NovelToon NovelToon
MADU (Istri Kedua)

MADU (Istri Kedua)

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Poligami / Anak Yatim Piatu / Teen Angst
Popularitas:8.9k
Nilai: 5
Nama Author: selvi serman

Tumbuh di lingkungan panti asuhan membuat gadis bernama Kafisha Angraeni memimpikan kehidupan bahagia setelah dewasa nanti, mendapatkan pendamping yang mencintai dan menerima keadaannya yang hanya dibesarkan di sebuah panti asuhan. namun semua mimpi Fisha begitu biasa di sapa, harus Kalam setelah seorang wanita berusia empat puluh tahun, Irin Trisnawati datang melamar dirinya untuk sang suami. sudah berbagai cara dan usaha dilakukan Kira untuk menolak lamaran tersebut, namun Irin tetap mencari cara hingga pada akhirnya Fisha tak dapat lagi menolaknya.


"Apa kamu sudah tidak waras, sayang???? bagaimana mungkin kamu meminta mas menikah lagi... sampai kapanpun mas tidak akan menikah lagi. mas tidak ingin menyakiti hati wanita yang sangat mas cintai." jawaban tegas tersebut terucap dari mulut pria bernama Ardian Baskoro ketika sang istri menyampaikan niatnya. penolakan keras di lakukan Ardi, hingga suatu hari dengan berat hati pria itu terpaksa mewujudkan keinginan sang istri.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon selvi serman, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 9.

Malam semakin larut, kini jarum jam telah menunjukkan pukul dua belas malam, namun Kafisha tak kunjung dapat memejamkan matanya akibat rasa lapar yang mendera. Sebenarnya tadi ia sudah makan malam, namun entah mengapa kini ia merasa lapar kembali. Daripada menahan lapar sampai besok, Kafisha memutuskan mencari sesuatu yang bisa dimakan untuk mengganjal perut.

"Sepertinya semua penghuni rumah sudah tidur, bibi juga pasti sudah tidur sekarang." gumam Kafisha menyaksikan hampir semua alat penerangan telah dimatikan. tak ingin membangunkan penghuni rumah lainnya, ia pun memutuskan menggunakan senter di ponselnya sebagai alat penerangan. Kafisha bernapas lega setelah ia tiba dengan selamat di depan kulkas, tanpa harus ada insiden tabrak menabrak suatu benda hingga menimbulkan kebisingan.

"Apa yang kau lakukan malam-malam begini di dapur???." Baru saja hendak membuka pintu kulkas, Kafisha sudah dikejutkan dengan suara bariton seseorang. kalau saja pemilik suara yang tak lain adalah Ardian tersebut tidak segera menyalakan lampu mungkin seisi rumah sudah heboh akibat mendengar suara teriakan Kafisha

Kafisha sontak berbalik badan, menghadap ke arah datangnya Ardian. "Bapak mengejutkan aku. Untungnya jantungku buatan tuhan coba kalau buatan cina, pasti sekarang sudah loncat dari rongganya." saking kagetnya tanpa sadar Kafisha mengoceh dihadapan Ardian.

"Apa yang kau lakukan malam-malam begini di dapur???."Ardian mengulang pertanyaannya tanpa peduli dengan ocehan Kafisha.

"Aku tidak bisa tidur sebab_." Kafisha tak sempat menuntaskan kalimatnya sebab suara gemuruh dari perutnya sudah mewakilinya menjawab.

"Kau lapar???."

Dengan menahan malu Kafisha akhirnya mengangguk.

"Menyingkir lah!!." pinta Ardian pada Kafisha yang saat ini menghalangi jalannya.

Setelah Kafisha menyingkir, Ardian pun membuka pintu Kulkas, dengan cekatan pria itu mengambil beberapa bahan makanan yang tersedia.

"Tunggu di sana, saya akan memasak sesuatu untukmu!."

"Tidak perlu pak, satu buah apel saja sudah cukup untuk mengganjal perut." kata Kafisha tidak ingin merepotkan Ardian.

"Tidak menyukaimu bukan berarti saya ini ayah yang buruk. Bagaimana pun anak yang ada di dalam perut kamu itu anak saya, dan saya tidak ingin sampai anak saya kelaparan." ujar Ardian sebelum beranjak.

Dari jarak yang tak begitu jauh, Kafisha memperhatikan pergerakan Ardian yang tengah memasang apron pada tubuhnya.

" Wajar sih jika banyak yang tidak menyangka jika saat ini usia pak Ardian sudah empat puluh tahun." batin Kafisha. Tanpa sadar wanita muda itu tengah mengagumi ketampanan serta bentuk tubuh Ardian yang masih terlihat seperti pria berusia tiga puluh tahunan.

"Astaga....apa yang sedang kau pikirkan Kafisha? ingat....pak Ardian itu sangat membencimu, Jadi jangan berani-berani mengaguminya!." batin Kafisha, seakan mengingatkan diri sendiri.

Beberapa saat kemudian, Ardian yang telah selesai memasak, menghampiri Kafisha dengan membawa sepiring nasi goreng spesial buatannya.

"Makanlah!." kata Ardian setelah menyajikannya di depan Kafisha.

"Terima kasih banyak, pak." ucap Kafisha.

Sedikit rasa haru dihati Kafisha atas perhatian Ardian seketika lenyap begitu saja tatkala pria itu berkata. "Kau tidak perlu berterima kasih karena saya melakukan semua ini untuk calon anak saya yang ada di perutmu."

Nyes....

Kafisha hanya tersenyum hambar mendengar kalimat Ardian yang mampu membuat hatinya mencelos.

"Apapun alasannya, aku tetap ingin berterima kasih atas kebaikan bapak."

"Hemt."

Daripada memikirkan sikap Ardian, Kafisha memilih segera menyantap nasi goreng spesial yang terlihat begitu menggiurkan di depan mata.

Baru beberapa kali Kafisha menikmati suapan nasi goreng ke dalam mulutnya, tiba-tiba saja ia dikejutkan dengan keberadaan Citra yang sudah berdiri dihadapannya. kedatangan Citra di dapur berniat mengambil air minum karena tenggorokannya terasa kering usai mengerjakan tugas sekolahnya. Ya, banyaknya tugas sekolah membuat gadis itu terpaksa bergadang untuk menyelesaikannya agar tidak sampai mendapat hukuman dari guru bidang studi. "

"Maaf...Pak Ardian hanya mem_" Kafisha sontak berdiri dari kursinya. Ia tidak ingin sampai gadis itu salah paham dan berpikir ia sengaja menggoda ayahnya, terlebih saat ini ibunya sedang tidak ada di rumah.

"Lanjutkan makannya! Bagaimanapun bayi yang ada di dalam kandungan kamu itu adalah adikku. jangan sampai membuatnya kelaparan!." Potong Citra kemudian melanjutkan langkahnya mengambil sebotol air dingin di dalam kulkas.

Meskipun ucapan Citra terdengar sedikit ketus, namun secara tidak langsung mengandung perhatian di dalamnya, dan itu mampu membuat Kafisha perlahan kembali mendudukkan bobotnya dikursi.

"Terima kasih." tentunya ucapan terima kasih tersebut ditujukan Kafisha kepada Citra.

Meskipun Citra tidak merespon ucapan terima kasih darinya, namun Kafisha sudah sangat bersyukur gadis itu tidak sampai mencaci maki dirinya karena mendapati ayahnya sedang bersamanya di meja makan.

Tanpa terasa air mata Kafisha jatuh seiring dengan pergerakan tangannya yang memasukkan suapan nasi goreng ke dalam mulutnya, air mata haru atas sedikit perubahan sikap Citra terhadap dirinya. Dengan cepat ia menghapus jejak air mata di pipi agar tak sampai terlihat oleh Ardian, namun sayangnya Ardian telah melihat air matanya. Dan entah mengapa, Ardian merasa hatinya tak nyaman melihat istri keduanya itu mengeluarkan air mata.

Di tempat berbeda, Irhan sedang menunggu jadwal keberangkatannya. Ya, perkataan Gio di club tadi berhasil mengganggu pikiran Irhan hingga pemuda itu memutuskan memesan tiket penerbangan menuju Singapore malam ini juga.

Setelah menempuh perjalanan kurang lebih dua jam, kini pesawat yang ditumpangi Irhan tiba di Changi internasional airport.

*

Di Mount Alvernia Hospital.

"Please, do your best for my father, doctor." pinta Irin pada dokter yang menangani ayahnya.

"Don't worry, we will try our best to cure the patient, Miss." balas dokter.

"Thank you, doctor."

Setelahnya, dokter pamit undur diri. Baru beberapa saat setelah kepergian Dokter, pintu ruangan kembali dibuka. Irin menyangka dokter datang kembali, tapi ternyata bukan dokter melainkan putranya, Irhan.

"Assalamualaikum."

"Waalaikumsalam...Irhan...." Irin cukup terkejut dengan kedatangan putranya itu. pasalnya Irhan sama sekali tak memberi kabar sebelumnya.

Irin melangkah ke arah datangnya sang putra. "Apa kamu ada urusan kerjaan di sini???." tanya Irin setelah memeluk putranya barang sejenak.

"Tidak ada. Irhan hanya ingin mengunjungi Opa, memangnya tidak boleh????."

"Bukan begitu maksud mama, sayang." balas Irin seraya mengelus punggung Irhan.

"Bagaimana keadaan, Opa ???." Irhan melangkah mendekati tempat tidur pasien, lalu menempati kursi yang tadinya ditempati oleh ibunya.

"Seperti yang kamu lihat, Opa baik-baik saja hanya mama kamu saja yang terlalu berlebihan." Pria sepuh itu menyembunyikan rasa sakit dibalik senyumnya. "Kau tenang saja, Opa akan tetap hidup dan sehat untuk melihatmu menikah dan memiliki anak." sambung Opa masih dengan senyuman manisnya, senyuman manis yang selalu ia tampilkan di depan kedua cucunya, yakni Irhan dan Citra. Ya, pria sepuh itu tak ingin membuat kedua cucunya bersedih karena kepikiran dengan kondisi kesehatannya.

Irhan hanya mengangguk seraya menahan kesedihan dihati, Ia tahu betul jika saat ini Opa nya itu sedang bersandiwara agar terlihat baik-baik saja dihadapannya. sebenarnya saat itu tujuan utama Irhan kembali ke tanah air adalah ingin mewujudkan keinginan Opanya yang tak sabar melihatnya menikah. Irhan berniat melamar Kafisha menjadi istrinya. namun sayangnya semua itu harus pupus setelah tahu ternyata Kafisha telah menikah , dan yang lebih menyakitkan lagi bagi Irhan, tenyata pria yang telah menikahi Kafisha tak lain adalah ayahnya sendiri.

1
Felycia R. Fernandez
heh Tante...
disini siapa yang licik ???
disini siapa gak tamak???
gak usah sok playing victim gtu donk...
nggak semua orang bisa kamu jadikan boneka,yang hidupnya bisa kamu mainkan
Felycia R. Fernandez
jangan lupa lanjutan Faras dan Inara ya kk ☺️
Felycia R. Fernandez
gak sangka Irin jahat banget...
ingin mengendalikan Ardian,tapi dia menyakiti Kafisha...
Iin Yuliana
sᥱm᥆gᥲ ᥙ⍴ ᥒᥡᥲ ᥣᑲһ srg ᥡᥲ kᥲk ᥲᥙ𝗍һ᥆r krᥒ kძg ᥲkᥙ ᥒgᥱᑲᥲᥴᥲ ᥒᥡᥲ sm⍴ᥱ ᥣᥙ⍴ᥲ іᥒі s⍴ᥲ.. іᥒі s⍴ᥲ

krᥒ ⍴ᥱᥒ᥆k᥆һᥲᥒ ᥒᥲmᥲᥒᥡᥲ һᥲm⍴іr mіrі⍴
sᥱmᥲᥒgᥲ𝗍 ᥡᥲ kᥲk ✍️
Erlin Sumyati
semakin seriuuu pemirsa,,,,lanjut Thor karyamu selalu ku tunggu SEMANGAT SUKSES
Felycia R. Fernandez
gimana nantinya pendapat Ardian jika dia tau istri muda nya anak mantan Irin,anak Handi...
Felycia R. Fernandez
naaah disini ketahuan nya,klo ternyata bukan anak nya ...😒
Felycia R. Fernandez
ya tuhan ternyata begitu...
Ternyata Irin tak sebaik yang di kira...
Felycia R. Fernandez
apa mungkin Irhan anak Handi dan Irin?
Felycia R. Fernandez
anak kita nih...🤭😆😆😆
Felycia R. Fernandez
mank dulu waktu Irin hamil muda kamu puasa gtu??. pake tanya tanya???
aneh
Felycia R. Fernandez
nah... ini baru bener...
Felycia R. Fernandez
namanya hampir sama semua,anaknya, asisten nya,rivalnya ...
jadi susah bedainnya kk Thor 😆🙏
Iin Yuliana
sᑲᥒrᥒᥡᥲ ᥒmᥲᥒᥡᥲ sᥲ⍴ᥲ² ᥡᥲᥲ mіrі⍴² sᥱmᥙᥲ ᥲkᥙ kძg ᑲgg ᑲᥲᥴᥲᥒᥡᥲ.. ȷgᥒ і sᥱmᥙᥲ 𝗍һ᥆r mgkᥒ ᑲs ⍴kᥱ ᥲᥕᥲᥣᥲᥒ ᥲᑲȷᥲძ ᥣᥲіᥒ
Felycia R. Fernandez: sama kk komen kita 😁
total 1 replies
Xena
lanjuy
Felycia R. Fernandez
sepemikiran kita Kafisha...
seharusnya Ardian pindah ke kamar Kafisha ...
Ini kamar Ardian dan Irin gak pantes rasanya mereka tidur diranjang ini, apalagi Irin masih hidup.masih istri Ardian juga...
Anonymous
Bisa jadi kafisha anak irin dan handi , gandi itu kembaran pria masa lalu irin
Kafisha dilamar sm irin untuk jadi madunya, karna anak lakinya suka sama kafisha
Gitu gak yaaa ?

Semakin seruuu ceritanyaaa, semangat terus thor 💪🏼
Eni Hidayati: ngga bisa lah, jatuhnya kan masih mahram kalo anaknya irin..scr hukum ngga boleh nikahin ibuk dan anaknya, bisa jadi malah kalisha anak papanya irin, jadi hitungannya tante sm anak2 irin
total 1 replies
Felycia R. Fernandez
apakah om nya Fisha mantannya Irin???
Felycia R. Fernandez
bukannya Lola,cuma lagi Kafisha gak ada dihatinya.makanya ketika sedang sakit gini dia gak ngeh sama kehamilan Kafisha...
malang bener nasib mu Fisha....
Felycia R. Fernandez
kapok....
kenak kehamilan simpatik ini si Adrian😆😆😆😆
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!