NovelToon NovelToon
AFTER FIVE YEARS

AFTER FIVE YEARS

Status: sedang berlangsung
Genre:cintapertama / Pernikahan Kilat / Cerai / Beda Usia / Pelakor / Mengubah Takdir
Popularitas:31.6k
Nilai: 5
Nama Author: yaya_tiiara

Sassy Savannah menempelkan kepalanya di kaca jendela kereta, yang akan membawanya kembali ke tanah kelahirannya. Lima tahun bukan waktu singkat, untuk mengubur kenangan yang telah terjadi. Apalagi harus kembali berhadapan dengan orang dari masalalunya, yang hingga saat ini masih bersemayam di lubuk hatinya paling dalam. Rasanya malas harus kembali bertemu dengan mantan suaminya, yang mencampakkannya dengan semena-mena.
Aidan Darma Saputra, lelaki yang dicintainya sekaligus di bencinya. Dia telah menorehkan sebuah kesakitan, juga sekaligus kebencian dalam jiwanya. Hanya karena sebuah aduan tidak berdasar yang di tuduhkan padanya, dia dengan teganya mencampakkan dirinya.
Dengan kekuatan yang tersisa, Sassy bisa keluar dari istana yang mengurungnya selama ini. Berbekal tekad kuat dan dorongan semangat dari ke dua orangtuanya, Sassy melanjutkan hidup jauh dari lelaki yang di cintainya sekaligus orang yang mematahkan harapannya bisa bersanding hidup bersama sampai ajal memisahkan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon yaya_tiiara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 9 : Melabrak mantan

Sassy kembali dari rumah orang tuanya, hampir mendekati waktu isya. Rencana untuk menginap di batalkan, karena ia ingin meluruskan persoalan yang di mulai oleh Aidan. Setelah bertemu dengan Rian dan melepaskan rindu dengan bercengkrama sebentar, ia pamit pulang.

Lampu di rumah Aidan sudah menyala, berarti penghuninya sudah kembali dari kantor. Sassy hanya menaruh motor di depan pagar rumahnya, lalu mendatangi hunian Aidan. Di depan gerbang rumah Aidan, Sassy membunyikan bel.

"Ting tong...ting tong!"

"Ya, tunggu sebentar!"

Terdengar langkah kaki tergesa, menghampiri pintu gerbang. "Cari siapa, Non?" tanya seorang security, yang bertampang sedikit sangar.

"Pak Aidan nya, ada." tanya Sassy berbalik.

"Ada keperluan apa?" tanyanya, menyelidik.

"Saya hanya ingin bertemu dengan yang punya rumah, gak ada urusannya dengan bapak" balas Sassy kesal.

"Maaf, kalo tidak berkepentingan di larang masuk!"

"Oh jadi begini, perlakuan bapak terhadap tamu" ucap Sassy naik pitam. "Kalo saya datang ke sini, berarti punya kepentingan dengan yang punya rumah. Bapak mau saya adukan pada majikannya, karena menghalangi tamu yang akan berkunjung" lanjutnya semakin sewot.

"Tapi sekali lagi, maaf Non. Pak Aidan gak ada di rumah, beliau belum pulang dari kantor."

"Ngomong kek dari tadi, malah muter-muter gak jelas" omel Sassy geram.

Dengan kaki menghentak karena marah, Sassy bermaksud menyeberangi jalan. Tetapi dari arah depan, sebuah kendaraan yang di kenalnya berbelok memasuki halaman rumah Aidan. Hmm, rupanya sang mantan baru kembali. Ini kesempatan besar buat Sassy, untuk melabrak Aidan.

Gerbang terbuka lebar secara otomatis, sebelum tertutup rapat Sassy menyelinap masuk. Security bername-tag Udin, berusaha mengusir Sassy dengan menghalang-halanginya jalannya. Tetapi suara Aidan yang keras, membuat keduanya berhenti saling berhadapan.

"Biarkan saja, Pak!" teriaknya, sembari menghampiri Sassy.

"Siap Den!" dengan penuh hormat, sang security kembali ke posnya.

"Ayo, ikut dengan ku" ucapnya pelan.

Dalam diam, Sassy mengikuti langkah kaki Aidan. Punggung yang kokoh dengan bahu lebar, dulu pernah jadi tempatnya bersandar. Kini, jadi milik wanita lain.

"Aduh!" pekik Sassy, merasakan keningnya membentur sesuatu yang keras. Ternyata Aidan berbalik, sehingga ia yang sedang berjalan sambil melamun membentur dada bidang sang mantan.

"Kalo jalan, pake mata!" sindir Aidan, yang melihat Sassy berjalan dengan pandangan kosong.

"Kenapa, kamu gak bilang-bilang? kita udah sampai" ucap Sassy sewot, untuk menutupi rasa malunya. Di usap-usapnya dahinya, yang terasa sakit.

"Silahkan masuk!" Aidan membuka pintu lebar-lebar.

Sassy mengambil duduk di kursi teras, menolak permintaan Aidan. Ia lebih leluasa di luar, ketimbang di dalam ruangan.

Di sisi lain, Aidan hanya mengangkat bahunya acuh. Melihat sang mantan, memilih tetap di luar.

"Mau, minum apa?" tawar Aidan, berbasa-basi.

"Enggak perlu, aku ke sini hanya sebentar" tolak Sassy cepat. "Aku hanya ingin, kamu berhenti mengusik ku. Ibu mu datang ke rumah orangtua ku, ketika aku sedang berkunjung ke sana."

"Apa, yang sudah Mami katakan?" tanya Aidan ingin tahu.

"Tanyakan pada Nyonya Rianty, aku malas berurusan dengan keluarga mu. Lagi pula, Ibu mu tau darimana? Kalo bukan kamu, yang memberitahu beliau."

"Sumpah Sassy, aku gak pernah sekalipun menyebut nama mu didepan Mami. Mungkin Clara curiga?"

"Aku gak mau tau, yang terpenting mulai detik ini menjauhlah dari ku. Permisi!"

"Sassy, tunggu!" teriak Aidan, mengejar langkah kaki Sassy. Ia menarik pergelangan tangan wanita keras kepala itu, dengan sekali sentakan.

"Kita belum selesai, Sassy!" seru Aidan keras.

Mereka berdua saling berhadapan, layaknya musuh yang bertemu kembali. Saling tatap, dengan sinar mata tajam.

"Kamu lupa, hubungan kita sudah berakhir di pengadilan agama. Jadi jangan dekati aku, ataupun mencari-cari alasan ingin bertemu."

"Tetap aku gak setuju, hidup ku milik ku sendiri. Kita akan selalu berhubungan, sampai aku bisa melupakan diri mu" tandas Aidan, dengan suara tegas.

Sassy hanya mampu memandang Aidan nanar, apa yang di ucapkan lelaki di hadapannya itu sungguh membuatnya terpaku.

"Aidan, jangan membuat lelucon yang gak lucu. Kamu sendiri, bukan? Yang memberi ku talak, tanpa mendengar pembelaan ku."

"Aku menyesalinya, Sassy. Maafkan aku, yang terlalu mempercayai Cindy."

"Kata maaf mu itu, sudah gak berguna lagi. Aku terlanjur kecewa pada mu, Aidan. Yang lalu biarkan berlalu, kita buka lembaran baru dengan pasangan baru" ucap Sassy tegas. "Oo ya, jangan sekali-kali mengetuk pintu ku lagi."

"Kalo aku memaksa ingin bertemu dengan mu, bagaimana?" tanya Aidan, menampilkan senyum yang paling menawan.

"Aku akan beritahu Clara, kalo tunangannya selalu mengganggu" jawab Sassy, dengan entengnya.

"Seandainya aku memutuskan hubungan dengan Clara, maukah kamu kembali pada ku?"

"Memangnya kamu berani menghadapi Mami mu, yang begitu bencinya memiliki menantu seperti ku" balas Sassy telak. "Kamu pasti tau jawabannya, ku pastikan Nyonya Rianty menolak dengan tegas."

"Aku akan membujuk Mami, supaya mau menerima keputusan ku" janji Aidan, sambil menatap mata sewarna madu itu lembut. "Please Sassy, maukah kamu menunggu ku?" tanyanya penuh rayuan.

"Simpan saja janji mu itu, aku sudah hafal mulut lelaki. Manis di awal, tetapi pahit di akhir. Bye Aidan!" Sambil melangkah cepat, Sassy melambaikan tangannya. Namun saat di depan pintu gerbang, ia membalikkan tubuhnya. "Satu lagi, aku sudah punya kekasih."

Kalimat terakhir yang di ucapkan Sassy, membuat Aidan terkesiap. Niat hati ingin mengejar kepergian mantannya lagi, harus tertahan karena keterkejutannya.

"Kamu pasti bohong, Sassy!" teriak Aidan, tak terima.

"Terserah!"

Sassy mengacungkan jari tengahnya, dengan pongah. Ia sudah bosan dan muak, dengan segala tutur kata manis yang di keluarkan dari mulut Aidan.

"Pak tolong ya, majikannya di jaga. Jangan sampai keluar, dan menyambangi rumah saya" kata Sassy begitu tiba didepan sang security, yang hanya bisa bengong melihat pertengkaran mereka.

Huh, lega rasanya hati Sassy setelah mengatakan uneg-unegnya pada Aidan. Tinggal menunggu balasan, yang pastinya akan ia terima dari Nyonya Rianty. Karena sudah bisa dipastikan, Aidan akan mengorek keterangan dari Maminya. Dasar anak Mami, segala sesuatunya mesti mengadu. Padahal sang mantan adalah lelaki dewasa, yang sudah menikah bahkan bercerai. Tetapi Nyonya Rianty, selalu ikut campur dalam urusan rumahtangga putranya. Itulah yang membuat mereka akhirnya bubar di tengah jalan, karena banyak pihak yang merecokinya.

Kini Sassy tinggal mencari lelaki, yang mau jadi kekasihnya. Mungkin, ia harus mau? menerima perjodohan, yang di usulkan orangtuanya. Toh, mereka tidak akan menjerumuskannya. Karena sudah dapat di pastikan, kandidat calon suaminya adalah yang terbaik.

Dengan langkah ringan, Sassy menyeberangi jalan. Kemudian menuntun motornya, memasuki pintu pagar. 'Ah, lega sekali.'

      ****

1
Rohmi Yatun
kak author .. ditunggu up selanjutnya ya.. lama banget ni baru nongol.. semoga kedepannya gk ada kendala lg dgn akun nya ya🤗🤗
Putu Suciptawati
kutunggu ya akkak
Rohmi Yatun
ni mana lanjutannya yaaa... /Sweat/
Nana Tulipa
Hati² Bian, cobaanmu datang di awal pernikahan😃
Rafika Adami
ditingal kapok bian
Holipah
cepat banget Thor jngn bkn gara2 bian
Holipah
ada pelakor baru lgi ky nya
Holipah
makan tuh terong letoy🤣🤣
Holipah
si tua kasih karma dong Thor
Holipah
udh rianty miskin kn si tua itu nnti mna mau si pelakor nempel
Holipah
dua racun
Holipah
bkn nyesel si tua itu Thor
Holipah
bikin senjata si tua letoy Thor 😅 tua2 g ada ahlak
Holipah
tua2 g pada tau diri karma karena menyakiti menantu mu & pitnah jga
Putu Suciptawati
nah siapa lagi yg datang cari pak hendra? aidan kah? bs tambah stres thu aidan kalo lihat sassy dan bian disana
Putu Suciptawati
kinan kah calon ibu tiri aidan?
skyvanita iriani
bian laki2 yg plin plan tdk bisa tegas sama diana.
Duwi Rosadah
males dengan karakter bian.. jadi males baca
Putu Suciptawati
kapok kamu bian🤭🤭
Putu Suciptawati
aidan sama diana aja deh😂😂
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!