MADU (Istri Kedua)

MADU (Istri Kedua)

Bab 1.

Aroma alkohol terasa menusuk indra penciuman Kafisha, ketika gadis berusia sembilan belas tahun tersebut baru saja membuka mata. Sesaat kemudian pandangannya menangkap keberadaan selang infus yang menempel pada punggung tangannya. Gadis itu menghela napas menyadari ternyata ia sedang berada di rumah sakit, setelah beberapa saat yang lalu jatuh pingsan dan tak sadarkan diri.

Tap tap tap

Suara heels beradu di lantai berhasil mengalihkan atensi gadis itu. Kafisha memandang ke arah datangnya wanita dewasa yang masih terlihat muda dan cantik meski usianya telah genap empat puluh tahun.

"Apa kepalamu masih pusing, Fisha???." tanya wanita itu dengan wajah cemasnya.

"Masih, tapi nggak separah tadi, mbak."

"Syukurlah kalau begitu." Wanita yang akrab disapa mbak Irin oleh Fisha tersebut menghela napas lega mendengarnya. Sementara pria dewasa yang kini berdiri beberapa langkah di belakang sang istri, dengan kedua tangan berada dalam saku celananya hanya diam saja tanpa ekspresi.

Seketika gurat wajah Irin berubah berbinar dan itu mampu menciptakan kerutan halus di kening Kafisha. apa gerangan yang membuat wanita dewasa nan cantik itu sampai sebahagia itu, pertanyaan itulah yang kini ada dibenak Kafisha.

Irin menempati kursi disamping brankar pasien, membawa tangan Kafisha yang tidak terpasang selang infus ke dalam genggamannya.

"Selamat Fisha... selamat atas kehamilan kamu. sebentar lagi kamu akan segera menjadi seorang ibu."

Duar.

Tidak ada tanda-tanda akan adanya hujan, tapi Kafisha merasa tubuhnya seperti tersambar petir. Gadis itu terkejut bukan main.

"Ha_mil....?????." cicit Kafisha dengan suara terbata.

"Benar Fisha, saat ini kamu sedang mengandung anaknya mas Ardian." Irin memperjelas berita yang seharusnya menjadi berita paling bahagia bagi semua wanita yang telah berstatus sebagai seorang istri, tapi sebuah pengecualian bagi seorang Kafisha yang kini berstatus sebagai istri kedua dari seorang Ardian Baskoro. Kafisha justru merasa dunianya semakin hancur saat mendengar berita kehamilannya.

"Mas Ardian hanya melakukannya sekali, tidak mungkin bisa sampai membuatku hamil....." Batin Kafisha dengan pandangan kosong. menolak percaya jika dirinya sedang mengandung anak dari seorang Ardian Baskoro, pria beristri yang telah menjadikannya istri keduanya sejak setahun yang lalu, demi mewujudkan keinginan dari istri pertamanya, Irin.

Hingga setahun hari pernikahannya bersama Ardian Baskoro berlalu, namun Kafisha tak kunjung mendapatkan jawaban mengapa Irin sampai meminta sang suami untuk menikah lagi dengannya. Jika untuk mendapatkan keturunan, bukankah keduanya telah dikaruniai dua orang anak, seorang anak laki-laki berusia dua puluh tahun dan seorang anak perempuan berusia lima belas tahun yang kini telah duduk di bangku kelas tiga SMP.

"Fisha....Fisha...." seruan serta sentuhan pada pundaknya menyadarkan Kafisha dari lamunannya.

"Iy_Iya mbak." jawab Kafisha dengan suara tercekat.

Sejujurnya, Irin bisa menebak isi hati dari madunya itu. ia tahu Kafisha pasti masih merasa syok setelah mengetahui berita tentang kehamilannya, namun Irin berusaha bersikap biasa saja seolah apa yang telah terjadi memang sudah sewajarnya terjadi, mengingat Kafisha merupakan wanita bersuami.

"Tunggu sebentar ya, mbak ingin membeli susu khusus ibu hamil di minimarket depan." setelah pamit pada Kafisha, Irin beralih pada suaminya, lebih tepatnya suami mereka berdua, karena Kafisha pun adalah istri dari Ardian Baskoro.

"Mas, titip Fisha bentar ya." ucapnya pada sang suami.

"Pergilah....lagi pula dia bukan anak kecil yang masih membutuhkan pengasuh." jawab Ardian dengan tatapan tak terbaca menghunus pada istri keduanya, dan itu mampu membuat Kafisha menundukkan kepala dibuatnya, tak berani membalas tatapan pria yang kini juga berstatus sebagai suaminya, namun sikapnya saja yang tidak pernah menunjukkan dirinya sebagai seorang suami bagi Kafisha.

Irin hanya bisa menghela napas mendengar jawaban ketus suaminya. tidak ingin berdebat, Irin pun segera mengayunkan langkah dan berlalu meninggalkan ruangan tersebut.

"Jangan kau pikir setelah berhasil mengandung anakku, sikapku padamu akan berubah!!! Karena semua itu tidak akan pernah terjadi, sampai kapanpun aku tidak akan pernah bisa menerima kehadiranmu didalam hidupku." Intonasi Ardian terdengar pelan namun penuh penekanan disetiap kata-katanya.

Tak jauh berbeda dengan Ardian yang merasa tertekan dengan pernikahan mereka, Kafisha pun tak kalah tertekannya dengan pria itu. tapi entah mengapa, mendengar Ardian secara terang-terangan mengatakan hal itu dihadapannya membuat hati Kafisha terluka mendengarnya.

Dengan sisa keberanian yang ada, Kafisha menengadahkan pandangan menatap ke arah Ardian, lalu berkata. "Jika benar seperti itu, lalu kenapa bapak tidak ceraikan saja saya!!!."

Ardian berdecak lidah mendengarnya.

"CK,,,,Jika menceraikan mu tidak mengecewakan hati dari wanita yang aku cintai, tanpa kau minta pun aku pasti sudah menceraikan mu sejak setahun yang lalu."

Jujur saja, Ardian tidak menyangka istri mudanya itu mampu mengatakan kata-kata cerai kepadanya, hingga menyulut rasa kesal dihatinya. Bukankah seharusnya dirinya lah yang mengatakan kata-kata cerai bukannya justru gadis kecil dihadapannya itu, begitu pikir Ardian tak terima.

Daripada terus berdebat, Ardian memilih berlalu meninggalkan ruangan tersebut.

Kafisha menatap sendu pada punggung suaminya itu hingga menghilang dibalik benda persegi panjang tersebut. setelahnya, ia memilih merilekskan hati dan pikirannya dengan menghela oksigen sebanyak mungkin kemudian menghembus nya perlahan. Setidaknya dengan merilekskan hati dan pikirannya, Kafisha tidak sampai benar-benar kehilangan kewarasannya.

"Mas Ardian....kamu kok ada di sini, bukannya di dalam menemani Fisha." tanya Irin setelah kembali dari minimarket mendapati Ardian duduk di bangku depan ruang rawat Kafisha.

"Aku lelah, sayang.... sebaiknya kamu saja yang masuk ke dalam, menemani madu kesayangan kamu itu!!!." jawab Ardian dengan suara rendah namun penuh makna, seraya menyandarkan punggungnya pada sandaran bangku.

"Mau sampai kapan kamu akan bersikap seperti ini pada Kafisha, mas???? Apa kamu tidak memikirkan nasib bayi yang ada di dalam kandungannya saat ini?? Biar bagaimanapun bayi itu milik kamu mas, dia darah daging kamu dan sudah sewajarnya kamu bersikap baik pada wanita yang sedang mengandung anak kamu, mas Ardian. terlebih wanita itu juga istri kamu, bukannya selingkuhan kamu, mas."

Ardian tersenyum miris mendengar semua perkataan istri pertamanya itu. "Dan, mau sampai kapan juga kamu akan terus berusaha membuatku menerima kehadiran gadis itu, Irin???? Apa kamu tidak takut jika suatu hari nanti aku benar-benar jatuh cinta padanya????." Ardian balik bertanya tanpa menjawab pertanyaan dari istri pertamanya itu."Kau jangan lupa, gadis itu masih sangat muda dan wajahnya pun tak kalah cantik darimu. So, berhenti membuatku membuka hati untuknya, jika kau tidak ingin suatu hari nanti akan benar-benar kehilangan cintaku, Irin." peringat Ardian yang sudah mulai jengah dengan semua usaha istrinya demi mendekatkan dirinya dengan istri keduanya itu.

Setelahnya, Ardian pun berlalu pergi.

"Maafkan aku, mas...aku tahu kalian berdua pasti sama-sama tertekan dengan posisi kalian saat ini. tapi suatu hari nanti kamu pasti akan tahu alasan mengapa aku sampai rela berbagi suami dengan wanita lain. Dan bila hari itu tiba, aku berharap kau tetap mencintaiku." Irin menatap kepergian suaminya dengan mengusap jejak air mata di pipinya.

Selamat datang di karya baruku, sayang-sayangku.....

Cerita ini Thor rilis berdasarkan reel live, hanya Thor tambahkan sedikit alur berbeda di dalamnya, agar terkesan lebih reel and enak dinikmati. Btw terimakasih banyak untuk kalian semua yang sudah menjadi pembaca setia karya receh ku...semoga kalian semua selalu sehat serta selalu dalam perlindungan Tuhan Yang Maha Esa.

Terpopuler

Comments

Iin Yuliana

Iin Yuliana

һᥲძіr.. ძᥲᥒ mᥙᥣᥲі mᥱᥒᥡіmᥲk, sᥱm᥆gᥲ ᥲȷᥲ ᑲᥲgᥙs ᥴr𝗍ᥒᥡᥲ gk mᥱᥒgᥱᥴᥱᥕᥲkᥲᥒ ძᥲᥒ ᥙ⍴ᥒᥡᥲ rᥙ𝗍іᥒ 👍

2025-04-17

0

Felycia R. Fernandez

Felycia R. Fernandez

tetap semangat nulisnya kk Thor 💪💗

2025-04-19

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!