NovelToon NovelToon
Antara Takdir Dan Harga Diri.

Antara Takdir Dan Harga Diri.

Status: sedang berlangsung
Genre:Berbaikan / Pernikahan Kilat / Cinta Paksa
Popularitas:253k
Nilai: 4.9
Nama Author: Alvinoor

sudah jatuh tertimpa tangga, itulah istilah yang tepat bagi nasib Ridho seorang pemuda miskin.

Baru beberapa hari di tinggal mati ayah nya Intan sang kekasih memutuskan hubungan cinta mereka, dan memilih kawin dengan pemuda kaya dari kota.

Dalam kehancuran hati nya, Ridho pergi ke kota, membawa peruntungan nasib nya.

Di kota, takdir membawa nya harus menikahi Anastasya seorang dara cantik, namun sangat angkuh dan arogan.

Anastasya yang tidak menyukai Ridho, berusaha menyingkirkan pemuda itu dari kehidupan nya.

Disaat hati Ridho mulai putus asa, muncul Rita yang memberi nya semangat hidup dan bangkit kembali.

Namun di saat Ridho dan Rita mulai akrab, justru benih cinta mulai bersemi di hati Anastasya.

Bagai mana Ridho mengatasi kedua nya?.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alvinoor, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pria Tua di Taman.

Karena keburu magrib, Ridho dan neng umi Habibah tidak langsung pulang, tetapi shalat berjamaah di Musholla pinggir jalan yang mereka lewati.

Setelah selesai sholat, sedikit dzikir dan ditutup dengan doa', barulah Ridho dan neng umi Habibah meneruskan perjalanan pulang saat hari mulai gelap.

Saat tiba di rumah, Kiai Rahmad baru saja datang dari mesjid setelah shalat berjamaah, kini sedang menikmati secangkir kopi panas di teras rumah nya.

"Assalamualaikum abi" sapa kedua anak muda ini sambil menyalami tangan Kiai Rahmad.

"Sudah sholat nak?" tanya Kiai sambil menatap kearah neng umi Habibah dan Ridho.

"Alhamdulillah, sudah Kiai, tadi di mushalla kecil di pinggir jalan sana bersama orang orang situ" jawab Ridho.

"Alhamdulillah!" jawab Kiai Rahmad lega.

"Maaf abi!, tadi mampir di bakso yang sering kita mampir itu lho, habis nya lapar" jawab neng umi Habibah.

"Ya udah nggak papa, bikinkan kopi untuk Ridho, biar istirahat sejenak" ujar Kiai Rahmad.

Neng neng umi Habibah segera masuk kedalam rumah, sementara itu Ridho diajak oleh Kiai Rahmad berbincang bincang masalah agama.

Kebiasaan kiai Rahmad, bila berduaan dengan Ridho, selalu bicara masalah agama, dari masalah ilmu fikih hingga Tauhid.

Saat saat seperti inilah Ridho banyak menimba ilmu agama dari sang Kiai.

Tidak seberapa lama, neng umi Habibah keluar dengan membawa secangkir kopi panas.

"Ini mas, kopi nya diminum!" tawar neng umi Habibah.

"Iya, terimakasih neng" sahut Ridho.

Kiai banyak menanyakan tentang diri Ridho, masa lalu Ridho, yang dijawab nya dengan apa adanya.

"Jadi, Ridho sudah tidak punya kedua orang tua?" tanya Kiai lagi.

"Benar Kiai, kini Ido tidak punya siapa siapa lagi di Dunia ini, tinggal Ido seorang diri, untung ada Guntur yang menganggap Ido saudara nya" sahut Ridho.

"Hmm, bersabarlah, Allah menurunkan ujian pada hamba nya, bukan tanpa maksud, sabar itulah yang paling utama, serta Ridha dengan semua Qodha dan Qodar nya, Allah pasti sudah menyiapkan sebuah kisah yang indah untuk mu nak, ingatlah Firman Allah, innama al usri Yusra, sesudah kesempitan, akan datang kelapangan, sesudah kesedihan, akan datang kebahagiaan, kita hanya disuruh Allah yakin dan percaya kepada nya saja nak, jalani semua yang sudah ditakdirkan Allah" nasihat Kiai Rahmad pada Ridho.

Hingga azan isya berkumandang, barulah Ridho dan Kiai Rahmad menghentikan obrolan nya dan berjalan beriringan menuju ke Mesjid.

Selesai shalat isya, Kiai Rahmad kembali memanggil Ridho. Beliau menyerahkan amplop kepada anak muda itu.

"I… ini apa Kiai?" tanya Ridho heran.

"Terimalah, ini bukan upah, tetapi sebagai ucapan rasa terimakasih dari abi sudah nganterin serta ngejagain putri abi seharian ini, terimalah nak, jangan di tolak" kata Kiai Rahmad memasukan amplop itu kedalam saku baju Ridho.

Azis yang juga kebetulan berada di tempat itu nampak merengut tidak suka.

Setelah selesai membersihkan Mesjid, Ridho pulang ke kost kosan, membawa kantongan berisi baju gamis yang dibelikan oleh neng umi Habibah tadi pagi.

Di Ruman kost kosan, nampak Guntur sudah datang, pemuda itu sedang bermain handphone sambil bersandar di tembok.

Saat Ridho memberi salam dari luar, lalu masuk kedalam kost kosan, Guntur menyahut tanpa beranjak dari tempat nya.

Di rumah nya, neng umi Habibah sedang bercengkrama dengan umi Aisyah, ummi nya.

"Bagai mana acara nya hari ini neng?" tanya umi Aisyah.

"Hmm, baik umi, Alhamdulillah lancar" sahut umi Habibah sambil tersenyum simpul.

"Neng nampak bahagia malam ini, wao beli tasbih baru ya neng?" tanya umi Aisyah melihat tasbih cantik berbahan batu Giok warna hijau lumut di tangan putri nya itu.

"Cantikan ummi!, neng tidak beli, ini dibelikan sama Ridho mi" ujar neng umi Habibah kembali tersenyum simpul.

"Waaoooo!, rupanya putri ummi sudah ada yang di taksir nih cerita nya?" goda umi Aisyah.

"Sekedar tertarik sih boleh kan ummi, kami tidak pacaran atau ta'aruf an, hanya teman saja ummi, Eneng sih terserah sama Allah saja, jodoh ya Alhamdulillah, kalaupun tidak, biarkan kami bersahabat saja ummi, dia murid terbaik Abi kan ummi, orang nya tidak neko neko, sederhana, lugu, serta pandai menghargai wanita, bahagia wanita yang menjadi istri nya kelak ummi" ujar neng umi Habibah menceritakan penilaian nya pada Ridho.

"Semoga Allah pilihkan dia untuk mu ya neng!" ucap umi Aisyah.

"Aamiin!, kalaupun tidak jodoh neng ingin tetap bersahabat dengan nya ummi, usia eneng lebih tua dua tahun dari nya ummi, sekarang usia dia dua puluh tahun sedangkan eneng dua puluh dua tahun" kata neng umi Habibah.

"Kenapa dengan usia nak, Rasulullah dan istri nya Siti Khadijah juga beda usia" kata ummi Aisyah memberikan semangat pada sang putri.

Umi Habibah dan umi Aisyah bicara berdua dari hati kehati, kadang di selai dengan candaan kedua nya hingga Kiai Rahmad tiba setelah menyampaikan tausiyah selepas sholat isya di Mesjid.

Siang itu sekitar pukul sepuluh, Ridho telah selesai dengan tugas nya menyapu dan mengepel lantai Masjid hingga WC nya.

Dengan langkah santai, dia pergi ke taman di ujung jalan, seperti kebiasaan nya bila tidak ada kesibukan.

Taman ini berjarak sekitar empat kilometer dari kampung, tepat berada di ujung jalan, di pinggiran kali.

Konon dahulu perkampungan itu berada di pinggiran kali, oleh pemerintah di relokasi ketempat yang agak jauh dari pinggiran kali, berjarak sekitar empat kilometer dari perkampungan asal. Sedangkan perkampungan asal, dijadikan taman.

Sebuah jalan raya yang cukup besar, melintang di ujung jalan kampung, tepat di sisi Taman yang menghubungkan dua jalan raya besar lain nya.

Karena jalan ini cuma jalan alternatif, apalagi harus melewati sepanjang jalur sungai yang semua nya taman hutan kota, maka sangat jarang orang yang melewati jalan itu.

Siang itu seperti hari hari biasa, taman itu begitu lengang, kecuali Sabtu dan Minggu, barulah taman itu banyak pengunjung nya.

Sudah lebih dari setengah jam, Ridho duduk sendirian di tempat itu, menatap burung burung yang beterbangan di pucuk pucuk pohon Ketapang. Sampai akhirnya sebuah mobil Alphard hitam berhenti mendadak di tepi jalan tidak jauh dari tempat Ridho duduk, hanya terhalang sederetan pohon bonsai yang ditata rapi mirip pagar itu.

Dari dalam mobil, keluar seorang pria tua, namun dengan pisik yang terlihat masih kuat, turun sambil bersungut sungut tidak jelas, sambil membanting pintu mobil itu.

Pria tua itu kembali mengeluarkan handphone nya dari saku jas nya, dan mencoba menelpon seseorang, beberapa menit kemudian, tidak ada sahutan, pria tua itu kembali bersungut sungut tidak jelas, hampir saja membanting handphone nya ketanah, untuk g saja dia batalkan.

Baru saja pria tua itu bermaksud masuk kedalam mobilnya, tiba tiba datang dua buah motor yang masing masing di tumpang oleh dua orang pemuda bertubuh tinggi tegap.

Dua orang pemuda segera memegang kedua tangan pria tua itu di kanan dan kiri nya.

"Hei!, kalian siapa?, mau apa?" teriak pria tua itu panik.

"Plak!" ....

"Tua Bangka sialan, diam saja kau, hari ini kami tidak ingin harta mu, kami hanya ingin nyawa mu saja" salah seorang pemuda memukul wajah pria tua itu dengan telapak tangan nya hingga nampak lebam di wajah putih nya.

Salah seorang mengeluarkan pisau sambil berjalan mendekati pria tua itu.

Belum lagi pemuda itu mengayunkan tangan nya kearah pria tua itu, tiba tiba,

"Buk!" ....

"Buk!" ....

"Buk!" ....

Tiga kali hantaman kaki dan tangan Ridho, membuat tiga orang pemuda itu terjengkang kebelakang.

"Jahanam, bangsat!, siapa kau?, berani berani nya ikut campur urusan kami?" tanya salah seorang pemuda yang tadi duduk duduk di motor.

"Aku ya aku, aku tidak ikut campur urusan kalian kalau saja kalian tidak menganiaya seorang pria tua lemah di depan ku, kalian pemuda gagah namun bersikap pengecut!" bentak Ridho sambil membantu pria tua itu berdiri setelah tadi turut terjerembab karena kuat nya tendangan Ridho pada kedua pemuda yang memegang kedua tangan nya.

"Cuih!, bangsat bosan hidup, ayo kita hajar dia dulu, baru kita bunuh tua Bangka itu" teriak pemuda itu lagi.

Empat orang pemuda itu segera bergerak mengepung Ridho dari empat arah.

Ke empat nya kini mengeluarkan pisau mereka masing masing, siap menghabisi Ridho.

...****************...

1
Julia Juliawati
aduh jgn. smpe knpa2 tasyanya Thor
🍾⃝ Wͩᴀᷞɴͧɢᷡɪͣ
Ria kakaknya Tasya kali kenapa jadi Rita
🍾⃝ Wͩᴀᷞɴͧɢᷡɪͣ
miliar bukan juta
🍾⃝ Wͩᴀᷞɴͧɢᷡɪͣ
60m² 60meter persegi Thor jangan kuadrat coba direvisi deh Thor
Fadill Palevii
hadeh...autornya bisa buat negeri hayalan.../Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Fadill Palevii
hadeh...sedih amat ceritanya Thor.../Sob//Sob//Sob//Heart//Heart//Heart/
Rohad™
Jadi mereka 1 ibu lain ayah, malang sekali kamu Ridho 🤦‍♂️
🍾⃝ Wͩᴀᷞɴͧɢᷡɪͣ
1000m² seribu meter persegi bukan kuadrat Thor😊
🍾⃝ Wͩᴀᷞɴͧɢᷡɪͣ
kok Ridho g ada niatan ngajarin istrinya sholat
Rohad™
Jadi sedih gini thor 😥
Rohad™
Yo semakin seru 🔥🔥🔥
Rohad™
Izin nenda thor 😅
Was pray
kesengsaraan mieske masih jauh dari kata cukup dibandingkan dengan kelakuannya yg seperti setan berujud manusia, seperti hewan yg berkepala manusia
🍾⃝ Wͩᴀᷞɴͧɢᷡɪͣ
Maisaroh/Sarah kenapa berubah jadi Siska
🍾⃝ Wͩᴀᷞɴͧɢᷡɪͣ
hahaha ngompol lagi
yos helmi
ko tidak ada basa basi ma atunya.. ngaku islami.. tp thor nya o on...
🍾⃝ Wͩᴀᷞɴͧɢᷡɪͣ
hahaha
yos helmi
Luar biasa
Isabell Serinah
lanjut lagi plseeee 👍
Fatkhur Kevin
rumah impian
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!