Seorang gadis SMA cantik yang selalu terlibat masalah di kehidupanya,dengan kisah yang sangat plot twist.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ambarrela, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
— 032 ( Tangisan bianca 17+ )
Setelah beberapa jam bianca dalam perjalanan menuju apartemen lucas, dia sempat melihat spion bianca merasa curiga akan adanya mobil yang berada di belakangnya.
“Siapa ya?… masa anak buah papa.” Ujar bianca dalam hati.
“Ah gak mungkin dari platnya aja udah beda.” Ujar bianca lagi di dalam hatinya.
Akhirnya bianca membuat strategi agar orang itu tidak mengikuti dirinya, dia dengan cepat membanting stir kearah kanan dan mobil yang berada di belakangnya melaju kearah depan mereka kehilangan jejak bianca.
Bianca cukup pintar dalam mengamati sesuatu tidak sulit bagi bianca untuk menipu semua orang.
“Uu..ddaah stop.” Ujar gadis yang sedang terengah akibat ciuman dari seorang pria yang berada di dalam rumahnya ini.
Pria itu yang merasa emosinya sudah menurun dia lantas mendorong gadis di depannya dengan keras hingga gadis itu terjatuh di sofa.
“Lo nolak gue.?” Kata pria itu dengan nada kesal.
“Elanggg gak gitu… kamu kenapa sayang?.” Jawab scarlet dengan nada manja sambil beranjak berdiri dari sofa.
Scarlet mencoba meraih wajah elang yang sangat dekat dengan wajahnya, tangan mungilnya meraba wajah elang dengan gerakan nakal.
“Stop!!.” Bentak elang sambil menepis tangan nakal scarlet.
“Kamu berantem lagi sama bianca?.” Ujar scarlet dengan muka tersenyum manis.
”Lucas fernandes!!. bukankah dia mantan kekasih alexa.?” Kata elang dengan suara yang menggebu gebu.
“Ya mereka sudah berakhir sejak 2 bulan yang lalu.” Jawab scarlet sambil berjalan kearah dapur apartement untuk mengambilkan elang air minum.
“Apa selama hubungan gue renggang, bianca cukup dekat dengan pria sialan itu!!.” Kata elang duduk di sofa empuk itu.
“Mungkin iya, karena setiap tatapan lucas ke bianca selalu beda di mana pun itu.” Kompor scarlet agar elang terbawa emosi.
Scarlet yang tidak mendengar jawaban dari elang dia lantas menoleh kearah elang, ternyata elang sudah tertidur akibat minuman alkohol yang dia habiskan saat perjalanan menuju apartement scarlet.
Scarlet berjalan kearah elang sambil membawakan selimut dan air putih beserta obat pereda mabuk.
Scarlet dengan teliti menyelimuti elang sambil mengelus rambut elang dengan sayang.
“Sampai kapan hati kamu beralih ke aku lang… aku tahu aku sudah bertindak sangat jauh aku telah menyakiti kalian, aku telah berkhianat kepada bianca maaf ya.” Ujar scarlet dalam hati sambil tersenyum senduh.
Scarlet di dalam hatinya masih menyimpan rasa iba atas tindakan yang dia lakukan, dia tahu dirinya cukup jahat melukai semua orang yang berbuat baik kepadanya terutama bianca.
Karena dendam yang sangat mendalam dia mengesampingkan kebaikan bianca untuk membalaskan dendamnya dan dia juga telanjur menaruh rasa cinta kepada elang kekasih sahabatnya.
Sedangkan di tempat lain bianca telah sampai di sebuah apartement mewah milik lucas, dia dengan berlarian menuju kamar apartement lucas dia sungguh kawatir dengan pria itu.
Setelah sesampainya di apartement dia dengan cepat memasukan sandi apartement yang dia sendiri cukup hafal dengan sandi itu.
Pintu terbuka, bianca melihat lucas tertidur dengan penampilan sangat tampan meskipun di sekujur tubuhnya penuh dengan luka luka.
Bianca mengehela nafasnya dan berjalan menghampiri lucas dengan hati hati agar pria itu tidak terbangun dari tidurnya.
Bianca menggapai tangan lucas dan mengelus nya dengan perlahan, saat bianca ingin berdiri untuk mengambil kotak obat bianca di tarik cukup keras oleh lucas hingga bianca terjatuh di atas lucas yang sedang berbaring.
“Kamu udah sampe? Kok gak bangunin aku bi.” Tanya lucas sambil membuka matanya dan melihat wajah gadisnya yang sangat dekat dengan dirinya.
“Baa..rus..san kok aku nyampenya.” Jawab bianca dengan nada gugup.
Bianca memalingkan wajahnya agar bianca bisa menetralkan ekspresi wajahnya yang memerah.
“Hahaha muka mu kenapa merah cantik hm.” Tawa lucas dengan ringan sambil membenarkan helaian rambut bianca.
“Apasih ih lepasin aku mau berdiri.” Jawab bianca sambil memberontak agar pelukan mereka terlepas.
“I can’t take my eyes off you.” Ujar lucas dengan tatapan lembut.
Bianca yang mendengar itu reflek menoleh dan memandang bola mata lucas yang sangat Indah.
Mereka berdua beradu tatapan, tatapan yang mempunyai arti yang sama.
Tanpa bianca duga lucas memajukan kepalanya dengan pelan hingga hidung lucas dan bianca bersentuhan mereka berdua telah terbawa arus hingga menyebabkan bibir mereka berdua bersentuhan untuk kedua kalinya.
Tangan lucas merangkul pundak bianca dan mencium bianca dengan lembut awalnya, lalu ciuman lucas menjadi sangat cepat mulutnya memaksa membelah bibir bianca yang sedang gemetar.
Mereka melakukan adegan itu selama 5 menit hingga nafas bianca sudah mulai terengah akibat kelakuan lucas.
“Berhenti-tolong, aku tidak mau lagi lucas!.” Ujar bianca dengan nada yang terengah.
Lucas yang mendengar hal itu akhirnya melepaskan kecupan bibirnya dan memandang bianca dengan tatapan yang masih bergairah.
“Maaf, aku kehilangan kendali bi.” Kata elang dengan rasa bersalahnya.
“Iyaa gapapa.” Jawab bianca sambil melepaskan rangkulan elang.
Bianca bergegas bangun dari sofa dan lucas juga beranjak duduk untuk mengobrol bersama bianca.
”Kenapa kamu lakuin itu cas? aku bisa membela diriku sendiri.” Kata bianca sambil memandang lucas dengan senduh.
“Setiap orang pasti membutuhkan orang lain untuk berada di pihaknya, dan kamu membutuhkan itu.” Jawab lucas dengan tegas.
“Tapi kamu tidak memikirkan dampaknya untuk diri kamu sendiri.” Jawab bianca dengan lugas.
“Tugasmu hanya mencintai dirimu sendiri dengan baik, sisanya aku yang melengkapinya.” Jawab lucas sambil menggenggam tangan bianca dengan erat.
Secara tidak sadar bianca meneteskan air matanya karena bianca tahu pria ini sangat mencintainya, bianca masih denial tentang perasaanya di satu sisi dia mencintai elang tetapi jauh lubuk hatinya dia mempunyai rasa kepada lucas.
“Aku dan elang break.” Ungkap bianca dengan nada senduh.
“Kenapa.?” Jawab lucas dengan menatap bola mata gadis tercintanya.
“Aku yang melepasnya, karena wanita itu membutuhkannya dan dia juga butuh wanita itu secara tidak langsung ikatan mereka berdua ada dan aku memberi ruang untuk mereka.” Jawab bianca dengan tersenyum tipis
“Apa kamu baik baik aja?.” Tanya lucas sambil memandang bianca.
Bianca yang mendengar itu lantas menangis dengan kencang hingga sekujur badanya terasa gemetar air mata mengalir begitu saja mendengar kalimat yang di lontarkan lucas.
Lucas yang melihatnya rapuh lantas merangkul bianca memeluk bianca agar gadis itu tenang dia mengelus rambut bianca dengan lembut.
“Tidak ada timbangan yang bisa mengukur siapa yang lebih terluka, cukup sembuhkan lukamu sendiri itu akan lebih baik.” Bisik lucas kepada bianca yang sedang menangis histeris.
Hanya dengan lucas bianca bisa merasakan kehangatan, dia lebih leluasa mengungkapkan apa yang ia rasakan.
Sedangkan di rumah mega barca terlihat kesal dengan anak buahnya, bisa bisanya mereka kehilangan jejak adiknya barca lupa adiknya itu cukup pandai mengelabuhi orang lain bahkan bianca juga teliti dalam memperhatikan orang.
/Smile//Smile//Smile/
semangat ♥️, Ciwi ciwi nya cantik cantik.
Gimana kalau jadi gini kak,
Baik, om! Om bagaimana?"