah fungsi. Ular berhasil dia tangkap dan di buntal ke dalam tas, sementara plastik berisi bekal dimasukkan ke dalam baju, terlebih dahulu diikat ujungnya.

Lastri melanjutkan perjalanan menuju ke hunian juragan Bahri. Dahulu, almarhum bapaknya lah yang mengajarkan bagaimana menghadapi binatang buas dan berbahaya. Memilih mundur, bertahan, atau melakukan perlawanan dengan menyerang tepat sasaran.

Di saat belasan para pekerja sibuk mencari jejak ternak juragan Bahri, Lastri juga tak kalah sibuk mengerjakan proyek besar. Memanfaatkan keadaan dengan sebaik mungkin.

Tidak ada satupun orang yang memperhatikan gerak-gerik Lastri, wanita itu bebas bereksperimen. Menggali lubang di bawah pohon mangga, bersebelahan dengan bangunan bercat merah, mengumpulkan sampah kering, membasahi tanah galian agar lembab, terkahir merebut anak tikus yang masih merah dari induknya.

Terlebih dahulu Lastri memastikan keadaan aman, dan si Iblis tidak mengendus keberadaannya, lalu ia membuka mata batin, seketika aura mistis mengelilingi putri Ni Dasah.

Sama seperti halnya Bahri dan Sugeng yang memiliki ilmu gendam, Lastri pun punya. Tatapannya dan suaranya dapat mempengaruhi seseorang dan menjinakkan binatang.

Tas dibuka, tanpa melakukan perlawanan si ular Weling masuk ke dalam sarang buatan. Kodok yang tadi dia mangsa sudah tertelan dan masuk ke dalam perut.

“Tenanglah di dalam sana, sampai esok hari tiba. Datangi kerumunan orang, buat mereka ketakutan.” Lastri menutup lubang dengan daun-daun kering, lalu beranjak dari sana.

Seperti tidak terjadi apa-apa, dia melakukan pekerjaannya, berpura-pura panik ikut mencari kawanan Lembu dan Kambing.

'Dasar kikir! Baru kehilangan sepersen harta, sudah kebakaran jenggot. Itulah akibatnya bila mendapatkan kekayaan dengan cara tak benar, Semesta murka dan melancarkan aksiku ... ha ha ha.' Tangannya sibuk menyingkirkan sampah demi melihat ada tidaknya jejak kaki hewan berkaki empat, sedangkan batinnya sangat berisik mengumpat.

***

Para ibu-ibu bagian dapur, duduk di bangku-bangku kayu pendek, sibuk mengupas bawang, mengiris cabai, dan lainnya.

Salah satu dari mereka berteriak kencang saat melihat ular Weling melata mendekat.

“Ular! Ada Ular!”

Suasana menjadi riuh, tampah berterbangan dikarenakan terlepas dari genggaman, kacang tanah berhamburan.

“Mana? Di mana Ularnya?! Seorang pria mengeluarkan parang, bersiap membunuh, tapi begitu melihat Ular menjulurkan lidah, mendesis. Nyalinya ciut, mundur teratur.

“Cari kayu panjang, usir saja! Ini Weling, tak boleh dibunuh!” katanya lantang, kembali memasukkan parang ke dalam sarung.

“Halla, sama Ular yang besarnya cuma sejempol kaki pun, kau takut!” Herman maju bak pahlawan, mengacungkan parang lalu membacok Ular itu menjadi empat bagian. Wajahnya terkena percikan darah.

“Gila si Herman, tak takut kena tula dia!” bisik ibu-ibu yang duduk disebelah Surti dan Mina. Dia bergidik ngeri.

“Kok aku jadi merinding ya?” balas lainnya sembari mengusap tangan.

“Biarkan saja! Nanti kalau kenapa-kenapa, salah dia sendiri. Kan, sudah diperingati juga,” timpal bu Mina, lainnya pun setuju.

“Mengapa perasaan ku seketika tak enak ya? Konon katanya kalau lagi ada hajatan dan didatangi Ular, apalagi Weling, pertanda akan terjadi kemalangan. Padahal Kades Hardi dan calon istrinya Ayu, digadang-gadang sebagai pasangan paling serasi. Semoga saja cuma mitos.” Surti berbisik lirih.

Ibu-ibu tersebut bersamaan melirik nyonya Samini dan calon besannya. Yang sama sekali tidak terganggu oleh kejadian kecil tadi.

Masyarakat mempercayai, bila Ular Weling adalah makhluk mistis, sebagian juga menganggap jelmaan Jin. Maka dari itu tidak boleh dibunuh.

Diam-diam Lastri menyelinap, dirusaknya sarang buatannya agar tidak meninggalkan jejak yang bisa dijadikan bukti, lalu melangkah cepat melewati belakang kandang kosong.

“Herman, Herman … bodoh sekali kau! Demi disanjung sang juragan, memilih hari kematian mu sendiri.” Di usap-usapnya telapak tangan seakan menghilangkan debu.

.

.

Di saat semua orang antusias menyambut pesta pernikahan paling meriah dan mewah yang pernah ada, ada satu sosok memilih tempat sepi, merenung, hatinya tengah disusupi rasa bersalah.

Gandi mengusak rambut tebalnya, duduk sambil berselonjor di semak-semak tepi sungai.

“Maaf, Pen. Kuharap arwahmu tenang di alam baka.” Helaan napasnya terasa berat, lingkaran mata menghitam, dia tidak dapat tidur nyenyak. Masih terbayang-bayang mata Pendi yang terbelalak, kaki kejang-kejang, saat hidung dan mulutnya dibekap bantal.

Gandi berhasil menjalankan tugas dengan sempurna. Setelah diperintahkan membunuh Pendi, dia langsung pergi ke rumah sakit kota bersama salah satu antek juragan Bahri.

Percobaan pertama dan kedua gagal, dikarenakan perawat hilir mudik di depan ruangan sahabatnya. Ketiga kalinya baru berhasil.

Gandi menyuap perawat yang bertugas, serta pengawas. Meminta berjaga di luar kamar inap, lalu dia masuk dan mengeksekusi Pendi. Setelahnya menculik, kemudian membunuh si perawat agar tidak buka suara.

Ya, begitulah caranya melenyapkan nyawa seseorang yang berpotensi menjadi ancaman. Disuap, lalu dihilangkan nyawanya.

Gandi menolehkan kepala, saat mendengar gemerisik dedaunan bergesekan, tangannya langsung menarik parang dari sarungnya.

“Kang Gandi disini? Sedang apa?”

.

.

Bersambung.

Terima kasih banyak ya Kakak 🙏 Atas dukungan luar biasanya.

Semoga kita semua sehat selalu, dan selalu dalam lindungan Tuhan Yang Maha Esa 🤲❤️🥰

1
Yuli Purwati
lanjut......
Yuli Purwati
lanjut....
Yulay Yuli
mampus 😂😂😂😂
Yulay Yuli
kaya dikasih bunga kecubung y thour,mabok pendi 😂
Yulay Yuli
visualnya thour lastri
Riris riris
akhhhhhh.....,., sebel,sebel, sebel kenapa harus bersambung? 😭😭😭, mau guling "malu, mau teriak takut di kira stres , lagi kak lagi.
kasih vote aja biar double up
Muhammad Arifin
ngintip,bekne ada kejutan....hufff...sabar nunggu esok pagi 💪💪💪
Ma'e Tinok
tungguin ah ini kan mlm jumat hihihi 😘😘😘🥰💪
Arryanti Ar
ka cublik ni tega nian menggantung cerita,kan makin penasaran jadi nya
Betri Betmawati
bikin dag dig dug aja Thor, untuk Yusuf dtang menolong, teryata Lastri tak sehebat apa yg ku pkir, gmn ya nasib nya
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝒎𝒂𝒏𝒂 𝑵𝒊 𝑫𝒂𝒔𝒂𝒉 𝒏𝒊𝒉 𝒍𝒈 𝒈𝒆𝒏𝒕𝒊𝒏𝒈 𝒈𝒊𝒏𝒊 𝒈𝒂𝒌 𝒏𝒐𝒏𝒈𝒐𝒍 𝒋𝒅 𝒈𝒓𝒆𝒈𝒆𝒕 𝒕𝒉 😅😅
Salim ah
akhhh...kena prank author bersambung?..aduh bikin deg deg an wae Thor mbok kasih tambahan bab biar tau keadaan Lastri🙄
owh ya kok lurah Yusuf bisa ada disitu ya
apa karna dia punya indra ke6 tau Lastri ada masalah lgsg datang
semoga Lastri gak kenapa2 dan ni dasah DTG untuk membantu anaknya
sfd
oaaalahhh lagi seru seru nya malah tu be kontinyus
neni nuraeni
semoga Lastri dan Yusuf selamat thor...lnjut thor
Lisstia
kaaaaak
mana nih kelanjutannya
_yuniarti.sherli_
kaaaakkk kenapa bisamen bikin novel yang ngegantung pas lagi tegang gini, up lagi gak!!😂😂
Wahyu ningsing
akhh....piyee Thor terusan e...nanggung
Zahraputri Putri
kakkkkkkkkkkkkk..........cublikkkkkkk..........cepetan doubell upnyaaaaaaa....tegangggg niiiiiiiii...........
Popo Hanipo
nunggu dr pagi giliran updet menjelang mgrib malam jumat lagi eeehhh di gantung pula😩
umi nafisah
lastri jgn mati dl thor.. gk ikhlas aku😭😭 kn dendamnya blm trbalas 😖😖😖
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!