Marisa yang merupakan anak perempuan yang di asuh Azka dan Amanda kini sudah tumbuh besar, Marisa yang mulai mencari dimana keberadaan ibu sambung nya itu karena sejak kecil hanya Amanda yang menjaga nya dan ikatan batin antara dirinya dan Amanda sudah terjalin sejak ia kecil, namun di tengah pencarian ibu nya itu, Marisa bertemu dengan Kevin, Saudara tirinya, Marisa jatuh cinta pada pandangan pertama kepada Kevin, namun apakah Marisa akan tetap mencintai Kevin saat dia tau Ken Adalah adik tiri nya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nurliana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 09 -Sama tetapi beda-
Seperti biasa, setelah keluar dari ruang operasi Amanda duduk sejak di sudut rumah sakit, tempat yang sedikit sunyi dia menatap langit-langit rumah sakit, lalu menutup mata nya, dia membayangkan bagaimana jika dia gugurkan saja anak yang ia kandung, namun usia nya sudah memasuki dua bulan sepuluh hari, ini menjadi sangat sulit jika di gugurkan.
Amanda menangis, dia tidak tau harus bagaimana, ingin cerai namun anak ini masih berada didalam kandungan nya, dia ingin kembali ke rumah orangtuanya namun pekerja di sini sudah sangat baik, jika dia kembali maka dia akan bertemu dengannya Azka masa lalu nya.
Amanda menatap layar handphone nya, dia melihat notifikasi masuk dan itu dari Rachel, dia mengakan bahwa Kenzo berencana menjodohkan Azka dengan Mora, gadis yang dulu menjadi teman mereka, dan setiap orang yang menatap mereka, pasti mengatakan wajah nya bak pinang di belah dua, yang mengartikan mereka sangat mirip.
Amanda mematikan handphone, dia menutup wajah nya dengan kedua telapak tangan nya, hingga dia merasa ada seseorang yang mendekati nya, dia menatap nya " Reza " ucap nya saat dia melihat Reza susah berada di depan nya
Reza yang selalu menjadi solusi di saat Amanda ada masalah, dan kini masih sama, dia datang di saat Amanda merasa dirinya sangat buruk, Reza datang di saat Amanda tidak tau harus bagaimana, terkadang Amanda juga merasa dirinya terlalu kejam kepada Reza, kesalahan itu juga bukan salah Reza sepenuh nya.
Reza mengulurkan tangan nya dan menatap Amanda " ayo berdiri, kita makan, aku sudah memasak banyak makanan untukmu dan anak kita " Reza yang sama sekali tidak pernah lelah untuk mendekati Amanda, membujuknya, bahkan dia rela datang setiap malam hanya demi memastikan Amanda sudah makan atau belum.
Amanda sama sekali tidak menatap Reza, tangan yang sudah di ulurkan Reza, sama sekali tidak ia terima " kau sudah meletakkan nya di ruangan ku? Jika sudah kau bisa pulang " Amanda menghapus air mata nya dan ingin pergi namun,
Reza menarik tangan Amanda, menahan nya untuk pergi " bisa kita makan bersama? aku ingin bercerita, membahas tentang masalah kita dan anak yang sedang kau kandung " Reza sepertinya sudah tau, jika selama ini Amanda merasa tidak nyaman dengan kehamilannya, itu membuat nya menjauh dari Reza.
Amanda menatap Reza, menarik pelan tangan yang di genggam Reza " aku sudah menegakan bahwa " Amanda tidak melanjutkan ucapannya, karena saat ini mereka sedang berada di rumah sakit, ada banyak orang dan tidak sopan jika mereka bicara dengan nada yang tinggi.
Amanda membawa Reza masuk ke dalam ruangan nya, setelah itu dia menutup pintunya dan juga jendela nya " aku sudah membuat keputusan, bahwa anak ini akan aku lahir kan, aku tidak mau kau membuat ku merasa dilema " duduk di kursi kerja nya
Reza mendekati Amanda " jika memang itu mau mu, tolong jaga kesehatan dan jangan terlalu banyak beraktifitas, kau sama saja seperti menyiksa nya secara tidak langsung " Reza mulai terlihat terbawa emosi dengan sikap Amanda
Amanda membuka laci nya, dia mengeluarkan susu hamilnya, hasil USG nya, bahkan dia juga mengeluarkan berkas yang berisikan berapa kali dia sudah menjalani cek up, tidak hanya itu saja, dia juga mengeluarkan vitamin yang selalu dia minum.
" Mungkin kau tidak tau sama sekali, tapi aku tau, aku selalu menjaga nya dengan baik, bahkan aku minum vitamin agar berat badan nya bertambah, dan kau meminta ku untuk menyerah setelah aku melakukan semua ini? "
" Aku tidak meminta mu untuk menyerah Amanda, hanya saja kau terlihat sangat tidak menyukai ku, kita adalah suami istri namun, aku sendiri di rumah, saat kembali dari kantor aku sama sekali tidak melihat mu, aku merasa kau banyak berubah "
" Semua yang keluar dari mulut mu, itu adalah arti dari rumah tangan dan pasangan suami istri yang saling mencintai, aku ingin bertanya ini kepada mu, agar kau tidak melampaui batasan mu, apakah aku pernah mengatakan bahwa aku mencintaimu? "
Reza terdiam, dia yang sadar bahwa dirinya hanya menjadi pilihan kedua, bahkan dari seribu bintang yang ada di langit, dia merupakan salah satunya yang tidak pernah di lihat oleh Amanda, karena Amanda hanya menatap bulan yaitu Azka.
" Kau tau dan aku sadar, aku hanya pilihan kedua mu, aku hanya seseorang yang bisa kau datangi di saat kau merasa sedih "
Amanda mengambil jas nya " itu kau sadar, jika itu sudah cukup kau bisa keluar dari sini, jika tidak kau bisa renungkan semua yang aku katakan di rumah " keluar dari sana
...****************...
Rumah Azka
Azka yang sedang duduk di kursi ruang tamu bersama dengan Marisa, mereka sedang sibuk mengerjakan tugas nya masing-masing, Azka yang sibuk dengan file kerja nya dan Marisa yang sibuk dengan buku gambar nya.
Saat menatap Marisa, Azka teringat tentang Mora, dokter cantik yang ia temui di rumah sakit tadi, nilai plus nya adalah Mora sangat mirip dengan Amanda.
" Sayang, apakah kau ingin melihat dokter cantik? "
" Ayah, apakah ada dokter yang cantik selain ibu? " menatap Azka dan meninggalkan buku gambar nya
Azka membuka Handphone nya, dia mencari foto Mora yang di berikan oleh Kenzo beberapa hari lalu " ini " memperlihatkan nya kepada Marisa
Marisa menatap nya " ayah, ini sangat mirip dengan ibu, apakah ibu punya kembaran? " menatap Azka setelah melihat gambar tersebut
Azka menatap Marisa dengan senyuman di wajah nya " tidak sayang, dia salah dokter Mora, dia dulu adalah sahabat ibu dan aunty Rachel saat bekerja di rumah sakit " menjelaskan agar Marisa mengerti
" Ayah, bagiamana jika ayah menikah dengan nya? Jika ayah menikah dengan nya, aku tidak akan merasa kesepian, dan rumah juga akan selalu ada orang yang menjaga rumah kita, walau dokter Mora juga akan ke rumah sakit "
Ucapan Marisa yang membuat Azka merasa kaget, Marisa yang sudah mengerti dengan situasi ayah nya saat ini " ayah akan berusaha sayang, apakah ayah boleh menikah dengan nya? " Azka langsung meminta restu dari putri nya itu
Marisa tersenyum dan memberikan kecupan manis di pipi Azka " ya boleh ayah, kita akan punya sosok perempuan yang seperti ibu Amanda, walau hanya rupa nya saja, " pergi setelah selesai memberikan restu untuk Mora dan Azka
Guys bantu like ya, karena satu like dari kalian membuat author semangat nulis dan update lagi, terimakasih