The Power Of Kasta
Malam yang sunyi dengan derasnya hujan membuat seorang wanita merasakan perasaan berbeda..
" Mengapa Aku merasa malam ini terasa berbeda" ucap pelan Seorang wanita bernama Sekar Delina pengurus panti Asuhan Kasih Bunda
" Bunda" panggil seorang gadis kecil yang sedang ketakutan sambil memeluk boneka Tedy bear nya
"Asila kenapa kamu belum tidur nak?" tanya Sekar mendekati gadis kecil itu
" Bunda tadi Sila mendengar suara tangisan bayi di samping kamar" ucap Sila dengan mata polosnya
" Bayi?" ucap Sekar mengerutkan kening nya
Asila mengangukan kepalanya dengan tatapan polosnya
" Huff Mungkin kamu salah dengar nak sekarang Sila tidur ya" ucap Sekar dengan lembut
" Tapi bunda temanin Sila sampai tidur ya " ucap Gadis kecil itu
" Iyah sayang ayo ke kamar" ucap Sekar menuntun Sila dengan masih memikirkan perkataan Sila
" Apa benar yang di katakan Sila" batin Sekar bimbang
" Bunda ada apa? Kenapa bunda bengong?" tanya Sila
" Tidak sayang bunda akan membacakan dongeng agar Sila tidur " ucap Sekar setelah tersadar
Beberapa menit kemudian Sila telah tertidur pulas Sekar tersenyum sambil tangannya mengusap kepala Sila
Sekar berjalan ingin ke kamarnya tapi langkahnya terhenti saat..
Oek Oek Oek
Suara tangisan bayi terdengar saat suara deras hujan mulai mereda
Deg Deg Jantung Sekar berdetak kencang
" Suara bayi jadi yang di katakan Sila tadi benar" ucap Sekar lalu mengambil payung dan berjalan keluar
Sekar berjalan menuju sumber suara dan tak jauh dari tempat Sekar berdiri di sana sebuah box yang bisa di pastikan bayi itu berada di dalam nya Sekar mendekat..
" Ya Allaah kasian sekali kamu nak" ucap Sekar tak tega melihat bayi mungil itu bergegas Sekar mengangkat box itu dan membawanya ke dalam
" Tega sekali orang tuamu membuang kamu nak,kamu kedinginan Maafkan bunda yang lambat menyadari keberadaan kamu" ucap Sekar menitikkan airmata
Bayi dalam box itu tersenyum seakan merasa tenang sekarang
" Kamu bayi mungil yang tampan" ucap Sekar tersenyum mengangkat bayi itu dari dalam box mata sekar tertuju pada sebuah surat terselip bersama baju si bayi
Isi surat itu..
Terimakasih untuk kamu yang menemukan bayiku..
Tolong rawatlah dia dengan baik karena aku tak bisa merawatnya..
Aku tau aku orang tua yang tidak bertanggung jawab dan tega membiarkan Anakku di Asuh orang lain..
Tapi percayalah Aku pun terpaksa melakukan nya..
Aku mencintai Anakku tapi suatu Alasan membuat ku tak bisa membiarkan nya bersama ku
Di dalam box itu aku sudah menyiapkan satu kartu beserta pin nya gunakan itu untuk kebutuhan mu dan Anakku
Tolong jaga dia dan berikan dia nama Kenzio
Sekar menatap bayi mungil dalam gendongan nya
" Kenzio bunda tidak tau apa yang terjadi pada Mamamu tapi bunda yakin jika mama mu sangat mencintaimu" ucap Sekar
" Sekarang Kenzio bersama bunda Sekar dan bunda akan merawat dan menjaga Kenzio " ucap Sekar tersenyum
Bayi mungil itu tersenyum seakan tau perkataan Sekar
" Sekarang bunda akan membersihkan tubuh Ken setelah itu kita tidur besok ken akan bertemu saudara ken di sini " ucap Sekar bahagia
Sementara itu di luar Panti Seorang wanita cantik dengan tubuh yang basah karena hujan menatap sendu ke arah panti
" Maafkan Mama nak semoga kamu baik' saja di sini hiks hiks" ucap Gadis itu terisak
Beberapa Jam yang lalu sebelum ke Panti ini
Prangg
Tuan Alexander menghancurkan barang di depannya
" Papa tidak mau tau Maura kamu harus membuang Anak itu" Ucap Tuan Alexander
" Pah Maura mohon bagaimana pun Ken adalah Cucu papa " ucap Maura Gadis berlutut dengan terus terisak
" Dia Anak haram mau taruh di mana Muka papa jika semua orang tau Putri keluarga Alexander melahirkan Anak di luar nikah bahkan tidak memiliki Ayah" ucap Alexander Murka
" Ini salah maura pah biarkan Maura bersama ken dia darah daging Maura Pah " ucap Maura memeluk kaki Papah nya
Bruk
Tuan Alexander menolak putrinya lalu menatap tajam Maura
" Apa kamu belum puas membuat papa Malu dan kecewa Maura apa kamu ingin papa Mati saja?" tanya Alexander
Oek oek oek
Suara tangisan ken terdengar Maura menoleh melihat Nany membawa Ken
" cup cup sayang jangan nangis yah" ucap Maura menenangkan bayi Ken yang baru seminggu Maura lahirkan
Melihat pemandangan itu Tuan Alexander membuang mukanya sebenarnya dia merasa sedih tapi kembali lagi egonya terlalu tinggi
" Ingat kata' papa Maura jika tidak bayi itu akan papa lenyapkan" ucap Tuan Alexander lalu pergi
Deg
perasaan Maura hancur lalu memeluk erat bayinya
" Maafkan Mama nak" ucap Maura terisak
" Nak " seseorang menepuk pundak Maura dari belakang Maura menoleh
Terlihat seorang wanita setelah baya bernama Ratih Alexander ibu kandung Maura
" Duduklah disini" ucap Ratih membantu Maura berdiri dan duduk di sofa
" Jangan menangis" ucap Ratih menghapus airmata putri satu satunya
" Maura tidak ingin berpisah dengan Ken mah" ucap Maura
Ratih menatap sedih putrinya walaupun putrinya bersalah karena telah Hamil di luar nikah tapi bagi Ratih Maura tetap putrinya
" Ini salah maura mah Andai saat itu Maura mendengar kan mama untuk tak masuk kedalam Club ini semua tidak akan terjadi Maura bahkan tidak mengenal laki' yang meniduri Maura" ucap Maura terisak karena saat itu Maura sedang mabuk dan laki' itu laki' pertama yang menyentuh Maura
" Sudah nak jangan sedih Terus kasian cucu Mamah terganggu" ucap Ratih menatap Cucunya
" Apa yang harus Maura lakukan Mah?" tanya Maura putus asa
" Mama minta maaf Karena tidak berhasil membujuk Papamu " ucap Ratih sedih
" demi keselamatan ken Maura harus berpisah dengan Ken " ucap Maura
" Apa maksud mu nak?" Tanya Ratih
" Maura akan membawa ken jauh dari papa" ucap Maura
" Jangan nak besok kita bicarakan lagi dengan papa ya" bujuk Ratih tapi Maura menggelengkan kepalanya
" Maura akan memberikan Ken di tangan orang yang tepat " ucap Maura lagi
Itulah mengapa Maura terpaksa menyimpan ken di panti Asuhan Kasih Bunda karena Maura yakin Ken akan aman di sini Karena jauh dari kota tempat Maura dan keluarga nya tinggal
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 30 Episodes
Comments