NovelToon NovelToon
Lika Liku Kehidupan Rumah Tangga

Lika Liku Kehidupan Rumah Tangga

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Poligami / Dikelilingi wanita cantik / Fantasi Wanita
Popularitas:2k
Nilai: 5
Nama Author: elfi

menjelang pernikahan elfi harus menemukan fakta bahwa kekasihnya telah bermain curang,Dimas harus ketahuan masih mengharapkan sang mantan,ternyata dini adalah istri pilihan sang ibu.
bagaimana kisah lika liku rumah tangga yang di jalani elfi setelah di nikahi kekasihnya dimas,yang keduanya berasal dari keluarga sederhana

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon elfi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 9 BENCI

(POV Rina)

mendapatkan kabar dimas akan datang menemui ku. sengaja aku kenakan gaun tidur seksi berbahan satin warna merah marun dengan celana pendek sepaha dan berbelahan dada rendah... rambut ku biarkan tergerai, memulas wajah dengan make up tipis dan lipstik merah muda membuat penampilanku terlihat seksi.... biarlah ku puji diri sendiri..

dadaku berdetak cepat, tidak beraturan... aku suka berdebar-debar menanti kedatangannya seperti menunggu seorang kekasih hati....

setengah jam berlalu dan terdengar suara bel, aku langsung beranjak dari sofa. setelah ku pasti kan penampilanku perfect, segar aku percepat langkah menuju pintu...

saat pintu terbuka, terpampang lah sosok yang sangat kurindukan.. segera kutarik tangannya untuk masuk, langsung ke peluk dan ku cium bibirnya dengan sangat lembut dan bergairah.... dia membalas pelukan dan ciumanku dan membawa kami ke atas ranjang..... namun tiba-tiba terdengar dia menyebut nama istrinya...

Elvi..."ucapnya pelan namun aku masih bisa mendengarnya...

dada aku kembang kempis, menahan cemburu... bagaimana bisa di saat bersamaku dia mengingat istrinya.... aku langsung duduk, keluarkan segala amarah yang sudah ku tahan...

"siapa???? aku Rina bukan Elvi...!!"tegas ku padanya....

dia mendongakkan wajahku dan menatap lalu meneliti seluruh wajahku....

bertanya mengapa mataku sembab...

aku ungkapkan segala isi hati ini, di tengah-tengah percakapan kami, aku masih mencoba untuk menggoda dan merayunya. entah apa yang aku pikirkan, kuakui bahwa aku seperti jalang pada umumnya menggoda suami orang.

tapi aku nggak perduli...

di saat kami kembali berciuman, terdengar bunyi telepon dari ponsel Dimas. kulihat dia hanya melirik ponselnya dan mengabaikannya, hatiku sangat bahagia karena merasa diutamakan.

"kok nggak diangkat?"aku bertanya, sambil melingkarkan kedua tanganku di lehernya. aku bergelayut manja.

"nggak apa-apa, udah biarin aja mending kita lanjut lagi."godanya yang menarik turunkan alisnya yang tebal.

aku pun tersenyum, kami lanjut bercumbu pada umumnya. tapi aneh sekali sudah hampir 1 jam kenapa Dimas belum juga memulai permainannya. padahal aku sudah sangat ingin...

"sayang kok belum mulai sih, kenapa belum bangun juga lolipop nya, padahal aku sudah di posisi on nih... protes ku sambil mengerucutkan bibir ini.

"aku juga nggak tahu kenapa jadi begini,"sambil menggaruk ke belakang kepalanya, dia berdiri berjalan ke arah kamar mandi...

aku menunggunya sambil menyalakan televisi, mengganti channel silih berganti, tidak ada acara yang menarik menurutku. tidak berapa lama Dimas keluar dari kamar mandi..

aku menoleh dan dia sedang mengenakan pakaian lengkapnya kembali..

Dimas berdiri Dan mengayunkan kaki jenjang ke arahnya...

"Kamu mau ke mana mas?"kenapa pakai baju, kan kita belum mulai.."ucapku sambil mencium pipinya...

"aku harus pulang, Elvi pasti mencemaskan ku, ini sudah malam..."dia duduk di sofa dan memakai sepatunya.

aku belum rela dia mau pergi meninggalkanku sendiri.

"tapi ini masih jam 22.00 malam, biasanya juga dulu kita berkencan sampai pagi. kalau perlu kamu tidur aja di sini nemenin aku, bilang aja ada kerjaan kita yang bikin kamu nggak pulang."aku masih mencoba untuk merayu, aku nggak bisa dia dan nggak mau dia pergi.

"itu kan dulu saat kita masih sepasang kekasih, sekarang aku sudah jadi seorang suami. aku harus pulang Rin, Elfi menunggu ku."

"Elvi lagi,,!!! elfi lagi!!!

terus saja kamu pikirin sekarang Elvi... apa sih hebatnya dia, sampai bisa buat kamu jadi nggak utamain aku lagi."ku besarkan suara ini karena aku sangat kesal dengan Dimas.

dia hanya menggelengkan Dan tersenyum...

"aku juga nggak tahu Rin, ya sudah ya aku pulang dulu.. aku juga tahu apakah aku akan menemui kamu lagi atau enggak."Dimas berjalan ke arah pintu keluar kamar menuju pintu keluar utama..

aku mengejarnya dan menarik tangan kanannya..

"jangan pulang, tetaplah disini bersamaku,"sedikit memaksa aku memeluknya dari belakang. menahannya untuk tidak pergi.

kurasakan lingkaran tanganku terlepas. dia menghentakkan nya dengan sangat kasar, membuatku mengadu sakit.

"aduh, sakit... sambil memegang pergelangan tanganku yang sedikit memerah.

"maaf Rin, aku nggak bermaksud menyakitimu. sekarang biarkan aku pergi.."lirihnya yang telah membuka pintu dan melangkahkan kakinya keluar menuju lift di ujung lorong..

tubuhku langsung merosok jatuh ke lantai, beserta jatuhnya butiran kristal bening di sudut mata ini. tak ada lagi yang bisa kulakukan selain menangis, kukepalkan jemari kedua tangan dan memukuli lantai dengan perasaan kesal dan marah.

"aarrgghhhh, benci sekali aku sama kamu elfi..!!!! apa yang sudah kamu lakukan hingga membuat dimasku berubah. aku tidak terima...!!! tidak terima...!! racau ku seperti orang gila.

...****************...

aku terbangun, saat kurasakan mata ini silau karena cahaya matahari yang menembus jendela kamar.

"akhhh ternyata aku lupa menutup tirai semalam..."kurai ponsel dan melihat 50 kali panggilan tak terjawab dari sekretarisku Alfian, melihat jam tangan terpencet waktu sudah menunjukkan pukul 09.00 pagi.

"ya Tuhan aku kesiangan, pagi ini ada kunjungan oleh komisaris utama dan para investor, kenapa aku bisa ceroboh begini."ku berlari ke kamar mandi dan segera mandi kilat. langsung kukenakan pakaian formal, kaos singlet lengan pendek warna merah sebagai dalaman disertai belajar putih dapat putih span 5 centi di atas lutut dan high heels setinggi 8 cm.. rambutku kuncir kuda.

setelah memastikan semuanya tidak ada yang tertinggal dan pintu apartemen terkunci, aku segera berlari menuju lift dan parkiran mobil di lantai dasar.

aku laju mobil dengan kecepatan tinggi, saat lampu merah ku telepon Alfian, tanpa menunggu lama terdengar suara dari seberang telepon.

"halo ibu lagi di mana..?? 15 menit lagi komisaris utama beserta rombongan akan sampai.. kami semua sudah mempersiapkan dengan sangat baik untuk menyambutnya.."nada panik kurasakan di sana..

"iya iya saya kesiangan, 10 menit lagi saya sampai.."jelaskan dan segera mematikan ponsel. tugas kembali secara terlihat lampu hijau menyala...

...****************...

aku parkirkan mobil di parkiran khusus para atasan... segera ku berlari menuju lift khusus, kutekan angka 39 lantai nomor 2 dari atas. gedung ini hanya ada 40 lantai, di mana lantai paling atas tempat komisaris utama dan jajarannya... setiap lantai sesuai jabatan yang divisi...

pintu lift terbuka, aku segera keluar tanpa menunggu terbukanya lift secara sempurna. kulihat Alfian mondar-mandir seperti menunggu seseorang, tentu saja yang dia tunggu itu aku..

"gimana, belum pada datang kan..??tanyaku sambil berusaha mengatur napas yang ngos-ngosan karena berlari-lari sedari tadi.

"ibu ditunggu di ruang meeting, mereka sudah sampai lebih awal dari 5 menit yang lalu."lirik alviano sembari berjalan cepat ke ruang meeting yang berjarak 200 m dari ruanganku.

belum masuk ku atur nafasku yang sangat cepat.

Tok!!!!!tok!!!tok

pintu diketuk dan terbuka, saat kuliah pertama kali semua pasang mata memandangku dengan tatapan mengintimidasi.

bersambung

1
Say Namora II
lanjut KK seru cerita ya
Jonri Simamora
keren
keren,lebih semangat lagi KK buat nulis ya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!