Surya meredup sinarnya terik yang tadi menyiksa berganti dengan semilir angin yang perlahan meniup dedaunan
apakah hidup ini harus selalu tentang kesakitan... Apa hanya orang-orang berduit yang pantas bahagia... Apa,, apa kami yang melarat ini tidak pantas bahagia....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon GloriAngga, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Cp.08
Lanjuutt...
Ayo pergi, Ajak diego yang sudah rapi dengan setelan khas-nya
"Diego berhenti" Tn.Agae tiba-tiba berdiri dihadapan pintu keluar sembari menatapnya tajam
"Jelaskan apa maksud dari semua kemarin" Tn.agae berdiri berkacak pinggang menatapnya
"Apa yang harus ku jelaskan pa, kalian memintaku untuk menikah jadi aku menuruti semuanya" Jawabnya acuh
"Kamu ini anak yang kurang ajar, kau tahukan harga diri keluarga kita, bisa-bisanya kamu tetap ingin menikahi wanita penipu itu... Jelas-jelas ia menjebak bella dan berusaha berada diposisi itu, ia tahu kita ini keluarga kaya harta kita berlimpah jadi ia melakukan semua ini hanya demi kepentingannya sendiri, seharusnya aku menjebloskan wanita itu kedalam penjara saja" Ucap tn.agae dengan intonasi bicara marahnya
"Jangan coba-coba menyakiti atau menganggu nya atau aku akan melewati batasan hubungan ayah dan anak kita ini" jawab diego sembari berlalu pergi mendengar jawaban dari putranya begitu sinis membuat darah tn.agae menjadi mendidih dan membara
"Lihat dia, apa aku salah bicara" Ucapnya mengadu kepada ny.leira yang sedang duduk membaca buku namun ny.leira tetap fokus dengan bacaannya
"Lei apa kau mendengarkan ku bicara.. Anak kurang ajar itu bisa-bisanya ia mengacuhkan ku" Ucapnya, ny.leira akhirnya meletakan buku bacaannya dimeja dan meraih teh hangatnya kemudian menyeruputnya dengan anggun
"Mau bagaimana lagi, dia kan putra kesayangan mu.. Toni anak itu selalu menghargai setiap ucapanmu tapi kau selalu mengabaikannya jadi terima saja nasibmu" Jawab ny.leira tak terduga sembari kembali melanjutkan membaca buku miliknya
Raut wajah tn.agae menegang urat-urat lehernya terlihat jelas
"Istirahat saja mas, jika kamu emosi seperti ini aku takut tekanan darahmu naik" Ucap ny.leira memberi saran.
merasa tidak ada yang membela dan mendukungnya tn.agae pergi dari tempat itu
Setelah sadar suaminya sudah tak didekatnya ny.leira meletakan kembali bukunya melepaskan kacamata bacanya dan mulai termenung
"Wajah itu.." Ny.Leira tampak mengingat-ingat
"Aku tidak asing dengan wajah itu apa mungkin diego" Ucapnya lagi, ia mengeluarkan ponselnya dan menghubungi seseorang dengan ekspresi serius setelah menutup telponnya ny.leira buru-buru pergi juga dari tempat duduknya
Di apartemen milik toni danira berdiri dihadapan jendela kaca dan menatap pemandangan danau buatan yang nampak tenang teringat saran dari toni semalam apa benar jika akan berhasil namun tidak ada jalan lain selain menuruti semua perkataan lelaki itu.
"Menjijikan" Danira menatap penampilannya dicermin dengan setelan mini dan riasan centil yang tidak mencerminkan dirinya membuatnya merasa mual dan malu
"Siapa yang bisa mengenakan pakaian seperti ini" Ucapnya sembari meneliti penampilannya
"Apa toni menjebakku" Ucapnya curiga namun belum sempat ia berperang dengan isi kepalanya tiba-tiba bel pintunya berbunyi ia buru-buru keluar dan berharap lelaki itu toni agar ia bisa menceramahinya kenapa memberikan pakaian seperti ini
"Baguslah kau dat... a ng" Danira berdiri mematung saat menyadari bukan orang yang ia harapkan yang saat ini berdiri didepan pintunya
"Maaf siapa ya?" Tanya danira pelan sembari menarik kembali tubuhnya masuk dan mengintip dibalik pintu
"Tuan sudah menunggu anda" Ucap laki-laki itu danira menatapnya heran usianya kira-kira tidak jauh berbeda dari toni penampilannya juga rapi dan klimis, wangi serta cukup menawan
"Tuan?" Danira bertanya kembali memastikan
"Ya betul nona danira" Jawabnya
"Mari.." Ajak nya sembari mempersilahkan danira keluar
"Se-sebentar" jawab danira bersamaan dengan notifikasi ponselnya berbunyi
-Toni: aku menunggu dibawah.
"Ahh toni imi, ck dia membuatku takut saja" Bisik danira sembari meraih tas nya dan merapikan rambut serta riasannya lalu keluar dari kamarnya
"Mari nona" Ucap lelaki itu mempersilahkan danira berjalan mengikutinya, danira dengan acuh mengikuti langkah lelaki itu sampai mereka dihalaman depan ternyata mobil mewah sudah menunggu mereka didepan
"Chef toni benar-benar menjengkelkan" Bisik batin danira saat melihat mobil mewah dihadapannya
"Silahkan" Lelaki itu membuka pintu mobil dan mempersilahkan danira masuk, danira tanpa ragu masuk dan menyapa lelaki yang duduk disampingnya
"Ngapain pake acara ginian" Goda danira yang sedang merapikan bajunya tanpa mengetahui jika lelaki yang bersamanya bukanlah toni
"Kok di..am, Kamu!!" senyum sumringah danira surut seketika saat mengetahui ternyata orang yang disampingnya bukanlah Toni melainkan Diego
"Kenapa kaget karena bukan toni yang menjemputmu" Tanya laki-laki itu dengan nada bicara datar
"Turunkan aku disini" Pinta danira yang merasa jijik dan tak sudi harus satu mobil dengan lelaki itu
"Nona nadira.."
"DA-NI-RA" Tekan danira meralat namanya
"Emm ya danira.. Jangan lupakan perjanjian semalam" Ucapnya sembari melemparkan selembar kertas dipangkuan danira
"Persetan dengan perjanjian itu.. Kalian menjebakku" Protes danira tak terima dengan semua yang terjadi kepadanya
"Menjebakmu! Ha..ha..ha danira danira, bodoh memang tidak bisa dipungkiri kau bodoh.. Kau sendiri yang menjebak dirimu dengan menuruti semua permintaan sahabat tolol mu itu... Asal kau tahu jika saja malam itu yang menjadi tunanganmu bukan aku bisa saja kau menjadi bulan-bulanan masa dan mati dikeroyok"
"Lebih baik aku mati dikeroyok daripada harus menikah dengan lelaki sepertimu" Ucap danira memotong ucapan diego, lelaki itu tampak kalem dengan gaya acuh nya bahkan ia tak sedikitpun menatap danira yang sedang berbicara
"Aku bisa saja membunuhmu danira, tapi aku tak ingin kau mati membawa utangmu" Ucapnya dengan menekan setiap kalimatnya nyali dan amarah danira yang tadi menggebu-gebu tiba-tiba menjadi ciut atmosfer didalam mobil tiba-tiba menjadi berbeda terasa mencekam dan mematikan
Sampai mereka berhenti didepan restoran tempat semula danira bekerja
"Turun" Perintahnya, danira mengikuti perintah laki-laki itu dan mengikuti langkah kakinya masuk sebelum masuk ia berhenti didepan pintu dan meraih tangan danira dengan cepat
"Lepas" Ronta danira dengan cepat mencoba melepaskan genggaman tangan diego namun laki-laki itu tetap menggenggam tangannya danira dan membawanya masuk kedalam restoran itu
"Perhatian semua" Suara tegas milik aldo menggema membuat semua pegawai yang ada ditempat itu menoleh
"Semua pegawai dimohon untuk berkumpul ada pengumuman penting" Ucapnya lagi dan tanpa menunggu lama semua karyawan berkumpul bersamaan juga dengan toni yang baru saja tiba danira dan toni saling bertatapan diego melepaskan genggaman tangannya kepada danira dan berganti merangkul pundaknya dengan mesra toni tersenyum miris sembari ikut masuk kedalam barisan para pegawai yang berbaris
"Baik selamat pagi.."
"Pagiii" Jawab para pekerja bersamaa beberapa dari mereka menyadari jika orang disamping Diego adalah bukan orang asing
"Hari ini saya akan memberikan pengumuman, jika orang yang berdiri disamping saya ini mungkin beberapa dari kalian mengenalnya atau bahkan pernah menyukainya" Ucap diego sembari menatap toni yang juga sedang menatapnya tajam , ya kalian tidak salah wanita ini bernama DANIRA , bukan lebih tepatnya ia sebaiknya dipanggil Ny. DIEGO dia merupakan calon istri saya kami akan menikah dalam 2 minggu lagi" Ucapnya pengakuan diego mendapatkan tepuk tangan dan ucapan selamat dari para pegawainya terkecuali toni lelaki itu tampak diam dan membisu
"2 minggu" Danira mendongak menatap lelaki yang lebih tinggi darinya
"Lebih cepat lebih baik sayang, aku tidak ingin kau direbut orang lain" Jawab diego dengan menekan kata orang lain dalam kalimatnya danira merasa marah jengkel dan kesal dengan laki-laki itu bisa-bisanya ia berbuat semaunya saja.
"Baik pengumuman selesai, silahkan lanjut bekerja" Ucapnya dibarengi dengan senyum kemenangan menatap toni yang mematung dipojokkan.
ceritanya keren banget.
5 like mendarat buatmu thor. semangat ya