NovelToon NovelToon
Sang Pelindung (Volume 1)

Sang Pelindung (Volume 1)

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Fantasi / Reinkarnasi / Sistem / Menyembunyikan Identitas
Popularitas:6.6k
Nilai: 5
Nama Author: Lotzer

Pada Volume pertama novel ini menceritakan tentang seorang pria biasa yang tewas ditembak oleh sekelompok preman karena berusaha melawan mereka.

Setelah Pria itu tewas dia dipanggil oleh seorang dewi, karena sang Dewi itu merasa terharu karena pria itu tewas dengan cara yang mulia dia memberikan kesempatan kedua kepada pria itu untuk hidup.

Karena tekadnya yang mulia itu sang dewi memberi pria itu sebuah kekuatan sebelum pria itu bereinkarnasi ke dunia yang berbeda, lalu setelahnya sang dewi mereinkarnasi jiwa pria itu ke tubuh seorang bayi yang baru lahir dari pasangan bangsawan yang memiliki tingkat terendah.

Dan dari sinilah kisah pria itu kembali dimulai.

CATATAN : PROSES REVISI BARU SAMPAI BAB 2

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lotzer, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Estrilda

Setelah melihat wajah asli sersan itu Alaric cukup terkejut karena sersan itu sebenarnya adalah seorang wanita.

"Sersan, kita akan menjadi rekan di tembok perbatasan ini dan sebaiknya kita berkenalan terlebih dahulu agar lebih akrab, perkenalkan namaku adalah Alaric, dan usiaku saat ini 10 tahun" Ucap Alaric sambil mengulurkan tangannya kepada Sersan itu.

"Namaku Estrilda, 25 tahun" Ucap Sersan itu dengan suaranya yang terdengar cukup lembut sambil menjabat tangan Alaric.

"Estrilda umur 25 ya? Jika Di duniaku dulu wanita yang berumur 25 tahun mungkin sudah memiliki satu anak, tapi jika aku perhatian sepertinya dia masih lajang" Ucap Alaric dari dalam hatinya.

"Salam kenal sersan Estrilda, mohon kerjasamanya" Ucap Alaric sambil tersenyum.

"Ya" Jawab singkat Estrilda dengan ekspresi datarnya.

"Ternyata dia juga sangat dingin" Ucap Nicholas dari dalam hatinya.

"Apakah sebelumnya kamu pernah berperang di tembok perbatasan?" Tanya Alaric kepada Estrilda.

"Ya, dan sekarang adalah yang kedua kalinya aku ikut berperang di tembok perbatasan desa Verlaten" Ucap Estrilda.

"Hmmmm... Itu artinya dia sudah berada di desa Verlaten selama kurang lebih satu tahun" Ucap Alaric dari dalam hatinya.

"Benarkah? Seperti apa situasi perang tahun lalu?" Tanya Alaric dengan rasa penasaran.

"Saat awal bulan serangan yang datang tidak terlalu berbahaya sehingga kami dapat mengatasinya dengan mudah dan karena hal itu juga selama itu semuanya berjalan dengan lancar, akan tetapi menjelang akhir bulan mulai ada beberapa korban yang berjatuhan, beberapa prajurit dan rakyat sipil menjadi korbannya" Ucap Estrilda sambil menggengam kedua tangannya dengan sangat erat.

"Sepertinya ada hal yang menarik saat bulan monster tahun lalu" Ucap Alaric dari dalam hatinya dengan rasa khawatir sekaligus penasaran.

"Apakah kamu merasa tidak keberatan untuk menceritakan semuanya kepadaku seperti apa situasi bulan monster pada tahun lalu? Mungkin aku bisa mempelajari sesuatu dari kisahmu itu" Tanya Alaric.

"Ya, aku tidak merasa keberatan untuk menceritakan seperti apa kondisi bulan monster pada tahun lalu kepadamu" Jawab Estrilda.

Suasana di sekitar secara tiba-tiba terasa menjadi sunyi, sambil menggengam kedua tangannya dengan erat Estrilda mulai bercerita kepada Alaric tentang kondisi bulan monster pada tahun lalu.

Pada suatu pagi di hari pertama bulan monster Estrilda dan beberapa Prajurit lainnya baru saja tiba di desa Verlaten dengan diantar sebuah kereta kuda, dan pada saat itu Estrilda dan Prajurit lainnya disambut langsung oleh Melvil dan Miles dengan sangat hangat.

Dan Setelah acara penyambutan itu selesai Estrilda dan pasukan lainnya mulai bekerja untuk mempersiapkan beberapa hal seperti membangun dapur umum, tenda untuk para prajurit beristirahat, dan juga tenda untuk paramedis, dan tidak lupa juga mereka membangun beberapa barikade di depan tembok perbatasan.

Dan hal-hal itu sangat diperlukan untuk mempertahankan desa di bulan monster dan juga berguna untuk melawan monster yang nantinya akan menyerang pada malam hari, dan untungnya semua persiapan telah selesai sebelum matahari terbenam.

Pada situasi ini gerbang besar di tembok perbatasan dibiarkan sepenuhnya terbuka, hal ini bertujuan agar para hewan buas atau monster yang datang hanya akan menyerang dari satu titik yaitu gerbang tembok perbatasan.

Selama bulan monster sebagian besar pasukan yang berada di desa Verlaten akan dikirim ke gerbang selatan untuk membantu melawan monster yang akan menyerang, jumlah seluruh pasukan yang berada di desa Verlaten adalah 150 pasukan, dan jumlah pasukan yang dikirim ke tembok perbatasan adalah 100 pasukan.

100 pasukan itu terbagi kedalam beberapa jenis pasukan, diantaranya adalah 40 pasukan berpedang, 30 pasukan pemanah, 20 pasukan perisai, dan 10 pasukan penyihir penyembuh.

Karena monster yang akan menyerang pada malam pertama bulan monster adalah monster-monster lemah Melvil berusaha untuk menghemat tenaga dengan hanya menyiapkan beberapa pasukan untuk bersiaga, diantaranya adalah 5 pasukan perisai, 10 pasukan pedang, dan 5 pasukan pemanah.

Malam hari akhirnya tiba dan situasi di tembok perbatasan kian semakin mencekam, semua prajurit masih bersiaga sambil menatap ke arah area hutan yang terlihat sangat gelap dengan diselimuti hawa yang dingin para prajurit itu menunggu informasi dari menara pengawas.

Beberapa saat kemudian terdengar dari dalam hutan sebuah suara lolongan dari serigala yang terdengar sangat mengintimidasi, Ting... Ting... Ting... Suara lonceng dari menara pengawas berbunyi menandakan bahwa ancaman segera datang.

"10 ekor serigala akan datang" Teriak seseorang yang berasal dari atas menara pengawas, setelah mendengar peringatan itu 5 pasukan perisai yang berada di barisan paling depan segera berbaris dalam satu barisan sambil mengangkat perisai mereka masing-masing.

Dan pada saat yang bersamaan 5 pasukan pemanah segera menarik tali busur panah mereka lalu diarahkan kepada para serigala itu yang sudah mulai terlihat berlari dengan cepat ke arah gerbang tembok perbatasan.

Beberapa detik kemudian, "Tembak" Terdengar suara teriakan dari Melvil yang berada tepat di belakang para pemanah itu, setelah mendengar perintah dari Melvil para pemanah itu segera melepas anak panah mereka ke para serigala itu yang semakin mendekat.

Crot... Crot... Crot... Anak panah dari 5 pemanah itu terlihat mengenai langsung jantung dari 5 serigala itu dan kelima serigala itu terlihat langsung mati di tempat, setelah tembakan panah selesai para serigala itu akhirnya sampai di gerbang perbatasan dan mulai menerjang ke arah pasukan perisai.

Dan untungnya para pasukan perisai itu cukup kuat untuk menahan terjangan dari para serigala itu, dan pada waktu yang bersamaan para pasukan berpedang mulai menyerang para serigala itu secara bersamaan, setelah para pasukan berpedang menyerang para serigala itu akhirnya mati.

Hore... Hore... Hore... Terdengar sorak sorai para prajurit yang berada di tembok perbatasan menandakan malam pertama bulan monster telah usai, setelah sorakan itu para prajurit langsung mengambil mayat serigala yang telah tewas di gerbang perbatasan itu lalu membawanya ke dapur umum.

Setelah itu para prajurit berkumpul untuk bersama-sama menyantap daging serigala yang baru saja mereka bunuh, pada saat itu Estrilda sedang duduk sambil menyantap daging serigala dan secara tidak sengaja menatap mata seorang sersan yang memiliki mata coklat, berambut coklat, dan wajahnya juga cukup tampan yang berada di seberangnya dan sedang menyantap daging serigala juga.

Beberapa detik kemudian sersan itu melihat ke arah Estrilda juga dan pandangan mereka saling beradu selama beberapa detik, lalu senyuman manis dari sang sersan itu menyadarkan Estrilda bahwa Estrilda sudah menatap mata sang sersan itu selama beberapa detik.

Setelah menyadari hal itu Estrilda membalas senyuman sersan itu dengan canggung lalu mengalihkan pandangannya dengan rasa malu, pada saat itu wajah malu Estrilda terlihat sangat lucu sehingga membuat sersan itu sedikit tertawa.

Estrilda yang menyadari hal itu langsung membalikkan badannya lalu pergi ke tenda peristirahatan dengan rasa malu sambil membawa beberapa tusuk sate serigala yang belum dia habiskan.

1
Aisyah Suyuti
seru
MR: Terima kasih Kak, mohon maaf jika masih terdapat banyak kata-kata atau kalimat yang masih sulit untuk dipahami /Pray/
total 1 replies
Jackie chen
Ini chapter terbaik sih menurut gw
MR: Gk main film?
total 1 replies
Vemas Ardian
crot😭 astaghfirullah
MR: Serigala : aku crot...
total 1 replies
Agung M
Di awal agak ngebosenin tapi makin kesini makin menarik ceritanya
MR: Terima kasih telah membaca /Pray/
total 1 replies
Agung M
Lanjut Thor
MR: Ditunggu ya ka, Terima kasih /Pray/
total 1 replies
Yoihoi Yoi
Tapi itu malam
MR: segera bang
Hioshi: revisi ulang
total 3 replies
MR
Terima kasih telah membaca /Coffee/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!