NovelToon NovelToon
Jejak Luka Diantara Kita

Jejak Luka Diantara Kita

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Konflik etika / Cinta pada Pandangan Pertama / Romansa / Dijodohkan Orang Tua / Trauma masa lalu
Popularitas:708
Nilai: 5
Nama Author: sorekelabu [A]

Alya dan Randy telah bersahabat sejak kecil, namun perjodohan yang diatur oleh kedua orang tua mereka demi kepentingan bisnis membuat hubungan mereka menjadi rumit. Bagi Alya, Randy hanyalah sahabat, tidak lebih. Sedangkan Randy, yang telah lama menyimpan perasaan untuk Alya, memilih untuk mengalah dan meyakinkan orang tuanya membatalkan perjodohan itu demi kebahagiaan Alya.

Di tengah kebingungannya. Alya bertemu dengan seorang pria misterius di teras cafe. Dingin, keras, dan penuh teka-teki, justru menarik Alya ke dalam pesonanya. Meski tampak acuh, Alya tidak menyerah mendekatinya. Namun, dia tidak tahu bahwa laki-laki itu menyimpan masa lalu kelam yang bisa menghancurkannya.

Sementara itu, Randy yang kini menjadi CEO perusahaan keluarganya, mulai tertarik pada seorang wanita sederhana bernama Nadine, seorang cleaning service di kantornya. Nadine memiliki pesona lembut dan penuh rahasia.

Apakah mereka bisa melawan takdir, atau justru takdir yang akan menghancurkan mereka?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon sorekelabu [A], isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 9 Dinginnya Sikap Calvin, Namun Ada Rasa Penasaran

Bab 9: Dinginnya Sikap Calvin, Namun Ada Rasa Penasaran

Malam itu, Calvin datang lebih awal ke teras kafe. Biasanya, ia tidak pernah terburu-buru, apalagi untuk seseorang. Namun, entah kenapa, langkahnya terasa lebih ringan menuju tempat itu.

Begitu ia duduk di tempat biasa, matanya langsung menyapu sekeliling ruangan. Alya belum datang.

Calvin menyandarkan punggungnya pada kursi, lalu menatap langit malam yang gelap. Ada sesuatu yang mengusik pikirannya, sesuatu yang bahkan tidak ingin ia akui.

Sejujurnya, Calvin tidak tertarik pada Alya. Tidak hari ini, tidak besok, tidak lusa. Ia tidak seperti pria lain yang mudah terpesona oleh senyuman manis atau sikap menggoda seorang wanita. Tapi ada hal lain yang membuatnya bertahan di sini—rasa penasaran.

Siapa sebenarnya Alya?

Kenapa gadis itu begitu berani mendekatinya? Apakah dia benar-benar tidak tahu siapa Calvin sebenarnya, atau justru ini adalah bagian dari rencana?

Calvin menyesap kopinya dengan tenang. Ia tidak akan bertindak gegabah.

Jika Alya tertarik padanya, Calvin akan membiarkan itu terjadi. Tapi ia tidak akan jatuh ke dalam jebakan itu dengan mudah.

Alih-alih menjauhi, Calvin justru memilih mendekat—bukan karena ia ingin Alya, tapi karena ia ingin tahu siapa keluarganya.

Sebuah nama tiba-tiba muncul dalam pikirannya.

Alya... Siapa keluargamu?

***

Lima belas menit berlalu, dan akhirnya Alya datang. Gadis itu mengenakan sweater putih dan jeans, tampak santai seperti biasanya. Rambutnya tergerai indah, dan senyuman kecil langsung menghiasi wajahnya begitu melihat Calvin sudah ada di sana.

“Kamu datang lebih awal?” tanyanya, terdengar sedikit terkejut.

Calvin hanya mengangguk, lalu menyesap kopi tanpa berkata apa-apa.

Alya menarik kursi dan duduk di hadapannya. “Aku tidak menyangka kamu akan bertahan di tempat ini.”

Calvin menatapnya sekilas. "Kenapa? Seharusnya aku tidak ada di sini?"

Alya mengangkat bahu. “Kamu bukan tipe orang yang suka menghabiskan waktu di tempat yang sama berulang kali.”

Calvin tersenyum miring. “Kamu sok tahu.”

Alya tertawa kecil. “Mungkin. Tapi aku tidak salah, kan?”

Calvin tidak menjawab. Ia hanya mengamati Alya dalam diam.

Gadis itu berbeda. Tidak takut menghadapi sikap dinginnya, tidak mundur meski Calvin jelas-jelas tidak menunjukkan ketertarikan.

Mungkin justru itu yang membuatnya menarik.

Tapi Calvin tidak akan terjebak begitu saja. Dia akan bermain dalam permainannya sendiri.

Setelah beberapa menit mengobrol ringan, Calvin akhirnya bertanya dengan nada santai, “Jadi, kamu tinggal di mana?”

Alya menatapnya sejenak sebelum menjawab, “Di apartemen dekat kampus.”

Calvin mengangguk, menyimpan informasi itu dalam benaknya. “Sendiri?”

Alya mengangkat alis. “Kenapa? Kamu ingin datang berkunjung?” tanyanya dengan nada menggoda.

Calvin terkekeh pelan. “Tidak perlu sejauh itu. Aku hanya penasaran.”

Alya tersenyum, lalu memainkan sedotan dalam minumannya. “Aku tinggal sendiri. Orang tuaku sibuk dengan urusan mereka sendiri, jadi aku sudah terbiasa mandiri.”

Calvin memperhatikan ekspresi Alya saat mengatakannya. Ada sedikit kekecewaan di sana, tapi gadis itu menutupinya dengan baik.

Jadi, orang tuanya bukan tipe yang perhatian. Itu menarik.

“Bagaimana denganmu?” tanya Alya, membalikkan keadaan.

Calvin mengangkat bahu. “Aku tidak terlalu dekat dengan keluargaku.”

Alya mengernyit. “Kenapa?”

Calvin menatapnya tajam. “Bukan urusanmu.”

Alya tertawa kecil. “Baiklah, baiklah. Aku tidak akan memaksa.”

Calvin kembali menyesap kopinya. Dalam hati, ia semakin yakin bahwa Alya adalah orang yang harus ia awasi lebih jauh.

Tidak hanya karena rasa penasaran, tetapi juga karena sesuatu dalam dirinya berkata bahwa gadis ini bisa menjadi lebih berbahaya daripada yang ia kira.

Dan Calvin tidak pernah suka kehilangan kendali.

1
🐌KANG MAGERAN🐌
mampir kak, semangat dr 'Ajari aku hijrah' 😊
Cicih Sutiasih
mampir juga di ceritaku, jika berkenan😊
sorekelabu: siap ka
total 1 replies
Cicih Sutiasih
aku sudah mampir, semangat😊
Cicih Sutiasih: jika berkenan, mampir juga di ceritaku
"Tergoda Cinta Mantan", 😊
sorekelabu: terimakasih ka😊
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!