NovelToon NovelToon
Istri Rahasia Tuan Bara

Istri Rahasia Tuan Bara

Status: sedang berlangsung
Genre:cintapertama / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Cinta Paksa
Popularitas:21.4k
Nilai: 5
Nama Author: Nopani Dwi Ari

Bukan ingin Elea terlahir dari rahim seorang istri siri yang dicap sebagai pelakor, sejak sang ibu meninggal, Eleanor tinggal bersama ayah kandung dan istri sah sang ayah.

Sejak kecil ia tak merasakan kasih sayang dari ayah kandungnya, tinggal di rumah mewah membuatnya merasa hampa dan kesepian. Bahkan dia dipekerjakan sebagai pelayan, semua orang memusuhinya, dan membencinya tanpa tahu fakta yang sebenarnya. Elea selalu diberikan pekerjaan yang berat, juga menggantikan pekerjaan pelayan lain.

"Ini takdirku, aku harus menerimanya, dan aku percaya bahwa suatu saat nanti Ayah bisa menyayangiku." Doa Elea penuh harap.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nopani Dwi Ari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab.9

Sementara itu keluarga Bima.

Mala yang mengetahui bahwa Elea membutuhkan darah, langsung mengajak seluruh anggota keluarganya untuk pergi jalan-jalan secara mendadak.

"Kok mendadak sih, ma." Protes Tiana.

"Maaf sayang, mama gak bermaksud. Lagian kamu dan Tristan kan sedang libur juga, jadi kapan lagi me time sekeluarga." Jelas Mala, membuat Tiana membuang nafas dengan kasar.

Rencananya dia ingin menghabiskan waktu dengan Bara, pergi kemana pun dia mau tapi sang mama telah memiliki rencana lain. Bima sendiri dia merasakan perasaan cemas dan gundah dalam hatinya, entah perasaan seperti apa yang dia rasakan kini.

"Papa ayo cepat," ajak Tristan, dia baru saja selesai dari kamarnya.

"Iya, ayo." Tristan dan Bima pun turun bersama, walau hatinya tak tenang. Dia berusaha terlihat baik-baik saja dihadapan istri dan anak-anaknya.

***

Bara tiba-tiba merasakan panas di sekujur tubuhnya setelah keluar dari ruangan sang tuan.

"Astaga, kenapa panas sekali. Apa yang tuan Bima masukan? Apa jangan-jangan ... Tidak, tidak tuan Bima tidak mungkin seperti itu," gumam Bara, dia memutuskan untuk pergi ke kamarnya untuk meredam rasa tak nyaman di tubuhnya.

Belum sampai Bara ke kamarnya, dia melihat seorang gadis yang sangat mirip dengan Tiana.

"Tiana," desis Bara, penampilannya sangatlah seksi dan membuat nafsu Bara meningkat dua kali lebih cepat.

"Aku menginginkan mu," ujar Bara, dia menarik gadis tersebut dan memasuki kamar tamu yang jauh dari keramaian.

Malam itu, Bara sangat menikmati penyatuan tersebut. Walau dia tahu gadis yang dia sentuh sudah menangis dan memohon, mungkin dia juga pingsan. Tapi Bara tak peduli, yang dia inginkan hanya lah menuntaskan apa yang dia inginkan.

Pagi menyapa, Bara sudah bangun lebih dulu. Dia mengingat apa yang terjadi semalam, dan langsung melirik ke arah samping dimana Elea tengah tertidur lelap dengan tubuh polos dan tanda merah di sekitar dada.

"Elea," gumam Bara, ada rasa sesal dalam hati Bara. Saat tahu bahwa Elea adalah korban kebejatannya, dia membuang nafas dengan kasar.

Namun, saat Elea bergerak kecil Bara langsung pura-pura tidur kembali. Dan membiarkan Elea yang disalahkan, dia menatap Bima yang juga menatapnya dengan lekat. Seolah berbicara dengan isyarat, bahwa dia memohon untuk menyelamatkan Elea. Dan menikahinya, Bara pun menuruti permintaan Bima. Tapi Tiana meminta dirinya, untuk menceraikan Elea setelah dipastikan Elea tidak hamil anaknya. Sedikit kejam, tapi dia memang tak siap untuk memiliki anak dengan Elea.

Bara selalu menuruti keinginan Tiana dari kecil, karena bagi Bara Tiana adalah prioritasnya.

****

Lamunan Bara buyar tentang pesta saat itu, bertepatan dengan pintu ruangan terbuka dan dokter tersenyum ke arahnya juga Adrian. Laki-laki itu, masih ada di ruang tunggu untuk memastikan Elea baik-baik saja.

"Bagaimana keadaannya, dok?" tanya Bara dan Adrian serempak, dokter hanya tersenyum kecil.

"Pasien sudah melewati masa kritisnya, bersyukur tuan Adrian mau mendonorkan darahnya. Jika tidak, mungkin pasien sudah tak selamat." Jelas dokter, membuat Bara dan Adrian membuang nafas dengan lega.

"Syukurlah," gumam Adrian.

Dokter pun memberitahu, bahwa sebentar lagi Elea akan dibawa ke ruang perawatan. 

Beberapa menit kemudian, ranjang rawat Elea keluar Adrian dan Bara mengikutinya dari belakang. Sebelum masuk ke dalam lift, Bara sudah menghentikan Adrian dia ingin bicara dengan lelaki tersebut.

"Tunggu, saya ingin bicara." 

Adrian menatap Bara dengan tatapan yang sama dinginnya.

"Ada apa?"

"Bisakah kamu, menjauhi Elea? Dia istriku," jelas Bara.

Adrian tersenyum miring menatap Bara, lagi-lagi dia mengucapkan hal yang aneh menurutnya.

"Aku tidak percaya, mana buku nikah kalian?"

"Kami menikah secara siri," balas Bara.

"Ohh, aku tidak percaya. Jika Elea tidak memberitahukannya padaku, maka aku tak akan percaya!" tegas Adrian, dia lebih dulu masuk ke dalam lift meninggalkan Bara.

"Tuan, sebaiknya anda membersihkan diri terlebih dulu." Sela Nino menyerahkan paper bag, yang berisi pakaian bersih milik Bara.

Tanpa banyak kata, Bara mengambilnya dan memutuskan untuk membersihkan diri di kamar rawat Elea. Saat membuka pintu, Elea sudah sadar dan tatapannya bertemu dengan Elea yang langsung membuang muka.

"El, kamu sudah sadar?" tanya Bara.

"Pergilah Bara!" Bukannya jawaban yang didapat, Bara malah diusir oleh Elea. 

"Elea aku..."

"Bara aku mohon, aku sudah tahu semuanya dari dokter." Ujar Elea, dengan mata sendu. Adrian menyimak sofa yang ada di ruangan tersebut.

"Tapi El, aku ingin menjagamu." Tolak Bara menggeleng, Elea juga bisa melihat dengan jelas darah di baju Bara. Darah yang Elea yakini, adalah darah anaknya.

"Semuanya sudah berakhir, Bara. Aku sudah tak hamil, jadi kita bisa berpisah secara baik-baik." Papar Elea menunduk.

"Elea."

"Lebih baik, biarkan Elea sendiri dulu. Biarkan dia tenang," usul Adrian, menepuk pundak Bara dia tak tega melihat Bara dan Elea.

Walau dia tak tahu, permasalahan yang sesungguhnya terjadi pada mereka berdua. Bara pun mengalah, dia memilih untuk pergi ke apartemen yang disewa. Dia akan memberi Elea waktu agar Elea tenang. 

Berpuluh menit kemudian, Bara sudah sampai dan langsung membersihkan diri. Helaan nafas kasar terdengar keluar dari bibirnya.

"Elea, Elea. Kenapa aku terus memikirkan mu, El? Apa aku sudah mulai, jatuh cinta padamu?" gumam Bara, dia memejamkan mata menikmati dinginnya air yang mengguyur seluruh tubuh yang lelah.

***

Acara keluarga yang digadang-gadang akan membuat hati, Bima merasa lebih baik. Nyatanya malah semakin gelisah dan tak tenang, berkali-kali dia menyentuh dadanya yang berdegup dengan cepat.

"Pa, kenapa sih?" bisik Mala.

"Tidak apa-apa, Ma." Sahut Bima, menatap kembali anak-anak yang sedang membakar sosis dan yang lainnya.

Mala berdecak dengan kesal dan memilih membantu sang anak, menyiapkan makan siang. Sebisa mungkin dia ingin lebih lama di pantai tersebut.

"Ma kapan kita, pulang?" tanya Tiana walau fokus membakar.

"Besok atau besoknya lagi, gimana?"

Tiana nampak berpikir dengan keputusan sang mama, dan menatap sang adik meminta persetujuannya.

"Aku ikut aja," ujar Tristan.

"Ya sudah deh, tapi Bara boleh nyusul kan ma?"

"Iya boleh," sahut Mala, Tiana langsung mencium pipi sang ibu.

"Makasih, ma." Ucapnya dengan tulus.

Bima memilih untuk berjalan-jalan ke sekitaran pantai, dia masih ingat pernah membawa Mina ke tempat ini dulu tanpa sepengetahuan Mala. Seketika ingatan tentang Mina berputar dalam otaknya, seperti kaset memori lama, kenangan tersebut  muncul satu per satu membuat Bima sesak dan ingin rasanya berteriak dengan keras. 

Apalagi dia tak pernah berbuat baik pada anaknya, Elea.

"Elea, maafkan papa nak!" Lirih Bima, dia terduduk di pasir pantai. Menatap kosong ke depan dan menikmati angin laut yang menerpa wajah yang mulai memunculkan keriput.

Mala dari jauh menatap Bima dengan tatapan yang sulit dijelaskan, lalu kembali lagi menuju villa. 

"Ma, kenapa?" tanya Tristan, melihat wajah sang ibu yang kusut.

Namun, Mala tak menjawab pertanyaan sang anak. Malah masuk begitu saja kedalam villa.

"Ma." Panggil Tristan.

bersambung ...

Maaf typo

1
merry jen
akhir kere juga tu si mala syukrinn hdp sushh skrgg
Sunaryati
Pak Bima itu benar atau hanya kerja sama dg Tristan untuk memberi pelajaran Pada Bu Mala dan Tiana, semoga cuma akal- akalan mereka. Elea jika rindu Bara sudahi hukumannya, tapi dengan syarat dan bukti jika harus tegas pada dirinya atas hubungannya pada Tiana
Cookies
luar biasa
Muh Alvin Alfarizky
sukurin kamu bar makanya jadi laki itu yang tegas dong
merry jen
senangg x akuu bara mndrtaa ,,mkyy yg tegass SM orgg lainn jgn lembekk kyk jelii ,,laki plin plnn penakut pengecut lgg 🤦🏻‍♀️🤦🏻‍♀️🤦🏻‍♀️🤦🏻‍♀️sekrg rsa knn pendrtaann ,,moga bara tauu klo Lea Hamill nemuin tespek milik Lea lebih bgs Bu Widya yg nemuin biar bara dgebukin mmmyy 😂😂😂😂
Sunaryati
Beri sedikit karma pada Tiana dan Adrian Thoor, sudah bekerja sama untuk memisahkan Bara dan Elea, nikmati penyesalanmu akibat tidak tegas hatimu untuk menolak permintaan Tiana., Bara.
Praditya Raditya
selamat hari raya idul Adha 🙏🙏
Sunaryati
Hukum Bara dengan tidak dapat menemukan Elea dalam waktu agak lama, paling tidak sampai anaknya lahir
merry jen
pokkyy jgn ceptt ktmuu ,,Lea kmu hrss pintar pinter sembunyikan dri mu dgn baikk ksh pljrnn org org yg UD saktin kmuu ,,selmt hari raya idul adha 🙏🙏🙏
Muh Alvin Alfarizky
syukurin kamu bara semoga kamu tidak bisa menemukan elea😡😡😡
Praditya Raditya
dikirim ke sungai Amazon 😆😆😆
AriNovanie: /Facepalm/
total 1 replies
merry jen
lkii pengecutt tuu bara ,,kere jugaa belaguu kriin pemilik perusahaan tauu msh kerjj dgn orgg pntsann tktt SM tiani SM mm yy
Siti Aisyah Aisyah
lanjut up lg thor
merry jen
buat alea pergii ajj jgn mntn bantuan andriann Lea nntii di ungkitt lgg kebaikan y kpdmuu ,,buat bara mmyesall Krn jdi lkii UD pli plnn pengecutt lgg tktt ancmm malaa
Muh Alvin Alfarizky
di bikin rendang persiapan idul adha aja Thor🤭🤭 sumpah habis ini kamu bakalan nyesel bara😡😡😡
AriNovanie: /Facepalm/
total 1 replies
Sunaryati
Tiana sama Adrian ketemuan merencanakan sesuatu thd Elea terdengar Bara, Bara ditinggalkan Elea sampai anaknya lahir
Sunaryati
Benar jika Bara tak datang pergi dan tak usah beri tahu kehamilanmu, dan jaga marwahmu sebagai istri walau jauh dari suami, biarkan Bara masih belum tegas dengan masa lalunya
Cookies
gregetan ma bara,
Muh Alvin Alfarizky
kalau sampai bara nggak datang lebih kamu pergi yang jauh aja elea
Siti Aisyah Aisyah
lanjut up
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!