NovelToon NovelToon
[Bukan] Muhalil

[Bukan] Muhalil

Status: sedang berlangsung
Genre:Pengantin Pengganti / Cinta Seiring Waktu / Penyesalan Suami / Menyembunyikan Identitas
Popularitas:35.7k
Nilai: 5
Nama Author: syitahfadilah

Kiara percaya cinta akan tumbuh seiring berjalannya waktu. Tapi ternyata, bermodalkan cinta saja tidaklah cukup. Pernikahan yang baru berjalan 1 tahun atas dasar perjodohan itu harus berakhir begitu saja setelah Erick menjatuhkan talak untuk yang ketiga kalinya. Alasannya selalu sama, hanya karena merasa tidak diperhatikan. Padahal, sebelum memutuskan menikah mereka sudah sepakat akan saling memahami profesi masing-masing.

3 bulan kemudian Erick kembali dengan sejuta penyesalan dan meminta rujuk. Kiara yang sejatinya masih mencintai sang mantan suami kembali memberikan kesempatan meski tahu jalan kembali kali ini harus melewati lika-liku yang rumit. Kiara harus menikah terlebih dahulu dengan laki-laki lain yang disebut muhalil.

Bagaimanakah perjalanan rumah tangga Kiara bersama suami muhalilnya dalam bayang-bayang Erick yang menanti mereka segera bercerai? Namun, siapa sangka dibalik pernikahan muhalil itu, ternyata tersimpan sebuah rahasia yang berusaha dibongkar oleh sang muhalil.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon syitahfadilah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 9. TIDAK BISA MENUNGGU TERLALU LAMA

Denis duduk seorang diri di kursi tunggu yang tersedia di depan ruang rawat Shanum, jari-jari tangannya saling bertaut dan kepalanya disandarkan di dinding.

Kedua matanya tertutup rapat seiring ingatannya yang tertuju pada saat dia mendatangi sebuah rumah megah yang alamatnya sama dengan kartu nama yang dibawanya. Tepatnya, lebih dari satu tahun yang lalu...

Kala itu dia ingin menjelaskan pada sang pemilik kartu nama, bahwa dia bukanlah seorang montir seperti yang dikira oleh wanita itu, sekaligus ingin mengenalnya lebih dekat karena saat pertemuan pertama itu dia langsung jatuh hati. Konyol, tapi itulah yang terjadi. Namun, begitu sampai di alamat yang ditujunya, dia dibuat terkejut dengan pesta pernikahan yang digelar di rumah itu, dan yang lebih mengejutkan lagi ketika dia melihat kedua nama mempelai pada papan karangan bunga serta foto prewedding yang terpajang di pelataran.

Dengan emosi yang membuncah di dada, dia meninggalkan rumah megah tersebut. Melajukan motornya dengan kecepatan penuh membelah jalanan menuju sebuah rumah minimalis yang dia tahu di huni oleh satu keluarga kecil yang terdiri dari sepasang suami istri beserta putra kecilnya.

Setelah sampai, dia memarkirkan motornya asal lalu berjalan dengan tergesa menuju pintu rumah itu dan mengetuknya dengan tak sabar.

'Di mana Erick?' Tanyanya begitu Liana membukakan pintu.

'Mas Erick sedang ada perjalanan bisnis keluar kota, Bang,' jawab Liana sendu, menatap Denis sekilas lalu menunduk.

Denis membuang nafas berat, dengan gelagat Liana yang hari ini tak berani menatapnya sudah menjadi jawaban bahwa adik sepupunya itu berbohong akan perjalanan bisnis Erick keluar kota.

'Hari ini Abang melihat seorang mempelai laki-laki dan kamu tahu siapa?'

Liana hanya bisa meremat ujung bajunya seiring merapatkan bibir agar tangisnya tak pecah, namun bagaimana pun dia menahan akhirnya tangisnya itu pecah juga dihadapan Denis.

'Kenapa Ana, kenapa kamu menyimpan masalahmu sendiri? Jangan takut, katakan pada Abang apa yang sebenarnya terjadi?' Denis meraih tubuh Liana dan memeluknya erat.

'Apa yang Bang Denis lihat hari ini, percayalah itu tidak seperti apa yang Abang pikirkan. Mas Erick tidak pernah mengkhianati ku.'

Hanya itu yang selalu dikatakan Ana, bahkan hingga saat ini Denis tidak bisa mendapatkan jawaban yang pasti kenapa Erick menikah lagi.

Bahkan ketika dia tahu, Erick menjatuhkan talak pada istri keduanya berkali-kali dia tidak tahu apa alasannya. Begitu sulit mendapatkan jawabannya dari Erick maupun Liana.

.

.

.

"Shanum makan yang banyak ya Sayang, biar cepat sembuh." Kata Erick dengan tatapan berkaca-kaca menatap putri kecilnya yang terlihat sangat lemah. Beberapa saat lalu, setelah petugas administrasi memberitahu dikamar mana Shanum di rawat, dia langsung berlari menuju ruangan tersebut. Memaksa menerobos masuk bahkan hampir terjadi perkelahian antara dirinya dengan Denis jika Liana tak segera melerai.

"Tapi Shanum maunya disuapin sama Papa,"

Erick tersenyum seraya mengangguk, dia meraih semangkuk bubur diatas nakas kemudian menyuapi putrinya.

"Papa jangan pergi lagi ya, Shanum kangen sama Papa." Kata gadis kecil itu setelah menelan buburnya.

Erick tersentak, dadanya bergemuruh namun, maaf sekali lagi dia belum bisa memenuhi keinginan putri kecilnya. "Shanum kan tahu kalau Papa kerja, Papa kumpulin uang yang banyak buat nanti ajak Shanum dan Mama jalan-jalan ke... ."

"Ke Italia," sambung Shanum. Netranya berbinar, rasa tak sabar untuk segera melihat menara miring yang menjadi salah satu tempat wisata yang wajib dikunjungi di kota Pisa. Menara yang sampai saat ini hanya dapat dia lihat dari buku bergambar yang dibelikan oleh papanya.

Liana yang duduk di sofa, meremat kedua tangannya erat bersamaan perasaannya yang tak menentu. Bagaimana kalau Denis tidak bisa menepati janjinya terhadap Shanum, bukankah lagi-lagi dia harus mengikhlaskan tanpa bisa melakukan perlawanan.

'Kalau kamu masih tidak bisa terima, silahkan tinggalkan Putraku tapi jangan bermimpi untuk bisa membawa Shanum!' Kalimat itu, selalu menghantuinya setiap malam. Dia yang seorang yatim piatu, bisa apa untuk memperjuangkan haknya. Sudah cukup selama ini dia menyusahkan paman dan bibinya yang merawatnya sedari kecil, untuk masalah rumah tangganya biarlah dia yang menangani sendiri meski harus menahan perih setiap saat.

"Ma, ayo sini."

Liana tersentak ketika putrinya memanggil, dia mengatur nafas yang memburu kemudian beranjak menghampiri Shanum. "Ada apa, Sayang?" Tanyanya setelah berdiri di samping Erick.

"Shanum mau kayak dulu, disuapin sama Mama dan Papa."

Erick dan Liana saling menatap. Dulu, itu memang selalu mereka lakukan, sebelum keadaan merenggut momen-momen itu dan membuat waktu Erick yang bahkan hampir sepenuhnya hilang untuk anak dan istrinya. Kini, begitu terasa canggung dan seakan asing untuk mereka lakukan lagi.

"Biar Papa aja yang suapi Shanum ya? Habis ini Papa mau berangkat kerja lagi loh, nanti gak bisa suapi Shanum lagi." Kata Erick yang melihat ketidaknyamanan Liana. Dia bisa memahaminya, itu semua juga karena dirinya yang tidak bisa membagi waktu dengan adil. Saat awal pernikahannya dengan Kiara, dia hanya bisa mengunjungi sekali sebulan dengan dan itupun dengan mengatakan pada Kiara, dia ada perjalanan bisnis keluar kota. Setelah jatuh talak tiga itu, bahkan dia tidak pernah mengunjungi Liana dan Shanum karena suatu alasan. Tapi, dia selalu rutin mengirimkan uang ke rekening Liana.

"Iya deh," akhirnya Shanum mengangguk lemah. Biarlah ini menjadi lampiasan karena setelahnya entah kapan lagi dia bisa bertemu papanya. Untung saja ada Denis yang selalu ada mengisi hari-hari bak sosok seorang ayah.

Setelah Shanum menghabiskan buburnya, Erick pun membantu putrinya minum obat. Dia juga mengajak putrinya bercerita sampai akhirnya Shanum kembali tidur.

"Ana, jaga Shanum ya, maaf aku tidak bisa ada di samping kalian berdua."

Liana hanya bisa mengangguk lemah, ingin sekali dia mengatakan tinggallah sebentar lagi, Mas, tapi itu percuma saja. Erick tetap akan pergi. Dia menunduk, tak sanggup untuk melihat suaminya pergi meninggalkan ruangan itu.

Namun, tiba-tiba saja dia dibuat kaget ketika Erick memeluknya seraya mencium kening. "Percayalah, Ana, aku selalu merindukanmu. Juga merindukan semua yang kita lakukan bersama," setelah mengatakan itu Erick melangkah cepat keluar dari ruangan itu tanpa menoleh lagi ke belakang. Dia tahu, Liana pasti menangis, dan dia tidak sanggup melihat itu.

Denis tersentak ketika mendengar suara pintu ruangan di buka, dia membuka mata lalu membenarkan posisi duduknya. "Sudah selesai acara kangen-kangenannya?"

Erick hanya bisa menghela nafas panjang mendengar pertanyaan bernada sindiran itu, "Terima kasih, karena selama ini Bang Denis selalu ada untuk Shanum dan Liana."

"Itu sudah menjadi kewajibanku sebagai seorang Kakak dan juga Om,"

Sekali lagi, Erick merasa tersindir tapi dia harus menelan kalimat sindiran itu meski terasa pahit.

"Aku ingatkan sekali lagi, setelah Bang Denis menikahi Kiara segera ceraikan dia. Aku tidak bisa menunggu terlalu lama!" Erick pun pergi setelah melontarkan kalimat peringatan itu.

1
Akhmad Soimun
kasiannya kamu owh Erick ku sayaangg, disini ku dulu lohh yang membela kamu Erick..🤣🤣🤣💋💋💋💋💋💋💕💕💕
yellya
can't wait kak👍🏻👍🏻
Ainisha_Shanti
liana ajak lah erick bersatu dengan denis berserta keluarga kiara membongkar kejahatan papa nya erick, agar tiada lagi yang menindas mu berserta shanum
zian al abasy
ayo liana bntu abangmu mngungkap kbusukan handoko dn alek..bingung brpihak siapa erik jg korban liana shanum kiara riwehhh euyyyy..😇😇😇😇🤔🤔
Nurlinda: berpihak sama author ny saja 🤭
total 1 replies
Ilfa Yarni
ayo Liana bantu abngmu jg suamimu agar lepas dr masalah ini dankm jg sudah membantu Kiara jg lho
Adelia Rahma
ada kia.. masalah yang sangat besar
Nurlinda: 🤫🤫🤭🤭🤭
total 1 replies
Dwi Rustiana
ayo babang Denis sat set das des gitu bongkar kebusukan Handoko cs biar g semakin banyak korban
LANY SUSANA: betul ayok sat set ya bongkar kebusukan ortu Erik, dan Erik jg terpaksa tuh sampe babak belur gitu
Nurlinda: Savage 😂🙈
total 4 replies
Heri Wibowo
sungguh menyedihkan nasib Liana
Eva Karmita
lanjut dong 🙏😁
Nurlinda: lanjut gak y 🙈
total 1 replies
Aditya HP/bunda lia
kayaknya Erick bukan anak kandung mereka deh .... jadi ingat alm adikku namanya juga Erick 😭😭
Nurlinda: Al-fatihah untuk adiknya, kak. peluk jauh ❤️
total 1 replies
zian al abasy
nah bguslh azka pun pham dn mndukung denis..ayo bruan brtindak ksian liana gmna y ad d posisi liana shanum.tau lh udh jamannya wanita skrng bdoh" gmpng d bodohi sprti kiara pinter jd dokter tp bdoh gk bs mnilai ataupun mlhat gelagat psngan.tau ahh lap.brhrap denis azka brtindk cept
☠ᵏᵋᶜᶟ༄༅⃟𝐐𝐌ɪ𝐌ɪ🧡ɪᴍᴏᴇᴛᴛᵗⓂ
mengsad benerrrr nasibmu Erick.
mungkinkah Erick bukan anak kandungnya Handoko ??
☠ᵏᵋᶜᶟ༄༅⃟𝐐𝐌ɪ𝐌ɪ🧡ɪᴍᴏᴇᴛᴛᵗⓂ
wa'alaikumsalaam warahmatullaahi wabarakaatuh
☠ᵏᵋᶜᶟ༄༅⃟𝐐𝐌ɪ𝐌ɪ🧡ɪᴍᴏᴇᴛᴛᵗⓂ
alhamdulillaah selamat ya kk 🤗🥰
Adelia Rahma
ayolah kia buka matamu lihatlah Erick tidak benar ² cinta ma kamu..dia cuma di perdaya oleh ayah nya untuk mengambil perusahaan papamu kia..
Nanik Arifin
Ayo cepat bongkar kebusukan Handoko & istri ! Erick berhak bahagia bersama Liana + shanum
Dwi Rustiana
mohon kerjasamanya ya babang Azka untung membongkar kebusukan kadal buntung and the gank didepan Kiara langsung biar ngreog sekalian g cinta buta lagi
Akhmad Soimun: kakak yg tega membulu dombakan Erick siee🥺🥺🥺🤣🤣
Nurlinda: sesayang itu sama Erick 🙈🙈🙈
total 5 replies
Eva Karmita
benar yg dikatakan bang Azka kalau mas Denis lambat Azka yg maju untuk menyelesaikan dan membongkar kebusukan keluarga Erick 🔥💪🥰
Nurlinda: waduh, suami lumpuh. Suami laknat bisanya aku kak 😂🙈🙈
Akhmad Soimun: riquest bikinin novel suami lumpuh dunk kakk,
total 6 replies
Ilfa Yarni
mulai terkuak nih apa yg akan dikatakan Denis PD liana
Heri Wibowo
Erik ternyata dijadikan boneka oleh bapaknya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!