NovelToon NovelToon
Gadis Di Rumah Itu

Gadis Di Rumah Itu

Status: tamat
Genre:Tamat / Balas Dendam / Horror Thriller-Horror / Misteri Kasus yang Tak Terpecahkan / Hantu
Popularitas:53.4k
Nilai: 5
Nama Author: Dela Tan

Sulit mencari pekerjaan, dengan terpaksa Dara bekerja kepada kenalan ibunya, seorang eksportir belut. Bosnya baik, bahkan ingin mengangkatnya sebagai anak.

Namun, istri muda bosnya tidak sepakat. Telah menatapnya dengan sinis sejak ia tiba. Para pekerja yang lain juga tidak menerimanya. Ada Siti yang terang-terangan memusuhinya karena merasa pekerjaannya direbut. Ada Pak WIra yang terus berusaha mengusirnya.

Apalagi, ternyata yang diekspor bukan hanya belut, melainkan juga ular.
Dara hampir pingsan ketika melihat ular-ular itu dibantai. Ia merasa ada di dalam film horor. Pekerjaan macam apa ini? Penuh permusuhan, lendir dan darah. Ia tidak betah, ia ingin pulang.

Lalu ia melihat lelaki itu, lelaki misterius yang membuatnya tergila-gila, dan ia tak lagi ingin pulang.

Suatu pagi, ia berakhir terbaring tanpa nyawa di bak penuh belut.
Siapa yang menghabisi nyawanya?
Dan siapa lelaki misterius yang dilihat Dara, dan membuatnya memutuskan untuk bertahan itu?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dela Tan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

9. Kiriman Ular

Hidup terus bergulir. Sedikit lebih baik setelah Oom Bernard kembali berada di Jakarta. Siti tidak berani terlalu sinis padanya. Tante Mir, meskipun masih judes, tidak terang-terangan memusuhinya.

Kiriman belut masih datang dua tiga kali lagi. Dan karena ada Oom Bernard, pintu kamar Dara tidak lagi digedor di tengah pagi buta. Ia bisa tetap tidur tenang sampai pagi, baru kemudian menyalin dan merapikan catatan timbangan belut yang ditulis Siti.

Pak Wira masih tampak ingin menyingkirkannya, dan pekerja lain tidak banyak bicara padanya, bahkan berusaha tidak beradu pandang dengannya.

Namun, lelaki surfer yang pernah dilihatnya itu, meski tampak pendiam, sepertinya ramah. Dara menjulukinya lelaki surfer karena ia tidak tahu namanya. Sebenarnya ia berharap mereka bisa berteman, agar ia tak terlalu merasa sendirian.

Sayang, ia hanya melihatnya satu kali. Lelaki surfer itu tak pernah terlihat lagi. Dan entah mengapa, Dara merasa kecewa.

Kiriman ular datang hari ini. Itu berarti Dara akan menyaksikan pemandangan mengerikan lagi. Dan katanya, kali ini benar-benar hanya ular. Tanpa belut. Akan datang sore hari menjelang magrib.

Dara kian bergidik, berkarung-karung ular dikirim menjelang magrib, setelah hari mulai gelap. Itu benar-benar seperti suasana menyeramkan dalam film horor.

Kali ini, karena yang datang cukup banyak, hampir sepuluh karung, ular-ular itu langsung dibantai begitu tiba. Mungkin untuk menjaga agar tidak ada yang lolos keluar. Dara heran, entah dari mana mereka mendapatkan ular sebanyak itu.

Dan sekali ini, Dara melihat Oom Bernard menelan bulat-bulat salah satu empedu ular itu, begitu dikeluarkan dari perutnya. Lalu meminum darahnya yang ditampung di dalam gelas.

Penilaian Dara tentangnya langsung berubah. Ternyata Oom Bernard sama biadabnya.

Menahan mual, agar tidak muntah tanpa dapat ditahan, Dara berlari masuk ke kamarnya. Langkahnya hampir berhenti ketika ujung matanya menangkap bayangan lelaki surfer itu. Dia datang lagi!

Kini Dara mengerti, lelaki surfer itu hanya muncul saat ada kiriman ular. Rupanya, dia hanya bagian dari tim ular.

Duduk di ujung tempat tidur, Dara meremas kedua tangannya, berusaha menenangkan debar jantungnya. Masa bodoh apa yang dilakukan orang-orang, asal bukan ia yang disuruh minum darah ular.

Merasa jendelanya tiba-tiba agak menggelap, ia mendongak. Dara melihat wajah lelaki surfer itu di jendela, menghalangi setengah cahaya yang masuk.

Lelaki surfer itu sedang mengintipnya!

Debar yang tadi sudah mulai mereda, kembali meliar. Kali ini bercampur kemarahan.

Kedua tangan Dara mulai basah. Berani-beraninya lelaki surfer itu mengintip dari jendelanya saat rumah sedang penuh orang! Dara bisa berteriak, dan lelaki surfer itu akan dipukuli ramai-ramai. Setidaknya, Dara percaya Oom Bernard pasti akan memaki dan mengusirnya.

Dara bangkit terburu-buru, lalu tertegun. Langkahnya terhenti. Lelaki surfer itu tersenyum, matanya yang coklat kekuningan membuat Dara terbius. Niat untuk berteriak menguap sudah.

Dara gemetar. Mereka saling menatap. Dara merasa meriang tiba-tiba, suhu tubuhnya meningkat. Ada yang terasa hangat di bawah sana. Rasanya nikmat, ia melenguh.

Perlahan… Dara menyentuh kancing bajunya, membukanya satu per satu. Membiarkan gaunnya melorot, hingga kulitnya terbuka sepenuhnya. Pandangan mata lelaki surfer itu seolah membelainya. Dara memejamkan mata, menjepit pahanya. Belum pernah ia merasa senikmat ini. Belum pernah!

Suara-suara mulai terdengar memasuki ruang kantor yang terletak tepat di seberang kamar tidurnya. Dara kembali membuka mata. Bayangan lelaki surfer itu telah hilang dari jendela.

Dara merasa terempas. Bersegera dipungutnya gaun yang terjatuh di lantai, mengenakannya kembali.

Berlari ke luar, mata Dara mencari-cari lelaki surfer itu. Namun, sekali lagi, dia benar-benar sudah pergi.

Dara tahu, sekarang ia hanya ingin ada kiriman ular. Supaya ia bisa melihat lelaki surfer itu lagi.

Tiap hari Dara menanti kabar kiriman ular. Tapi sudah dua minggu, yang datang hanya belut. Ia harus menelan kecewa. Lelaki surfer itu tak pernah muncul kalau tidak ada kiriman ular.

Dara gelisah. Bermalam-malam matanya tak bisa terpejam. Ia memaksakan diri untuk tidur, tapi pikirannya terus melayang pada lelaki surfer itu. Teringat tatapan matanya yang terasa membelainya.

Dara menggigil. Ia merindukan rasa nikmat itu lagi. Beberapa malam yang lalu, ia mulai menyentuh tubuhnya sendiri. Ia merasa tidak pantas, sekaligus malu. Tetapi hasratnya tak terbendung.

Di usianya yang ke dua puluh dua, Dara belum pernah disentuh laki-laki, tidak tahu bagaimana rasanya. Tetapi hormon seksual wanita di usia ini sedang tinggi-tingginya, membuat libidonya meningkat dan mudah terangsang.

Malam ini, Dara sengaja tidur telanjang, merasakan kulitnya bersentuhan dengan kain selimut. Putingnya yang mencuat bergesekan dengan serat kain. Ia melenguh, memejamkan mata dan menggigit bibir, membayangkan tangan lelaki surfer itu yang bergeser di atas tubuhnya.

Berkali-kali ia memandang jendela, berharap wajah lelaki surfer itu muncul di sana. Tapi sia-sia. Jangankan wajahnya, bayangannya pun tidak tampak. Dia memang hanya hadir saat ada kiriman ular.

Dara hampir kehilangan akal. Ia resah. Hasratnya butuh dilampiaskan. Tetapi kiriman ular tak juga datang, sehingga lelaki surfer itu tak pernah lagi muncul.

Dara benar-benar patah arang. Apakah kiriman ular dihentikan karena pasokan sudah cukup?

Oom Bernard sekali lagi meninggalkannya. Kali ini dia pergi ke Cina, dan Tante Mir ikut dengannya. Siti tak lagi menyindirnya, tetapi telah terang-terangan menyerangnya.

“Kalau cuma pembukuan seperti ini sih, gak perlu sarjana. Yang aku kerjakan dulu lebih rapi kok. Aneh, apa sih yang dilihat Tuan dari kamu?”

Dara tak peduli. Siti boleh menyindirnya. Semua orang boleh memusuhinya. Ia sudah tak lagi ingin pulang. Ia bertekad akan tinggal. Tak ingin kehilangan kesempatan melihat lelaki surfer itu lagi.

Dara telah bertekad, nanti ia akan menyapa lelaki surfer itu lebih dulu, mengajaknya berkenalan, menanyakan namanya.

Mungkin, mereka bisa… membuat apa yang ia bayangkan menjadi nyata. Dara benar-benar ingin merasakan tangan lelaki surfer itu menyentuhnya. Bukan tatapan matanya, melainkan tangannya. Bergerak di atas tubuhnya, membuatnya bergetar.

Bukan hanya sekali, Dara ingin merasakannya berulang kali.

1
Rina Indriani
bilang aja keguguran deh
Rina Indriani
owalah. Damar hantu rupanya
Rina Indriani
damar apa makhluk gaib
Rina Indriani
kok jd gitu???
kuaci
aku mampir thor
Rina Indriani
kenapa ya? penasaran deh...
Rehaan Aamir
Gilaaaa Bab Awal Aja Udah Se Misterius Ini Jln Crt Nya....Gmn Gk Bikin Penasaraaann Buat Ngikuti Alur Selanjutnya....
Kustri
g bs dipersingkat apa,
byk yg qu skip krn byk yg g penting
Kustri
tak skip, maaf yo
estycatwoman
nice
Astuti Puspitasari
Alur maju mundur di cerita ini dikemas dengan sangat apik, keren banget novelnya. Semangat terus berkarya thor 🥰
Dela Tan: terima kasih 🙏
total 1 replies
Kustri
Luar biasa
Ridho Widodo
pp Dara go blok
Kustri
misteri nih, knp anggota badan pa wira hilang 1-1

karyawan baru emg hrs byk belajar g salah jg mirna menyuruh bangun dini hari
αʝιѕнαкα²¹ᴸ
good, rekomended!
αʝιѕнαкα²¹ᴸ
Dari sinopsis, alur utama cerita MC-nya Dara, tapi Dara malah diceritakan hanya sampai bab 19. Sedang bab 20-57 menurut saya hanya cerita pendukung. Disajikan terpisah seperti itu membuat novel ini seperti dua cerita yang berbeda, bukan kesatuan. Andaikan saja bab 20-57 disajikan sebelum bab 19 seiring dg perjalanan cinta Dara dan Damar, dan novel diakhiri dengan kematian Dara, mungkin damage yg didapat ketika mengikuti cerita ini menjadi luar biasa. Btw, thanks untuk hiburannya. Sehat dan sukses selalu. Salam kenal 🙂
Dela Tan: Kamu benar, mulai bab 20 memang bagian 2 dari novel, dan yang menggabungkan kedua cerita itu adalah 4 bab ekstra "Benang Merah" di akhir.

Kenapa dibubat begitu, karena menurut pemikiranku, jika dibuat runut mulai dari kisah Damar & Qing Qing, tidak akan ada kesan misteri & pertanyaan-pertanyaan yang memancing rasa ingin tahu.

Tapi tentu saja setiap orang bisa mendapat kesan yang berbeda. Terima kasih sudah memberi pendapat :)

Salam kenal juga.
total 1 replies
Natalia Susi
ulasan apa ya, kl saya suka gaya bahasa nya yg ringan dan mudah dimengerti sehingga tidak bolak balik ke atas mecerna maksud nya...ceritanya bagus, selain masuk akal , nyambung dan yg pasti buat penasaran/Drool/
𝕃α²¹ℓ 𝐒єησяιтα🇮🇩
dan bwt wira sendiri aku rasa apapun alasannya dia juga salah, mungkin klo wira tak membunuh Damar, nyawa Damar tak ganggu yaak... tapi pak Wira main hakim sendiri, kna dia cemburu, sakit hati Damar yg jadi cinta pertamanya memilih Qing Qing.

Kejutannya di karya ini adalah ternyata Qing Qing dan Dara Sepupuan.


ahh terpaksa komentar di bagi bbrpa kna kepanjangan wkwkwkwk

semangatt ka Dela👍👍👍
Dela Tan: Terima kasih banyak. Komentar yang panjang & komprehensif :)
total 1 replies
𝕃α²¹ℓ 𝐒єησяιтα🇮🇩
bab yang aku suka bab 46, 47, 48, 49 bab bab saat Qing Qing tewas dan gimna perasaan bersalah Damar melihat Qing Qing tewas kna terpeleset dan kehabisan darah... itu bab yg bikin wow.
𝕃α²¹ℓ 𝐒єησяιтα🇮🇩
sebenernya tak ada yang salah sama Cinta, cinta itu Fitrah manusia. setiap manusia berhak dicintai dan mencintai cuma mungkin yg salah adalah cara mengekspresikan cinta itu.

spt cinta Damar dan Qing Qing, tak ada yg salah sama Cinta mereka, wlpn Qing Qing 14 thn dan Damar 19 thn, mereka iya salah kna terpancing gelora muda hingga MBA... tapi jika spt ungkapan ada hukum sebab akibat bkn kah Damar dan Qing Qing sudah mendapatkan nya?
𝕃α²¹ℓ 𝐒єησяιтα🇮🇩: 😂 sama sapaa yaak
αʝιѕнαкα²¹ᴸ: termasuk cinta sama si anu ya😄
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!