JODOH LIMA LANGKAH

Tidak butuh waktu lama untuk Rara sampai di tempat kerja, Rara langsung melakukan aktivitasnya seperti biasa.

Hari ini tempat kerja Rara cukup ramai sehingga ia tidak bisa curi-curi waktu untuk memeriksa hpnya.

Biasanya jika tidak terlalu ramai, Rara akan mencuri waktu untuk saling bertukar pesan dengan sang kekasih.

Tidak terasa waktu sudah menjukkan jam makan siang, Rara dan teman-temannya langsung mencari tempat untuk di jadikan makan siang kali ini.

Warung Bakso adalah tujuan para wanita itu, siang-siang dengan cuaca yang panas memang paling pas jika makan yang berkuah dan pedas.

" Ra, kamu mau pesan apa? "

" Aku bakso, sayur, toge dan minumnya es teh manis " Jawab Rara

" Oke "

Rara duduk di kursi yang kosong ia melihat hpnya yang terlihat sepi, tidak ada pesan masuk dari sang kekasih bahkan pesan yang di kirim rara pun belum di baca sama sekali.

" Riki kemana sih, ko tumben gak ada kabar " Gumam Rara khawatir

" Ada apa dengan wajahmu itu? " Tanya teman rara

" Aku lagi khawatir dengan Riki, dari kemarin ia tidak bisa di hubungi bahkan aku kirim pesan pun tidak ia balas " Keluh Rara " Apa jangan-jangan terjadi sesuatu sama Riki "

Teman Rara hanya membuang nafas pelan " Ati-ati kalo pacaran jarak jauh itu bisa mengundang setan, apa lagi si riki tidak ada kabar " Kata Ita teman Rara

" Apaan sih kamu, ko ngomongnya gitu sih " Keluh Rara

" Neng ini baksonya "

Pembicaraan mereka terhenti ketika bakso pesanan mereka datang.

Dengan hati yang tidak tenang Rara memakan bakso miliknya, mood Rara seketika jelek ketika mendengar ucapan Ita.

Selama ini Riki memang selalu hilang kabar tapi Rara selalu berfikiran positif kepada kekasihnya itu.

Setelah beres makan siang Rara dan Ita langsung kembali melakukan aktivitasnya sampai selesai.

Hari sudah mulai sore Rara sudah siap untuk pulang namun seketika wajah murung Rara berubah ketika melihat sosok yang ia rindukan.

" Riki " Seru Rara yang langsung menghampiri Riki yang sedang bersandar di mobil miliknya.

" Apa kekasihku ini sangat merindukan Aku? " Goda Riki mencubit hidung mancung milik Rara

Rara memanyunkan bibirnya " Eum.. gimana aku tidak rindu, beberapa hari ini kamu menghilang bagaikan di telan bumi bahkan pesan yang aku kirim pun tidak kamu balas " Keluh Rara

Riki tersenyum " Maafkan aku Ra. Beberapa hari ini aku cukup sibuk, kamu tau bukan jika aku sedang merintis usahaku " Ucap Riki

" Hm.. " Jawab Rara sambil membuang nafas pelan

" Ayok kita pergi ke kafe Ra, aku sudah lama tidak menemani kamu makan " Ajak Riki

Rara berfikir sejenak " Aku sih pengen tapi aku sudah ada janji dengan seseorang.. Besok aja ya pas pulang kerja. Tidak apa kan " Kata Rara.

Walaupun Rara merindukan kekasih hatinya ini tapi Rara tidak ingin ingkar dengan janji yang ia buat dengan Caca.

" Apa orang itu lebih penting dari pada aku? "

Rara tersenyum " Apa kamu cemburu? " Tanya Balik Rara

" Tentu, karena kamu lebih mentingin orang itu dari pada aku.. Katanya kamu rindu tapi ucapan rindu kamu itu seperti hanya di mulut saja " Keluh Riki

" Maafkan aku.. Aku ada janji dengan gadis kecil yang begitu menggemaskan, aku tidak tega jika harus ingkar janji kepadanya " Kata Rara mencoba menjelaskan kepada riki.

" Hm.. Baiklah. Aku akan mengalah demi gadis kecil yang kamu maksud itu " Ucap Riki dengan nada kesal

" Terimakasih atas pengertiannya "