NovelToon NovelToon
Hutang Cinta Liam & Elena

Hutang Cinta Liam & Elena

Status: sedang berlangsung
Genre:Duda / Playboy / Konflik etika / Beda Usia / Mengubah Takdir / Identitas Tersembunyi
Popularitas:9.5k
Nilai: 5
Nama Author: Seraphine E

Berawal dari Elena yang menolong seorang pria asing saat sedang mendaki gunung, membuat Elena harus kehilangan seluruh tabungan yang dia simpan untuk masa depannya. Sementara pria itu kabur melarikan diri dari rumah sakit keesokan harinya dengan meninggalkan sepucuk surat.
Kesal karena merasa tertipu, Elena bertekad membuat Liam untuk membayar hutangnya beserta bunganya.
Tapi dirinya malah terjebak dalam situasi romantis dan berbahaya.
Kelanjutannya bisa dibaca sendiri ya, masih on going...

Dukung terus Author, bisa like, vote, komen atau follow.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Seraphine E, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 29

Mobil yang mengangkut Denver terus melaju menuju kantor polisi pusat, mereka tiba di halaman kantor polisi yang juga tak kalah ramai dengan massa yang berkumpul termasuk media.

Denver diarak menuju kedalam kantor, tiba - tiba sebuah desingan peluru meluncur dan menembus kepala Denver.

"Aghhhhhhh" teriakan panik memekakkan telinga.

"Sh*it, ada sniper. Lindungi tersangka" teriak Liam. Pria itu meneliti setiap kemungkinan keberadaan penembak jitu sambil memerintahkan anak buahnya untuk memeriksa kondisi Denver.

"Bagaimana?" Liam menoleh kepada Felix yang telah menggeleng.

"Sial, kita kecolongan" maki Liam.

"Bawa mereka semua masuk, interogasi semua orang yang ada disini. Lacak penembak jitu itu" perintah Liam langsung ditanggapi cepat oleh Holden, Julia dan Piper.

...****************...

"Bagaimana kau bisa lalai dan membiarkan tersangka tewas didepanmu, didepan semua orang!!!" tanya Henry di ruangannya.

Baik Sophia maupun Liam tidak bisa berkata - kata, begitupun juga dengan anggota mereka yang lain.

"Aku harus melaporkan kejadian ini kepada Deputy, kalian lakukan yang kalian bisa untuk membungkam mulut media dan saksi dari kejadian hari ini. Pastikan untuk menjaga Arnold dengan ketat, jangan biarkan siapapun mendekatinya. Kita tidak mau kecolongan seperti ini lagi" kata Henry.

Semua mengangguk patuh, "Apa yang kalian temukan?" tanya Liam pada Holden yang menyisir gedung tempat penembak jitu itu berada.

"Kami tidak menemukan apapun, pelaku sudah kabur meninggalkan senjatanya. Saat ini bagian forensik sedang meneliti senjata itu" kata Julia.

"Aku harus bertemu dengan Arnold" kata Liam.

"Aku akan ikut denganmu" balas Sophia.

...****************...

Sejak tinggal bersama Nova, Elena tidak lagi bertemu dengan Liam. Kegiatannya pun sekarang hanya kuliah.

Elena juga telah berhenti sebagai pekerja intern di divisi Liam. Bosan? Pasti, tapi tidak ada yang bisa Elena lakukan sekarang ini, karena Nova masih saja over protektif terhadap dirinya.

Apalagi ketika berita tentang kelalaian polisi menjaga tersangka muncul di televisi, "Paman Liam pasti kerepotan sekali" ucap Elena.

"Memangnya kenapa? Apa kau mau berlari kesana dan menghiburnya?" tanya Nova.

"Apakah boleh?" tanya Elena dengan wajah berbinar.

"Lihat wajahmu, jika aku tidak mengenalmu aku bisa saja mengira kau berpacaran dengan Liam" tandas Nova.

"A-apa?? Berpacaran? Omong kosong apa yang kakak bicarakan" kata Elena gugup.

Nova mengernyitkan dahinya, menatap Elena dengan tatapan mematikan, "Elena.... Kau tidak sedang jatuh cinta dengan Liam kan?" tanya Nova menyelidik.

Elena berjengit lalu menoleh, wajahnya memerah menahan malu, sebelum dia menjawab Nova sudah terlebih dahulu berkata, "Ahhhh, jadi kau naksir paman Liam itu? Yah.. Dia memang cukup tampan, tapi dia terlalu tua untukmu. Lebih baik kau hentikan perasaanmu daripada kau kecewa nantinya, pria sepertinya tidak mungkin tertarik dengan gadis yang lebih pantas menjadi anaknya sendiri" kata Nova dengan pandangan meremehkan.

"Aku tidak naksir dia, aku hanya mengaguminya. Kakak tidak tahu apa - apa!" Elena berusaha mengelak.

"Kau kira aku ini bodoh? Tidak bisa membedakan rasa cinta dengan rasa kagum?" sergah Nova lagi.

"Aku merawatmu bahkan sejak kau masih bayi, saat ayah dan ibu sibuk bekerja. Aku yang paling tahu sifatmu dibandingkan dengan ayah ibu. Kau kira aku akan lupa ketika kau jatuh cinta dengan cucu nenek Thalia dan berkata kau hanya mengaguminya" ledek Nova lagi.

"Saat itu aku berusia 10 tahun, aku tidak tahu apapun" kata Elena lagi.

"Iya, dan cucu nenek Thalia saat itu usianya 23 tahun. Kurasa kau cenderung menyukai laki - laki yang jauh lebih tua darimu" kata Nova.

"Aku mengatakan ini untuk kebaikanmu, aku tidak akan melarang dengan siapa kau jatuh cinta atau berpacaran, asalkan dia adalah pria yang bisa bertanggung jawab padamu. Aku tidak mau kau memberikan hatimu kepada orang yang salah, dan malah menyakitimu. Jadi pikirkan baik - baik, kepada siapa kau akan memberikan hatimu nanti, karena kau tidak bisa memiliki dua suami tapi suamimu bisa memiliki dua selir" kata Nova lagi.

"Ughhhh bicaramu benar - benar seperti nenek Thalia, menyebalkan!!!!" maki Elena beranjak dari sofa dan menuju kamarnya sendiri.

"Elena, mau kemana kau?? Kau harus membuang sampah dan mencuci piring sebelum kau tidur!!!" teriak Nova dari kejauhan.

"Kakak!!! Kau berisik sekali, aku akan melakukannya besok!!!" balas Elena.

Didalam kamarnya Elena terus bertanya - tanya pada dirinya sendiri, apakah dia memang sedang jatuh cinta. Dengan Liam? Pria yang usianya 20 tahun lebih tua darinya??.

"Mustahil, di kampusku banyak pria - pria tampan, mana mungkin aku jatuh cinta pada paman bau rokok sepertinya" batin Elena dalam hati.

...****************...

Hari ini, Elena, Nyssa, dan Aaron kembali mengunjungi Naomi di rumah sakit. Ibunya memberi kabar jika Naomi sudah bisa diajak berkomunikasi dan mencari Elena.

"Naomi, kau sudah sadar" tatap Elena haru begitu dia melihat wajah Naomi.

Gadis itu mengangguk, tangannya terulur menyambut kedatangan Elena. Mereka berdua berpelukan dan saling menangis haru.

"Seharusnya aku mendengarkanmu saat itu. Kau hampir saja ikut menjadi korban, maafkan aku yang mengajakmu" kata Naomi.

"Hey, sis... Untuk apa kau minta maaf. Kau tidak bersalah, mereka yang bersalah padamu. Mereka yang harus dihukum" kata Elena.

"Aku dengar dari ibuku, kau ikut membantu menangkap mereka, bahkan kau juga hampir berada dalam bahaya besar karenanya. Terima kasih Elena, terima kasih banyak" kata Naomi.

"Ehmm, kau tidak perlu pikirkan soal itu. Semua sudah terjadi, dan sekarang kau harus kembali pulih dan kuliah seperti biasa" kata Elena dengan senyum lebar.

Naomi terdiam, "Elena, aku rasa aku tidak bisa melanjutkan kuliah" kata Naomi lagi.

"Huh, kenapa?"

"Aku harus mencari pekerjaan untuk keluargaku, meskipun aku mendapatkan beasiswa, tapi aku tetap harus bekerja. Kau lihat sendiri bagaimana keadaan keluargaku" kata Naomi lirih.

Elena dan Nyssa saling menoleh, "Kurasa kau tidak bisa melakukannya Naomi" kata Nyssa.

"Maksudmu??" tanya Naomi.

Nyssa mengeluarkan sesuatu dari dalam tasnya, sebuah amplop yang cukup tebal. "Ini adalah uang yang kami semua dan teman - teman lain kumpulkan, mungkin tidak banyak. Tapi cukup untuk ibumu memulai usahanya lagi" kata Nyssa.

"Pakai uang ini untuk membuka usaha baru. Agar keluargamu bisa mendapatkan penghasilan, salah seorang teman kita juga menawarkan sebuah apartemen miliknya untuk kalian tinggali dengan sewa yang cukup murah selama beberapa tahun dengan begitu kau dan keluargamu bisa pindah dari lingkungan kumuh itu ke tempat baru" kata Nyssa lagi

Naomi dan kedua orang tuanya hampir tidak mempercayai pendengaran mereka, "Kenapa kalian melakukan hal ini?" tanya Naomi lagi.

"Sebenarnya semua ini ide Elena, dia yang mengajukan proposal bantuan ke dekan dan berkeliling mencari bantuan dana dari teman - teman seangkatan kita, dan untunglah temanmu ini cukup populer jadi banyak yang menyumbangkan uang mereka" kekeh Nyssa lagi.

"Jangan berkata begitu, aku tidak melakukan apapun" kikik Elena yang tersipu - sipu malu.

Naomi menatap haru kepada Elena dan kembali memeluk sahabatnya itu, begitu juga dengan orang tuanya sambil mengucapkan banyak kata terima kasih.

...****************...

Dalam perjalanan pulang bersama dengan Aaron, Elena menatap layar ponselnya, "Apa kau menyesal membayar sebagian biaya sewa apartemen untuk Naomi?" tanya Aaron.

"Apa?? Tentu saja tidak" jawab Elena sambil tersenyum.

Dengan uang yang dibayarkan oleh Liam sebelumnya, Elena membayar sebagian biaya sewa apartemen untuk Naomi dan keluarganya, sehingga Naomi tidak akan terlalu berat untuk membayar sewa apartemen tersebut.

"Tapi kenapa kau menghela nafas seperti itu sambil menatap akun bank milikmu?" ejek Aaron.

"Aku hanya membayangkan bisa saja apa yang terjadi pada Naomi juga terjadi padaku, bagaimana putus asanya dia mencari bantuan dan pertolongan malam itu, pasti sangat menakutkan baginya. Belum tentu juga ketika aku berada di posisi Naomi, ada yang membantuku. Kau tahu bagaimana korban pele*cehan bukannya dilindungi tapi semakin di bully" kata Elena.

"Lagipula apa gunanya punya banyak uang kalau tidak digunakan" tawa Elena terbahak - bahak.

Aaron tersenyum sambil menggelengkan kepalanya melihat tingkah Elena.

...****************...

1
Gabutz
lanjut thor yang banyak
Gabutz
akhirnya yang ditunggu tunggu
Risna Sari
seru
Gabutz
kpn update thor udh lama gak update aku bolak balik buat liat apa udh update atau belum tapi ternyata belum. lanjutttttt ya thor
Gabutz
masih nunggu update, tetap semangat dan sehat selalu yaa thor
Gabutz
kpn update thor?
Gabutz
double up ya thor
Gabutz: ganti yang kemarin gak update
total 1 replies
Gabutz
lanjut thor ceritamu makin seruuuu
Gabutz
lanjut
Gabutz
kyknya Elena tinggal dirumah aron karena permintaan Liam deh
Gabutz
lanjutttt double update thor
Gabutz
lanjuttttt
Neneng Dwi Nurhayati
keren ceritanya kak
Gabutz: pake sekaliiii malah
total 1 replies
Gabutz
lanjut
Gabutz
kpn update?
Gabutz
kapan double/triple updatenya thor 😀
Gabutz
lanjut thor
Gabutz
lanjutttt thor
Gabutz
lanjutttt
Gabutz
tapi lain kali kalau bisaaa dan senggang triple update
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!