Sandrina nekad tidur dengan pria yang dijodohkan dengan kakaknya, Bastian Helford. Lantaran kakaknya telah tidur dengan tunangannya.
Semua miliknya direnggut, dan Sandrina berjuang untuk mendapatkan kembali yang menjadi miliknya
"Dia satu-satunya milikku yang kurebut kembali"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon farhati fara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Sandrina menggila
Odette berkata dengan penuh percaya diri kalau semua kepunyaan Sandrina adalah kepunyaannya juga. Wajahnya penuh dengan rasa bangga seakan itu memang seharusnya terjadi
"Kedengarannya seperti kau sengaja melakukannya," komentar Sandrina yang memang sudah tahu kalau semua kejadian itu memang disengaja oleh Odette
Odette yang mendengar itu tertawa remeh dan mengejek
"Kamu baru tahu itu sekarang?" tanyanya meremehkan. Odette pikir adiknya sangatlah bodoh kalau baru tahu tentang sepak terjangnya sekarang
"Sebagai seorang kakak, aku berbaik hati untuk menguji tunanganmu apakah dia pria yang baik, karena kau payah dalam banyak hal jadi biar aku yang memastikannya, dan jangan terlalu bersemangat hanya karena kau akan menikah. Ingatlah adikku sayang, kau akan tetap di posisi yang sama meski kau telah menikah dan meninggalkan rumah" lanjut Odette tanpa sedikitpun rasa bersalah. Malah dengan bangganya dia berucap begitu dihadapan Sandrina yang lemah.
Selama ini Odette dan Meisha memperlakukan Sandrina layaknya pembantu dan hanya memberikan semua bekas Odette untuk dipakai oleh Sandrina. Dan mereka berpikir kehidupan seperti itu akan terus saja dijalani oleh Sandrina meski gadis itu kelak menikah dan pergi dari rumah itu.
"Jadi, maksud kakak, sampai akhir pun ini bukan salah kakak?" tanya Sandrina menatap pada Odette dengan tatapan tak berdaya
"Apa salah kalau aku cantik? Tommy duluan yang mengajakku tidur dengannya," sahut Odette dengan rasa bangga seakan berada di puncak gunung tertinggi. Dia memang cantik karena semua fasilitas dan biaya untuk pengurusannya tercukupi. Seminggu saja bisa habis puluhan juta hanya untuk membayar biaya perawatan mempercantik dirinya. Sedang Sandrina, gadis itu tetap cantik walau hanya dengan tampilan sederhana. Sudah belasan tahun mungkin tubuh dan wajahnya tidak terkena perawatan mahal. Belasan tahun sejak semua miliknya dirampas
"Dan please deh adikku sayang. Apa kau masih berpikir kuno tentang menjaga kesucian sebelum menikah? Apa gunanya itu?" Odette kembali melanjutkan dengan tawa yang mencemooh. Kesucian pra pernikahan itu terdengar konyol di telinganya. Odette merasa Bastian tidak akan tahu apapun tentang dirinya yang sudah menghabiskan malam dengan pria lain sebelum menikah dengan Bastian
"Kakak bangga dengan itu semua?"
"Aku hanya melakukan apa yang harus dilakukan oleh seorang kakak. Itu benar kan adikku yang bodoh?" ucap Odette seakan dirinyalah yang paling benar.
Sandrina terdiam, hatinya berdenyut saat terbayang percintaan antara kakaknya dengan Tommy, tunangannya. Percintaan yang begitu menjijikan untuk Sandrina ingat, namun itu terus saja membayang di kepalanya. Sandrina sadar saat itu jelas kakaknya itu ingin menunjukkan percintaan mereka padanya dengan sengaja membiarkan pintu terbuka. Biar apa itu semua? Apa Odette ingin membuktikan kalau wanita itu lebih unggul daripada Sandrina.
Melihat Sandrina yang hanya terdiam tanpa mengatakan apapun lagi, membuat Odette tambah jumawa sembari terus saja berucap
"Apa kau tahu sekarang, berapa kali aku sudah tidur dengan Tommy? Kau bahkan tidak menyadarinya karena kau sama seperti ibumu__"
Plaakk...
Ucapan Odette terpotong bersamaan dengan tangan Sandrina yang bergerak cepat menghantam pipi Odette tanpa mereka sadari gerakan yang gadis itu lakukan.
"Sandrin! Berani-beraninya kau menampar anakku!" sembur Meisha yang kaget bercampur rasa marah melihat Odette di tampar.
Tak berselang detik, saat kemudian tangan Sandrina kembali bergerak meraih rambut Odette dan menjambaknya keras. Gadis itu telah sepenuhnya menggila saat ini
"Arghh!" teriakan kesakitan lolos begitu saja dari bibir Odette yang merasakan pipinya yang memanas dan kulit kepalanya yang perih
"Ibuuu!" Odette meminta pertolongan pada Meisha saat rambutnya terasa lepas semua dari kepalanya. Sandrina benar-benar menarik rambutnya dengan kuat
"Sialan! Lepass!" seru Meisha yang mencoba melerai dengan memukul keras lengan Sandrina yang sama sekali tidak bergeming. Sepertinya rasa sakit yang dialami gadis itu lebih parah dari pukulan Meisha hingga tidak lagi terasa sakitnya.
"Lepaskan tangan sialanmu dari rambut putriku!" lanjut Meisha yang semakin keras memukul Sandrina hingga akhirnya gadis itu melepaskan jambakannya pada rambut Odette, dengan sejumput rambut Odette yang rontok karena ditarik masih berada ditangannya
Sandrina merasa telah hilang kendali, dia merasa seperti raga tanpa jiwa saat merasakan saraf-sarafnya seakan ditarik dengan kuat hingga batas di kepalanya putus.
"Ibu, bagaimana ini? Rambutku..." Odette mengadu sembari menangis memperlihatkan rambutnya yang telah kusut seperti gembel. Perawatan rambutnya mencapai belasan juta, namun rusak hanya dengan sekali jambakan yang Sandrina kerahkan
Tanpa mereka sadari, Sandrina terdiam memikirkan apa saja yang telah dilaluinya selama ini. Selama ini Sandrina terus saja diam, bersabar dan hidup layaknya boneka pesuruh mereka, walau nyatanya Sandrina telah kehilangan segalanya karena kakaknya, Odette
Bagi Sandrina, mungkin dia bisa bersabar puluhan tahun dengan sikap dan tingkah keluarganya, tapi menyentuh pria yang akan menikah, jelas merupakan tindakan yang melewati batas hingga Sandrina pun meledak.
Namun, bukan karena itu yang membuat Sandrina hilang kendali kali ini hingga berani menarik rambut Odette, tapi karena kakak ja langnya itu telah berani- beraninya berbicara tentang ibunya. Satu-satunya orang yang menyayanginya dengan tulus di dunia ini, namun telah pergi untuk selamanya.
"Kenapa kau begitu jahat, euh? Kenapa kau jadi kacau begitu hanya karena kakakmu ingin membuktikan pria seperti apa Tommy itu?" kata Meisha dengan wajah jelas menahan kemarahan. Ingin menghukum Sandrina tapi dia tidak bisa mengabaikan Odette yang saat ini meringis kesakitan. Kulit kepala dimana rambutnya tertarik terasa seperti terbakar panasnya
"Apakah Anda berpihak kepada kakak karena kakak adalah anak kandung Anda? Atau apakah Anda ingin mengatakan kalau Anda adalah tipe orang yang tidak menyesal karena telah menghancurkan keluarga orang lain!" ucap Sandrina yang meng-skakmat Meisha yang terdiam. Semua ucapan Sandrina adalah fakta. Nyatanya memang Meisha lah yang menjadi akar semua permasalahan dari hidupnya, lalu ditunjang oleh sang ayah yang sudah seperti iblis dalam selimut ibunya
"Aku tahu kak, kenapa kamu melakukan ini semua? Kamu pasti ingin menghancurkan pernikahanku, jadi karena itu, selamat! Aku akan melakukan apa yang kakak inginkan. Aku akan membatalkan pernikahanku dengan Tommy" ujar Sandrina tenang seakan semua bebannya terangkat. Dia memang bertunangan dengan Tommy dan berencana menikah dengan pria itu, tapi bukan berarti semua itu tidak dapat dibatalkan, kan?
Dari awal Sandrina sadar, Odette bukan menginginkan pernikahannya dengan Tommy batal, melainkan kakaknya itu ingin Sandrina tetap menerima bekasan kakaknya, bahkan untuk suami sekalipun yang Sandrina inginkan sekali untuk seumur hidup. Odette ingin Sandrina terus memiliki bekasnya seumur hidup gadis itu
"Apa kau bilang? Tommy itu dari keluarga terpandang. Dia anak dari pemilik rumah sakit terbesar! Apa kau akan membatalkan pernikahanmu seperti ini?" tanya Odette tak percaya. Karena selama ini yang diketahuinya kalau Sandrina benar-benar tergila-gila pada Tommy, tapi yang tak disangkanya kalau gadis itu akan membatalkan pernikahannya seperti itu.
.
.
.
untung ada si basbas yg masih peduli sama sandrina
kamu terima aja pernikahan sama basbas pasti kamu akan jauh lebih baik nanti
dan buat hancur keluarga setan itu
tdk sabar pen lihat kehancuran si tua bangka dan kluarga setan@
good bg babas👍