Lariessa gadis yang putus asa setelah kehilangan saudara kembarnya, ia tidak memiliki semangat lagi. namun kedua orang tuanya berusaha membuat ia bangkit lagi, memberinya semangat dan motivasi, tapi semua itu tidak berhasih. Tapi kedatangan Sahabat lama lah yang perlahan membuat hidupnya kembali berwarna, Ethan adalah sahabatnya dari dia kuliah dulu. Tanpa Lariessa sadari Ethan menaruh hati padanya.
Namun disisi lain Keluarganya sudah menyiapkan seseorang untuknya, seorang lelaki bernama Finn Harisson seorang asisten CEO, yang di tuntut untuk menikah, namun sang kekasih yang juga wanita karier selalu menunda-nunda dengan banyak alasan agar ia bisa menunda sebuah pernikahan. Apakah pernikahan Finn dan Lariessa akan berjalan dengan semestinya? dan bagaimana dengan Ethan yang menaruh hati pada lariessa dan Kekasih Finn, Victoria yang di tinggal menikah oleh Finn karena paksaan keluarganya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Purpledee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 9. Hati yang kecewa
#Rumah Keluarga Harisson
Sesampainya di rumah, Finn mendapati keluarganya yang tengah makan malam, semuanya tengah berkumpul di ruang makan dan mereka semua nampak terkejut dengan kedatangan Finn dan juga Lariessa. “Paman...” panggil Mey keponakannya sambil berlari ke arahnya. “Finn apa yang kau lakukan? Bukankah seharusnya menginap di rumah Lariessa? Kenapa kau pulang?” tanya ibunya.
Finn terdiam beberapa saat melihat reaksi anggota keluarganya yang tengah menatapnya kebingungan. “Aku tidak membawa bajuku, jadi... aku memutuskan untuk pulang.” Ujar Finn.
“Astaga Finn kau ini, Untung saja Lily sudah menyiapkan kamar untukmu.” Ibu lurin hanya menggelengkan kepalanya “Lily, Ajak Kak Lariessa ke kamarnya, dia pasti sudah lelah.” Lanjutnya pada Lily.
“Ayo kak, aku antar.” Ajak Lily sambil menuntun Lariessa.
Ibu Lurin menggendong Mey, sambil menatap Finn dengan tatapan kecewa “ Ayo, Mey ikut nenek Naik sudah lelahkan?”
Satu persatu dari mereka pun pergi meninggalkan Finn.
Lariessa yang sudah ada dikamar Finn, nampak begitu antusias, ia melihat setiap sudut dan mengamati barang-barang yang di pajang di lepari pajangan, ada foto-foto juga disana dan Lariessa hanya tersenyum. Tak lama Finn pun masuk, Lariessa tersenyum hangat menyambut suaminya itu, namun Finn nampaknya hanya mengantarkan koper dan tas Lariessa, lalu melangkah pergi. “Kakak mau pergi kemana?” Tanya Lariessa yang menhentikan langkahnya, Finn menoleh pada Lariessa dengan tatapan aneh. “Istirahatlah,” ujar Finn sambil tersenyum pahit lalu pergi.
Kening Lariessa bertaut “Kenapa dia menatapku seperti itu? Apa dia malu? Bukankah aku yang seharusnya malu, karena ini kamarnya bukan kamarku” Gumamnya.
Finn mandi di kamar mandi bawah, ia tidak ingin masuk kemarnya karena Lariessa. Setelah mandi ia pergi ke ruang tamu, dan tak sengaja bertemu dengan ibunya.
“Ehh? Kenapa kau turun?” tanya Ibunya. Finn nampak gugup di hadapan sang ibu. “Tidak baik kau tinggalkan istrimu dikamar seorang diri, Finn. Lagi pula ini malam pertamamu kan.”
“Aku tau, Bu. Ibu tidak perlu mengingatkan aku jika malam ini malam pertamaku.” Timpal Finn. Lurin, Ibunya pun pergi meninggalkannya.
DERRRRTTTT
Sebuah pesan masuk keponselnya dan itu dari Ria. Finn melihat ke sekitarnya memastikan tidak ada orang di sekitarnya. Ia pergi diam-diam keluar setelah mendapat pesan dari Ria.
Sebuah mobil BMW berwarna hitam yang sangat ia kenali nampak terparkir tak jauh dari rumahnya, dan Ia segera masuk ke dalam mobil itu. Ria meremas tangannya menahan air mata, bahkan ia tidak sudi untuk melihat Finn.
“Ria, Aku benar-benar minta maaf, oke?”
“Kau senang dengan pernikahanmu dan meninggalkan aku?” Lirihnya. “Aku menikah dengan dia atas keinginan keluargaku Ria! Aku tidak mencintai wanita itu sama sekali!” tegas Finn sambil menggenggam tangan Ria. “Aku bersumpah!” Lanjutnya.
“Tapi kau menerimanya begitu saja?” Ria terkekeh sinis.
“Aku sudah mencoba menolaknya beberapa kali Ria. Tapi kau tau bagaimana sifat Ayah dan ibuku. Kali ini, Aku benar-benar tidak bisa membantah mereka. Aku didik bukan untuk menjadi lelaki pembangkang...”
Ria menghela nafas kesal. “Aku serius, Ria!” kekehnya , Finn menangkup wajah Ria dan menatapnya dengan lekat penuh keseriusan. “Kau tau, Aku tidak akan pernah bisa menyakiti mereka dan menjadi anak durhaka.”
“Walaupun melibatkan kehidupan dan masa depanmu?” Sindir Ria. “Aku anak laki-laki satu-satunya dikeluargaku. Aku harus melahirkan pewaris keluargaku. Kalau kau berada diposisiku sekarang, kau akan mengerti hal apa yang tengah kulalui ini.”
“Aku tidak bisa mengerti dan tidak akan pernah mengerti! Kau mau bilang apa pun, Sudah tidak berguna! Sekarang kau sudah menjadi suami orang, kau sudah menjadi milik orang lain Finn!” Isaknya
“TAPI INI BUKAN KEINGINANKU VICTORIA! MENGERTILAH!” Bentak Finn yang membuat Ria berjengit kaget. “Aku terpaksa menikah dengannya, Tolong mengertilah!”ujar Finn memohon. Victoria menutup wajahnya dan menangis pilu, matanya terlihat bengkak karena terus menerus menangis.
Finn meraih tangannya, namun Victoria menghempaskannya dan mendorong Finn agar menjauh darinya. “Pergilah, Istrimu sudah menunggu dikamarmu sekarang. Ini membuat hatiku sangat sakit Finn!” Tuturnya mencoba untuk kuat.
“Ria maafkan aku,”
“8 TAHUN FINN...8 TAHUN!! Dan sekarang aku harus memberikan lelaki yang kucintai melakukan malam pertamanya dengan wanita lain.” Lirihnya.
“Ria...”
“Keluar Finn! KELUAR!” teriaknya frustasi.
Setelah pembicaraan seriusnya dengan Ria selesai, Finn kembali ke dalam rumah. Tapi saat masuk kedalam rumah Ayahnya sudah menunggunya di ruang tamu dengan tatapan sinis. “A-ayah?” Ray, ayahnya beranjak dan menghampiri anaknya itu “Aku harap Ini akan menjadi yang terakhir kalinya Finn!”
“Tapi ayah—“
“FINN HARISSON!” bentak ayahnya. Pak Ray mencengkram kerah baju anaknya “Kau sudah menikah! Dia bukan untukmu!” Berangnya. “O-oke ayah aku mengerti. Aku hanya membutuhkan sedikit waktu untuk melupakannya.” Tutur Finn.
“Lupakan dia. kau harus menerima dan fokus pada pernikahanmu ini!”
“Baik ayah.” Jawab Finn. Pak Ray pun pergi.
To Be Countinue...
