NovelToon NovelToon
Love In Troble

Love In Troble

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / CEO
Popularitas:926
Nilai: 5
Nama Author: rantingpraba

menjadi seseorang yang di tuntut untuk kuat itu hal yang melelahkan,
aku hasil dari ke egoisan orang tua,
menjadikan manusia lain selalu salah di mata,
menuntut keadaan,merasa tidak adil akan takdir, berakhir selalau sendiri, gelap, dingin mencekam tak ada tempat bersandar,
sampai akhirnya seorang gadis merubah suasana dingin ku menghangat,
tempat gelapku bersinar,
menjadikan pundaknya sandaran ternyaman saat lelahku, meski tak semudah itu perjalanan nya, namun dengan senyum maninsnya ia selalu menampakan kekuatan yang membuat aku semakin bertahan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon rantingpraba, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 19

Sampai mana gua harus tetap menunggu, pada akhirnya gua akan menyerah juga jika harus bertarung dengan masa lalunya,

siapa lah gua manusia yang baru saja ada dalam hidupnya, sedangkan dia yang selama ini membersamai saat jatuh bangung nya. siapapun akan gua hadapi penghalang apapun akan gua lewati tapi tidak untuk masa lalunya.

kini meyza sedang mematung menyaksikan adegan pelukan di antara dua insan, jeno dan ravera, tak di sangka niat baiknya memberi kejutan membawakan bekal untuk nya malah ia yang terkejut akan pemandangan di sebrang lorong arah ruangan jeno, bahkan meyza telah merelakan jam istirahatnya untuk menemui pujaan hatinya.

"mey! kamu di sini?"sapa seseorang menepuk pundak meyza.

"eeh mey kamu kenapa? are you ok?" mika menyadari mata yang menggenang bulir bening milk meyza, membuat ia sedikit panik.

"gak mas mey baik-baik aja!"

mika celingukan mencari tau apa penyebab gadis pujaanya menangis, dan ia dapati jeno yang sedang memeluk mantan kekasihnya, sepertinya mika mulai mengerti akan keadaan ini, dan sekarang ia mulai menyadari apa tujuan meyza mendatangi kantornya.

"eum kalo gitu kita ke ruangan aku aja yuk!" ajak mika, lalu merangkul meyza membawanya pergi.

———\*\*\*———

"mas mika udah makan?"

"belum! kamu mau lunch bareng aku?"

"eumm aku bawa bekel! mas mika mau makan gak?"

"woaahh boleh?" mika menyadari kalau bekal itu bukan untuk dirinya, sakit!pasti, bahkan dirinya sudah menerima rasa sakitnya di jadikan second choice.

mengalah bukan karena ia lemah, atau tak ingin berjuang, namun perjuanganya adalah kebahagiaan gadis di hadapanya itu lebih penting, tapi jika pria yang ia harapkan berani menghancurkan hati nya, mika pun sudah menyiapkan diri di jadikan sandaran kedua, dari segala kemungkinan akan jatuh cinta, mika lebih memilih menyiapkan diri akan patah hati.

*flash back on restoran yudhistira

day before yesterday

"mey maaf yah kalau mas lancang sepagi ini nyamperin kamu tanpa ngasih tau kamu dulu" kini mika dan meyza sudah terduduk di rooftop restoran. beberapa menit sebelum meyza mulai bekerja.

"iya mas gak papa, ada urusan apa mas mika kesini? pasti kangen sama mey si pasti itu haha.."

"iya itu salah satunya" celetuk mika.

"tapi tujuanya bukan itu, maaf sekali lagi kamu udah jadian sama jeno? kalian sepertinya sangat dekat!"

"owh belum! eh gak tau! belum atau gak akan pernah! we never know! kenapa tiba-tiba tanya itu mas" tanya meyza

tiba-tiba suasana menjadi hening keduanya sama-sama menatap ke arah jalan raya yang ada di bawahnya mengamati kendaraan berlalu lalang, tak ada yang bergeming satupun, sampai akhirnya mika membuka suaranya, atensi penuh ia berikan pada meyza, tatapan intens beradu dengan manik indah milik meyza membuat mika semakin berderu dadanya, berdetak tak karuan jantungnya, ia beranikan diri untuk menggenggam tangan meyza, menghembuskan nafas berat nya.

"mey! mas gak bisa merangkai kata-kata cantik apapun soal perasaan mas, segala kecantikan sudah kamu miliki, kalau boleh jujur mas sudah tertarik sama kamu dari pertama kali kita ketemu, entah mas bahkan gak percaya cinta pandang pertama, tapi kamu berhasil menumbuhkan itu di waktu pertama kita bertemu, mey semakin mas kenal kamu, mas semakin di bikin kagum akan sosok kamu, semakin hari semakin sadar kalau mas sudah jatuh cinta sama kamu,I don't want to hold it in anymore! will you be my girlfriend?

meyza cukup terkejut mendengar kalimat yang terlontar dari mulut mika, dadanya bergemuruh, detak jantungnya tak karuan, mata yang membola tak sanggup terlepas dari pandangan mika, namun apa yang kini ia rasakan tak seperti dulu, entah ia bingung harus menjawab apa, yang ia ketahui sekarang hatinya hanya di penuhi oleh jeno, dan ia sudah bertekad, walau pada akhirnya ia akan di patahkan.

"mey maaf! kamu pasti kaget banget yah dengernya, tapi aku udah gak mau nahan semuanya, aku cuma ingin semua jelas, tapi kalau kamu gak...." ucapan mika terpotong.

"mas! maaf! sekali lagi maaf, kalau boleh jujur mey sempat tertarik sama mas mika, nayaman sama mas mika, mey juga selalu bahagia setiap bareng mas mika! tapi mas mey baru menyadari ternyata rasa itu hanyalah rasa kagum aku ke mas mika dan tidak lebih, sekali lagi maaf mas maaf mas mika orang yang baik, mey gak bermaksud ingin menyakiti mas mika maaf mas" meyza hanya menunduk sembari menitikan air mata dengan menangkup wajahnya.

mika pun mengangkat wajah meyza mengusap air wajah meyza dengan lembut ia tetap tersenyum, walaupun sebenarnya mika kecewa dengan penuturan meyza hatinya sangat sakit, namun bagaimana lagi ia tak mungkin memaksakan perasaan seseorang untuk menyukainya, ia menyadari yang namanya jatuh itu gak ada yang enak, apalagi jatuh cinta sudah di pastikan harus siap dengan kata jatuh nya.

"jeno..?"tanya mika

lalu di jawab dengan anggukan meyza

"maaf!" lirih meyza.

"kamu gak perlu minta maaf, kamu gak salah, kamu juga gak bisa mengatur hati kamu mau di bawa ke siapa kan? soal perasaan mas ini juga urusan mas bukan urusan kamu, kalau pun patah hati itu resiko mas karena berani jatuh cinta, kamu gak salah! tapi makasih kamu sudah jujur" final mika.

"jadi kamu dan jeno gimana?"

*flashback of

———\*\*\*———

kini mika dan meyza telah menyantap bekal yang di bawa meyza, dengan canda tawa yang menemani. namun tak di sangka dari arah belakang meyza, jeno menggebrak pintu masuk dengan kasar.

"mey ngapain lo di sini!!" dengan tatapan tegas nya jeno mencecar.

"lo gak liat gua lagi makan!" dengan datar meyza menjawab.

"lo kan bisa ke ruangan gua!

ngapain di sini? mana makan berdua, biar apa gua tanya? suara jeno semakin meninggi.

"biar ketemu mas mika"

"maksud lo apa sih!! lo mau bikin gua cemburu gitu? ok lo berhasil! jadi ayo ke ruangan gua!" dengan menarik tangan meyza, jeno beranjak namun begitu saja meyza menghempaskan tangan jeno.

"lo gak denger gua kesini pengen ketemu mas mika! lagian lo gak ada hak buat cemburu! dan gua gak ada maksud buat bikin lo cemburu!!" nada dingin meyza semakin membuat jeno frustasi.

"apaan sih lo! hak! hak! hak!! mulu yang di bahas, lo kalo masih suka sama abang gua bilang! jangan malah pagi bilang sayang sama gua, siang malah sama abang gua! jangan maruk! kanan kiri mau murah!!"

"bajingaa!! buugghh... bugghhh... lo kalo mau ngebacot tuh ngaca bangsat bacotmu bugghh..." mika melempar bogem mentah pada jeno dengan penuh emosi ia tak terima.

"cukup mas ! mas mika udah maas stop" meyza mencoba melerai pertengkaran.

seketika jeno membalikan tubuh mika membalas bogeman yang mika lempar.

"bughh... buughh.... lo yang harus ngaca anjing lo mau ambil orang yang gua sayang lagi? mau berapa kali lagi!! lo gak puas hah!! bugghh...."

"jeno..!! setop!! gua benci sama lo!! jangan pernah temuin gua lagi!!" meyza pun beranjak pergi tanpa menoleh ia berjalan cepat menyusuri lorong dengan air mata yang terus membasahi tanpa henti.

"mey tunggu gua belum selesai" teriak jeno, sembari beranjak dari tubuh mika, namun tanganya di tarik oleh mika.

"biarin dia pergi! lo udah keterlaluan lo sadar gak sih lo nyakitin dia!! kalau lo sayang sama dia jangan pernah sakitin dia, bahkan dia berani bertahan buat lo! nungguin lo pulih dari semuanya, asal lo tau dia sempetin kesini buat nganter bekal ini buat lo! tapi dia liat lo lagi pelukan sama ravera! maksud lo apa! kalau lo belum move on mending lepasin meyza buat gua, gua bisa lebih perjuangin dia!!" hardik mika dengan nada penuh penekanan.

tubuh jeno pun meluruh rasa penyesalan menghantam, kini ia sadari kalau apa yang baru saja ia katakan pada meyza adalah hal yang sangat menyakitkan, begitu bodoh dirinya, apa yang ia lakukan tadi kenapa baru ia sadari.

"gua harus kejar dia gua harus minta maaf iya gua emang bego maafin gua mey maaf" jeno begitu merutuki dirinya lalu beranjak pergi mengejar meyza, dangan panik ia terus menekan tombol lift namun tak kunjung terbuka, jeno putuskan untuk menggunakan tangga darurat. namun saat setibanya ia di lobby tak ia dapati meyza, jeno terus menerus menyusuri semua tempat di lantai 1 sampai depan pintu keluar ia dapati sosok gadis yang ia cari.

"mey mey tunggu maaf maafin gua" jeno memohon.

namun tak di sangka bukan meyza yang ia dapati namun orang tak ia kenal dengan menunduk jeno meminta maaf.

"owh maaf saya salah orang" jeno sudah sangat frustasi,ia terus menerus mengacak rambutnya, namun ia bisa apa, ini memang salahnya. pada akhirnya jeno putuskan untuk kembali bekerja dengan pikiran kalut malut ia paksakan.

———\*\*\*———

Kini jeno masih termangu berdiri di balkon apartemennya seraya menyesap batang nikotin untuk menenangkan, dengan berisik otaknya silih berganti terus berbicara.

bukan ia tak ingin menghampiri meyza, namun benar apa yang di katakan mika, meyza butuh waktu, pasalnya jeno sadar ia sudah sangat keterlaluan.

hembusan demi hembusan nafas memberat, lamunannya tersadar saat ia mendengar seseorang menekan password pintu apartemen nya, hanya 2 orang yang tau jevan dan aji, sudah ia duga itu jevan.

"ngapain lo kesini!!" nada datar jeno sedikit menyeramkan.

"santai broo! gua bawa ini nih" jevan mendudukan diri di sofa depan tv membuka plastik berisi beberapa kaleng beer dan 2kotak pizza.

"makan sini kusut bener muka lo!"lanjut jevan seraya memakan beberapa potong pizza.

"je gua kangen papa!"

jevan yang sedang mengunyah ia pun menghentikan kunyahannya seketika ia beri atensi penuh pada jeno.

"je gua benar-benar gak akan bisa lanjutin semua nya sampai semua tuntas, gua pengen ketemu papah, gua... gua.. capek je capek" suara jeno terbata...

"hidup emang bikin capek jen! tapi gak ada salahnya apresiasi diri karena sudah bertahan, itu akan lebih baik sih!"

"tumben je bacot lo ada benernya" timpal jeno.

"tapi ini bukan tentang bokap lo kan?" tanya jevan seraya membuka kaleng beer nya.

"hmm" jeno hanya mendengung.

Sejenak jevan memikirkan sesuatu dengan keras, ia hembuskan nafas nya dengan berat.

"Sanghai..!"

TO BE CONTINUE.....

1
Selfi Selfi
Lanjutkan Thor... semangat 🔥


~saling suport yuk
Aja
Gelut Mulu heran
Aja
jangan di gantungin kelamaan Jen, ayo jadian
Aja
ajisa😭
Aja
lanjut
Aja
ceritanya keren bikin penasaran setiap part ayo cepat up lagi kak
Aja
aduh di bikin penasaran sama jeno dan mika sebenarnya ada apa😭
Aja
baper🥴
Aja
sedih banget deh
Má lúm
Tolong update cepat, jangan biarkan aku mati penasaran 😩
Min meow
Terima kasih sudah menulis cerita yang sangat menghibur dan memikat hati kita semua!
PetrolBomb – Họ sẽ tiễn bạn dưới ngọn lửa.
Terharu banget
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!